Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Aspirasi Mekonium merupakan sekumpulan gejala yang diakibatkan oleh
terhisapnya mekonium ke dalam saluran pernafasan bayi. Etiologi
terjadinya aspirasi mekoniumadalahcairan amnion yang mengandung
mekonium terinhalasi oleh bayi. Mekonium dapat keluar di dalam
kandungan bila terjadi stres/kegawatan intrauterin. Mekonium yang
terhirup bisa menyebabkan penyumbatan parsial atau total pada saluran
pernafasan
sehingga
terjadi
gangguan
pernafasan
dan
gangguan
dan
peradangan
pada
saluran
udara
menyebabkan
suatu
pneumonia kimiawi.
Kejadian aspirasi mekonium syndrom merupakan masalah yang paling
sering dihadapi spesialis anak dan spesialis kebidanan. Di amerika serikat
diperkirakan 520.000(lebih dari 12 % kelahiran hidup) dipersulit dengan
adanya pewarnaan air ketuban keruh dan 35 % diantaranya berkembang
menjadi aspirasi mekonium syndrom.
1.2RUMUSAN MASALAH
Apa definisi aspirasi mekonium?
Bagaimana epidemiologi aspirasi mekonium?
Bagaimana etiologi aspirasi mekonium?
Apa saja faktor resiko aspirasi mekonium?
Bagaimana manifestasi klinis aspirasi mekonium?
Bagaimana patofisiologi aspirasi mekonium?
Apa saja komplikasi aspirasi mekonium?
Apa saja pemeriksaan diagnostik aspirasi mekonium?
Bagaimana penatalaksaan medis dan keperawatan
aspirasi
mekonium?
1.3TUJUAN
Mahasiswa mengetahui
mekonium.
Mahasiswa paham terkait aspirasi mekonium.
BAB II
KONSEP DASAR
2.1
Definisi
1
Epidemiologi
Pada lebih dari 500.000 kelahiran/tahun yang mewakili 8%-20% dari
semua
kelahiran,
terdapat
mekonium
pada
cairan
amnion.
Insidens
syndrom
akan
membutuhkan
ventilasi
mekanik,
10
2.3
Etiologi
- Asfiksia fetal
Prolonged labour
Peningkatan aktivitas usus janin.
2
2.4
dapat
keluar
(intrauterin)
bila
terjadi
stres/kegawatan
intrauterin.
Riwayat persalinan postmatur
Riwayat janin tumbuh lambat
Riwayat kesulitan persalinan, riwayat gawat janin
Riwayat persalinan dengan air ketuban bercampur mekonium
Faktor Resiko
Biasanya terjadi pada bayi yang lahir cukup bulan atau lebih bulan
Biasanya meningkat pada persalinan yang lama
Gawat janin
Presentasi bokong
Retardasi pertumbuhan intrauterus
Hipertensi karena kehamilan yang mengakibatkan disfungsi plasenta
Prolaps tali pusat
Abrupsio plasenta
Hipoksia intra uteri (kekurangan oksigen saat bayi masih berada di dalam
rahim)
2.5
Manifestasi Klinis
Mekonium mengotori kulit, tali pusat, dan kuku
Cairan ketuban yang berwarna kehijauan
Bayi tampak lemas saat dilahirkan
Dada tong atau hiperekspansi dada
Mendengkur
Retraksi dinding dada
Cuping hidung mengembang
Takipnea (pernafasan cepat)
Sianosis (kebiruan)
Respirasi tidak teratur atau terengah-engah
Bunyi napas bronkial yang kasar dengan bising yang terdengar
Obstruksi jalan napas akibat atelectasis dan pneumonitis dapat terjadi
Rontsen dada ditandai dengan bercak-bercak infiltrate, corakan kedua
lapangan paru kasar, diameter anteroposterior bertambah, diafragma
mendatar
2.6
Patofisiologi
2.7
Komplikasi
Sindrom kehabisan udara (sekitar 20%-30% kasus)
Emfisema interstitial paru
Hemoragi paru
Edema paru
Hipertensi paru persisten
Pneumonia
Asfiksia berat
Infeksi (mekonium merupakan media terbaik untuk tumbuhnya bakteri)
Trombositopenia
Anemia
Gagal jantung kongestif
Hipotensi
Anemia
Asidosis metabolik
Retardari mental
Paralisis serebral
Kejang
4
2.8
Pemeriksaan Diagnostik
1. Penatalaksanaannya yang rumit dan harus dilakukan konsul dokter ahli
neonatologi
2. Pengobatan memerlukan dukungan paru, juga penatalaksanaan efek
yang disebabkan asfiksia pada SSP, sistem kardiovaskular, ginja, dan
sistem saluran cerna. Ventilasi frekuensi-tinggi, nitrogen oksida, ECMO,
digunakan untuk mneghasilkan pengobatan yang terbaik.
