Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Lombok Tengah, maka kami mencoba membuat Metoda Pelaksanaan Kerja sebagai salah satu syarat teknis dalam melakukan penawaran
pekerjaan tersebut di atas. Pekerjaan yang akan dilakukan kami susun berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan. Di bawah akan dijelaskan urutan
atau tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan/ lokasi kerja.
Mengingat Metode Kerja sangat penting yang mana kriteria proyek selalu :
Dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir proyek serta mempunyai waktu terbatas merupakan rangkaian kegiatan yang saling
1.1.1
1.1.2
terkait.
Kegiatan konstruksi harus bisa menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien agar tujuan proyek tercapai secara optimal.
Dalam hal ini penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan yang nantinya, dipercayakan kepada PT. KARYA SEPAKAT KITA Apabila ditunjuk
sebagai pemenang, berkomitmen akan melaksanakan pekerjaan dengan metode kerja yang seefektif dan seefisien mungkin, sehingga hasil akhir
pekerjaan akan sesuai dengan apa yang diharapkan di dalam dokumen kontrak dan dapat dipertanggungjawabkan dengan :
a.
Tepat waktu
b.
Tepat biaya
c.
Tepat mutu
1.2. Tujuan
Metode kerja / rencana kerja mempunyai penggunaan untuk mencapai hasil fisik yang dapat dipertanggung jawabkan dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan, dengan demikian urutan kerja, penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan kerja harus disusun secara sistimatis.
1.3. Bentuk dan is
Dalam Pembuatan Rencana Kerja berisikan program dari waktu ke waktu tentang :
a.
b.
c.
Informasi Pekerjaan :
NAMA PEKERJAAN :PEMBANGUNAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM ( SPAM ) KAWASAN TIBU LEMPANAS KABUPATEN
LOMBOK TENGAH
LOKASI
: LOMBOK TENGAH
TAHUN
: 2013
6
7
8
10
Menetapkan tindak lanjut peningkatan berkesinambungan untuk menjamin penyempurnaan sistem manajemen dan pencapaian kinerja
proyek
Hasil dari kegiatan pengelolaan management responsibility adalah : penetapan sasaran proyek, terlaksananya prinsip - prinsip Good Corporate
Governance, terlaksananya proyek dalam upaya pencapaian sasaran, terlaksananya Rapat Tinjauan Manajemen dan terlaksananya komunikasi
internal maupun eksternal.
proyek dalam upaya pencapaian sasaran, terlaksananya Rapat Tinjauan Manajemen dan terlaksananya komunikasi internal maupun eksternal.
V.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia secara berkesinambungan dikembangkan untuk menjamin kompetensi staf proyek dalam rangka
Pelaksanaan
dikelolaProyek
oleh suatu
dipimpin
oleh Project
Manager dan
dibantu
beberapa
sebagaimana
tertuang
pencapaianproyek
kinerjaakan
dan sasaran
yang tim
akanyang
memberi
kontribusi
dalam pencapaian
kinerja
dan oleh
sasaran
Cabangstaf
/ Divisi
serta Korporat.
5.2 Pengadaan material
Pengadaan material didasarkan pada dokumen kontrak dan spesifikasinya serta sasaran. Kegiatan pengadaan material meliputi :
1
Penyusunan rencana, permintaan dan pengadaan kebutuhan barang / jasa, termasuk koordinasi dengan Cabang / Divisi sesuai dengan
daftar dan jenis material yang telah disetujui oleh Direksi Teknis / Pengawas Lapangan
Penanganan seleksi dan evaluasi pemasok / sub kontraktor, termasuk koordinasi dengan Cabang / Divisi / Direksi Teknis Lapangan
Penanganan dan pengendalian proses pengadaan, termasuk koordinasi dengan Cabang / Divisi / Direksi Teknis Lapangan
5
Evaluasi dan pengendalian proses pengadaan serta peningkatan kinerja pemasok / sub kontraktor
Hasil dari pelaksanaan pengadaan material adalah : tersedianya daftar pemasuk / sub-kontraktor, daftar rencana pengadaan barang dan jasa,
daftar rencana kebutuhan barang dan jasa, schedule pelaksanaan sub-kontraktor, daftar material yang dipasok pelanggan / bouwheer, hasil
evaluasi dan peningkatan kegiatan pengadaan.
5.3 Pengendalian material dan Gudang
Pengendalian material dan gudang didasarkan pada informasi pengadaan barang. Kegiatan pengendalian material dan gudang meliputi :
1
Pemeriksaan, penanganan, penyimpanan dan pengendalian material / barang yang diterima, termasuk material yang dipasuk
pelanggan / bouwheer
5
Evaluasi dan penyempurnaan pengendalian material dan gudang
Hasil dari pelaksanaan pengendalian material dan gudang adalah : terlaksananya pengendalian, penyimpanan dan pengeluaran material.
5.4 Keuangan
Kegiatan pelaksanaan keuangan didasarkan dengan adanya transaksi yang terjadi, kegiatan pelaksanaan keuangan terdiri dari :
1
6
Evaluasi dan penyempurnaan aktifitas pengelolaan keuangan proyek
Hasil dari pelaksanaan keuangan adalah : tersedianya rencana dan realisasi cash flow proyek, data kewajiban yang harus dibayar, buku besar
dan laporan keuangan proyek.
5.5 Peralatan Konstruksi
Kegiatan pengelolaan peralatan konstruksi didasarkan adanya sejumlah peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan. Pelaksanaan
kegiatan peralatan konstruksi meliputi:
1
Identifikasi Peralatan
3
Administrasi pemeliharaan peralatan
Hasil dari pengelolaan kegiatan peralatan konstruksi berupa: daftar peralatan yang mencantumkan identifikasi masing - masing alat, rencana dan
realisasi pemeliharaan peralatan dan tersedianya administrasi pemeliharaan peralatan.
5.6 Pengendalian Infrastruktur
Kegiatan pengendalian infrastruktur didasarkan adanya asset dan peralatan proyek. Kegiatan pengendalian infrastruktur meliputi infrastruktur
yang diperlukan untuk memenuhi kesesuaian persyaratan proses dan produksi yang ditetapkan, disediakan, dipelihara dan dikendalikan yang
antara lain mencakup :
1.
2.
3.
4.
5.
Transport
6.
Perlengkapan pengaman
7.
Fasilitas lain yang diperlukan pelanggan dan pemilik proyek
Hasil dari pelaksanaan pengendalian infrastruktur adalah : rencana dan realisasi pemeliharaan asset proyek, peralatan proyek, pencapaian
sasaran hasil evaluasi dan peningkatan kegiatan pengelolaan infrastruktur.
5.7 Pengendalian K3 dan Lingkungan
Pelaksanaan pengendalian K3 dan lingkungan didasarkan adanya peraturan perundang - undangan, dokumen kontrak dan kelengkapannya.
