Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KIMIA ORGANIK I
NAMA
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
CH3 CH CH3
CH3
OH
CH3 C OH
2propanol (isopropil)
alkohol primer
alkohol sekunder
CH3
alkohol tersier
Alkohol yang gugus hidroksilnya berikatan dengan karbon tak jenuh (sp 2)
adalah fenol dan vinil alkohol. Etana merupakan salah satu senyawa alkohol yang
banyak di pakai dalam industri farmasi, aditif bahan bakar, pelarut, industri minuman,
dan lainnya. Mentol merupakan alkohol yang berasal dari isolasi minyak pepermin
dan banyak di gunakan sebagai flavor dan pereaksi parfum (Riswiyanto, 2009 ).
Alkohol memiliki gugus fungsi OH yang melekat pada rantai alkil. Alkohol
yang paling sederhana adalah metanol (CH 3OH), yang di buat dari gas sintesis,
sebagaimana akan di jelaskan. Alkohol yang lebih tinggi berikutnya adalah etanol
(CH3CH2OH), dapat di buat dari fermentasi gula. Meskipun fermentasi merupakan
sumber utama etanol untuk minuman beralkohol dan untuk gasohol (bahan bakar
mobil yang terbuat dari 90% bensin dan 10% etanol), cara ini tidak banyak
dimanfaatkan dalam produksi skala industri, yang menggunakan hidrasi langsung
pada etilena :
CH2 = CH2
H2O
CH3CH2OH
Reaksi di atas menggunakan suhu 300 C sampai 400 C dan tekananya 60 sampai 70
atm, dengan katalis asam fosfat. Baik metanol maupun etanol banyak di gunakan
sebagai pelarut dan sebagai zat antara untuk sintesis kimia lebih lanjut. Derivat
hidrokarbon yang molekulnya mengandung satu gugus hidroksil (OH) atau lebih
sebagai pengganti atom hidrogen dikenal sebagai alkohol. Alkohol tersederhana
diturunkan dari alkana dan mengandung hanya satu gugus hidroksil permolekul.
Senyawaan ini mempunyai rumus molekul umum ROH, dengan R ialah gugus alkil
dengan susunan CnH2n+1. Alkohol yang merupakan empat anggota pertama dari deret
homolog ini. Alkohol selain metanol, dapat dikelompokkan sebagai alkohol primer,
alkohol sekunder, alkohol tersier (Fessenden & Fessenden, 1986).
Alkohol mempunyai kesamaan geometris dengan air, sudut ikatan ROH
mendekati nilai tetrahedral, dan atom oksigen terhibridisasi sp3. Gugus OH
merupakan gugus yang polar, dimana atom hidrogen berikatan dengan atom oksigen
yang elektronegatif. Alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen intramolekuler
sehingga alkohol mempunyai titik didih lebih besar dari pada eter yang bersesuaian.
Faktorfaktor lain yang menentukan besar kecilnya titik didih suatu
hidrokarbon selain adanya ikatan hidrogen adalah berat molekul dan bentuk
molekulnya (lurus atau bercabang). Dengan meningkatnya jumlah atom karbon pada
alkohol, maka meningkat pula titik didihnya sebaliknya titik didihnya akan menurun
dengan adanya rantai cabang. Mengapa alkohol mempunyai titik didih lebih tinggi
dari pada senyawa lain yang mempunyai titik didih yang besar atau lebih tinggi dari
pada alkohol. Jawabannya tentu saja karena alkohol, sama seperti air yang sama-sama
memiliki ikatan hidrogen. Meskipun eter dan alkil halida pun mempunyai oksigen,
namun hidrogennya hanya berkaitan dengan atom karbon, ini mengakibatkan atom
hidrogen relatif tidak bermuatan positif dan tidak dapat mengikat oksigen
(Bahri, 2013).
Gugus fungsi adalah bagian molekul senyawa karbon yang mengalami reaksi
kimia dan menentukan sifat fisik senyawa karbon tersebut. Selain menentukan sifat
dari senyawa karbon, gugus fungsi juga dijadikan dasar klasifikasi dan penamaan
senyawa karbon. R adalah suatu alkil yaitu sisa (residu) hidrokarbon atau bagian
hidrokarbon yang kehilangan satu atom hidrogen sehingga rumus umunya C nH2n+1.
Jika rumus umum golongangolongan senyawa karbon (mengandung R) merupakan
residu dari hidrokarbon. Dengan demikian biasanya senyawa turunan hidrokarbon.