3. Foto toraks, digunakan untuk melihat paru dalam memastikan status
paru
4. Oksimetri nadi, teknik noninvasif untuk mengukur saturasi oksigen yang
biasanya berkaitan dengan tekanan oksigen parsial arteri (PaO 2)
5. Nilai gas darah, untuk mengevaluasi status oksigen kardiopulmonal
6. Pada saat kelahiran, mekonium dapat dilihat dengan menggunakan
laringoskop.
7. Rontgen dada, memperlihatkan adanya bercak infiltrat, corakan kedua
lapang paru kasar, ateleksasis
8. Prokalsitonin merupakan petanda infeksi neonatal awitan dini dan
lambat, memberikan hasil yangcukup baik pada resiko tinggi
9. Pemeriksaan sitokinin, dan deteksi kuman patogen
10.Pemeriksaan sinar X menunjukkan hiperinflasi (dalam beberapa jam
setelah melahirkan)
11.Penampilan dada dan/abdomen menggembung
12.Mekonium dalam cairan amniotik
13.Mekonium terlihat dibawah pita suara
2.9
Penatalaksanaan
Medis:
Saat kepala lahir ( sebelum pelahiran bahu bayi) , jalan napas harus
dalam paru-paru.
Mekonium yang di muntahkan ke dalam orofaring dari lambung yang
terlalu merging akibat ventilasi dengan kantong dan masker seringkali
teraspirasi.
Maka
keadaan
ini
adalah
contoh
bahwa
tindakan
dan
oksigenasi
membrane
ekstrakorporeal
Extracorporeal
kedinginana
Pantau tanda-tanda komplikasi
Persiapkan unutk memberikan terapi NO, HFV atau ECMO sesuai anjuran
Lakuakan drainase postural dan vibrasi unutk membantu meningkatkan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aspirasi mekonium (meconium aspiration syndrome) adalah sekumpulan
gejala
disfungsi
pernafasan
yang
terjadi
karena
cairan
amnion
yang
Daftar Pustaka
Surasmi A, Handayani S, Kusuma H. N. 2002. Perawatan Bayi Resiko Tinggi.
Jakarta:EGC
Betz, Cecily Lynn. 2009. Edisi 5. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta: EGC
Sinclair, Constance. 2009. Buku Saku Kebidanan. Jakarta: EGC
Arvin, Behrman Kliegman. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15. Jakarta : EGC
Betx, Cecily Lynn. 2004. Buku Saku Keperawatan Pediatrik.Edisi 5. Jakarta : EGC
Graber. Mark A. 1996. Buku Saku Dokter Keluarga.Edisi 3. Jakarta : EGC
Leveno,J Knneth., 2004, Obstetri Williams : Panduan Ringkas.Edisi 21. Jakarta:
EGC
Bets, Cecili Lyn., 2004.Buku saku keperawatan pediatric. Edisi 5. Jakarta : EGC
Mandera, dr.Lydia, 1997. Buku saku dokter keluarga. Edisi 3. Jakarta : EGC
Ester, Monica, 1993. Standart Perawatan Pasien : Proses Keperawatan,
Diagnosis, dan Evaluasi. Jakarta : EGC