Kegiatan pelaksanaan pengendalian K3 dan lingkungan terdiri dari :
1. Identifikasi aspek K3 dan lingkungan
2. Penetapan rencana mutu pengendalian aspek K3 dan lingkungan
3. Menjamin pemahaman aspek K3 dan lingkungan
4. Pelaksanaan pengendalian aspek K3 dan lingkungan
5. Penyusunan laporan K3 dan lingkungan
6. Evaluasi dan penyempurnaan pengendalian K3 dan lingkungan
Hasil dari pelaksanaan pengendalian K3 dan lingkungan adalah : rencana pengendalian K3 dan lingkungan proyek, laporan K3 dan lingkungan
proyek.
VI. MEASUREMENT, ANALISYS AND IMPROVEMENT (PENGUKURAN, ANALISA DAN PENINGKATAN)
Secara periodik proyek melakukan evaluasi kinerja dalam upaya untuk mengidentifikasi penyimpangan terhadap pencapaian sasaran proyek dan
melakukan upaya - upaya peningkatan dan penyempurnaan secara berkelanjutan atas kinerja proyek.
Kegiatan evaluasi dilakukan dalam upaya melakukan analisa sebab akibat dan upaya yang perlu dilakukan untuk melakukan tindakan - tindakan
pencegahan dan peningkatan perbaikan secara terus menerus dan berkelanjutan, dalam setiam Rapat Tinjauan Manajemen ( RTM ) di tingkat
proyek.
Pengukuran kinerja dilakukan didasarkan pada ketetapan Direksi baik yang berupa parameter kinerja, cara penilaian dan pengukurannya.
6.1 Kepuasan Owner
Dalam rangka untuk memelihara dan meningkatkan performance kami dalam pelayanan produk dan jasa kepada owner, manajemen memerlukan
informasi yang terkait dengan tingkat kepuasan pelanggan di proyek dengan melakukan aktifitas sebagai berikut :
Pelaksanaan pengelolaan kepuasan pelanggan didapat dari kinerja proyek dan indeks kepuasan pelanggan. Kegiatan pengelolaan kepuasan
pelanggan meliputi :
1. Melakukan client survey
2. Evaluasi dan analisa hasil client
3. Membuat customer satisfaction index
4. Rekomendasi dan solusi pemenuhan kepuasan Owner
5. Monitoring tindak lanjut rekomendasi pemenuhan kepuasan Owner
Hasil dari pengelolaan kepuasan pelanggan adalah " hasil survey kepuasan pelanggan dan tindak lanjutnya".
6.2 Audit Internal
Untuk memastikan penerapan dan penyempurnaan konerja proyek akan dilakukan audit internal, kegiatan pelaksanaan audit internal meliputi :
- Menindaklanjuti secara efektif hasil internal audit sebagai aspek penting dalam penyempurnaan Sistem Manajemen dan pelaksanaan proyek
untuk pencapaian sasaran proyek baik biaya, mutu dan waktu.
Hasil pelaksanaan kegiatan audit internal adalah " hasil laporan audir internal dan tindak lanjutnya" .
6.3 Proses dan Produk
Pelaksanaan kegiatan proses dan produk berdasarkan adanya kinerja masing - masing proses dan hasil produk. Kegiatan pelaksanaan
pengelolaan proses meliputi :
- Metode pemantauan dan pengukuran pencapaian kinerja proyek serta sistem manajemen harus ditetapkan, diukur dan dianalisa sebagai dasar
untuk menetapkan tindak lanjut penyempurnaan.
- Metode pemantauan dan pengukuran pencapaian kinerja proyek serta sistem manajemen harus ditetapkan, diukur dan dianalisa sebagai dasar
untuk menetapkan tindak lanjut penyempurnaan.
Hasil dari pelaksanaan pengelolaan proses adalah : pencapaian sasaran hasil proses dan produk serta hasil inspeksi, tes dan commisioning.
I
#
Selain Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan kepada setiap orang dilokasi proyek yaitu memberikan aturan bahwa setiap orang
yang berada di dalam lokasi proyek harus selalu memakai alat pelindung diri dan Senantiasa mematuhi peraturan K3 yang ada di lokasi.
Tenaga
Pelaksana
Administrasi
Logistik
Kepala kerja
Tukang-tukang dan Pekerja
b.
Bahan
Pasir Urug
Batu Kali
Semen / PC
Pasir Pasang
Pasir Beton
Kerikil
Baja WF 250.175.44.1
Pipa DCIP
200 MM (8")
Pipa DCIP
250 MM (10")
Pipa DCIP
300 MM (12")
Pipa DCIP
350 MM (14")
Pipa DCIP
400 MM (16")
Pipa DCIP
450 MM (18")
Pipa DCIP
500 MM (20")
200 MM (8")
250 MM (10")
300 MM (12")
350 MM (14")
400 MM (16")
450 MM (18")
500 MM (20")
200 MM (8")
250 MM (10")
300 MM (12")
350 MM (14")
400 MM (16")
450 MM (18")
500 MM (20")
Besi
Akcecoris pipa
Paving blok
Dan lain lain yang kesemuanya tercantum dalam penawaran kami
c.
Peralatan
Dump Truck
4 unit
Excavator
2 unit
4 unit
Waterpas
2 unit
Pompa air
5 unit
Untuk mobilisasi tenaga, bahan dan peralatan disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing. Urutan / Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang
digambarkan dalam bentuk Time Schedule, dan Kurva S
Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan
yang telah digunakan bekas galian pipa ,galian tanah, tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebagainya kembali ke kondisi
awal.
Sebelum pekerjaan pemasangan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan pipa dan accesories. Setelah pipa
dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan.adapun jenis pipa dan accecoris yang akan kita
datangkan kelokasi pekerjaan diantaranya :
PENGADAAN PIPA DAN AKSCECORIS
Bahan Pipa DUCTILE
1
DCIP 500 mm
DCIP 450 mm
DCIP 400 mm
DCIP 350 mm
5
DCIP 300 mm
Bahan Pipa HDPE
6
HDPE 450 mm
HDPE 400 mm
HDPE 350 mm
HDPE 300 mm
10
HDPE 200 mm
11
HDPE 500 mm
12
HDPE 450 mm
5.
6.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan
yang akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan
sebelum waktu pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
3
4
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan
yang akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan
sebelum waktu pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan
yang akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan
sebelum waktu pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
Alat berat membongkar jalan beton sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk direksi
hasil dari bongkaran di buang ketempat yang telah kita tentukan agar supaya tidak menggangu aktifitas pelaksana pekerjaan
setelah semua bersih alat akan meneruskan pengalian di titik - titik yang talah kita tentukan bersama direksi,setelah kedalaman telah
di anggap cukup barulah kita letakkan pipa yg telah kita siapkan sebelumnya.
setelah semua pipa sudah tertanam dan kita anggap aman barulah kita memproses jalan tersebut untuk di kembaliakan pada kondisi
semula
untuk memperoleh kekuatan yang lebih untuk pekerjaan jalan beton kita menggunakan beton mutu K.175,untuk pekerjaan aspal kita
akan berkoordinasi dangan AMP ( Asphat Mixxing Plant ) yang berada di sekitar Lokasi Pekerjaan yang tentunya telah kita
koordinasikan sebelum pekerjaan pembongkaran di lakukan
Setelah semua pekerjaan dianggap selesai kita akan menyediakan sekelompok orang untuk merapikan hasil pekerjaan tersebut agar
supaya hasil terlihat sempurna dan kondisi kembali seperti pada semula
10
Perbedaan suhu busur listrik tergantung pada tempat titik pengukuran, missal pada ujung elektroda bersuhu 3400 C, tetapi pada benda kerja
dapat mencapai suhu 4000 C
Pelat pemanas bersih - jika tidak, itu sementara dingin dengan banyak air bersih dan keringkan dengan bersih, bebas serat kain atau handuk
Kertas.
