Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. PENGANTAR
Pemikiran filsafati banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Namun pada
dasarnya filsafat baik di Barat, India, dan Cina muncul dari yang sifatnya religius.
Di Yunani dengan mitosnya, di India dengan kitabnya Weda (Agama Hindu), dan di
Cina dengan Confusiusnya. Di Banat mitos dapat lenyap sama sekali dan rasio yang
menonjol, sedangkan di India filsafat tidak pernah bisa lepas dengan induknya
dalam hal ini agama Hindu. Pembagian secara periodisasi filsafat Barat adalah
zaman Kuno, zaman Abad Pertengahan, zaman Modern, dan Masa Kini. Aliran
yang muncul dan berpengaruh terhadap pemikiran filsafat adalah Positivisme,
Marxisme,
Eksistensialisme,
Fenomenologi,
Pragmatisme,
dan
Neo-
sehingga alam dijadikan objek penelitian dan pengkajian. Dari proses inilah
kemudian ilmu berkembang dari rahim filsafat, yang akhirnya kita nikmati dalam
bentuk teknologi. Karena itu, periode perkembangan filsafat Yunani merupakan
poin untuk memasuki peradaban baru umat manusia.
Jadi, perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidaklah
berlangsung secara mendadak, melainkan terjadi secara bertahap, evolutif. Karena
untuk memahami sejarah perkembangan ilmu mau tidak mau harus melakukan
pembagian atau klasifikasi secara periodik, karena setiap periode menampilkan ciri
khas tertentu dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan pemikiran
secara teoretis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Periodisasi
perkembangan ilmu di sini dimulai dari peradaban Yunani dan diakhiri pada zaman
kontemporer.
B. ZAMAN PRA YUNANI KUNO
Pada masa ini manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Oleh
karena itu, zaman pra Yunani Kuno disebut juga Zaman Batu yang berkisar antara
empat juta tahun sampai 20.000 tahun. Sebelum Masehi sisa peradaban manusia
yang ditemukan pada masa ini Wiliam Tim Dosen filsafat Ilmu Fakultas Filsafat,
1996) antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Antara abad ke-15 sampai 6 SM, manusia telah menemukan besi, tembaga,
dan perak untuk berbagai peralatan. Abad kelima bolas Sebelum Masehi peralatan
besi dipergunakan pertama kali di Irak, tidak di Fropa atau Tiongkok. (Brouwer,
1982, hlm. 6)
Pada abad ke-6 SM di Yunani muncul lahirnya filsafat. Timbulnya filsafat di
tempat itu disebut suatu peristiwa ajaib (the greek miracle). Ada beberapa faktor
yang sudah mendahului dan seakan-akan mcmpersiapkan lahirnya filsafat di
Yunani. K. Bertens menyebutkan ada tiga faktor, yaitu sebagai berikut.
1. Pada bangsa Yunani, seperti juga pada bangsa-bangsa sekitarnya, terdapat suatu
mitologi yang kaya serta luas. Mitologi ini dapat dianggap sebagai perintis yang
mendahului filsafat, karena mite-mite sudah merupakan percobaan untuk
mengerti. Mite-mite sudah memberi jawaban atas pertanyaan yang hidup dalam
hati manusia: dari mana dunia kita ? Dari mana kejadian dalam alam ? Apa
sebab matahari terbit, lain terbenam lagi ? Melalui mite-mite, manusia mencari
keterangan tentang asal usul alam semesta dan Filsafat Ilmu dan
Perkembangannya di Indonesia tentang kejadian-kejadian yang berlangsung di
dalamnya. Mite jenis pertama yang mencari keterangan tentang asal usul alam
semesta sendiri biasanya disebut mite kosmogonis, sedangkan mite jenis kedua
yang mencari keterangan tentang asal usul serta sifat kejadian dalam alam
semesta disebut mite kosmologis.
Yang khusus pada bangsa Yunani ialah mereka mengadakan beberapa usaha
untuk menyusun mite-mite yang diceritakan oleh rakyat menjadi suatu
keseluruhan yang sistematis. Dalam usaha itu sudah tampaklah sifat rasional
bangsa Yunani. Karena dengan mencari suatu keseluruhan yang sistematis,
mereka sudah menyatakan keinginan untuk mengerti hubungan mite-mite satu
sama lain dan menyingkirkan mite yang tidak dapat dicocokkan dengan mite
lain.
2. Kesusasteraan Yunani
Kedua karya puisi Homeros yang masing-masing berjudul Ilias dan Odyssea
mempunyai kedudukan istimewa dalam kesusasteraan Yunani. Syair-syair
dalam karya tersebut lama sekali digunakan sebagai semacam buku pendidikan
untuk rakyat Yunani. Dalam dialog yang bernama Politeia, Plato mengatakan
Flomeros telah mendidik scluruh Karena puisi Homeros pun sangat digemari
oleh rakyat untuk mengisi waktu terluang dan serentak juga mempunyai nilai
edukatif.
