Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH KELOMPOK X
NAMA : OCTANOVIA MALAFU ( 2009610069)
NAMA : PATRISIANA KLARITAS T KOTEN (2011610115)
NAMA : RESTIARA WIYANI (2009610072)
NAMA : RENDI ARDUWINO (2008610097)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah berkenan
memberi petunjuk dan berkatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul Asfiksia Neonatorum pada Bayi Baru Lahir Dalam menyelesaikan makalah ini kami
banyak sekali mendapat bantuan, dukungan moril maupun materi dari berbagai pihak .
Dalam penulisan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyajikan yang terbaik, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat
membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat dipergunakan
dengan sebaik-baiknya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
1.1 Latarbelakang...............................................................................................
1.2 Tujuan...........................................................................................................
1.3 Manfaat penulisan........................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................................
2.1 Konsep dasar penyakit.................................................................................
1.Pengertian....................................................................................................
2.Etiologi........................................................................................................
3.Manifestasi klinis........................................................................................
4.Patofisiologi................................................................................................
5.Penatalaksanaan.........................................................................................
6.Pemeriksaan penunjang.............................................................................
7.Komplikasi.................................................................................................
8.Prognosis....................................................................................................
2.2. Konsep dasar askep...................................................................................
1. Pengkajian................................................................................................
2.Diagnosa keperawatan..............................................................................
3. Intervensi keperwatan..............................................................................
4.Implementasi keperawatan.......................................................................
5.Evaluasi.....................................................................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................
1.Kesimpulan................................................................................................
2.Saran..........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
kematian. Dalam keadaan demikian Bidan harus melakukan tindakan tertentu agar BBL
dapat bernafas spontan segera mungkin. Untuk dapat melakukan tindakan tersebut , Bidan
harus trampil dan kompentensi dalam manajen asfiksia BBL dan juga diperlukan
perawatan yang intensif. Maka pada kesempatan ini penulis tertarik untuk memberikan
asuhan dengan asfiksia sedang
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dengan asfiksia sedang secara
komprehensif
2. Tujuan Khusus
Setelah menyusun asuhan kebidanan ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mengkaji data bayi dengan asfiksia sedang.
2. Mengidentifikasi diagnosa/masalah bayi dengan asfiksia sedang.
3. Mengantisipasi diagnosa/maasalah potensial bayi dengan asfiksia sedang.
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera pada bayi dengan asfiksia sedang
5. Melaksanakan rencana asuhan pada bayi dengan asfiksia sedang.
6. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan.
BAB 11
TINJAUAN TEORI
1. Penngertian
Asfiksia Neonatus adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang tidak segera bernafas secara
spontan dan teratur setelah dilahirkan. (Mochtar, 1989)
Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur,
sehingga dapat meurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat
buruk dalam kehidupan lebih lanjut. (Manuaba, 1998)
Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara spontan
dan teratur dalam satu menit setelah lahir (Mansjoer, 2000)
Asfiksia berarti hipoksia yang progresif, penimbunan CO2 dan asidosis, bila proses ini
berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia juga
dapat mempengaruhi fungsi organ vital lainnya. (Saiffudin, 2001)
Asfiksia lahir ditandai dengan hipoksemia (penurunan PaO2), hiperkarbia (peningkatan
PaCO2), dan asidosis (penurunan PH).
JENIS ASFIKSIA
Ada dua macam jenis asfiksia, yaitu :
1. Asfiksia livida (biru)
2. Asfiksia pallida (putih)
KLSIFIKASI ASFIKSIA
Klasifikasi asfiksia berdasarkan nilai APGAR
a. Asfiksia berat dengan nilai APGAR 0-3
b. Asfiksia ringan sedang dengan nilai APGAR 4-6
c. Bayi normal atau sedikit asfiksia dengan nilai APGAR 7-9
d. Bayi normal dengan nilai APGAR 10
2.Etiologi
Biasanya terjadi pada bayi yang dilahirkan dari ibu dengan komplikasi, misalnya DM,PEB,
eritroblastosis fetalis, kelahiran kurang bulan.
Terjadi apabila saat lahir bayi mengalami gangguan pertukaran gas dan transport O2
sehingga kekurangan persediaan O2 dan kesulitan pengeluaran CO2.
Faktor yang terdapat pada janin / bayi karena sperti adanya gangguan aliran tali pusat
yang menumbung, tali pusat melilit leher.
Terjadinya depresi pernapasan bayi karena obat / analgetik yang diberikan pada ibu.
Adanya gangguan tumbuh kembang intrauterin dan kelainan bawaan (aplasia paru,
atresia saluran napas).
3.Manifestasi klinis
1. Pada Kehamilan
Denyut jantung janin lebih cepat dari 160 x/mnt atau kurang dari 100 x/mnt, halus dan
ireguler serta adanya pengeluaran mekonium.
Jika DJJ normal dan ada mekonium : janin mulai asfiksia
Jika DJJ 160 x/mnt ke atas dan ada mekonium : janin sedang asfiksia
Jika DJJ 100 x/mnt ke bawah dan ada mekonium : janin dalam gawat
2. Pada bayi setelah lahir
a. Bayi pucat dan kebiru-biruan
b. Usaha bernafas minimal atau tidak ada
c. Hipoksia
d. Asidosis metabolik atau respiratori
e. Perubahan fungsi jantung
f. Kegagalan sistem multiorgan
g. Kalau sudah mengalami perdarahan di otak maka ada gejala neurologik : kejang,
nistagmus, dan menangis kurang baik/ tidak menangis
4. Patofisiologi
Bila janin kekurangan O2 dan kadar CO2 bertambah, timbulah rangsangan terhadap nervus
vagus sehingga DJJ (denyut jantung janin) menjadi lambat. Jika kekurangan O2 terus
berlangsung maka nervus vagus tidak dapat dipengaruhi lagi. Timbulah kini rangsangan dari
nervus simpatikus sehingga DJJ menjadi lebih cepat akhirnya ireguler dan menghilang. Janin
akan mengadakan pernafasan intrauterin dan bila kita periksa kemudian terdapat banyak air
ketuban dan mekonium dalam paru, bronkus tersumbat dan terjadi atelektasis. Bila janin
lahir, alveoli tidak berkembang.
