Você está na página 1de 5

PERCOBAAN A1

SINAR KATODA

I.

LATAR BELAKANG
Percobaan tabung sinar katoda pertama kali dilakukan William Crookes(1875). Hasil
eksperimennya adalah ditemukannya seberkas sinar yang munculdari arah katoda menuju ke
anoda yang disebut sinar katoda. George JohnstoneStoney (1891) yang memberikan nama
sinar katoda disebut elektron.Kelemahan dari Stoney tidak dapat menjelaskan pengertian
atom dalam suatuunsur memiliki sifat yang sama sedangkan unsur yang berbeda akan
memilikisifat berbeda, padahal keduanya sama-sama memiliki elektron. Antoine
HenriBecquerel (1896) menentukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur Radioaktif yang
sifatnya mirip dengan elektron. Joseph John Thomson (1897) melanjutkaneksperimen
William Crookes yaitu pengaruh medan listrik dan medan magnetdalam tabung sinar katoda.
Percobaan sinar katoda ini dilakukan untuk mengetahui proses terjadinya sinar
katoda, menjelaskan fenomena yang terjadi pada tabung sinar katoda pada berbagai tekanan
dalam tabung, menjelaskan fenomena sinar kanal, serta membuktikan sifat-sifat sinar katoda.

II.

TUJUAN
1. Mengetahui proses terjadinya sinar katoda.
2. Menjelaskan fenomena yang terjadi pada tabung sinar katoda pada berbagai tekanan
dalam tabung.
3. Menjelaskan fenomena sinar kanal.
4. Membuktikan sifat sifat sinar katoda.

III.

DASAR TEORI
Sinar katoda merupakan berkas distribusi elektron yang terbentuk didalam tabung
sinar katoda. Tabung sinar katoda ini memiliki ruang yang didalam tabungnya sangat vakum.
Katoda sebelah kiri sangat ditinggikan temperaturnya dengan alat pemanas, dan elektrnelektronnya menguap dari permukaannya. Penguapan elektrn ini disebutsinar katoda. Sinarsinar katoda dipercepat melalui tegangan tinggi yang dikendalikan dengan medan magnet
yang dibangkitkan oleh sepasang koil (Sears dan Zemansky, 1986).
Sifat dan karakteristik sinar katoda adalah sebagai berikut :
1. Bermuatan negatif.
2. Merambat menurut garis lurus.
3. Dapat memendarkan zat-zat tertentu seperti sulfida, seng, barium, platina dan sianida.
4. Dapat menimbulkan kalor pada benda-benda yang ditumbuknya.
5. Menghasilkan sinar X kettika menumbuk zat.
6. Menghitamkan plat film.
7. Dapat dibelokkan medan listrik.
8. Dapat dibelokkan medan magnet.
(Hans, 1999)
Sifat sinar katoda yang dapat berpendar tampak di dalam tabung sinar katoda yang
mana dalam keadaan vakum. Sinar berpendar tersebut membawa energi dan bergerak dari
katoda menuju anoda. Lebih jauh lagi dengan menggunakan medan magnetik sinar dalam
tabung tersebut dapat berbelok maka disimpulkan bahwa berkas ini berperilaku seolah-olah
bermuatan negatif (Beiser, 1988).

Komponen utama dari sinar katoda ( Cathode ray tube ) atau CRT adalah :