Fenol ialah senyawa yang gugus OHnya melekat langsung pada cincin
aromatik. Contoh yang paling sederhana ialah fenol itu sendiri (C 6H5OH). Fenol
berbeda dengan alkohol dalam hal sifat fisis dan kimianya. Perbedaan yang paling
penting adalah keasamannya. Fenol juga di sebut asam karbolat memiliki tetapan
ionisasi asam 110-10, jauh lebih besar dari pada nilai ka untuk alkohol pada
umumnya, yang berkisar dari 1016 samapi 1018 . Alasan perbedaan ini ialah lebih
tingginya kestabilan basa konjugasi (ion fenoksida, C6H5O-) akibat muatan negatif
yang tersebar di seluruh cincin aromatik. Fenol meskipun bukan asam kuat, mudah
bereaksi dengan natrium hidroksida untuk membentuk garam natrium fenoksida.
C6 H5 OH + NaOH
C6 H5 O Na+ + H2 O
Reaksi yang berkaiatan antara NaOH dan alkohol tidak berlangsung dalam jumlah
yang signifikan, meskipun natrium etoksida dapat dibuat melalui proses reaksi logam
natrium dengan etanol anhidrat :
Na + C2H5OH
C2H5ONa + H2
Pembuatan fenol menggunakan jenis reaksi yang sangat berbeda dengan yang
digunakan untuk membuat alkohol. Salah satu metode yang diperkenalkan pada tahun
1924 dan saat ini masih digunakan dalam jumlah kecil, melibatkan klorinisasi cincin
benzena yang diikuti oleh reaksi dengan natrium hidroksida :
C6H6 + Cl2
C6H5Cl + 2 NaOH
HCl + C6H5Cl
C6H5O-Na+ + NaCl + H2O
Alkohol juga dapat digunakan sebagai pengawet untuk hewan koleksi (yang
ukurannya kecil). Alkohol juga dapat digunakan sebagai bahan bakar otomotif. Etanol
dan metanol dapat dibuat untuk membakar lebih bersih dibanding gasolin dan diesel.
Alkohol dapat juga digunakan sebagai antifreeze pada radiator. Untuk menambah
penampilan mesin pembaakar bagian dalam, metanol dapat disuntikkan ke dalam
mesin turbocharger dan supercharger. Ini akan mendinginkan masuknya udara ke
dalam pipa masuk, menyediakan masuknya udara yang lebih padat.
Alkohol adalah cairan transparan tidak berwarna, cairan yang mudah
bergerak, mudah menguap, dapat bercampur dengan air, eter, dan kloroform. Alkohol
sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alkohol dan kadang
untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol
yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol atau
grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia
farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu
kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol atau alkanol adalah istilah yang umum untuk senyawa
organik apapun yang memiliki gugus fungsi hidroksil (OH) yang terikat pada atom
karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atom karbon lain. Nama
alkohol diturunkan dari nama alkana
2. Tes Lucas
1 ml pereaksi lucas
dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
ditambahkan
1 ml alkohol dan fenol
ditambahkan
0,5 ml asam sulfat pekat
Hasil
VIII. SIFAT FISIK DAN KIMIA BAHAN
1. Asam asetat glasial
Bentuk
: Cair
Warna
: Tidak berwarna
Bau
: Pedih
Ambang Bau
Hasil
pH
: 2,5
Titik Lebur
: 17 C
Titik Didih
