Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. Pengertian
Omphalokel pada dasarnya sama dengan gastroschisis.
1. Omphalocele adalah defek (kecacatan) pada dinding anterior abdomen
pada dasar dari umbilical cord dengan herniasi dari isi abdomen. Organorgan yang berherniasi dibungkus oleh peritoneum parietal. Setelah 10
minggu gestasi, amnion dan Wharton Jelly juga membungkus massa
hernia (Lelin-Okezone, 2007)
3. Gastrochisis adalah suatu herniasi pada isi usus dalan fetus yang terjadi
pada salah satu samping umbilical cord. Organ visera posisinya diluar
kapasitas abdomen saat lahir. (Linda Sawden, 2002)
4. Omphalocele adalah kondidi bayi waktu dilahirkan perut bagian depannya
berlubang dan usus hanya dilapisi selaput yang sangat tipis (dr. Irawan
Eko, Spesialis Bedah RSU Kardinah, 2008).
5. Omphalocele berarti muara tali pusat dan dinding perut tidak menyatu
sehingga usus keluar (dr. Christoffel SpOG (K) RSUPM, 2008).
6. Omphalocele terjadi saat bayi masih dalam kandungan. Karena gangguan
fisiologis pada sang ibu, dinding dan otot-otot perut janin tak terbentuk
dengan sempurna. Akibatnya, organ pencernaan seperti usus, hati, tali
pusar, serta lainnya tumbuh di luar tubuh. Jenis gastroschisis terjadi seperti
omphalocele. Bedanya, posisi tali pusar tetap pada tempatnya.
(,2008 ,dr Redmal Sitorus)
B. Epidemiologi / Insidens
Menurut http://www.google.co.id/search?hl=id=omphalocele (no name)
dengan judul Omphalocele, yang diterbitkan Rabu, 2January, 2008
menyatakan bahwa :
Di Amerika Serikat, omphalokel yang kecil terjadi dengan rasio 1 kasus
dalam 5.000 kelahiran. Omphalokel yang besar terjadi dengan rasio 1 kasus
dalam 10.000 kelahiran. Perbandingan laki-laki dengan perempuan adalah
1:1. Menurut catatan Dinas Kesehatan Bangka Belitung, dalam kurun waktu
tiga bulan belakangan ini, setidaknya ada enam kasus kelahiran dengan usus
terburai. Padahal, selama ini catatan medis memperlihatkan, angka kejadian
kelainan dinding perut adalah sekali dalam tiap 200.000 kelahiran.
Perempuan umur 40 tahun atau lebih cenderung melahirkan bayi dengan
omphalokel. Angka kematian kelainan ini tinggi bila omfalokel besar karena
kantong dapat pecah dan terjadi infeksi.
C. Etiologi
Menurut Rosa M. Scharin (2004), etiologi pasti dari omphalocele belum
diketahui. Beberapa teori telah dipostulatkan, seperti :
3.
4.
5.
terbentuk normal.
Usus sebagian besar berkembang di luar rongga abdomen
janin. Akibatnya, usus menjadi tebal dan kaku karena pengendapan dan
iritasi cairan amnion dalam kehidupan intrauterine. Usus juga tampak
6.
rongga
Embriogenesis
Pada janin usia 5 6 minggu isi abdomen terletak di luar embrio di rongga
selom. Pada usia 10 minggu terjadi pengembangan lumen abdomen
sehingga usus dari extra peritoneum akan masuk ke rongga perut. Bila
proses ini terhambat maka akan terjadi kantong di pangkal umbilikus yang
berisi usus, lambung kadang hati. Dindingnya tipis terdiri dari lapisan
peritoneum dan lapisan amnion yang keduanya bening sehingga isi
kantong tengah tampak dari luar, keadaan ini disebut omfalokel. Bila usus
keluar dari titik terlemah di kanan umbilikus, usus akan berada di luar
rongga perut tanpa dibungkus peritoneum dan amnion, keadaan ini disebut
gastroschisis.
