Você está na página 1de 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

B DENGAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN BRONKOPNEUMONIA

DI SUSUN OLEH:
Kelompok 4 Kelas 2A
Rizma Sugesti

( A01301811)

Sigit Priyadi

(A01301816)

Tarbiyatul Sagita Paratmika

(A01301823)

Teguh Purnomo

(A01301824)

Tri Imroah Fatonah

(A01301825)

Tri utami Wahyuni

(A01301826)

Woro Aisyah Nurliana

(A01301837)

Yulianasari

(A01301840)

Yuyun Tity Wahyuni

(A01201842)

Dwi Iswanti

(A01301843)

PRODI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADYAH GOMBONG
TAHUN 2014

Laporan Pendahuluan
A. Definisi
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus
terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, alveoli, serta menimbulkan konsolidasi
jaringan paru dan menimbulkan gangguan pertukaran gas setempat. (Zul, 2001)

Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola


penyebaran bercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokasi di dalam bronki dan
meluas ke parenkim paru yang berdekatan disekitarnya.(Smeltzer & Suzanne C,2002)
Bronkopneum0nia adalah jenis infeksi paru yang disebabkan oleh agen infeksius
dan terdapat di daerah bronkus dan sekitar alveoli.(Amin & Hardi,2013)
B. Etiologi
Secara umum bronkopneumonia diakibatkan penurunan mekanisme pertahanan
tubuh terhadap virulensi organism pathogen. Orang normal dan sehat mempunyai
mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri atas:reflex glottis
dan batuk, adanya lapisan mucus, gerakan silia yang menggerakan kuman keluar dari
organ dan sekresi humoral setempat. Timbulnya bronkopneumonia disebabkan oleh virus,
bakteri, jamur, protozoa, mikrobakteri, mikroplasma dan riketsia. (Amin & Hardi, 2013)
antaara lain:
1. Bakteri : Streptococcus, Staphylococcus, H. Influenzae, Klebsiella.
2. Virus : Legionella Pneumoniae
3. Jamur : Aspergillus Spesies, Candida Albicans
4. Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal atau isi lambung ke paru paru.
5. Terjadi karena kongesti paru yang lama
C. Manefestasi Klinis
Bronkopneumonia biasanya didahului oleh suatu infeksi di saluran pernafasan
bagisn atas selama beberapa hari. Pada tahap awal, penderita bronkopneumonia
mengalami tanda dan gejala yang khas seperti menggigil, demam, nyeri dada pleuritis,
batuk produktif, hidung kemerahan, saat bernafas menggunakan otot aksesorius dan bisa
timbul sianosis. Terdengar adanya krekels diatas paru yang sakit dan terdengar ketika
terjadi konsolidasi (pengisian rongga udara oleh eksudat). (Amin & Hardi, 2013)
D. Komplikasi
Komplikasi dari bronchopneumonia adalah :

1.

Atelektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna atau kolaps paru yang

merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau reflek batuk hilang


2. Empyema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga pleura
yang terdapat disatu tempat atau seluruh rongga pleura.
3. Abses paru adalah pengumpulan pus dala jaringan paru yang meradang
4. Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial
5. Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan darah
b. Pemeriksaan sputum
c. Analisa gas darah
d. Kultur darah
e. Sampel darah, sputum dan urin
2. Pemeriksaan Radiologi
a. Rontgenogram thoraks
b. Laringoskopi / bronkoskopi (Amin & Hardi,2013)
F. Penatalaksanaan
1. Oksigen 1-2 liter per menit
2. Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai makan eksternal bertahap melaui selang
nasogastrik dengan feeding drip
3. Jika sekresi lender berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan beta
agonis untuk transport muskusilier
4. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa elektrolit (Arief Mansjoer,2000)

12. Pathway

KASUS
An. B usia 9 Bulan dirawat di rumah sakit. Klien batuk dan kesulitan bernafas, terdapat
tarikan dinding kedalam, RR: 50x/menit.
A. PENGKAJIAN
Klien bernama An.B umur 9 bulan, klien berjenis kelamin perempuan, mempunyai suku
bangsa jawa dan beragama islam. Alamat klien yaitu Jatisari no.114 candisari. Klien
masuk Rumah Sakit Kebumen pada tanggal 05 januari 2015, klien bernomor register
03.08.675. Klien di diagnosa medis yaitu bronkopneumonia. Dilakukan pengkajian
pada klien pada tanggal 05 Januari 2015 jam 10.00 WIB.
b) Penanggung Jawab
Klien datang ke Rumah sakit dengan kedua orang tua klien, nama ayah yaitu Tn.
M, berumur 33 tahun, pendidikan terakhir yaitu SMA dan pekerjaan karyawan swasta.
Nama Ibu klien yaitu Ny. N, berumur 29 tahun, pendidikan terakhir SMA dan pekerjaan
sebagai ibu rumah tangga.
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
An. B Sesak nafas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
An. B masuk ke RS.Kebumen pada tanggal 05 januari 2015, dengan keluhan utama
sesak nafas ,Ibu klien mengatakan bahwa An.B 1 hari yang lalu mengalami sesak
nafas ringan dan setelah beberapa jam sesak semakin parah hingga timbul suara