Menggunakan clamp insert / penjepit ukuran yang benar dan bersih, dengan tidak ada grit tertanam yang dapat menyebabkan pipa cacat.
Peralatan pendukung seperti Pipa Rollers, stub end holder, tenda kerja, lingkungan yang bersih serta mesin telah terkalibrasi dengan benar
( Thermometer dan timer ).
Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan ruber packing
Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan ruber packing
Pekerjaan ini dilakukan secara bersamaan dengan pada saat pemasangan pipa dilakukan
Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan ruber packing
Pekerjaan ini dilakukan secara bersamaan dengan pada saat pemasangan pipa dilakukan
Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan ruber packing
Pekerjaan ini dilakukan secara bersamaan dengan pada saat pemasangan pipa dilakukan
Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan ruber packing
Metode Pelaksanaan
Lubang kerja dirancang untuk mampu menahan gaya dari jack alat serta beban berat alat. Ukuran lubang kerja umumnya memiliki panjang 6m x
lebar 2m dengan kedalaman mencapai 0.60m dibawah titik tengah pengeboran, yang tergantung dari jenis alat. Jalur masuk yang aman serta
ruang kerja untuk staff yang bekerja di dalam lubang kerja harus juga disediakan dalam pembuatan lubang kerja. Desain lubang kerja harus
mencakup akan keperluan kestabilan dudukan akibat gaya dari jack. Desain lubang kerja disesuaikan dengan jenis tanah serta beban jack.
Lubang target merupakan ujung akhir dari pengeboran. Lubang ini dapat merupakan akses dikeluarkannya pipa penuntun, casing, atau
masuknya pipa. Lebar lubang target dapat disesuaikan dengan lebar lubang galian metode Open Cut.
Selama proses pembesaran lubang, pengeboran di arahkan oleh pipa penuntun yang telah terpasang sesuai dengan rencana. Pipa penuntun akan
dipotong dan dikeluarkan di lubang kerja sejalan dengan proses pengeboran. Tanah akan dipotong oleh mata reamer dan potongan tanah akan
dibuang. Tanah hasil pengeboran dikumpulkan di lubang kerja (launch pit) dalam kolam khusus dan akan dikeluarkan dari lubang kerja secara
periodik. Proses pengeboran dengan reamer dikerjakan sampai mencapai lubang kerja.
Pipa yang akan dipasang dalam lubang disambung dengan pipa bor di lokasi galian target dan kemudian ditarik. Pipa dapat dipersiapkan di
galian target sebelum pelaksanaan galian sehingga akan mempercepat durasi kerja.
Dalamnya galian untuk lubang pondasi harus sesuai denganukuran gambar kerja. Untuk itu diadakan pemeriksaansetempat oleh
Pengawas
Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran gambar kerja dan dibersihkan dari segala kotoran.bila penggalian
yang melebihi dari apa yang telah ditetapkan, maka kita harus menutupi kelebihan tersebut dengan urugan pasir yang di padatkan
dan disiram air tiap kedalaman 15 cm lapis demi lapis sampai mencapai lapis yang dibutuhkan.
Kelebihan tanah bekas galian harus disingkirkan keluar dari tempat pekerjaan sehingga tidak menggangu, tempat penimbunan tanah
sisa galian dan peralatan disediakan pada areal / lokasi, sesuai dengan rencana gambar
Terhadap kemungkinan berkumpulnya air dalam galian, baikpada saat penggalianmaupun pada pelaksanaan pekerjaanpondasi, harus
disediakan pompa air yang diperlukan dapatbekerja terus menerus
Semua tanah dari pekerjaan galian harus disingkirkan daritempat pekerjaan dan dilaksanakan dan sebelum pekerjaanpondasi dimulai.
Antara bowplank dan galian harus bebasdari timbunan tanah.
Jika lubang-lubang galian terdapat banyak air tergenangkarena air tanah dan air hujan, maka sebelum dimulaiterlebih dahulu air harus
dikeluarkan dan dasar lubang harusdi keringkan
Setelah Penggalian tanah sampai lapisan sebagai dasar untuk perletakan merata ,lapisan dasar dari beton Supaya dibuat sebagai lantai
kerja dengan tebal sesuai gambar rencana . Dibawah lantai kerja diberi lapisan pasir yang dipadatkan tebal sesuai gambar
Untuk Besi beton yang kita gunakan telah memenuhi syarat-syarat dan spesifikasi yang telah kita ajukan terhadap direksi.di dalam
pelaksanan pembesian ini kita telah siapkan juga tenaga khusus dan cukup berpengalaman agar supaya di dalam pelaksanaan nya
sambungan - sambungan antara tulangan besi dapat terlihat kokoh dan rapi
Untuk Kayu begisting yang digunakan dng kwalitas baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
10
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan induk dikerjakan dengan mutu beton K -225. Semua pekerjaan konstruksi beton
11
12
13
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton,sehingga beton padat
14
memenuhi bekisting.
Setelah semua pekerjaan di anggap selesai maka kita lanjutkan dengan Pekerjaan urugan, pekerjaan urugan ini bahan urugan dapat
digunakan tanah urugan sejenis tanah padas atau sisa tanah keprasan (bukan humus) dari tanah lahan yang ada di dalam lokasi.yang
fungsinya untuk meratakan dan merapikan tanah di sekitar lokasi pekerjaan
15
16
Setelah semua dianggap telah selesai maka kita tunggu kira kira 21 hari sampai proses pengerasan beton telah mencapai umur
17
setelah beton sudah dinyatakan kuat maka pekerjaan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa beserta aksecorisnya.
18
19
20
PEK. PERLENGKAPAN
Dalam pekerjaan jaringan distribusi pipa Stret Box dan trush blok di perlukan untuk pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang
tidak seimbang,misalnya pada belokan atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan semula
oleh karena itu kita tidak bisa biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh
karena itu gaya gaya tersebut akan ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.