Gambar : Gastrokhisis dengan
usus terbuai tanpa selaput yang
menutupi
Sumber : Division of pediatric
surgary
Dehidrasi, hipotermi
Distensi usus
dengan kuman
Cemas
Omphalokel
Kurang Pengetahuan
Koping Keluarga
tidak efektif
Menekan Dinding
Sentral Abdomen
Keterlambatan
Tumbang
Rongga Sekitar
Abdomen tertekan
(Paru-paru)
Termoregulator
tidak Efektif
Resiko Infeksi
Nyeri
Konflik Pengambilan
Keputusan
Sumber : Suriadi & Yuliani R, 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 1
dan A.H. Markum, 1991, Buku Ajar Kesehatan Anak, jilid I.Jakarta :
Penerbit FKUI.
F. Manifestasi Klinik
Menurut A.H. Markum (1991), manifestasi dari omphalokel adalah :
1.
Organ visera / internal abdomen keluar
2.
Penonjolan pada isi usus
3.
Teridentifikasi pada prenatal dengan ultrasound
a.
b.
Gambar a : Omphalokel dengan selaput
Gambar b : gastrokhisis dengan usus terbuai tanpa selaput
Sumber : Division of pediatric surgary, 2008
G. Komplikasi
Menurut Marshall Klaus, 1998, komplikasi dari omphalokel adalah :
1. Komplikasi dini adalah infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada
permukaan yang telanjang.
2. Kekurangan nutrisi dapat terjadi sehingga perlu balans cairan dan nutrisi
yang adekuat misalnya dengan nutrisi parenteral.
3. Dapat terjadi sepsis terutama jika nutrisi kurang dan pemasangan
ventilator yang lama
4. Nekrosis
5. Kelainan kongenital dinding perut ini mungkin disertai kelainan bawaan
lain yang memperburuk prognosis.
H. Diagnosis Banding
Menurut Linda A Sowden (2008), diagnose banding dari omphalokel adalah :
1.
Herniasi usus fisiologi
2.
Hernia umbilicus
3.
Amniotic band syndrome
4.
Ekstrofi dari kandung kemih
I. Prognosis
Menurut
http://google.com//omphalochele
(no
name)
dengan
judul
adalah :
1.
Pemeriksaan Fisik
Pada omfalokel tampak kantong yang berisi usus dengan atau tanpa hati di
garis tengah pada bayi yang baru lahir.
Pada gastro schisis usus berada di luar
kantong.
2.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Maternal Serum Alfa Fetoprotein (MSAFP). Diagnosis
prenatal defek pada dinding abdomen dapat dideteksi dengan peningkatan
MSAFP. MSAFP dapat juga meninggi pada spinabifida yang disertai
3.
4.
Pemeriksaan radiology
Fetal sonography dapat menggambarkan kelainan genetik dengan
memperlihatkan
marker
structural
dari
kelainan
kariotipik.
Untuk mendukung
diagnosis kelainan
amniosentesis
Pada omphalocele tampak kantong yang terisi usus dengan atau tanpa
hepar di garis tengah pada bayi yang baru lahir.
K. Penatalaksanaan Terapeutik
Penatalaksanaan Terapeutik menurut Suriadi & Yuliani R (2001) adalah :
1. Perawatan pra-bedah
a. Terpeliharanya suhu tubuh
Kehilangan panas dapat berlebihan karena usus yang mengalami
prolaps sangat meningkatkan area permukaan.
b. Pemasangan NGT dan pengisapan yang kontinu untuk mencegah
distensi usus-usus yang mempersulit pembedahan.
c. Penggunaan bahan synthetic (silatik) dengan lapisan tipis yang tidak
melengket seperti xeroform, kemudian dengan kerlix dan pembungkus
Saran untuk menutup usus atau menutup dengan kasa steril lembab
dengan cairan NaCl steril untuk mencegah kontaminasi
d. Omphalocele dianjurkan tidak melakukan traksi yang berlebihan pada
mesenterium.
