Você está na página 1de 2

Kaitan Kasus Glaxo Smith Kline dengan Peraturan Bapepam-LK

Nomor IX.I.7
Skandal penyuapan dokter yang dilakukan oleh GSK mengindikasikan
lemahnya kontrol internal perusahaan, baik dari sisi country office di China
maupun headquarter di Inggris. China merupakan salah satu negara yang
identik dengan praktik korupsi sehingga GSK China menerapkan internal
audit yang cukup ketat dan sering, yaitu mencapai 20 kali dalam setahun
dan menyewa PwC sebagai external auditor. Meskipun demikian, auditor
internal perusahaan tidak dapat mendeteksi fraud dengan alasan transaksi
yang dilakukan tidak material sehingga sulit dideteksi.
Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK IX.I.7 poin 8b, salah satu tugas
internal

auditor

adalah

menguji

dan

mengevaluasi

pelaksanaan

pengendalian interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan


perusahaan.

Dalam

kasus

GSK,

manajemen

risiko

masih

belum

terlaksanakan dengan baik yang ditandai dengan tindakan agresif pihak


eksekutif perusahaan dalam meningkatkan penjualan produk. Seharusnya,
internal auditor dapat memberikan keyakinan yang objektif bahwa risiko
bisnis perusahaan telah dikelola dengan tepat dan pengendalian internal
perusahaan atas efektivitas manajemen risiko telah dijalankan dengan baik
kepada para dewan. Ketidakmampuan manajemen dan audit internal dalam
memperhatikan aspek hukum yang berlaku mengakibatkan pelanggaran
kepatuhan yang cukup signifikan.
Dalam poin 8c, tugas internal auditor adalah memiliki integritas dan
perilaku

yang

profesional,

pelaksanaan tugasnya, serta

independen,

jujur,

dan

obyektif

dalam

memiliki pengetahuan dan pengalaman

mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang
tugasnya. Walaupun jumlahnya tidak material dan kecurangan tersebut
ditutupi dengan rapi, seharusnya internal auditor mampu untuk mendeteksi
hal tersebut dengan menggunakan pengetahuan dan pengalaman mengenai
teknis audit. Transaksi melalui travel agent harus diperiksa dengan lebih

teliti,

yaitu

dengan

cara

memastikan

bahwa

konferensi

benar-benar

dilaksanakan, penerima uang sesuai dengan yang seharusnya, dan jumlah


uang masih dalam batas wajar. Bukti-bukti berupa attendance list, tanda
terima dari peserta, laporan hasil acara, dan resi lainnya dapat digunakan
sebagai

salah

satu

cara

untuk

membuktikan

eksistensi

terjadinya

conference.
Selain

faktor kelalaian dari internal auditor, terdapat kemungkinan

kurangnya informasi yang diperoleh unit tersebut maupun kemungkinan


terjadi kolusi dengan pihak eksekutif sehingga hasil audit tidak independen.
Independensi internal auditor patut dicurigai karena meskipun dalam
setahun dilakukan 20 kali audit, tidak satupun terdapat temuan yang dapat
membongkar

kasus

tersebut.

Kaitan

independensi

dengan

Peraturan

Bapapam-LK Nomor IX.I.7 juga tercantum dalam poin 8c di atas yang


menginsyaratkan internal auditor harus independen agar dapat memberikan
pendapat yang jujur dan objektif.
Secara keseluruhan, kasus GSK diakibatkan oleh kecurangan pihak
manajemen (eksekutif) dan juga didukung oleh kelalaian internal auditor.
Meskipun

demikian,

terdapat

faktor

eksternal

lain

yang

mendorong

terjadinya hal tersebut, yaitu maraknya praktik korupsi terutama di kalangan


pejabat pemerintah sehingga secara tidak langsung memotivasi perusahaan
untuk melakukan kecurangan agar bisa dengan mudah memasuki pasar
China. Namun, seharusnya internal auditor tetap menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan yang berlaku walaupun dalam
kondisi yang tidak mendukung.

Você também pode gostar