Você está na página 1de 19

SENAM NIFAS

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah yang diberikan Oleh
Herlina Simanjuntak, SST.

Disusun Oleh :

Isni Yulianti

D3E613003

Mery Tarlina

D3E613005

Neng Liyani

D3E613006

Nuraini

D3E613007

AKADEMI KEBIDANAN MEDIKA OBGIN


BANDUNG BARAT
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Senam Hamil ini berdasar
pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Dan kamipun berterimakasih kepada Dosen
yang telah memberikan tugas ini.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangankekurangan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua pembacanya dan dapat
berguna bagi kami sendiri maupun semuanya.

Bandung, 09 Maret 2015

Penulis,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB 1. PENDAHULUAN
1 Latar Belakang.........................................................................................................1
2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
BAB 2. ISI
2.1 Pengertian Senam Nifas...........................................................................................2
2.2 Tujuan Senam Nifas.................................................................................................3
2.3 Manfaat senam nifas................................................................................................3
2.4 Syarat Senam Nifas..................................................................................................4
2.5 Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas........................................................4
2.6 Akibat Jika Senam Nifas Tidak Dilaksanakan.........................................................4
2.7 Kontra Indikasi Senam Nifas...................................................................................4
2.8 Latihan Senam Nifas Untuk Persalinan Secar.........................................................5
2.9 Gerakan Senam Nifas..............................................................................................9
BAB 3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................iii

ii

BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
SKRT memperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah
persalinan, dan 50% kematian masannifas terjadi dalam 24 jam pertama. Postpartum atau
masa nifas merupakan masa setelah partus selesai dan berakhirnya setelah kira-kira 6
minggu. Delapan jam pasca persalinan, ibu harus tidur terlentang untuk mencegah
perdarahan. Sesudah 8 jam, ibu boleh miring ke kiri atau ke kanan untuk mencegah
trombosis (Mansjoer Arif, 1999). Para ibu pasca melahirkan cenderung takut untuk
melakukan banyak gerakan. Ibu biasanya khawatir gerakan-gerakan yang dilakukannya
akan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Setidaknya ada tiga alasan mengapa
orang tidak melakukan senam nifas setelah persalinan, pertama, karena memang tidak
tahu bagaimana senam nifas. Kedua karena terlalu bahagia dan yang dipikirkan hanya si
kecil. Ketiga, jangankan berpikir untuk senam, untuk bangun saja terasa sakit. Senam
nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah melahirkan, secara teratur setiap
hari.
Setelah 6 jam persalinan normal atau 8 jam setelah operasi sesar, ibu sudah boleh
melakukan mobilisasi dini, termasuk senam nifas (Mutia Alisjahbana, 2008) . Saat
melaksanakan senam nifas terjadi kontraksi otot-otot perut yang akan membantu proses
involusi yang mulai setelah plasenta keluar segera setelah melahirkan. Ambulasi secepat
mungkin dari frekuensi sangat diperlukan dalam proses involusi (tesisjogya, 2006).

Rumusan Masalah
a Bagaimana perubahan fisiologi payudara pada masa nifas dan menyusui ?
b Bagaimana perubahan fisiologi abdomen pada masa nifas dan menyusui ?
c Bagaimana perubahan fisiologi tanda vital pada masa nifas dan menyusui ?

Tujuan
a Mengetahui perubahan fisiologi payudara pada masa nifas dan menyusui.
b Mengetahui perubahan fisiologi abdomen pada masa nifas dan menyusui.
c Mengetahui perubahan fisiologi tanda vital pada masa nifas dan menyusui.

