Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kulit gatal, berkeringat, ruam, urtikari, mulut, kulit dan mata kering.
SSP Kram dan nyeri otot, disforia, , craving opioid, insomnia, dilatasi
pupil, ansietas dan iritabilitas, menguap
Konseling
Detoksifikasi medis(withdrawal)
Rawat jalan
Rumah
Rawat inap
Pencegahan relaps
Naltrekson
Narcotics anonymous
Rehabilitasi
Farmakoterapi
Geografis pindah
Hal yang tidak jelas dari ringkasan ini adalah intervensi yang turun ke bawah
membutuhkan terapi lebih lama. Faktor yang konsisten menunjukkan dampak
yang positif terhadap hasil. Kemampuan intervensi untuk mengikat pasien juga
merupakan keberhasilan. Semakin singkat terapi napza, semakin berkurang
efektivitasnya.
Tidak ada terapi ketergantungan opioid yang efektif dalam waktu singkat yang
membuat pengguna napza bisa mengontrol hidup mereka dan ketergantungan
alamiah dengan napza.
Tujuannya adalah mengurangi rasa tidak nyaman karena withdrawal, mencegah
komplikasi penanganan withdrawal sendiri, mengobati atau menstabilkan kondisi
medis dan psikiatris, mencegah overdosis, mencegah krisis sosial, memutus
pola pengguna napza yang berat dan regular dan memfasilitasi rujukan ke
pilihan pasca-withdrawal.
Catatan: withdrawal bukan merupakan penyembuh untuk
ketergantungan heroin.
Komponen layanan withdrawal
Penanganan komprehensif withdrawal harus mencakup should offer pengkajian,
dukungan dan konseling, lingkungan yang aman, pemberian information,
pengawasan of kondisi fisik dan psikiatrik klien, medikasi yang tepat dan rujukan
pasca -withdrawal.
Di beberapa negara, layanan withdrawal hanya ada jika diperlukan stabilitas
klien sebelum masuk pilihan terapi jangka panjang (terapi komunitas, penjara,
rumah sakit).
Subtitusi opioid
o Metadon, buprenorfin, kodein, opium
Terapi simptomatik
o Klonidin, benzodiazepin, loperamid, NSAID
Semua terapi withdrawal adalah simptomatik relief dan tidak ada satupun yang
menunjukkan hasil baik untuk penggunaan jangka panjang. Beberapa terapi
terkait dengan mortalitas karena penurunan toleransi.
Opioid mempunayi tingkat pengontrolan yang tinggi dengna metadon
dibandingkan dengan buprenorfin, lebih baik dari kodein atau opium. Buprenorfin
mempunyai keuntungan untuk terapi rawat jalan yang singkat dibanding dengan
metadon dan opioid lain. Jika menggunakan benzodiazepin dan opiat lain perlu
penanganan lebih.
Intervensi pasca withdrawal
Dukungan dalam penanganan withdrawal dibutuhkan melibatkan berbagai
metoda konseling (suportif, perilaku, kognitif, dinamis), dan pilihan rehabilitasi
atau terapi komunitas, grup penyembuhan pribadi (Narcotics Anonymous,
Rational Recovery), naltrekson (antagonis opioid dapat menurunkan craving dan
memblok efek tambahan penggunaan heroin; membutuhkan dosis harian dan
efektif - tetapi angka drop out tinggi).
Penambahan layanan terkait non napza atau pelatihan kerja, edukasi dan
sosialisasi merupakan keuntungan tambahan.
Tujuan terapi pemeliharaan substitusi
Substitusi opioid terapi (OST) berusaha untuk menurunkan heroin dan pengguna
napza lain, menurunkan mortalitas, menurunkan transmisi blood borne viruses
(BBV), meningkatkan kesehatan pasie (psiko-sosial) dan menurunkan tindak
kejahatan.
Semua studi terapi metadon dalam 4 dekade terakhir menunjukkan efikasi yang
bervariasi untuk mencapai tujuan pemeliharaan.
Tujuan terapi pemeliharaan substitusi
OST mencakup syarat pemberian opioid kerja lama(contoh: metadon,
buprenorfin) yang mampu mengurangi atau menurunkan penggunaan heroin dan
terkait dampak buruk. Pendekatan ini merupakan jangka panjang (tahunan) yang
memberi kesempatan pasien untuk menjauhkan diri dari gaya hidup penggunaan
napza dan memasuki kehidupan normal. Dengan mengontrol craving dan
penggunaan opioid, hal ini akan mengembalikan fungsi neurobiological.
Kombinasi medikasi dengan layanan psikososial memperbaiki kerusakan psiklogi
dan sosialisasi pasien yang disebabkan penggunaan napza tahunan dan
disingkirkan dari kebudayaan.
Intervensi
Mortalitas
Gol
Tidak ada
5 10% abstinens
~2+%/thn
Bebas obat
Withdrawal
< 5% abstinens
~2+%/thn.
Bebas obat
Metadon
Rehabilitasi &
retensi jangka
panjang
Naltrekson
~2%/thn
Atau lebih.