:116 118 C
Titik Nyala
: 39 C
Tekanan Uap
: 15,4 hPa
Kelarutan air
: 1000 g/l
2. Aquades
Keadaan Fisik
: Cairan
Bau
: Tak Berbau
Berat Molekul
: 18,02 g/Mol
Warna
: Tak Berwarna
Rasa
: Tak Berasa
pH
: 7 (Netral)
Titik Didih
: 100 C
Titik Beku
: 0 C
3. Etanol
Bentuk
: Cair
Berat molekul
: 46,0414 g/mol
Warna
: Tidak Berwarna
Bau
: Seperti Wine
Tekanan Uap
: 59,3 mmHg @ 20 C
Kepadatan Uap
: 1,59 (Udara = 1)
Titik didih
: 78,5 C
Titik leleh
: -114,5 C
4. FeCl3
Keadaan Fisik
: Padat
Bau
: Tak Berbau
Rasa
: Tak berasa
Berat molekul
: 162,21 g/mol
pH
: 2 (asam)
Titik Didih
: 316 C
Titik Leleh
: 306 C
5. Fenol
Bentuk
: Padat
Bau
: Aromatik
Berat Molekul
: 94,11 g/mol
Warna
Titik Didih
: 182 C
Titik Leleh
: 42 C
Kepadatan Uap
: 3,24 (Udara = 1)
Ambang Bau
: 0,048 ppm
6. H2SO4
Bentuk
: Cair
Warna
Bau
: Berkarakter sedikit
pH
Berat Jenis
: 1.84 @ 20 C
Titik Didih
: 290 338 C
Titik Leleh
: 10 C
: Cairan
Bau
: Tajam (Kuat)
Warna
pH
: Asam
Titik Didih
Titik Leleh
: -62,25 C
Tekanan Uap
: 16 kPa @ 20 C
: Cair
Bau
: Kapur Barus
Berat Molekul
: 74,12 g/mol
Warna
: Tidak Berwarna
Titik didih
: 82,41 C
Titik leleh
: 25,7 C
Tekanan Uap
Kepadatan Uap
: 2,55 (Udara = 1)
Ambang Bau
: 219 ppm
9. ZnCl2
Bentuk
: Padat
Bau
: Tak Berbau
Berat Molekul
: 136,29 g/mol
Warna
: Putih
Titik Didih
: 732 C
Titik leleh
: 290 C
Kepadatan Uap
: 4,7 (Udara = 1)
10. 2-butanol
Bentuk
: Cair
Berat molekul
: 74,12 g/mol
Warna
: Tidak Berwarna
pH
: 7 (Netral)
Titik didih
: 99,5 C
Titik leleh
: -114,7 C
Ambang Bau
: 3,2 ppm
Tekanan Uap
Kepadatan Uap
: 2,55 (Udara = 1)
No
Bahan
1
2
Etanol
2-butanol
t-butanol
Larut
Fenol
Larut
Keterangan
Bening
Keruh keputihan
Terbentuk dua lapisan
(bening-keruh)
Butiran putih
2. Tes Lucas
No
Bahan
1
2
3
Etanol
2-butanol
t-butanol
Pengamatan
Keruh
Bening
Keterangan
Bening
Keruh
Keruh
Bahan
1
2
3
4
Etanol
2-butanol
t-butanol
Fenol
Pengamatan
Positif
Negatif
Pengamatan
Keterangan
Keterangan
4. Esterifikasi
No
Bahan
1
Etanol
Bening
XI. REAKSI DAN PERHITUNGAN
REAKSI
1. Tes Lucas
- Etanol
CH3
CH2
..
OH
.. + HCl
ZnCl
- 2-butanol
CH3 CH CH2 CH3 + H
..OH
..
Cl
ZnCl
CH3 CH
CH2 CH3
+ OH
+
CH3 CH CH2 CH3 + Cl
- t-butaol
- H 2O
CH3
CH3 C
..
OH
..
CH3
+H
CH3
CH3 C OH -H2 O
+ ..
Cl
CH3
CH3 C + Cl -
CH3
CH3
CH3
CH3 C Cl
CH3
2. Esterifikasi
- Etanol
+
O
CH3
CH3
OH + H
OH
O
CH2 CH3
CH2 CH3
H2O + H 2SO4
C
+
CH3
H
..
C OH
..
O
OH
CH3
OH
C
OH + CH3
O
OH
CH3
CH2
..
OH
..
O
- H 2O
CH3
C O
CH2 CH3 +
DAFTAR PUSTAKA
Arbianti. 2006. Screeming fitokomia dan Aktivitas Antiradikal Bebas Metanol Daun
Gaharu. Jurnal kimia. 4(2): 187-192.
Bahri. 2013. Kimia organik : Gugus Alkohol. Jakarta: Erlangga.
Dwiyanti, R. 2011. Kimia Organik. Jakarta: Bumi Aksara.
Fessenden & Fessenden. 1986. Kimia Organik 1. Jakarta: Erlangga.
Keenan, C. 1999. Kimia Universitas. Jakarta: Erlangga.
Pranowo. 2009. Gugus Fungsi Alkohol. Jakarta: EGC.
Riswiyanto. 2009. Kimia Universitas I. Jakarta: Erlangga.
Botol Semprot
Gelas Ukur
Penangas Air
Pipet Tetes
Tabung Reaksi