e. Terapi intravena untuk hidrasi
f. Antiseptik dengan spectrum luas secara intravena
Besarnya kantong, luasnya cacat dinding perut dan ada tidaknya hepar
di dalam kantong, akan menentukan cara pengelolaan. Bila kantong
omphalocele kecil, dapat dilakukan operasi satu tahap. Dinding
kantong dibuang, isi kantong dimasukkan ke dalam rongga perut,
kemudian lubang ditutup dengan peritoneum, fasia dan kulit. Tetapi
biasanya omphalocele terlalu besar dan rongga perut terlalu kecil
sehingga isi kantong tidak dapat dimasukkan ke dalam perut. Jika
dipaksakan, maka karena regangan pada dinding perut, diafragma akan
terdorong ke atas sehingga terjadi gangguan pernapasan. Obstruksi
vena cava inferior dapat juga terjadi karena tekanan tersebut.
Tindakan yang dapat dilakukan ialah melindungi kantong omphalocele
dengan cairan antiseptik, misalnya betadin dan menutupnya dengan
kain dakron agar tidak tercemar. Dengan demikian, ada kesempatan
untuk terjadinya epitelisasi dari tepi, sehingga seluruh kantong tertutup
epitel dan terbentuk hernia ventralis yang besar. Epitelisasi ini
a.
b.
Gambar :
a.Bayi post bedah omphalokel yang masih dalam perawatan
b.Bayi post operasi omphalokel dengan dinding abdomen yang sudah rapi
seperti orang normal lainnya.
Sumber : http://bms.brown.edu/.../AbdWallDefects/omphalocele.jpg The
Image Bank-ABDOMINAL WALL DEFECTS
www.med.umich.edu/fdtc/images/art_omphalocele.jpg
(hipernea)
d. Kemudahan
: sulit (dispneu), othopnea
e. Irama
: variasi dalam frekuensi dan kedalaman pernafasan
f. Observasi adanya tanda-tanda infeksi, batuk, seputum dan nyeri dada
g. Kaji adanya suara nafas tambahan (mengi/wheezing)
h. Perhatikan bila pasien tampak pucat/sianosis
II. Diagnosa Keperawatan
Pre Op
10
abdomen (paru-paru)
Termoregulasi tidak efektif berhubungan dengan immaturitas
Resiko kurang volume cairan berhubungan dengan dehidrasi
Resiko infeksi berhubungan dengan isi abdomen yang keluar
Konflik pengambilan keputusan berhubungan dengan
kurang
Kriteria Hasil:
a. Identifikasi informasi yang relevan
b. Identifikasi alternatif
c. Memilih berbagai alternatif
Skala:
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
NIC: Family Support
1. Informasikan kepada keluarga tentang alternatif pilihan atau solusi
2. Bantu keluarga mengidentifikasi keuntungan dan kerugian alternatif lain
3. Tawarkan informasi konsen
4. Bantu keluarga dalam menjelaskan keputusannyapada anggota keluarga
yang lain, jika diperlikan
5. Berikan dukungan secara penuh
Dx 6 : Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak
yang menderita penyakit serius (omphalokel).
NOC : Family Normalization
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Peningkatan Normalisasi
selama 3 x 24 jam diharapkan pasien (keluarga) dapat mempersiapkan
diri untuk prosedur diagnostik / operasi dengan status perubahan
proses keluarga skala 4.
Kriteria hasil :
a. Keluarga menunjukkan pemahaman tentang tes dan prosedur
b. Anak dan keluarga menunjukkan tentang informasi yang diberikan
Skala : 1. Tidak pernah
2. Jarang
3. Kadang-kadang
4. Sering
5. Konsisten
NIC : Peningkatan Normalisasi
1. Jelaskan alasan setiap terapi
2. Jelakskan kebutuhan anak kepada orang tua misalnya anak harus dirawat
dalam dalam inkubator dan terpasang berbagai alat (Infus, Oksigen, NGT,
dll)
3. Jelaskan pada keluarga tentang pengalaman umum setelah pembedahan
4. Jelaskan pada keluarga apa yang akan terjadi paska operasi
14
informasi
perawatan anak
b.