Apabila asfiksia berlanjut, gerakan pernafasan akan ganti, denyut jantung mulai menurun
sedangkan tonus neuromuskuler berkurang secara berangsur-angsur dan bayi memasuki
periode apneu primer.
Jika berlanjut, bayi akan menunjukkan pernafasan yang dalam, denyut jantung terus
menurun, tekanan darah bayi juga mulai menurun dan bayi akan terluhat lemas (flascid).
Pernafasan makin lama makin lemah sampai bayi memasuki periode apneu sekunder. Selama
apneu sekunder, denyut jantung, tekanan darah dan kadar O2 dalam darah (PaO2) terus
menurun. Bayi sekarang tidak bereaksi terhadap rangsangan dan tidak akan menunjukkan
upaya pernafasan secara spontan. Kematian akan terjadi jika resusitasi dengan pernafasan
buatan dan pemberian tidak dimulai segera.
5.Penatalaksanan
Berdasarkan skor apgar menit pertama, asfiksia pada neonatus dibagi menjadi :
6.Komplikasi
Edema total, perdarahan otak, anusia dan oliguria, hiperbilirubinumia, enterokolitis,
nekrotikans, kejang, koma. Tindakan bag and mask berlebihan dapat menyebabkan
pneumotoraks.
7.Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Laboratorium
Untuk menunjukan adanyan cairan spinal yang bercampur darah atau xantokrom disertai
dengan peninggian jumlah sel darah merah dan protein, serta penurunan glukosa.
USG
Berat badan kurang dari 2500 gr Identitas klien / bayi dan keluarga
1. Sirkulasi
2. Neurosensori
Ukuran kepala besar dalam hubungan dengan tubuh, sutura mungkin mudah
digerakkan, fontanel mungkin besar.
3. Pernapasan
Warna kulit
4. Keamanan
5. Makanan / Cairan
agen-agen infeksius.
V. Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kurangnya suplai O2 dalam darah.
VI. Proses keluarga terhenti b.d pergantian dalam status kesehatan anggota keluarga.
2.3 Intervensi keperawatan
DP I. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d produksi mukus banyak.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan
jalan nafas lancar.
NOC I : Status Pernafasan : Kepatenan Jalan Nafas
Kriteria Hasil :
1. Tidak menunjukkan demam.
2. Tidak menunjukkan cemas.
3. Rata-rata repirasi dalam batas normal.
4. Pengeluaran sputum melalui jalan nafas.
5. Tidak ada suara nafas tambahan.
NOC II : Status Pernafasan : Pertukaran Gas
Kriteria Hasil :
1. Mudah dalam bernafas.
2. Tidak menunjukkan kegelisahan.
3. Tidak adanya sianosis.
4. PaCO2 dalam batas normal.
5. PaO2 dalam batas normal.
6. Keseimbangan perfusi ventilasi
Keterangan skala :
1 : Selalu Menunjukkan
2 : Sering Menunjukkan
3 : Kadang Menunjukkan
4 : Jarang Menunjukkan
5 : Tidak Menunjukkan
NIC I : Suction jalan nafas
Intevensi :
1. Tentukan kebutuhan oral/ suction tracheal.
Keterangan Skala :
1 : Tidak sama sekali
2 : Sedikit
3 : Agak
4 : Kadang
5 : Selalu
NIC : Kontrol Infeksi
Intervensi :
1. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah merawat bayi.
2. Pakai sarung tangan steril.
3. Lakukan pengkajian fisik secara rutin terhadap bayi baru lahir, perhatikan pembuluh
darah tali pusat dan adanya anomali.
4. Ajarkan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan melaporkannya pada pemberi
pelayanan kesehatan.
5. Berikan agen imunisasi sesuai indikasi (imunoglobulin hepatitis B dari vaksin hepatitis
B bila serum ibu mengandung antigen permukaan hepatitis B (Hbs Ag), antigen inti
hepatitis B (Hbs Ag) atau antigen E (Hbe Ag).
DP V. Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kurangnya suplai O2 dalam darah.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan
suhu tubuh normal.
NOC I : Termoregulasi : Neonatus
Kriteria Hasil :
1. Temperatur badan dalam batas normal.
2. Tidak terjadi distress pernafasan.
3. Tidak gelisah.
4. Perubahan warna kulit.
5. Bilirubin dalam batas normal.
Keterangan skala :
1 : Selalu Menunjukkan
2 : Sering Menunjukkan
3 : Kadang Menunjukkan
4 : Jarang Menunjukkan
5 : Tidak Menunjukkan
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernafas secara spontan dan teratur segera setelah
lahir, penyebab asfiksia diantaranya aliran oksigen ke janin berkuarang,akibatnya terjadi
gawat janin,kemudian terjadi lilitan pada tali pusat,tali pusat pendek, simpul tali
pusat,keadaan bayi prematur, persalinan sulit , kelainan kongenital , air ketuban bercampur
mekonium. Penatalaksanaannya yaitu melakukan resusitasi pada bayi baru lahi
2.Saran
Diharapkan sepanjang kehamilan ibu memeriksakan kehamilannya terutama apabila
ibu merasakan sesuatu yang tidak sewajarnya, dianjurkan juga untuk USG guna mengetahui
janin beserta letak tali pusatnya.
DAFTAR PUSTAKA