1. Perlengkapan senapan elektron.


2. Perlengkapan pelat defleksi.
3. layar frouorosensi.
4. Tabung gelas dan dasar tabung
(
Halliday, 1992).
Tabung sinar katoda akan memancarkan elektron dalam
bentuk sinar katoda. Munculnya sinar katoda pada tabung
sinar katoda ini dipengaruhi oleh besarnya tegangan dan
besarnya tekanan di dalam tabung. Apabila tekanan gas di
dalam tabung dikurangi dengan cara memompa gas keluar
(memvakumkan gas), maka akan terjadi peristiwa-peristiwa :
1. Pada tekanan gas sekitar 20 mmHg. Di dalam tabung mulai tampak aliran arus listrik
yang berbentuk pita berwarna ungu.
2. Pada tekanan gas sekitar 5 mmHg di dekat katoda timbul pijar negatif kebiruan. Di dalam
tabung timbul kolom-kolom pijar merah muda. Diantara kolom positif dan pijar negatif
terdapat ruang gelap Faraday.
3. Pada tekanan gas sekitar 0,05 mmHg, pijar negative bergeser ke tengah dan di
belakangnya timbul ruang gelap crookes.
4. Pada tekanan gas sekitar 0,01 mmHg, semua cahaya di dalam tabung menghilang, kaca di
dekat anoda (elektroda positif) berpendar kehijau-hijauan
(Krane, 1982).
Sinar kanal secara mendetail dihasilkan dari tahapan berikut yakni ketika sinar katoda
menjalar dari katoda ke anoda maka sinar katoda ini menumbuk gas hidrogen yang berada di
dalam tabung sehingga elektron gas hidrogen terlepas dan membentuk ion positif. Ion
hidrogen yang bermuatan positif selanjutnya bergerak menuju kutub negatif (katoda) dengan
sebagian ion hidrogen lolos dari lubang katoda. Berkas sinar yang bermuatan positif disebut
sinar kanal atau sinar positif (Keenan, 1989).
Dalam percobaan sinar katoda tersebut terdapat dua gaya yang bekerja yaitu gaya
elektromagnetik dan gaya sentripetal. Gaya sentripetal ini muncul diakibatkan karena bentuk
lintasan dari gaya elektromagnetik berbentuk lingkaran, sehingga pada saat memesuki daerah
medan magnetik akan terjadi kesetimbangan gaya yaitu antara gaya magnetik dan gaya
sentripetal. Jika partikel bermuatan (elektron) bergerak dengan kecepatan v didaerah dengan
kuat medan B, maka pertikel tersebut akan mengalami pembelokkan yang diakibatkan oleh
timbulnya gaya magnetik (Fm). Jika muatan elektron adalah e dan kecepatannya v, maka
elektron akan mengalami gayamagnetik yang besarnya :

Fm =ev x B

Dimana : Fm=Fs
Maka : evB=mv2/r atau mv = P = eBr
Persamaan diatas disebut formula siklotron, karena persamaan tersebutmenggambarkan gerak
partikel di dalam sebuah siklotron (alat pemercepat partikel) (Wiyanto, 2008).
IV.

METODOLOGI PERCOBAAN
a. Alat dan Bahan
1. Tabung sinar katoda
2. Pompa udara vakum
3. Power supply
4. Kabel penghubung
5. Magnet kecil
6. Klem
b. Cara Kerja

1 buah
1 buah
1 buah
secukupnya
1 buah
1 buah

Mulai
Alat dirangkai seperti gambar, power supply
dinyalakan

dan pompa vakum

Memberi tegangan pada elektroda sampai terlihat suatu fenomena


dalam tabung
Memutar pengatur tekanan gas hingga kevakuman gas berubah
sedikit demi sedikit dan mengamati peristiwa yang terjadi dalam
tabung
Mengamati fenomena yang terjadi jika sebuah magnet didekatkan
pada tabung tersebut
Analisa hasil fenomena yang telah diamati

c. Gambar Alat

V.
VI.

HASIL PERCOBAAN
(Terlampir)
ANALISA DATA

Selesai

VII.

VIII.

IX.

KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat diketahui proses terjadinya dan sifat-sifat dari sinar katoda
serta fenomena yang terjadi di dalam tabung sinar katoda pada berbagai tekanan dan
fenomena sinar kanal dalam tabung.
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1988. Fisika Modern. Jakarta : Erlangga.
Halliday, David. 1992. Fisika Dasar II. Jakarta : Erlangga.
Hans,Parkrik. 1999. Dari Atomos Hingga Quark. Jakarta : Universitas Atmajaya.
Keenan, Kleinfelter Wood. 1989. Ilmu Kimia Untuk Universitas Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Krane, Kenneth S. 1982. Fisika Modern Jilid 3 Terjemahan. Jakarta : Erlangga.
Sears, Francis W dan Zemansky. 1986. Fisika Untuk Universitas 2. Bandung : Binacipta.
Wiyanto. 2008. Elektromagnetik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Asisten

Surakarta, 29 Mei 2015


Praktikan

(Octaviana)

(Nilam Rikamukti)

LAMPIRAN

Você também pode gostar