Menjelaskan proses penyakit
c.
Menjelaskan sebab atau faktor yang mempengaruhi
d.
Kolaborasi aktif dengan tim kesehatan dalam pengobatan anaknya
Skala :
1 : Tidak mengetahui
2 : Terbatas pengetahuannya
3 : Sedikit mengetahui
4 : Banyak pengetahuannya
5 : Intensif atau mengetahuinya secara kompleks
NIC : Pengajaran Proses Penyakit
1. Identifikasi faktor dalam atau luar untuk menambah / meningkatkan
motivasi pengobatan anaknya.
2. Menjelaskan proses penyakit
3. Bersama keluarga identifikasi penyebab penyakit
4. Tentukan hubungan individu dengan latar belakang sosial budaya pada
individu, keluarga atau masyarakat mengenai tingkah laku kesehatannya.
5. Hindari menggunakan teknik menakut-nakuti
6. Mengikiusertakan keluarga (bila memungkinkan) dalam melaksanakan
pengobatan/ terapi anaknya.
7. Memberikan pengajaran sesuai dengan tingkat pemahaman keluarga.
Post Op
Dx 8 : Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera biologis, prosedur
pembedahan menutup abdomen.
NOC I: Tingkat Nyeri
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Menejemen nyeri selama 3
x 24 jam diharapkan pasien tidak mengalami nyeri, antara lain
15
penurunan
1. Ekstream
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak Ada
Skala :
1. Tidak pernah
2. Jarang
3. Kadang-kadang
4. Sering
5. Konsisten
16
Skala :
1. Ekstrem
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
NIC : Developmental Enhancement
1. Bina hubungan saling percaya dengan anak
2. Demonstrasikan aktivitas yang meninggkatkan perkembangan anak sesuai
dengan umurnya (contoh bermain icik-icik)
3. Bantu anak belajar ketrampilan
4. Bina kesempatan untuk mendukung latihan aktivitas motorik/verbal pasien
5. Berikan reinforcement positif
Dx 11 :Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan krisis situasi dari
orang terdekat (anak menderita omphalokel).
NOC: Family Coping
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Keluarga selama
3 x 24 jam, diharapkan koping keluarga menguat dengan status koping
skala 4.
Kriteria Hasil:
17
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Skala:
Skala :
18
DAFTAR PUSTAKA
A.H. Markum, 1996, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, jilid I.Jakarta : Gaya Baru.
Beth cecyl L, Sowden Linda A.2002 . Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Jakarta :
EGC.
Catzel, pincus.1990.Kapita Selekta Pediatri Edisi 2.Jakarta:EGC.
Dongoes, M.F.1999.Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 2. Jakarta :
EGC.
Klaus, Marshall H. 1998.Penatalaksanaan Neonatus Resiko Tinggi Edisi
4.Kajarta:EGC.
Ngastiyah 1997. Perawatan Anak Sakit.Jakarta:EGC.
Suriadi & Yuliani R.2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 1. Jakarta : CV.
Sagung Seto.
http://google.com//omphalochele. (diakses pada tanggal 28 Mei 2008)
http://www.google.co.id/search?
hl=id&cr=countryID&q=omphalocele&start=20&sa=N -Bayi Lahir Tak
Berdinding Perut, Anus, dan Saluran Kencing Kamis, 03 April 2008
19:13 wib Syawal Rifai (diakses pada tanggal 28 Mei 2008)
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0803/08/jab07.html/ Bayi Tanpa Dinding
Perut Dirawat di RSUD Kardinah (diakses pada tanggal 28 Mei 2008)
http://www.cybermq.com/index.php?
risalahmq/detail/1/14807/risalahmq14807.html/Janin dg kasus omphalocele
Replies 1 Views : 607 | Last Post: 5/26/2007 7:00:00 AM (diakses pada
tanggal 28 Mei 2008)
19
20