Adapun pekerjaan yang akan di laksanakan di dalam pekerjaan ini yaitu :
Pembuatan Trusk Blok untuk penahan Accessories dari beton K. 175
Pembuatan Street Box Wash Out
Pembuatan Street Box Air Valve
Metode Kerj
1
Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan i
Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan trus blok maupun street Bl
sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi
maupun pengawas
sebagian orang membuka kran air yang telah kita siapkan lengkap dengan mesin pengetesan
Setelah air sudah dapat keluar dari titik titik pembuangan maka kita akan tutup kembali sesuai dengan keadaan semula
PEKERJAAN PENYELESAIAN
1
Di Dalam Pelaksanaan Pekerjaan ini kami juga susun Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami juga lengkapi Struktur Tim
Khusus untuk Pengurusan administrasi serta pembuatan dokumen dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
2
Tidak lupa pula kita juga siapkan tenaga gambar yang nantinya akan dibutuhkan apabila ada perubahan perubahan yang bersifat Tehnis
semisal berubah jalur untuk pemasangan pipa dan lain lainnya
Semua Hasil pekerjaan akan kita domentasikan dalam sebuah album foto dari 0 sam 100%
Perhitungan Pengukuran
Perhitungan MC. 0
Buku Harian
Buku Tamu
Laporan Harian ( Melaporkan a. Keadaan Cuaca b. jumlah Tenaga, c jumlah Bahan yang dipakai dan jumlah Peralatan yang digunakan
10
11
Laporan Bulanan ( melaporkan Kemajuan fisik dan jumlah uang yang akan di serap )
12
Asbuilt Drawing
PEKERJAAN TANAH
Galian tanah untuk pondasi jembatan, thust block dan galian pipa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah dengan jenis tanah asalnya, memengingat kebutuhan galian tidak terlalu
besar volumenya maka pada pelaksanaannya dengan menggunakan tenaga manusia, khususnya untuk pengalian pipa dengan diameter besar kita
akan mengunakan alat berat untuk merapikan kita menggunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1.
2.
3.
Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
Untuk galian pondasi jembatan,Trush Blok dan pipa kita lakukan dengan mengunakan menggunakan tenaga manusia dengan mengacu
4.
garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5
Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum
waktu pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan
7
rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
10
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan Pasir
Urugan pasir dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah
terlihat rapi,rata dan padat, pada pelaksanaanya dilakukan dengan mengunakan tenaga manusia .
Methode Pelaksanaan :
sekelompok pekerja menghampar pasir ke dasar galian lalu kemudian di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis
1.
2.
ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
2.
Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.
4.
Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
sekelompok orang menghampar timbunan bekas galian sekaligus merapikan timbunan dari hasil galian kemudian dipadatkan
menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan juga merapikan tepi hamparan .
6.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan
yang akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan
sebelum waktu pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
10
Sekelompok pekerja membuat adonan beton dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai
kerja sambil di ratakan dengan ketebalan 10 cm
Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
Beton K. 225
Semua pekerjaan konstruksi pondasi jembatan mengunakan mutu beton K -225 dan
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix.
Methode Pelaksanaan :
1
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi
ground floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan
efektif menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan dengan mengunakan alat pengetar /vibrator, untuk mengeluarkan udara yang
terperangkap dalam beton sehingga memadat memenuhi bekisting.
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
menggunakan tenaga manusia
Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
waktu membuka begesting.
Campuran spesi memakai minimal 1PC : 3 PS (jika spec 1PC : 2PS), pasir yang dipakai yaitu pasir beton
Setelah semua bahan telah sampai di gunakan maka kita akan kita lakukan pabrikasi untuk baja Wfnya
setelah itu kita rangkai baja tersebut sesuai dengan gambar kerja
setelah semua telah selesai barulah kita kirim baja tersebut ke lokasi untuk di pasang sebagai jembatan perlintasan pipa
setelah semua baja telah terpasang maka pekerjaan akan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa GI dan PVC beserta akcecorisnya
1
2
3
4
Metode Pelaksanaan
Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan ini
Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan street Blok
sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi maupun pengawas
memberikan instruksi kepada pekerja untuk melakukan pengecatan pada pekerjaan yang tercantum dalam gambar
dan spesifikasi tehnis
meminta petunjuk direksi tentang warna cat dan merk yang akan di gunakan
Sekelompok pekerja membersihkan bekas material dan sisa sisa kotoran akibat pekerjaan
kita siapkan peralatan mesin tes untuk melihat apakah air bisa mengalir pada perlintasan pipa tersebut
setelah dinyatakan mengalir denga sempurna maka kita akan sambung lagi ke posisi semula
Sebelum memulai pekerjaan ini, Kita harus membersihkan lokasi yang akan kita bangun dari sampahsampah atau benda lainnya,
termasuk pembongkaran-pembongkaran dari lokasi pekerjaan.
Semua Pohon - Pohon, akar akar pohon dan semak semak belukar harus kita bersihkan dari lokasi pekerjaan
Bagian tanah di atas bekas tanaman akan kita gali sekitar 20 cm dan tanah bekas galian akan kita tempatkan yang layak agar
supaya dapat kita gunakan kembali
Seluruh Kerusakan yang di timbulkan dari pekerjaan pemebersihan ini akan kita ganti sesuai dengan kerusakan yang di timbulkan
Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi -sisinya
Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
5.
6.
Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum
waktu pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum
10
3.
Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan kita ikuti sesuai Spesifikasi Teknis yang ada.
Sekelompok pekerja menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan ,kemudian dipadatkan dengan
4.
5
6.
menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan
yang akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan
sebelum waktu pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
10
Urugan pasir
Urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan
tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu
1
kemudian di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai
petunjuk Direksi.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
2
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
6
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI DAN PENGUATAN LAHAN
Urugan pasir
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang
dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga
manusia.
Methode Pelaksanaan :
Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu
1
kemudian di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai
2
petunjuk Direksi.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
akan dimintakan pembayarannya (termin) .
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
Sekelompok pekerja menyusun batu kali dengan dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci dengan batu yang ukuranya lebih kecil
Untuk merapatkan batu agar tidak goyang/roboh maka dicelah-celah batu kita masukkan pasir dan kemudian disiram dengan air, sampai
pasir betul-betul mengisi celah-celah batu kali.
4
5
Batu kali yang terpasang adalah batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu belah lebih luas
Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan
khusus jika diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar
daerah pekerjaan.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar
b.
daerah pekerjaan.
Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama
dan homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum
c.
dipasang batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar
d.
yang baik.
Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus
lebih dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap.
Kontraktor harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi
e.
dan harus memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir
adalah proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan
selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Bak Pelepas Tekan
Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 5 cm
Di dalam pekerjaan ini kita akan menyiapkan bahan cetakan untuk pekerjaan pengecorannya di karenakan untuk mutu beton K.125 Bisa kita
lakukan secara manual di dalam pelakasaannya.
Methode Pelaksanaan :
1
Sekelompok pekerja membuat mortar dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja
sambil di ratakan dengan ketebalan 5 cm
Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
6
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu beton K.225. termasuk Pembesian,
Pasang dan bongkar Bekisting :
Konsep Metode Pekerjaan Beton
a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas design,
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
*
Metode siteworks
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
#
Kemudahan pekerjaan
Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Beton Pondasi Lantai =/= 40 cm dan =/= 15 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton Dinding Bak =/= 30 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton Dinding Penyekat Bak =/= 20 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton balok bak
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a
R
Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan
kepada Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang
akan digunakan adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang
a
#
b
2
3
4
yang ditentukan.
Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
###
### e
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
###
tercantum dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
###
71 atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
###
#
###
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain
###
###
###
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
###
###
###
Modulus kehalusan 6 ~ 8
###
###
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
untuk pekerjaan ini kemungkinan akan sama dengan pekerjaan pembuatan bangunan bak pelepas di atas , untuk pekerjaan ini kami juga mengunakan beton
K.225 untuk campurannya,akan tetapi mengingat jenis pekerjaan agak sedikit berbeda semisal : pekerjaan beton sloff , beton kolom , beton plat lantai beton
balok atap ,beton plat atap dan beton plat bordes maka di dalam pemasangan pembesian akan berbeda tapi untuk metode maupun cara pelaksanaan yang lain
akan sama dengan pekerjaan pembuatan bak pelepas tekan di atas adapun jenis pekerjaan yang akan kami laksanakan pada pekerjaan ini diantaranya :
Struktur
Beton sloof
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton kolom 20 / 20 dan 30 / 30
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat lantai t = 20 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
Beton balok atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat bordes
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan
kepada Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang
akan digunakan adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang
baik dengan kandungan lumpur minimal 5%.
Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan
kepada Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang
akan digunakan adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang
b
yang ditentukan.
Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
tercantum dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI
71 atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain
yang dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan BPT
Pekerjaan keramik pada bak
Pekerjaan pemasangan keramik pada bak diperkenankan untuk dipasang setelah semua Pekerjaan-pekerjaan dinding/plesteran telah selesai dikerjakan.
Sebelum pemasangan keramik dinding,keramik harus direndam dalam air sampai penuh.
Metode Pelaksanaanya
Pemasangan keramik di lakukan dan di kerjakan oleh tukang yang benar-benar ahli dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad yang
lurus. Naad harus didisi dengan bahan grouting / pasta semen / okker yang warnanya disesuiakan dengan warna ubin yang dipakai. Pengisian naad
dilakukan paling cepat 24 jam setelah tegel/ubin keramik dipasang serta celah-celah keramik atau satu sama lain harus dibersihkan terlebih dahulu dari
kotoran yang menghambat masuknya cairan bahan pengisi. Segera setelah pengisian naad dengan semen, permukaan lantai harus segera dibersihkan
agar tidak terdapat noda bekas semen.
Pemasangan keramik yang tidak rapih, bergelombang, naad tidak lurus dan sebagainya akibat dari pemasangan yang tidak baik kita akan
bongkar/diganti sehingga memuaskan Direksi.
Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
Kondisi pondasi/ sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara sloof ke pasangan bata. Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus
dibersihkan supaya pengikatan dinding dengan sloof terikat dengan baik. Demikian juga halnya pada kolom harus dipastikan tersedia angkur untuk
pengikatan ke dinding (biasanya angkur menggunakan besi 10 mm yang ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan muncul dengan panjang antara
15 20 cm).
Jika kondisi sloof dan kolom sudah baik, kemudian lakukan pembuatan garis benang pada bagian dinding yang akan dipasangkan. Untuk garis lurus
secara horizontal dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir bata yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari
ujung ke ujung dinding. Untuk ketegakan dibuat garis tegak lurus secara vertical terhadap benang horizontal yang sudah dibuat, pembuatan garis
vertical dapat dibuat pada kolom yang ada ataupun pembuatan mal bantu dikedua ujung dinding yang akan dipasangkan .
Jika benang horizontal pada pemasangan awal sudah terpasang. kemudain mulai memasang bata pada kedua ujung bagian dinding yang akan
dipasangkan , kemudian dilanjutkan mulai satu demi satu hingga tercapai sambungan dari ujung keujung. Lakukan pengecekan leveling diatas batu
bata yang sudah terpasang dan pastikan semua pasangan bata semuanya dalam keadan rata. Jika sudah rata maka ini adalah menjadi panduan untuk
memasang ketingakt berikutnya. Harus dipasikan ketebal mortar harus tetap sama dan demikian juga pengisian mortar antar bata harus sama.
Jika saat pemasangan terdapat perbedaan ketinggian bata, maka untuk mendapatkan kerataan dapat dilakukan dengan memukul ujung bata dengan
pelan sampai bata tetap rata, pemukulan dapat dilakukan dengan kondisi adukan masih dalam keadaan basah. Jika adukan/ mortar sudah kering maka
mortar harus diambil dan diganti dengan adukan/mortar baru.
Jika bata sudah dipasangkan dalam beberapa rangkaian, kadang adukan/mortar ada yang berlebih atau sampai melelh hingga keluar dari sisi pinggir
pasangan, jika itu terjadi adukan berlebih harus segera di ratakan dengan menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata , jangan biarkan
sempat mengering karena hal ini sangat mempengarui kerapian dan kerataan dinding saat pelaksanaan plesteran.
Setelah mendapatkan beberapa tingkatan pasangan bata yang sudah dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng
dipasangkan, anda kemudian harus menarik garis horizontal dari ujung keujung pada garis vertical yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan
dinding. Pemasangan benang horizontal dapat dilakuakn setiap 50 cm . Pastikan anda tetap memasangkan dalam 1 garis lurus sesuai denga benang
yang dipasangkan sehingga didapatkan ketegakan dinding yang baik dan kondisi pasangan tetap rapi sampai posisi atas.
10
Plesteran 1 : 4
Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan
beton agar terlihat rata dan rapi
Metode Pelaksanaan
1
Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
Acian
Terdapat beberapa metode konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan acian pada pasangan dinding batu bata, salah satunya adalah metode acian kalsium, yaitu
suatu metode pekerjaan acian dengan menggunakan kalsium.
Metode Pelaksanaan
1
Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
Haluskan permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
Buat tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
Semua kayu tampak diserut rata, halus, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk
penyetelan/pemasangan.
Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benar-benar sudah kering (jangan tergesa-gesa).
Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, pengecatan dilaksanakan dengan 3 5 tahap lapisan cat.
- Alat ukur cipoletti terbuat dari plat besi t = 6 mm digalvanis dan Mistar Pembaca
Metode Pelaksanaan
1
untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pekerjaan tangga monyet dari stenlis steel ( R. Kontrol )
Pekerjaan pengetesan dan Desinpeksi
untuk pekerjaan ini kita lakukan setelah bak telah selesai 100 %
Metode Pelaksanaan
1
tangga kita pasang di dalam bak dengan menggunakan baut yang telah kita siapkan
setelah tangga terpasang kita lanjutkan pengetesan secara bersama sam dengan pengawas/direksi.
Sebelum memulai pekerjaan ini, Kita harus membersihkan lokasi yang akan kita bangun dari sampahsampah atau benda lainnya,
termasuk pembongkaran-pembongkaran dari lokasi pekerjaan.
