Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANILINE
1.
Nama
Golongan
Amina, aromatik
(1)
(1,2,4)
: 62-53-3 (1,2,3,4,7)
Nomor OHS
: 01530
Nomor RTECS
: BW6650000
2.
(1)
(1,2,3)
(1,4)
Nomor Index
: 612-008-00-7
UN
TSCA
: 1547 (1,4,7)
: 8 (b)
(1)
(2)
(1,2,3)
Berat molekul 93,13; Rumus molekul C 6H5NH2; Titik nyala 228 C; Titik didih
o
184 C (363 F); Titik beku -6 C (21 F); Tekanan uap 0,6 mmHg pada suhu
o
20 C; Berat jenis uap (udara=1) 3,2; Berat jenis (air=1) 1,0217; Ambang
o
batas bau 2,4 ppm; Titik kritis 425,6 C (798,1 F); Log Kow 0.9; Kelarutan
dalam air 3,5%; pH 8,1 (larutan 0,2 M); Larut dalam metanol, eter, aseton,
benzena, ligroin, kloroform, pelarut organik, air dingin, air panas.
Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya
Peringkat NFPA (Skala 0-4)
(1,3,7)
Kesehatan 2
Kebakaran 2
= Mudah terbakar
Reaktivitas 0
= Tidak reaktif
Klasifikasi EC
(1,2,3,4)
Xn
= Berbahaya
= Beracun
Kategori Karsinogen 3
R20/21/22
R23/24/25
R36/38
R40
R41
R43
R48/23/24/25
R50
S1/2
S26
S27
S28
S36/37/39
S45
S46
S61
S63
3.
Penggunaan
(6,7)
Identifikasi Bahaya
Risiko utama dan sasaran organ
Bahaya utama terhadap kesehatan: Berbahaya (jika terhirup, kontak dengan
kulit, atau tertelan), iritasi saluran napas, iritasi kulit, iritasi mata, kerusakan
darah
(1).
(1,2)
(1)
(1)
(2,4)
, sumsum tulang
(4)
(4)
(1)
Tertelan
Telinga berbunyi, mual, muntah, sakit perut, nyeri dada, denyut jantung tidak
teratur, sakit kepala, mengantuk, pusing, disorientasi, kulit berwarna
kebiruan, kejang, dan koma
(1)
Paparan jangka
panjang Terhirup
Menimbulkan efek yang sama seperti yang dilaporkan pada rute paparan
lainnya
(1)
(1)
(1)
Tertelan
Tidak terdapat informasi adanya efek merugikan yang bermakna
5.
(1)
Kondisiyangharus
Hindarkan
dihindarkan
(1)
panas.
Gas
terakumulasidalam
berbahaya dapat
ruangan
terbatas.
(1)
/ tancampurkan
peroksida,
Bahaya dekomposisi
(1)
Polimerisasi
nitrogen
(1)
beracun
(4)
(1,4)
Anilin dengan
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
karboksilat
Boron Triklorida : Memungkinkan terjadinya reaksi keras
(1)
(1)
(1)
(1)
peroksikarbonat
Epiklorohidrin : Reaksi eksplosif
Florin : Reaksi pijar
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
formaldehida
Perkloril florida : Membentuk padatan eksplosif
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
(1)
Tetranitrometana : Terbakar
(1)
(1)
(kloropikrin)
Seng : Dapat terkorosi
6.
Penyimpanan
(1)
(1,2,3)
1
Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundangundangan dan standard yang berlaku
2
4
Simpan di tempat yang terpisah dari bahan-bahan
yang tidak tercampurkan.
7.