BAB 2
ISI

2.1 Pengertian Senam Nifas

Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang berrtujuan
untuk mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa nifas, serta membantu
proses involusio uteri (Brayshaw, 2008, hlm. 105).
Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu nifas secara mandiri yaitu berupa
latihan kegel panggul untuk memperkuat tonus otot yang hilang karena jaringan panggul
meregang selam ibu hamil dan melahirkan (Bobak, et al.2005, hlm. 352).
Senam nifas adalah suatu latihan yang sederhana di rumah sakit, dan melanjutkan
di rumah yang bertujuan menolong dalam meningkatkan tonus otot, mengurangi berat
badan pada masa nifas, dan membantu mencegah konstipasi (Ladewing, et al. 2006, hlm.
247).
Senam nifas adalah senam kesegaran jasmani setelah persalinan yang bertujuan
untuk mengecilkan dan megencangkan otot perut, serta mengembalikan ukuran liang
senggama (Manuaba, 1999, hlm 155).
Senam nifas adalah olahraga pemulihan pada masa nifas yang berfungsi untuk
menguatkan otot dasr pelvis dan juga dapat membantu mengurangi depresi (Varney,
2002, hlm. 199).
2.2 Tujuan Senam Nifas
Tujuan senam nifas antara lain unutk mencegah atau meminimilkan komplikasi
pascapartum, meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pelvic, jaringan perineal, dan
perineal, membantu pemulihan fungsi tubuh normal, meningkatkan pemahaman terhadap
perubahan-perubahan fisiologis dan psikologi, melancarkan sirkulasi darah sehingga
dapat terhindar dari infeksi masa nifas (Mochtar, 1998. hlm. 252).
Tujuan senam nifas di antaranya:
a.

Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk

b.

semula).
Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi
semula.
2

c.
d.

Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.


Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta otot

e.

pergerakan.
Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus otot
pelvis, regangan otot tungkai bawah.

f.

Menghindaripembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya


varises.

2.3 Manfaat Senam Nifas


Beberapa manfaat senam nifas secara umum adalah membantu penyembuhan rahim,
perut, dan otot pinggul yang menglalami trauma serta mempercepat kembalinya bagianbagian tersebut ke bentuk normal, membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi
longgar akibat kehamilan dan persalinan serta mencegah pelemahan dan pereganganlebih
lanjut, mengahasilkan manfaat psikologis, menambah kemampuan menghadapi stress dan
bersantai sehingga mengurangi depresi masa nifas. Selain itu manfaat khusus latihan
perineal pada senamn nifas adalah mampu menghindari terjadinya mengompol akibat
stress, mencegah turunnya organ-organ pinggul, mengatasi masalah seksual. Dan manfaat
khusus latihan perut pada senam nifas adalah mengurangi resiko sakit punggung dan
pinggang, mengurangi varises vena, mengurangi edema (pembengkakan akibat
tertahannya air) di kaki, mengatasi kram kaki, mencegah pembentukan gumpalan darah
dalam vena (thrombi), memperlancar peredaran darah (Danuatmaja, et al. 2003, hlm.
100).
a.

Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami trauma

b.

serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut kebentuk normal.


Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar diakibatkan

c.

kehamilan.
Menghasilkan manfaat psikologis menambah kemampuan menghadapi stress dan
bersantai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan.

3
2.4 Syarat Senam Nifas
Senam nifas dapat di lakukan setelah persalinan, tetapi dengan ketentuan sebagai
berikut:
a.

Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan.

b.

Senam ini dilakukan setelah 6 jam persalinan dan dilakukan di rumah sakit atau
rumah bersalin, dan diulang terus di rumah.

2.5 Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas


a. Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat
dikeluarkan.
b. Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko perdarahan yang
abnormal dapat dihindarkan.
c. Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah).
d. Timbul varises.
2.6 Akibat Jika Senam Nifas Tidak Dilaksanakan:
1. Kekuatan otot ibu menjadi kurang dan kurang optimal
2. Ibu post partum menjadi layu dan tidak segar
3. Produksi ASI kurang lancar
4. Sering menyebabkan sembelit dan gangguan pada saat kencing
5. Sikap tubuh ibu kurang baik.

2.7 Kontra Indikasi Senam Nifas :


1. Ibu post partum dengan komplikasi yang belum teratasi
2. Ibu post partum dengan secsio sesarea (operasi).

4
2.8 Latihan Senam Nifas Untuk Persalinan Secar
Macam-macam gerakan senam nifas dimulai dari hari pertama setelah melahirkan
sampai dengan gerakan hari kesepuluh setelah melahirkan.

