Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disini, yang digunakan adalah adalah cara pelaporan yang kedua. Diameter rata
rata-rata
partikel pada umumnya diukur berdasarkan rata-rata
rata rata aritmatik ukuran aperture/lubang
ayakan.
Misal:
0.25 +0.125 in adalah (0.25+0.125)
(0.25+0.125) in = 0.1875 in.
Diameter rata-rata partikel -0.25
Misal:
Fraksi massa yang loloss ayakan 10 mesh tetapi tertahan ayakan 14 mesh adalah
0.425.
Penulisan yang lengkap akan berbentuk:
Tabel hasil analisa dalam bentuk distribusi kumulatif oversize beserta kurva
distribusinya:
Catatan
Penggambaran
ambaran distribusi frekuensi dalam bentuk kurva fraksi massa vs ukuran partikel
misleading,, karena rentang ukuran partikel antara 2 ayakan standar (Tyler mesh)
tidaklah sama, karena mengikuti deret ukur. Yang
Yan seringkali dipakai, dan juga sesuai
dengan pengertian
engertian statistik tentang distribusi frekuensi, adalah dengan menggantikan
nggantikan
fraksi
raksi massa dengan fraksi massa per atu satuan ukuran partikel, hingga
ingga sumbu
vertikal dan kurva distribusi dinyatakan dalam: fraksi_massa/(Di-Di+1), dim
mana Di =
aperture ayakan ke-i, Di+1 = aperture ayakan dibawahnya (aperture Iebih kecil)
Kurva distribusi seringkali
ingkali tidak hanya dinyatakan dalam fraksi massa, tetapi juga
dalam bentuk fraksi jumlah dan fraksi luas permukaan. Fraksi jumlah didefinisikan
sebagal rasio jumlah partikel ukuran tertentu terhadap jumlah total partikel yang ada.
Fraksi luas permukaan sebagal rasio total luas permukaan partikel ukuran tertentu
terhadap luas permukaan total dan partikel yang ada.
Kurva distribusi seringkali
ingkali digambarkan juga
juga dalam bentuk diagram batang ((bar-chart)
Gambar dibawah adalah contoh kurva distribusi dinyatakan dalam fraksi massa,fraksi
luas muka dan fraksi jumlah, dalam diagram batang.
Alat-Alat Pengayak
Ada berbagai jenis alat pengayak yang digunakan dalam industri. Hampir semua
ayakan industri memerlukan mesin penggerak untuk menggetarkan, menggoncang
ataupun memutar (gyration)) ayakan. Gambar dibawah adalah jenis ayakan dengan
berbagai mode gerakan.
Dalam memilih ayakan, ada beberapa parameter yang perlu dipertimbangkan. Diagram
dibawah memberikan guideline
deline dalam memilih ayakan yang cocok berdasarkan ukuran
partikel yang akan diayak.
undersize
D xF xB
=
F xD xB
dengan cara yang sama dapat diperoleh:
B xD xF
=
F xD xB
Efisiensi ayakan (atau sering disebut sebagai efektivitas ayakan) merupakan ukuran
kesuksesan ayakan dalam memisahkan bahan berukuran A dengan bahan berukuran
B. Jika ayakan
akan bekerja sempurna, maka semua bahan A akan berada pada oversize,
sedangkan semua B ada dalam undersize (clear-cut separation).
Efisiensi ayakan didefinisikan sebagai perbandingan bahan A yang ada pada overflow
terhadap bahan A pada umpan. Jumlah ini masing-masing adalah DxD dan FxF.
Sehingga,
EA =
Dx D
Fx F
dimana EA adalah efisiensi ayakan berdasarkan pada produk oversize. Dengan cara
yang sama dapat didefinisikan efisiensi berbasis B:
EB =
B(1 x B )
F (1 x F )
E = E A EB =
DBx D (1 x B )
F 2 x F (1 x F )
E=
(x F
x B )(x D x F )x D (1 x B )
(x D x F )2 x F (1 x F )
Produk
Mesh
% Massa
Mesh
% Massa
-3 + 4
3.5
-14 + 20
29.0
-4 + 8
30.0
-20 + 28
31.3
-8 + 10
25.0
-28 + 48
34.6
-10 +20
41.5
- 48 + 100
5.10
Jumlah
100.0
Jumlah
100.0