Semua Pohon - Pohon, akar akar pohon dan semak semak belukar harus kita bersihkan dari lokasi pekerjaan
Bagian tanah di atas bekas tanaman akan kita gali sekitar 20 cm dan tanah bekas galian akan kita tempatkan yang layak agar
supaya dapat kita gunakan kembali
Seluruh Kerusakan yang di timbulkan dari pekerjaan pemebersihan ini akan kita ganti sesuai dengan kerusakan yang di timbulkan
Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi -sisinya
Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
2.
Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.
Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
untuk galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
4.
manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5.
6.
Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum
waktu pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan
rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
10
3.
Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan kita ikuti sesuai Spesifikasi Teknis yang ada.
Sekelompok pekerja menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan ,kemudian dipadatkan dengan
4.
5
6.
menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan
yang akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan
sebelum waktu pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
10
Urugan pasir
Urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan
tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu
1
kemudian di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai
2
petunjuk Direksi.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
6
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI DAN PENGUATAN LAHAN
Urugan pasir
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang
dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga
manusia.
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang
dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga
manusia.
Methode Pelaksanaan :
Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu
1
kemudian di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai
2
petunjuk Direksi.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
Sekelompok pekerja menyusun batu kali dengan dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci dengan batu yang ukuranya lebih kecil
Untuk merapatkan batu agar tidak goyang/roboh maka dicelah-celah batu kita masukkan pasir dan kemudian disiram dengan air, sampai
pasir betul-betul mengisi celah-celah batu kali.
4
5
Batu kali yang terpasang adalah batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu belah lebih luas
Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan
khusus jika diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar
b.
daerah pekerjaan.
Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama
dan homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum
c.
dipasang batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar
d.
yang baik.
Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus
lebih dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap.
Kontraktor harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi
e.
dan harus memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir
adalah proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan
selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Bak Pelepas Tekan
Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 5 cm
Di dalam pekerjaan ini kita akan menyiapkan bahan cetakan untuk pekerjaan pengecorannya di karenakan untuk mutu beton K.125 Bisa kita
lakukan secara manual di dalam pelakasaannya.
Methode Pelaksanaan :
1
2
Permintaan
untuk melakukan
pekerjaan
kepadadan
Direksi.
Sekelompokpersetujuan
pekerja membuat
mortar dengan
mutu K.125
untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja
sambil di ratakan dengan ketebalan 5 cm
Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
6
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu beton K.225. termasuk Pembesian,
Pasang dan bongkar ekisting, untuk :
Konsep Metode Pekerjaan Beton
a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas design,
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
*
Metode siteworks
Kemudahan pekerjaan
Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton ini meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Berton Pondasi Lantai =/= 40 cm dan =/= 15 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Berton Dinding Bak =/= 30 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Berton Dinding Penyekat Bak =/= 20 cm
~ Pekerjaan beton K 225
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a
R
Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan
kepada Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang
akan digunakan adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang
a
#
b
2
c
yang ditentukan.
Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
3
4
5
###
sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran
### e
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
###
tercantum dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
###
71 atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
###
#
###
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain
###
###
###
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
###
###
###
Modulus kehalusan 6 ~ 8
###
###
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
untuk pekerjaan ini kemungkinan akan sama dengan pekerjaan pembuatan bangunan bak pelepas di atas , untuk pekerjaan ini kami juga mengunakan beton
K.225 untuk campurannya,akan tetapi mengingat jenis pekerjaan agak sedikit berbeda semisal : pekerjaan beton sloff , beton kolom , beton plat lantai beton
balok atap ,beton plat atap dan beton plat bordes maka di dalam pemasangan pembesian akan berbeda tapi untuk metode maupun cara pelaksanaan yang lain
akan sama dengan pekerjaan pembuatan bak pelepas tekan di atas adapun jenis pekerjaan yang akan kami laksanakan pada pekerjaan ini diantaranya :
Beton sloof
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton kolom 20 / 20 dan 30 / 30
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat lantai t = 20 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
Beton balok atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat bordes
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a
Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan
kepada Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang
akan digunakan adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang
Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah
ditentukan. Ini dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton
c
yang ditentukan.
Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
tercantum dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI
71 atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain
yang dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
PEKERJAAN PASANGAN
Pasangan Bata 1 : 4 untuk dinding
Pemasangan bata sebagai dinding merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatian terutama pada pekerjaan pasangan bata yang ditujukan untuk
pembuatan dinding. Dalam pemasangannya , disamping kerapian pekerjaan harus diperhatikan dari segi kekuatan , kelurusan pasangan, ketegakan dan
pengaruh kesikuan terhadap ruangan dan yang perlu diperhatikan juga adalah keamanan sewaktu pemasangan dan juga keefesienan pemakaian material.
Metode Pelaksanaanya
1
2
3
4
5
6
7
Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
Kondisi pondasi/ sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara sloof ke pasangan bata. Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus
dibersihkan
supaya
pengikatan
dinding
sloof
terikat pembuatan
dengan baik.
Demikian
kolom
harus
tersedia
angkur
Jika kondisi sloof
dan
kolom sudah
baik,dengan
kemudian
lakukan
garis
benangjuga
padahalnya
bagianpada
dinding
yang
akandipastikan
dipasangkan.
Untuk
garisuntuk
lurus
secara
horizontal
dilakukan
benang
pada salah
satu sisi
bagian pinggir
bata yang akan
dipasang,
dengan
penarikan
benang dari
Jika benang
horizontal
padapembuatan
pemasangan
awal sudah
terpasang.
kemudain
mulai memasang
bata pada
keduadilakukan
ujung bagian
dinding
yang akan
dipasangkan
, kemudian
dilanjutkan
mulaiketinggian
satu demibata,
satu maka
hinggauntuk
tercapai
sambungankerataan
dari ujung
keujung.
Lakukan
pengecekan
leveling
Jika saat pemasangan
terdapat
perbedaan
mendapatkan
dapat
dilakukan
dengan
memukul ujung
batadiatas
denganbatu
pelan
sampai
bata
tetap rata, dalam
pemukulan
dapatrangkaian,
dilakukankadang
denganadukan/mortar
kondisi adukanada
masih
keadaan
basah. Jika
adukan/
mortar
kering
maka
Jika bata
sudah
dipasangkan
beberapa
yangdalam
berlebih
atau sampai
melelh
hingga
keluarsudah
dari sisi
pinggir
pasangan,
jika
itu
terjadi
adukan
berlebih
harus
segera
di
ratakan
dengan
menggunakan
sendok
semen
supaya
permukaan
tetap
rata
,
jangan
biarkan
Setelah mendapatkan beberapa tingkatan pasangan bata yang sudah dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng
dipasangkan, anda kemudian harus menarik garis horizontal dari ujung keujung pada garis vertical yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan
10
Plesteran 1 : 4
Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan
beton agar terlihat rata dan rapi
Metode Pelaksanaan
1
Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
Acian
Terdapat beberapa metode konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan acian pada pasangan dinding batu bata, salah satunya adalah metode acian kalsium, yaitu
suatu metode pekerjaan acian dengan menggunakan kalsium.