3. Pengaruh ilmu pengetahuan yang pada waktu itu sudah terdapat di Timur Kuno
Orang Yunani.tentu berutang budi kepada bangsa-bangsa lain dalam menerimabeberapa unsur ilmu pengetahuan dari mereka. Demikianlah ilmu ukur dan ilmu
hitung sebagian berasal dari Mesir dan Babylonia pasti ada pengaruhnya dalam
perkembangan ilmu astronomi di negeri Yunani. Namun, andil dari bangsabangsa lain dalam perkembangan ilmu pengetahuan Yunani tidak boleh dilebihlebihkan. Orang Yunani tclah mengolah unsur-unsur tadi atas cara yang tidak
pernah disangka-sangka oleh bangsa Mesir dan Babylonia. Baru pada bangsa
Yunani ilmu pengetahuan mendapat corak yang sungguh-sungguh ilmiah.
Pada abad ke-6 Sebelum Masehi mulai berkembang suatu pendekatan yang
sama sekali berlainan. Sejak saat itu orang mulai mencari berbagai jawaban rasional
tentang problem yang diajukan olch alam semesta. Logos (akal budi, rasio)
mengganti mythos. Dengan demikian filsafat dilahirkan.
Pada zaman Pra Yunani Kuno di dunia ilmu pengetahuan dicirikan
berdasarkan know how yang dilandasi pcngalaman empiris. Di samping itu,
kemampuan berhitung ditempuh dengan cara one-to one correspondency atau
mapping process. Contoh cara menghitung hewan yang akan masuk dan ke luar
kandang dengan kerikil. Namun pada masa ini manusia sudah mulai
memperhatikan keadaan alam semesta sebagai suatu proses alam. Dengan demikian
lama-kelamaan mereka juga memperhatikan dan menemukan hal-hal seperti
berikut.
1. Gugusan bintang di langit scbagai suatu kcsatuan. Gugusan ini kemudian diberi
nama, misalnya : Ursa Minor, Ursa Mayor, Pisces, Scorpio, dan lain-lain, yang
sekarang dikenal dengan nama zodiak.
2. Kedudukan matahari dan bulan pada waktu terbit dan tenggelam, bergerak
dalam rangka zodiak tersebut.
3. Lambat laun dikenal pula bintang-bintang yang bergerak di antara gugusan
yang sudah dikenal tadi, sehingga ditemukan planet Mercurius, Venus, Mars,
Yupiter, dan Saturnus, di samping matahari dan bulan.
4. Akhirnya dapat pula dihitung waktu Bulan kembali pada bentuknya yang sama
antara 28-29 hari.
5. Waktu timbul dan tenggelamnya matahari di cakrawala yang berpindah-pindah
dan memerlukan kurang lebih 365 hari sebelum kembali ke dudukan semula.
6. Ketika matahari timbul tenggelam scbanyak 365 kali, Bulan juga mengalami
perubahan sebanyak 12 kali. Berdasarkan hal itu kelak ditemukan perhitungan
kalender.
7. Diternukan pula beberapa gejala alam seperti gerhana, yang pada masa itu
masih dihubungkan dengan mitologi mitologi tertentu, sehingga mcnakutkan
banyak orang. (Rizal Mustansyir, 1996, hlm. 33)
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada zaman ini ditandai oleh kemampuan:
a. Know how dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada pengalaman.
pengetahuan pada kaum muda. Yang menjadi objek penyelidikannya bukan lagi
alam tetapi manusia, sebagaimana yang dikatakan oleh Prothagoras, Manusia
adalah ukuran untuk segala-galanya. Hal ini ditentang oleh Socrates dengan
mengatakan bahwa yang benar dan yang baik hams dipandang sebagai nilainilai objektif yang dijunjung tinggi oleh scmua orang. Akibat ucapannya
tersebut Socrates dihukum mati.
Hasil pemikiran Socrates dapat diketemukan pada muridnya Plato.
Dalam filsafatnya Plato mengatakan: realitas scluruhnya terbagi alas dua dunia
yang hanya terbuka bagi pancaindra dan dunia yang hanya terbuka bagi rasio
kita. Dunia yang pertama adalah dunia jasmani dan yang kedua dunia ide.
Pendapat tersebut dikritik olch Aristoteles dengan mengatakan bahwa
yang ada itu adalah manusia-manusia yang konkret. Ide manusia tidak
terdapat dalam kenyataan. Aristoteles adalah filsuf realis, dan sumbangannya
kepada perkembangan ilmu pengetahuan besar sekali. Sumbangan yang sampai
sekarang masih digunakan dalam ilmu pengetahuan adalah mengenai abstraksi,
yakni aktivitas rasional di mana seseorang memperoleh pengetahuan. Menurut
Aristoteles ada tiga macam abstraksi, yakni abstraksi fisis, abstraksi mateniatis,
dan metafisis.