Toksikologi
Toksisitas
Data pada manusia
(1)
Data iritasi
:
Iritasi sedang: Kulit-kelinci 20 mg/24 jam; mata-kelinci 20 mg/24 jam
(1)
LD50 oral-tikus 250 mg/kg; LCL0 inhalasi-tikus 250 ppm/4 jam; LD 50 kulit-tikus
1400 mg/kg; LD50 intraperitoneal-tikus 420 mg/kg; LD 50 oral-mencit 464
mg/kg; LC50 inhalasi-mencit 175 ppm/7 jam; LD50 intraperitoneal-mencit 492
mg/kg; LD50 subkutan-mencit 200 mg/kg; LD 50 oral-anjing 195 mg/kg; LDL 0
kulit-anjing 1540 mg/kg; LDL0 intravena-anjing 200 mg/kg; LDL 0 oral-kucing
100 mg/kg; LCL0 inhalasi-kucing 180 ppm/8jam; LD50 kulit-kucing 254 mg/kg;
LDL0 subkutan-kucing 100 mg/kg; LDL 0 oral-kelinci 500 mg/kg; LD50 kulitkelinci 820 L/kg; LDL0 subkutan-kelinci 1 g/kg; LD50 intravena-kelinci 64
mg/kg; LD50 oral-marmut 400 mg/kg; LD50 kulit-marmut 1290 mg/kg; LD50
intraperitoneal-marmut 100 mg/kg; LD 50 oral-burung puyuh 750 mg/kg; LD 50
3
oral-mamalia 500 mg/kg; LC50 inhalasi-mamalia 2500 mg/m ; LD50 oralburung liar 562 mg/kg; TDLo oral -tikus 913 mg/kg/2 minggu intermittent;
TDL0 oral kontinu 550 mg/kg/5 hari; TDL 0 oral-tikus 210 mg/kg/12 minggu
3
kontinyu; TCL0 inhalasi-tikus 3 mg/m /22 minggu intermittent; TCL0 inhalasitikus 87 ppm/6jam selama 2 minggu intermittent; TCL0 inhalasi-tikus 300
3
g/m /24 jam selama 80 hari kontinyu; TCL 0 inhalasi-tikus 5 mg/m /24 jam
selama 21 hari kontinyu; TDL0 subkutan-tikus 900 mg/kg/6 hari intermittent.
Data Karsinogenik
(1,2)
IARC : Group 3 Bukti pada manusia tidak memadai; bukti pada hewan
terbatas
(1)
TRGS 905: K3
(1)
Ada sejumlah bukti terbatas terkait efek karsinogenik anilin hidroklorida pada
hewan
uji.
Data
epidimiologi
yang
tersedia
tidak
memadai
untuk
(1)
(1)
(1)
TDL0 oral-mencit betina hamil 4480 mg/kg selama 6-13 hari kontinyu.
Data Tambahan
(1)
Alkohol dapat meningkatkan efek toksik. Suhu lingkungan yang tinggi dapat
meningkatkan efek toksik.
Informasi Ekologi
(1)
Toksisitas pada ikan
(1)
EC50 (48 jam, imobilisasi) kutu air (Daphnia magna) 300 g/L.
Toksisitas pada alga
(1)
LC50 (12-13 minggu, mortalitas) alga hijau (Chorella vugaris) >183900 g/L.
Toksisitas pada mikroorganisme
EC50 bakteri Phytobacterium phosphoreum 425-488 mg/L
Toksisitas pada perairan
Stress pada komunitas perairan 1000 g/L.
(4)
Efek Klinis
(1)
Keracunan
akut Terhirup
Anilin: Dosis letal anilin pada mencit adalah 175 ppm selama 7 jam. Dapat
menimbulkan efek seperti efek tertelan akut jika terhirup pada jumlah yang
cukup banyak
(1)
(1)
Tertelan
Anilin: Rata-rata dosis letal anilin murni adalah 15-30 gram. Dapat
menyebabkan iritasi pada membran mukosa. Hipoksia jaringan akibat
pembentukan methemoglobin dapat terjadi di susunan saraf pusat dan
menimbulkan efek pada jantung. Gejala dapat berupa sakit kepala, mual,
muntah, nyeri pada tenggorokan dan perut, dan tenggorokan terasa kering.