Metode Pelaksanaan
1
Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
Haluskan permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
Buat tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
Semua kayu tampak diserut rata, halus, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk
penyetelan/pemasangan.
Bahan yang kita butuhkan telah berada di lokasi pekerjaan,khususnya jendela jalusi
tukang kayu memasang jendela jalusi ke titik titk yang tercantum dalam gamabar
Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benar-benar sudah kering (jangan tergesa-gesa).
Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, pengecatan dilaksanakan dengan 3 5 tahap lapisan cat.
untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pekerjaan tangga monyet dari stenlis steel ( R. Kontrol )
Pekerjaan pengetesan dan Desinpeksi
untuk pekerjaan ini kita lakukan setelah bak telah selesai 100 %
Metode Pelaksanaan
1
tangga kita pasang di dalam bak dengan menggunakan baut yang telah kita siapkan
setelah tangga terpasang kita lanjutkan pengetesan secara bersama sam dengan pengawas/direksi.
Sekelompok pekerja membuat tempat untuk perletakan bak di sekitar lokasi pekerjaan
setelah semua telah siap barulah bak di letakkan pada tempat yang telah di sediakan
Sebelum memulai pekerjaan ini, Kita harus membersihkan lokasi yang akan kita bangun dari sampahsampah atau benda lainnya,
termasuk pembongkaran-pembongkaran dari lokasi pekerjaan.
Semua Pohon - Pohon, akar akar pohon dan semak semak belukar harus kita bersihkan dari lokasi pekerjaan
Bagian tanah di atas bekas tanaman akan kita gali sekitar 20 cm dan tanah bekas galian akan kita tempatkan yang layak agar
supaya dapat kita gunakan kembali
Seluruh Kerusakan yang di timbulkan dari pekerjaan pemebersihan ini akan kita ganti sesuai dengan kerusakan yang di timbulkan
Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi -sisinya
Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
PEKERJAAN TANAH
Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
Methode Pelaksanaan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum
waktu pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan
rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
10
Untuk pekerjaan Urugan tanah ini merupakan pekerjaan timbunan dari bahan hasil galian untuk menutup bagian galian yang tidak tertutup
yang dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia yang sekaligus untuk merapikan permukaan tanah,untuk memperoleh hasil secara
maksimal tebal timbunan kita buat 15 cm lalu kemudian kita padatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Methode Pelaksanaan :
1.
2.
3.
Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan kita ikuti sesuai Spesifikasi Teknis yang ada.
Sekelompok pekerja menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan ,kemudian dipadatkan dengan
4.
5
6.
menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan
yang akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan
sebelum waktu pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
10
petunjuk Direksi.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
Sekelompok pekerja menyusun batu kali dengan dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci dengan batu yang ukuranya lebih kecil
Untuk merapatkan batu agar tidak goyang/roboh maka dicelah-celah batu kita masukkan pasir dan kemudian disiram dengan air, sampai
5
6
Batu kali yang terpasang adalah batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu belah lebih luas
Pasangan batu belah 1 : 4. Untuk Ruang Operasi Distribusi dan Pasangan Talud untuk Penahan Tanah
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak
terlalu besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak
mudah lepas) dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa
mortar. Pengisian mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu
harus mempunyai sifat kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan
pondasi atau lainnya.
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak
terlalu besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak
mudah lepas) dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa
mortar. Pengisian mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu
harus mempunyai sifat kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan
pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a.
Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan
khusus jika diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar
b.
daerah pekerjaan.
Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama
dan homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum
c.
dipasang batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar
d.
yang baik.
Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus
lebih dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap.
Kontraktor harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi
dan harus memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap.
Kontraktor harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi
e.
dan harus memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir
adalah proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan
selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Reservoir
Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 10 cm
Di dalam pekerjaan ini kita akan menyiapkan bahan cetakan untuk pekerjaan pengecorannya di karenakan untuk mutu beton K.125 Bisa kita
lakukan secara manual di dalam pelakasaannya.
Methode Pelaksanaan :
1
Sekelompok pekerja membuat mortar dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja
sambil di ratakan dengan ketebalan 10 cm
Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
6
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu beton
K.225. termasuk Pembesian, Pasang dan bongkar Bekisting, untuk :
Konsep Metode Pekerjaan Beton
a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas design,
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
Metode siteworks
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
#
Kemudahan pekerjaan
Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton ini meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
- Beton Pondasi Lantai =/= 40 cm
- Beton Dinding =/= 30 cm
- Beton Kolom utama dengan ukuran 30 x 30 cm
- Beton Ring Balok dengan ukuran 30 x 52 cm
- Beton Plat atap =/= 12 cm
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a
R
Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan
kepada Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang
akan digunakan adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang
a
#
b
2
3
4
yang ditentukan.
Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
###
sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran
### e
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
###
tercantum dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
###
71 atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI
71 atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
###
#
###
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain
###
###
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
###
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
###
###
###
Modulus kehalusan 6 ~ 8
###
###
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
untuk pekerjaan ini kemungkinan akan sama dengan pekerjaan pembuatan bangunan bak pelepas di atas , untuk pekerjaan ini kami juga mengunakan beton
K.225 untuk campurannya,akan tetapi mengingat jenis pekerjaan agak sedikit berbeda semisal : pekerjaan beton sloff , beton kolom , beton plat lantai beton
balok atap ,beton plat atap dan beton plat bordes maka di dalam pemasangan pembesian akan berbeda tapi untuk metode maupun cara pelaksanaan yang lain
akan sama dengan pekerjaan pembuatan bak pelepas tekan di atas adapun jenis pekerjaan yang akan kami laksanakan pada pekerjaan ini diantaranya :
Urugan Pasir
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang
dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga
manusia.
Methode Pelaksanaan :
Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu
1
kemudian di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai
petunjuk Direksi.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
2
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
Metode siteworks
Kemudahan pekerjaan
Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton ini meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
- Beton Pondasi Lantai =/= 40 cm
- Beton Dinding =/= 30 cm
- Beton Kolom utama dengan ukuran 30 x 30 cm
- Beton Ring Balok dengan ukuran 30 x 52 cm
- Beton Plat atap =/= 12 cm
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a
R
Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan
kepada Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang
akan digunakan adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang
a
#
b
2
4
yang ditentukan.
Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
###
sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran
### e
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
###
tercantum dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
###
71 atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
###
#
###
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain
yang dapat mengurangi mutu konstruksi.
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain
###
###
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
###
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
###
###
###
Modulus kehalusan 6 ~ 8
###
###
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Metode Pelaksanaan
1
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
menggunakan tenaga manusia
Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan Reservoir
Pasangan Bata 1 : 3 untuk dinding sekat Pengarah Aliran
Pemasangan bata sebagai dinding merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatian terutama pada pekerjaan pasangan bata yang ditujukan untuk
pembuatan dinding. Dalam pemasangannya , disamping kerapian pekerjaan harus diperhatikan dari segi kekuatan , kelurusan pasangan, ketegakan dan
pengaruh kesikuan terhadap ruangan dan yang perlu diperhatikan juga adalah keamanan sewaktu pemasangan dan juga keefesienan pemakaian material.