Bebas obat
Residential
Rehabilitasi
Tidak
diketahui
tapi
Rehabilitasi &
bebas obat
Studi kasus
Diskusi kasus ini untuk mengidentifikasi ketergantungan opioid, mendiskusikan
hasil terapi terdahulu, mengidentifikasi masalah khusus dan merekomendasikan
terapi.
Studi kasus 3: Rudi
Rudi, 23, penguna heroin teratur selama 4 tahun. Sekarang menyuntik 3 kali/
hari. Tiga usaha telah gagal ketika withdrawal rawat jalan. Tinggal bersama
dengan pengguna napza lain.
Ingin abstinens berhadapan dengan pengadilan dgn tuduhan memiliki heroin,
meminta withdrawal rawat jalan.
Pengkajian tidak hanya untuk mengumpulkan data pasien untuk memulai OST
dengan aman tetapi juga untuk membujuk pasien masuk terapi, membina rapport
dengan pasien dan membuat rencana terapi.
Mempresentasikan masalah merupakan sinyal penting untuk membina rapport
dan penting untuk mengatasi walaupun dampaknya kecil dibandingkan dengan
dampak buruk penggunaan napza
Penting untuk mengkaji penggunaan napza ( semua napza) dari kuantitas /
frekuensi / rute / durasi penggunaan, mengkaji tingkat keparahan
ketergantungan dan neuroadaptasi. Pengumpulan informasi tentang resiko /
kondisi lain yang akan berdampak terhadap terapi penting dalam memulai dosis
OST (obat, medis, psikiatri, sosial). Penting juga untuk mengeksplorasi gol dan
pengharapan pasien dalam memutuskan mulai terapi.
Pengkajian Bermain peran bermain peran
Bermain peran Budi dan Ahmed memberikan kesempatna untuk pertanyaan
sekitar penggunaan napza dan faktor resiko lingkungan dan umpan balik dari
pengamat dan pasien untuk menuntun wawancara ke depan yang lebih baik.
Budi 28 tahun, pekerja swasta tinggal bersama seorang teman.
Datang ke dokter untuk program substitusi opioid.
Riwayat:
Heroin: Mulai menggunakan heroin umur 17 tahun, iv (cucaw), dosis menjadi
dobel dalam beberapa bulan. Menggunakan teratur umur 19, kebanyakan
temannya mengunakan heroin juga, satu orang menggunakan setiap hari.
Setelah 12 bulan, penggunaan 3x/hari, Rp. 150.000.
Napza lain :
Merokok mulai umur 15 tahun, 20/hari
Kanabis, 2-3 x/minggu
Benzo kadangkala untuk detoks, tidak pernah selama 3 bulan ini
Alkohol tidak
Percobaan berhenti: Withdrawal ++ dirumah dan rawat jalan.
Resiko:
tidak pernah OD
Riwayat Medis
Hep B (bukan carrier)
Riwayat psikiatri tidak relevan
Riwayat sosial: Tinggal dengan seorang teman, 2 teman lain juga berusaha
berhenti
Masih lajang
Tujuan: Ingin berhenti, pernah berpikir metadon.
Pemeriksan Fisik
Bekas suntikan ada dan perawakan kurus.
Ahmed - 25 tahun , operator tinggal bersama ortu.
Datang ke dokter ingin terapi substitusi.
Riwayat
Penggunaan heroin: Penggunaan heroin sejak umur 19 tahun, sekarang
menggunakan gr perhari IV dan menyuntik 1-2 kali per hari. Terakhir
menggunakan kemarin. Semua uangnya hanya untuk beli putaw. Pacarnya suka
nyimeng, kadang inex, tetapi tidak pernah nyuntik.
Napza lain:
Penggunaan benzodiazepin ketika bersama teman: biasanya 5 6
Oksazepam atau Diazepam sekali minum setelah pesta semalaman.
Minum 1-2 gelas bir, tidak lebih, tetapi kadang minum inex.
Percobaan berhenti:
Sekarang ada gejala putus zat. Detoks berbagai cara di rumah.
Pernah OD 1 kali 2 tahun yang lalu.
Tujuan:
Tidak pernah metadon sebelumnya, beberapa temannya ikut metadon dan dia
pernah mencoba metadon dan kelihatannya OK.
Pemeriksaan fisik
Orang muda yang sehat.
Pupil sedikit dilatasi.
Bekas suntikan di lengan kiri.
Bukti toleransi, peningkatan dosis dibutuhkan untuk mencapai efek yang sama yang
dihasilkan dosis kecil;
Terjadi gejala putus zat ketika tidak menggunakan atau menurunkan dosis napza:
-
20-25mg metadon
6mg buprenorfin
Ahmed
20 to 25mg metadon
6mg buprenorfin
OST di Asia
Metadon telah lama ada di Hong Kong, dan hasil tidak memuaskan di Thailand,
Nepal. Scaling up metadon dilakukan di Cina, Myanmar, Indonesia, Malaysia,
dan buprenorfin di Malaysia, India, Pakistan (Bangladesh). Buprenorfin sudah
tersebar luas dan tidak terkontrol baik di negara ini. OST dengan metadon
sangat efektif dengan ada nilai keluarga, inklusi sosial dan didukung WHO dan
UNODC.