ngok-ngok pada pernafasan An.B Dan disertai batuk. Orang tua klien
memeriksakan An.B ke dokter terdekat, namun klien masih sesak nafas, dokter
menyarankan untuk membawa anaknya ke rumah sakit Kebumen dan di lakukan
rawat inap.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu klien mengatakan bahwa sebelumnya An. B belum pernah menjalankan rawat
inap di rumah sakit.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat batuk
atau penyakit seperti yang diderita anak
5. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Ibu klien mengatakan selama hamil tidak mengkonsumsi obat warug atau obat bahaya
lainnya.
Ibu klien mengatakan An.B adalah anak pertama.Klien lahir pada tanggal 26 maret
2014 dengan usia kehamilan 9 bulan 8 hari. Klien lahir di Rumah sakit. Klien lahir
dengan spontan normal dengan berat badan 3200 gr. Panjang Badan 49 cm dan
menangis keras waktu lahir.
6. Riwayat Imunisasi
Anak An.A belum mendapatkan imunisasi campak di posyandu
BCG
: 1x
DPT
: 3x
Polio
: 4x
Hepatitis B
: 3x
Campak
: belum
C. PENGKAJIAN FUNGSIONAL POLA GORDON
1) Pola persepsi kesehatan
Orang tua pasien membawa klien ke bidan/ pusat pelayanan kesehatan ketika
sakit, dan An. B belum mendapatkan imunisasi camapak
2) Pola nutrisi/ metabolic
Anak sehari-hari mengkonsumsi bubur yang dibuat sendiri 3x sehari sejak usia 6
bulan, ASI dan sedikit air putih.
Selama sakit anak rewel dan sulit untuk makan dan minum
3) Pola eliminasi
BAK :18 kali/24 jam, warna jernih dan tidak berbau.
BAB :Anak BAB secara teratur 1 kali/24 jam, lunak dan tidak bercampur
lender/ darah
4) Pola aktivitas

Anak senang bermain dengan orang tua/ keluarga, mulai berlatih untuk berjalan,
senang menirukan pekerjaan rumah tangga.
5) Pola istirahat- tidur
Anak tidur selama 14 jam/ hari, tidur siang secara teratur tetapi saat mengalami
sesak nafas tidur dan istirahat terganggu dan rewel.
6) Pola kognitif
Pertumbuhan dan perkembangan baik dan sesuai umur
7) Pola konsep diri
Anak menjadi rewel selama sakit
8) Pola peran/ hubungan
Orang tua memiliki hubungan yang baik dengan anak
9) Pola seksualitas
Klien An.B berjenis kelamin perempuan normal secara anatomis
10) Pola koping- toleransi stress
Anak sering diajak jalan-jalan keluar rumah saat dalam kondisi sehat.
11) Pola nilai/ kepercayaan
Orang tua selalu mengucapkan doa saat hendak melakukan sesuatu bersama
anaknya.
D. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran
: Composmetis
TTV
: TD: 90/54 N:110 R: 50x/mnt
Pemeriksaan antropometri
: TB: BB: 8 kg
1) Kepala
2) Muka
3) Mata

S: 38C

: Kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam lurus, idak ada udema
: Terlihat pucat
: Seklera unikterik, konjungtiva unanemis, mata sedikit cekung,

fungsi penglihatan normal


4) Hidung
: Terdapat secret dan terdapat nafas cuping hidung
5) Mulut
: Mukosa bibir kering, bibir sianosis, gigi sudah tumbuh, lidah
kotor
6) Telinga: Bersih tidak ada luka, tidak tampak serumen
7) Leher

: Tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran kelenjar

tiroid, dan reflek menelan baik.


8) Dada
Jantung

Inspeksi

:ictus cordis tidak tampak

Palpasi

:teraba ictus cordis di SIC IV V

Perkusi

:pekak

Auskultasi

:terdengar bunyi S1 dan S2

Paru
Inspeksi

: Simetris, terlihat retraksi dinding dada, pernafasan dangkal

Palpasi

: Vokal fremitus kanan-kiri sama

Perkusi

: Redup pada kedua lapang paru

Auskultasi

: Terdengar ronchi basah

9) Abdomen

Inspeksi

: Perut terlihat datar

Auskultasi

: Bising usus 12x/menit

Palpasi

: Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan

Perkusi

: Timpani

10) Ekstremitas

: Tidak ada udema, akral hangat, tangan kiri terpasang infuse DS

NS mikro 15 tetes/mnt, CRT:< 3 detik


11) Kulit
: Kulit sawo matang, bersih, tidak ada oedema, tidak ada luka,
turgor kulit baik
12) Genetalia
: Bersih, tidak terpasang kateter
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Terapi
:
Infus DS NS mikro 15tts/mnt
Pemasangan oksigen kanul 2 liter/mnt
Nebulizer
:
Pulmicort