Abstraksi yang ingin menangkap pengertian dengan membuang unsurunsur individual untuk mencapai kualitas adalah abstraksi fisis. Sedangkan
abstraksi di mana subjek menangkap unsur kuantitatil dengan menyingkirkan
unsur kualitatif disebut abstraksi matcmatis. Abstraksi di mana seseorang
menangkap unsur-unsur yang hakiki dengan mengesampingkan unsur-unsur
lain disebut abstraksi metafisis. (Harry Hamersma, 1983)
Teori Aristoteles yang cukup terkenal adalah tentang materi dan bentuk.
keduanya ini merupakan prinsip-prinsip metafisis, materi adalah prinsip yang
tidak ditentukan, sedangkan bentuk adalah prinsip yang menentukan. Teori ini
terkenal dengan sebutan Hylemorfisme. (K. Bertens, 1988, hlm. 11-16)
2. Masa Helinistis dan Romawi
Pada zaman Alexander Agung telah berkembang sebuah kebudayaan
trans nasional yang disebut kebudayaan Hellinistis, karena kebudayaan Yunani
tidak terbatas lagi pada kota-kota Yunani saja, tetapi mencakup juga seluruh
wilayah yang ditaklukkan Alexander Agung. Dalam bidang filsafat, Athena
tetap merupakan suatu pusat yang penting, tetapi berkembang pula pusat-pusat
intelektual lain, terutama kota Alexandria. Jika akhirnya ekspansi Romawi
meluas sampai ke wilayah Yunani, itu tidak berarti kesudahan kebudayaan dan
filsafat Yunani, karena kekaisaran Romawi pun pintu dibuka lebar untuk
menerima warisan kultural Yunani.
Dalam bidang filsafat tetap berkembang, namun pada saat itu tidak ada
filsuf yang sungguh-sungguh besar kecuali Plotinus.
Pada masa ini muncul beberapa aliran berikut.
1. Stoisisme
Menurut paham ini jagat raya ditentukan oleh kuasa-kuasa yang disebut Logos.
Oleh karena itu, segala kejadian berlangsung menurut ketetapan yang tidak
dapat dihindari.
2. Epikurisme
Segala-galanya terdiri atas atom-atom yang senantiasa bergerak. Manusia akan
bahagia jika mau mengakui susunan dunia ini dan tidak boleh takut pada dewadewa.
3. Skeptisisme
Mereka berpikir bahwa bidang teoretis manusia tidak sanggup mencapai
kebenaran. Sikap umum mereka adalah kesangsian.
4. Eklektisisme
Suatu kecenderungan umum yang mengambil berbagai unsur, filsafat dari
aliran-aliran lain tanpa berhasil mencapai suatu pemikiran yang sungguhsungguh.
5. Neo Platonisme
Paham yang ingin menghidupkan kembali filsafat Plato. Tokohnya adalah
Plotinus. Seluruh filsafatnya berkisar pada Allah sebagai yang satu. Segala
sesuatu berasal dari yang satu dan ingin kembali kepadanya. (K. Bertens,
1988,hlm. 16-18)
D. ZAMAN ABAD PERTENGAHAN
Zaman Abad Pertengahan ditandai dengan tampilnya para teolog di lapangan
ilmu pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para teolog,
sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang
berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah anicilla theologia atau abdi agama. Namun
demikian hams diakui bahwa banyak juga temuan dalam bidang ilmu yang terjadi
pada masa ini.
2. Isaac
Newton,
berperan
dalam
ilmu
pengetahuan
modern
terutama
mengenai fisika, teori alam semesta, dan lain-lain, Zaman Kontemporer ini ditandai
dengan penemuan berbagai teknologi canggih. Teknologi komunikasi dan informasi
termasuk salah satu yang mengalami kemajuan sangat pesat. Mulai dari penemuan
komputer, berbagai satclit komunikasi, internet, dan sebagainya. Bidang ilmu lain
juga mengalami kemajuan pesat, sehingga terjadi spesialisasi ilmu yang semakin
tajam. Ilmuwan kontemporer mengetahui hal yang sedikit, tetapi secara mendalam.
Ilmu kedokteran semakin menajam dalam spesialis dan subspesialis atau superspesialis, demikian pula bidang ilmu lain. Di samping kecenderungan ke arah
spesialisasi, kecenderungan lain adalah sintesis antara bidang ilmu satu dengan
lainnya, sehingga dihasilkannya bidang ilmu bare seperti bioteknologi yang dewasa
ini dikenal dengan teknologi kloning. (Rizal Mustansyir, dkk., 2001)