Hari Pertama Setelah Melahirkan

Posisi tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan
mengambil nafas melalui hidung, kembungkan perut dan tahan hingga hitungan ke-5,
lalu keluarkan nafas pelan-pelan melalui mulut sambil mengkontraksikan otot perut.
Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
-

Hari Kedua Setelah Melahirkan

Sikap tubuh terlentang dengan kedua kaki lurus ke depan. Angkat kedua tangan lurus
ke atas sampai kedua telapak tangan bertemu, kemudian turunkan perlahan sampai
kedua tangan terbuka lebar hingga sejajar dengan bahu. Lakukan gerakan dengan
mantap hingga terasa otot sekitar tangan dan bahu terasa kencang. Ulangi gerakan
sebanyak 8 (delapan) kali.
5
-

Hari Ketiga Setelah Melahirkan

Berbaring relaks dengan posisi tangan di samping badan dan lutut ditekuk. Angkat
pantat perlahan kemudian turunkan kembali. Ingat jangan menghentak ketika
menurunkan pantat. Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
-

Hari Keempat Setelah Melahirkan

Posisi tubuh berbaring dengan posisi tangan kiri di samping badan, tangan kanan di
atas perut, dan lutut ditekuk. Angkat kepala sampai dagu menyentuh dada sambil
mengerutkan otot sekitar anus dan mengkontraksikan otot perut. Kepala turun pelanpelan ke posisi semula sambil mengendurkan otot sekitar anus dan merelaksasikan
otot perut. Jangan lupa untuk mengatur pernafasan. Ulangi gerakan sebanyak 8
(delapan) kali.
-

Hari Kelima Setelah Melahirkan

Tubuh tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama dengan mengangkat kepala sampai
dagu menyentuh dada, tangan kanan menjangkau lutut kiri yang ditekuk, diulang
sebaliknya. Kerutkan otot sekitar anus dan kontraksikan perut ketika mengangkat
kepala. Lakukan perlahan dan atur pernafasan saat melakukan gerakan. Ulangi
gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
-

Hari Keenam Setelah Melahirkan

Posisi tidur terlentang, kaki lurus, dan kedua tangan di samping badan, kemudian lutut
ditekuk ke arah perut 90 derajat secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan.
Jangan menghentak ketika menurunkan kaki, lakukan perlahan namun bertenaga.
Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
-

Hari Ketujuh Setelah Melahirkan

Tidur terlentang, kaki lurus, dan kedua tangan di samping badan. Angkat kedua kaki
secara bersamaan dalam keadaan lurus sambil mengkontraksikan perut, kemudian
turunkan perlahan. Atur pernafasan. Lakukan sesuai kemampuan, tidak usah
memaksakan diri. Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.

Hari Kedelapan Setelah Melahirkan

Posisi menungging, nafas melalui pernafasan perut. Kerutkan anus dan tahan 5-10
detik. Saat anus dikerutkan, ambil nafas kemudian keluarkan nafas pelan-pelan sambil
mengendurkan anus. Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
-

Hari Kesembilan Setelah Melahirkan

Posisi berbaring, kaki lurus, dan kedua tangan di samping badan. Angkat kedua kaki
dalam keadaan lurus sampai 90 derajat, kemudian turunkan kembali pelan-pelan.
Jangan menghentak ketika menurunkan kaki. Atur nafas saat mengangkat dan
menurunkan kaki. Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
-

Hari Kesepuluh Setelah Melahirkan

Tidur terlentang dengan kaki lurus, kedua telapak tangan diletakkan di belakang
kepala, kemudian bangun sampai posisi duduk, lalu perlahan-lahan posisi tidur
kembali (sit up). Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
8

Ingat kekuatan bertumpu pada perut, jangan menggunakan kedua tangan yang ditekuk
di belakang kepala untuk mendorong tubuh untuk duduk karena akan berpotensi
menimbulkan nyeri leher. Lakukan perlahan, tidak menghentak dan memaksakan.