: 3x ampul (Inhalasi)

Ventolin

: 3x Ampul (Inhalasi)

Injeksi

: Cefotaxim

: 3x500 mg

Metilprednisolon :3x

Ampul

b) Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium (06 januari 2015) jam 06.27 WIB
Hemoglobin

: 11,2 gr%

11,7 15,5 gr%

Hematokritt

: 34,1%

35 47 %

Leukosit

: 9.300/mmk

3.600 11.000/mmk

Trombosit

: 530 ribu/mmk

150 450 ribu/mmk

Eritrosit

: 4,16 juta/mmk

3,8 5.96 juta/mmk

Foto Thorax (06 januari 2015)


Cor

: letak, bentuk, dan ukuran normal

Pulmo

Corakan bronkovaskuler meningkat


Tampak

bercak-bercak

dan

ada

bayangan

rongga

rongga kecil paracardial kanan dan kiri, kedua sinus


lancip.
Kesan :
Cor

: Normal

Pulmo

: bronkopneumonia

F. ANALISA DATA
NO Tanggal
1

05januari 2015

Data
DS:
Ibu klien mengatakan

Problem
Bersihan

Etiologi
jalan

nafas tidak efektif

An.B sesak nafas

Obstruksi
saluran
pernafasan
akibat
peningkatan
sekret berlebih

dan sering batuk


DO:
Klien tampak sesak
dan batuk
Terdapat nafas
cuping hidung
Terdapat otot bantu
pernafasan
Pada saat diauskultasi
terdengar suara ronchi
2

05januari 2015

DS:
Ibu
klien
mengatakan
anaknya rewel karena
sesak nafas

Pola nafas tidak


efektif

Pengembangan
paru menurun

DO:
Frekuensi pernapasan
50x/menit,terlihat
retraksi dinding dada,
pernafasan
dangkal,
pengembangan
paru
kurang
maksimal,
palpasi
terabavokal
fremitus
kanan-kiri
sama, perkusi redup
pada kedua lapang
paru,
Auskultasi
terdengarbunyi
ronchi, dan nadi 114
x/menit.
3

05januari 2015 DS:


Ketidakseimbangan ketidakmampuan
Ibu klien mengatakan nutrisi kurang dari pemasukan b.d
faktor
An.B rewel sulit untuk kebutuhan tubuh
biologis(Sesak
makan
nafas)
DO: An.B tampak
rewel, pucat dan lemas

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Bersihan jalan nafas idak efektif b/d obstruksi saluran pernafasan akibat
peningkatan secret yang berlebih
2) Pola nafas tidak efektif b/d pengembangan paru menurun
3) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan
pemasukan akibat factor biologis (sesak nafas)
H. INTERVENSI KEPERAWATAN
1) Bersihan jalan nafas idak efektif b/d obstruksi saluran pernafasan akibat
peningkatan secret yang berlebih
Auskultasi area paru, catat area penurunan / tidak ada aliran udara dan
bunyi nafas lain.
Kaji frekuensi / kedalaman pernafasan dan gerakan dada
Atur posisi semi fowler dan ekstensikan kepala pada bayi.
Berikan terapi nebulizer
Lakukan fisioterapi dada
Lakukan suction
Gunakan tekhnik bermaiin untuk latihan bernafas pada anak-anak (mis,

meniup pluit atau meniup bola kapas diatas meja)


Pemberian Obat injeksi sesuai indikasi
2) Pola nafas tidak efektif b/d pengembangan paru menurun
Aturlah posisi dengan memungkinkan ekspansi paru maksimum
o

dengan semi fowler atau kepala agak tinggi kurang lebih 30 .


Kaji pernapasan, irama, kedalaman atau gunakan oksimetri nadi untuk
memantau saturasi oksigen
Auskultasi bunyi nafas
Observasi pola batukdan pangeluaran secret
Berikan terapi O2 2liter/mnt menggunakan nasal kanul
Monitor respirasi dan status O2
Monitor vital sign
3) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan
pemasukan akibat factor biologis (sesak nafas)
Tentukan kebutuhan kalori harian
Ajarkan keluarga tentang pentingnya nutrient
Monitoring TTV dan nilai Laboratorium
Monitor intake dan output
Pantau adanya Komplikasi GI
Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian nutrisi

Daftar Pustaka
Mansjoer,Arif,dkk.2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1 Dan 2. FKUI, Media
Aesculapius,Jakarta
Nurarif, Amin Huda, Kusuma, Hardi, 2013.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnose Medis dan NANDA NIC NOC,jilid 1, Med Action Publishing. Yogyakarta.
Smelter,Suzanna C,2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah.Volume I, EGC. Jakarta
Zul Dahlan.(2001). Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II, Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Você também pode gostar