Dapat terjadi sianosis jika kadar methemoglobin mencapai 15%. Bibir, lidah
dan membran mukosa dapat menjadi biru tua hingga hitam, dan kulit tampak
abu-abu. Efek pada susunan saraf pusat dapat meliputi kebingungan, iritasi,
ataksia, vertigo, pingsan, tinnitus, disorientasi, letargi, kesemutan pada
anggota gerak, nyeri persendian, mengantuk, delirium, kejang, koma,dan
tidak sadarkan diri. Dapat juga menyebabkan fotofobia, penglihatan melemah
dan reaksi pupil menjadi lambat. Efek pada saluran kemih berupa
(1)
Keracunan
kronik Terhirup
Paparan berulang atau jangka panjang dapat menimbulkan efek seperti pada
paparan kronik secara tertelan
(1)
(1)
(1)
Tertelan
Paparan berulang atau jangka panjang dapat menyebabkan hemolisis sel
darah merah, menstimulasi sumsum tulang dan regenerasi. Dapat terjadi
anemia yang disertai pembentukan Heinz body. Anilin dapat mempengaruhi
sistem saraf, ginjal, dan hati. Dapat pula terjadi penyakit kuning (jaundice).
Urin yang dihasilkan dapat berwarna coklat gelap atau berwarna seperti
anggur. Naftilamin, yang merupakan kontaminan pada anilin komersial, dapat
menyebabkan papiloma pada dinding kandung kemih. Dapat pula
timbul gejala seperti pada paparan akut, lesi kulit, anoreksia, dan penurunan
berat badan
9.
(1)
Pertolongan Pertama
Terhirup
(1)
Bila aman memasuki area, segera pindahkan korban dari area paparan. Bila
perlu gunakan kantong masker berkatup untuk memberikan pernapasan
buatan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak dengan kulit
(1)
(1,2)
Periksa dan lepaskan jika menggunakan lensa kontak. Segera cuci mata
dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%),
selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dengan
sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak
ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau
fasilitas kesehatan terdekat.
Tertelan
(1,2)
(1)
(1)
(1,5)
perlu
dilindungi
dari
percikan,
misalnya
dengan
(1)
(1)
(1)
(1)
Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia
(1)
(1)
Escape Respirator:
Setiap respirator pemurni udara yang dilengkapi masker seluruh wajah
dan wadah uap organik.
Setiap jenis escape respirator yang memadai dengan peralatan
pernapasan serba lengkap.
Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi
kehidupan dan kesehatan:
Setiap respirator pemasok udara yang dilengkapi masker seluruh wajah
dan dioperasikan dalam kondisi perlu tekanan atau tekanan positif
lain yang dikombinasikan dengan pemasok escape yang terpisah
Setiap alat pernapasan serba lengkap yang dilengkapi masker
seluruh wajah.
12. Manajemen Pemadam Kebakaran
Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran sedang. Uap lebih berat
daripada udara. Uap atau gas terbakar walaupun jarak dengan sumber api
jauh. Campuran uap/udara dapat meledak di atas titik nyala
(1)
Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa
(1
(1)
.
o
(2)
(2)
(1,2)
(1)
Tumpahan pada tanah: Jaga tumpahan agar tidak menyebar, misal dengan
karung pasir. Bendung tumpahan untuk selanjutnya dibuang. Serap
tumpahan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak mudah terbakar.
Kumpulkan bahan ke dalam wadah yang sesuai
(1)
Tumpahan pada air: Serap dengan arang aktif. Bersihkan bahan yang
terjebak menggunakan selang penghisap. Jauhkan dari sumber air dan
selokan
(1)
Tumpahan di tempat kerja: Hindarkan dari panas, api, percikan, dan sumber
api lainnya. Jangan menyentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika
(1)
dapat dilakukan tanpa adanya risiko. Kurangi uap dengan semprotan air
Tumpahan sedikit: Serap dengan pasir atau bahan lain yang tidak mudah
terbakar. Kumpulkan bahan yang tumpah dalam wadah yang sesuai
(1)
(2)
. Jika
.
(1)
(1).
(2)
(diunduh
Juni
2012)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)
Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI
Tahun 2012
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------