2.9 Gerakan Senam Nifas


a. Persiapan alat dan bahan :
1) Matras atau khusus
2) Bantal
3) Sampiran
4) Radio tape
5) Kursi
b. Persiapan pasien
1) Mengatur posisi pasien yaitu pasien tidur terlentang
2) Senam dilakukan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari
3) Pasien sebaiknya memakai pakaian dari bahan kaos dan longgar, dan sebainya
tidak menggunakan gurita.
c. Prosedur Senam Nifas

1.

Berbaring dengan lutut di tekuk. Tempatkan tangan diatas perut di bawah area igaiga. Napas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian keluarkan melalui
mulut, kencangkan dinding abdomen untuk membantu mengosongkan paru-paru

2.

Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas.


Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada waktu yang
bersamaaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan sehingga ada regangan
penuh pada seluruh bagian kanan tubuh.

3.

Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik dasar
panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.

10

4.

Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/kencangkan otot-otot


perut sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-otot bokong tahan 3
detik kemudian rileks.

5.

Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala dan
bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.

6.

Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut kiri.

7.

Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan. angkat
kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimal mungkin. Lalu

luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertical dan perlahan-lahan turunkan
kembali ke lantai.

8.

Tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi di
ujung kasur, badan agak melengkung dengan letak pada dan kaki bawah lebih atas.
Lakukan gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan meregangkan. Lakukan
ini selama setengah menit.

9.

Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan dari
dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah menit.

11

10.

Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah seperti gerakan
menggergaji. Lakukan selama setengah menit.

11.

Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan dimana lutut
mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan, sedangkan tangan memegang
ujung kaki, dan urutlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha.
Lakukan gerakan ini 8 sampai 10 setiap hari.

12.

Berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di bawah kepala. Jepitlah
bantal diantara kedua kakidan tekanlah sekuat-kkuatnya. Pada waktu bersamaan
angkatlah pantat dari kasur dengan melengkungkan badan. Lakukan sebanyak 4
sampai 6 kali selama setengah menit.

12

13.

Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping badan. kaki kanan
disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat. Pada saat yang sama tegangkan
kaki dan kendorkan lagi perlahan-lahan dalam gerakan selama 4 detik. Lakukanlah
ini 4 sampai 6 kali selama setengah menit.

Tujuan latihan Sikap tubuh terlentang menarik kaki sehingga paha membentuk 90
a.
b.

Menguatkan otot-otot punggung.


Menguatkan otot-otot di kaki dan memperlancar sirkulasi sehingga mengurangi

c.
d.

resiko edema kaki


Menguatkan otot-otot bagian perut.
Menguatkan kembali otot-otot dasar panggul.

Catatan :
Bila ibu merasa pusing, merasa sangat lelah atau darah nifas yangkeluar bertambah
banyak, ibu sebaiknya menghentikan latihan senam nifas. Mulai lagi beberapa hari
kemudian dan membatasi pada latihansenam yang dirasakan tidak terlalu melelahkan.

13

BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan
Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama melahirkan setiap
hari sampai hari yang kesepuluh, terdiri dari sederetan gerakan tubuh yang dilakukan
untuk mempercepat pemulihan keadaan ibu.
Senam nifas adalah senam yang di lakukan pada saat seorang ibu menjalani masa
nifas atau masa setelah melahirkan (Idamaryanti,2009).
Tujuan Senam Nifas
Tujuan senam nifas di antaranya:
g.

Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk

h.

semula).
Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi

i.
j.

semula.
Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.
Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta otot

k.

pergerakan.
Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus otot

l.

pelvis, regangan otot tungkai bawah.


Menghindaripembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya
varises.

Manfaat Senam Nifas


d.

Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami trauma

e.

serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut kebentuk normal.


Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar diakibatkan
kehamilan.

14

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermilk & Jensen (2005). Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi 4.
Jakarta : EGC.
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Andi :
Yogyakarta
Suhermi. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya
Ambarwati, Wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendikia

iii

Você também pode gostar