Você está na página 1de 2

Adab Membaca Al-Qur’an

Tsaqafah Islamiyah
26/1/2006 | 26 Dhul-Hijjah 1426 H | 4,790 views
Oleh: Abu Abdullah

1. NIAT YANG IKHLAS KARENA ALLAH

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, bersabda Nabi SAW: “Sesungguhnya ALLAH SWT
tidak memandang kepada bentuk tubuhmu dan tidak juga pada rupa wajahmu, tetapi IA
memandang kepada keikhlasan hatimu.” (HR Muslim)

Dari Mu’adz bin Jabal ra berkata: “Aku membonceng Nabi SAW yang sedang mengendarai
Keledai, maka beliau SAW berkata padaku: Wahai Mu’adz, tahukah Anda apa hak ALLAH
terhadap hamba dan apa hak hamba terhadap ALLAH? Maka saya menjawab: ALLAH dan
Rasul-NYA lebih mengetahui. Maka kata Nabi SAW: Hak ALLAH terhadap hamba adalah
agar mereka beribadah kepada-NYA dan tidak menyekutukan-NYA sedikitpun. Dan hak
hamba terhadap ALLAH adalah bahwa ALLAH tidak akan menyiksa hamba yang tidak
menyekutukan kepada ALLAH sedikitpun.” (HR Muttafaq ‘alaih)

2. BERWUDHU SEBELUM QIRO’AH

“Seseorang memberi salam kepada Nabi SAW ketika beliau SAW sedang berwudhu maka
beliau SAW menunda menjawab salam tersebut sampai beliau SAW selesai berwudhu’ baru
kemudian dijawab salamnya oleh beliau SAW, sambil bersabda: Sebenarnya tidak ada yang
menghalangiku untuk menjawab salammu tadi, melainkan karena aku tidak suka menyebut
nama ALLAH, kecuali dalam keadaan suci.” (HR Ahmad, Abu Daud, An-Nasa’I dan Ibnu
Majah)

3. MENGGUNAKAN SIWAK SEBELUM QIRO’AH

“Seandainya tidak memberatkan ummatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak
setiap akan shalat.” (HR Bukhari dan Muslim)

4. MEMILIH TEMPAT/PAKAIAN YANG SUCI

Dari Anas bin Malik ra berkata bahwa Nabi SAW bersabda: “Bahwa mesjid ALLAH tidak
layak dikenai kencing atau kotoran manusia, karena sesungguhnya ia adalah untuk berdzikir
kepada ALLAH dan membaca Al-Qur’an.” (HR Muslim)

5. MEMBACA ISTI’ADZAH

“Maka apabila kamu membaca al-Qur’an maka mohonlah perlindungan dari Syaithon yang
terkutuk.” (QS An-Nahl 16:98)

6. SUNNAH MEMBAGUSKAN SUARA

“Barangsiapa yang tidak menghiasi al-Qur’an dengan suaranya maka bukan termasuk
golonganku.” (HR Abu Daud)
“Sungguh sebaik-baiknya suara manusia yang membaca al-Qur’an ialah yang jika engkau
mendengar suara bacaannya maka engkau merasa bahwa ia seorang yang sangat takut kepada
Allah.” (HR Abu Daud)

7. MERENDAHKAN SUARA SAAT MEMBACA TERUTAMA SAAT BERADA


DITEMPAT YANG RAMAI

“Dan serulah Rabb-mu dengan merendahkan diri dan merasa takut, sesungguhnya IA tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS Al-A’raaf, 7:55)

“Dan sederhanakanlah berjalanmu dan rendahkanlah suaramu, karena sesungguhnya sejelek-


jelek suara itu adalah suara keledai.” (QS Luqman, 31:19)

8. MERASA TAKUT DAN KHUSYU’

Dan apabila dibacakan dihadapan mereka ayat-ayat ALLAH, maka mereka segera bersujud
sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’. (QS Al-Israa’, 17:109)

Dari Ibnu Mas’ud ra berkata: Bersabda Nabi SAW padaku pada suatu hari sebagai berikut:
Wahai Ibnu Mas’ud, bacakan al-Qur’an untukku. Maka aku bertanya: Apakah aku akan
membacakannya untukmu padahal al-Qur’an itu diturunkan kepadamu? Jawab beliau SAW:
Aku senang mendengarkannya dari orang lain. Maka kubacakan surat An-Nisaa’ dihadapan
beliau SAW, sampai ketika aku sampai pada ayat: Maka bagaimanakah keadaanmu hai
Muhammad, saat KAMI mendatangkan setiap ummat dengan seorang saksi nanti dan KAMI
datangkan engkau sebagai saksi atas mereka semua? (QS An-Nisaa’ 4:41); Maka bersabdalah
beliau SAW padaku: Cukup sampai disini hai Ibnu Mas’ud. Maka aku melirik pada wajah
beliau SAW, maka kulihat wajahnya sudah penuh dengan linangan airmata. (HR Bukhari
Muslim)

9. MERASAKAN BAHWA ALLAH SWT SEDANG MENDENGARKAN


BACAANNYA

Dari Abu Hurairah ra berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tiada
sesuatupun yang lebih disenangi oleh ALLAH SWT melainkan mendengarkan bacaan
seorang hamba-NYA yang merdu sedang membaca al-Qur’an dengan jelas.” (HR Bukhari
dan Muslim)

10. BERUSAHA MEMENUHI KAIDAH TAJWIDNYA, MEMAHAMI DAN


MENGAMALKANNYA

“Beliau SAW membaca al-Qur’an dengan perlahan, setiap bertemu dengan ayat tasbih beliau
SAW bertasbih, setiap bertemu dengan ayat perlindungan beliau SAW berta’awwudz dan
setiap bertemu dengan ayat pertanyaan, maka beliau SAW menjawabnya.” (HR Muslim)

Tafsir Ibnu Abbas ra atas QS Al-Furqaan (25:30)

Wallahu a’lam.

Você também pode gostar