Metode Pelaksanaanya
1
Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
Kondisi pondasi/ sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara sloof ke pasangan bata. Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus
dibersihkan supaya pengikatan dinding dengan sloof terikat dengan baik. Demikian juga halnya pada kolom harus dipastikan tersedia angkur untuk
pengikatan ke dinding (biasanya angkur menggunakan besi 10 mm yang ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan muncul dengan panjang antara
15 20 cm).
Jika kondisi sloof dan kolom sudah baik, kemudian lakukan pembuatan garis benang pada bagian dinding yang akan dipasangkan. Untuk garis lurus
secara horizontal dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir bata yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari
ujung ke ujung dinding. Untuk ketegakan dibuat garis tegak lurus secara vertical terhadap benang horizontal yang sudah dibuat, pembuatan garis
vertical dapat dibuat pada kolom yang ada ataupun pembuatan mal bantu dikedua ujung dinding yang akan dipasangkan .
Jika benang horizontal pada pemasangan awal sudah terpasang. kemudain mulai memasang bata pada kedua ujung bagian dinding yang akan
dipasangkan , kemudian dilanjutkan mulai satu demi satu hingga tercapai sambungan dari ujung keujung. Lakukan pengecekan leveling diatas batu
bata yang sudah terpasang dan pastikan semua pasangan bata semuanya dalam keadan rata. Jika sudah rata maka ini adalah menjadi panduan untuk
memasang ketingakt berikutnya. Harus dipasikan ketebal mortar harus tetap sama dan demikian juga pengisian mortar antar bata harus sama.
Jika saat pemasangan terdapat perbedaan ketinggian bata, maka untuk mendapatkan kerataan dapat dilakukan dengan memukul ujung bata dengan
pelan sampai bata tetap rata, pemukulan dapat dilakukan dengan kondisi adukan masih dalam keadaan basah. Jika adukan/ mortar sudah kering maka
mortar harus diambil dan diganti dengan adukan/mortar baru.
Jika bata sudah dipasangkan dalam beberapa rangkaian, kadang adukan/mortar ada yang berlebih atau sampai melelh hingga keluar dari sisi pinggir
pasangan, jika itu terjadi adukan berlebih harus segera di ratakan dengan menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata , jangan biarkan
sempat mengering karena hal ini sangat mempengarui kerapian dan kerataan dinding saat pelaksanaan plesteran.
Setelah mendapatkan beberapa tingkatan pasangan bata yang sudah dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng
dipasangkan, anda kemudian harus menarik garis horizontal dari ujung keujung pada garis vertical yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan
dinding. Pemasangan benang horizontal dapat dilakuakn setiap 50 cm . Pastikan anda tetap memasangkan dalam 1 garis lurus sesuai denga benang
yang dipasangkan sehingga didapatkan ketegakan dinding yang baik dan kondisi pasangan tetap rapi sampai posisi atas.
10
Plesteran 1 : 2
Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan
beton agar terlihat rata dan rapi
Metode Pelaksanaan
1
Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
Pekerjaan acian
Terdapat beberapa metode konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan acian pada pasangan dinding batu bata, salah satunya adalah metode acian kalsium, yaitu
suatu metode pekerjaan acian dengan menggunakan kalsium.
Metode Pelaksanaan
1
Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
Haluskan permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
Buat tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a
Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan
kepada Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang
akan digunakan adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang
yang ditentukan.
Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
tercantum dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI
71 atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain
yang dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Pasangan Bata 1 : 4 untuk dinding
Pemasangan bata sebagai dinding merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatian terutama pada pekerjaan pasangan bata yang ditujukan untuk
pembuatan dinding. Dalam pemasangannya , disamping kerapian pekerjaan harus diperhatikan dari segi kekuatan , kelurusan pasangan, ketegakan dan
Metode Pelaksanaanya
1
2
3
4
5
6
7
Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
Kondisi pondasi/ sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara sloof ke pasangan bata. Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus
dibersihkan
supaya
pengikatan
dinding
sloof
terikat pembuatan
dengan baik.
Demikian
kolom
harus
tersedia
angkur
Jika kondisi sloof
dan
kolom sudah
baik,dengan
kemudian
lakukan
garis
benangjuga
padahalnya
bagianpada
dinding
yang
akandipastikan
dipasangkan.
Untuk
garisuntuk
lurus
secara
horizontal
dilakukan
benang
pada salah
satu sisi
bagian pinggir
bata yang akan
dipasang,
dengan
penarikan
benang dari
Jika benang
horizontal
padapembuatan
pemasangan
awal sudah
terpasang.
kemudain
mulai memasang
bata pada
keduadilakukan
ujung bagian
dinding
yang akan
dipasangkan
, kemudian
dilanjutkan
mulaiketinggian
satu demibata,
satu maka
hinggauntuk
tercapai
sambungankerataan
dari ujung
keujung.
Lakukan
pengecekan
leveling
Jika saat pemasangan
terdapat
perbedaan
mendapatkan
dapat
dilakukan
dengan
memukul ujung
batadiatas
denganbatu
pelan
sampai
bata
tetap rata, dalam
pemukulan
dapatrangkaian,
dilakukankadang
denganadukan/mortar
kondisi adukanada
masih
keadaan
basah. Jika
adukan/
mortar
kering
maka
Jika bata
sudah
dipasangkan
beberapa
yangdalam
berlebih
atau sampai
melelh
hingga
keluarsudah
dari sisi
pinggir
pasangan,
jika
itu
terjadi
adukan
berlebih
harus
segera
di
ratakan
dengan
menggunakan
sendok
semen
supaya
permukaan
tetap
rata
,
jangan
biarkan
Setelah mendapatkan beberapa tingkatan pasangan bata yang sudah dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng
dipasangkan, anda kemudian harus menarik garis horizontal dari ujung keujung pada garis vertical yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan
Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
10
Plesteran 1 : 4
Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan
beton agar terlihat rata dan rapi
Metode Pelaksanaan
1
Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
Pekerjaan acian
Terdapat beberapa metode konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan acian pada pasangan dinding batu bata, salah satunya adalah metode acian kalsium, yaitu
suatu metode pekerjaan acian dengan menggunakan kalsium.
Metode Pelaksanaan
1
Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
Haluskan permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
Buat tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benar-benar sudah kering (jangan tergesa-gesa).
Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, pengecatan dilaksanakan dengan 3 5 tahap lapisan cat.
PEKERJAAN PENERANGAN
Lampu TL 1 x 60
Lampu pijar 40 w
Sakelar Ganda
Penyambungan Daya dari PLN
Pengertian dan fungsi :
Suatu sistem instalasi/jaringan yang meliputi penerangan, instalasi daya, box pembagi tegangan.
Material penghantar listrik adalah kabel (NYM, NYY, NYF, NYA) serta pipa baik PVC
atau besi untuk pelindung hantaran yang tertanam.
Kabel penghantar yang biasa dipergunakan adalah merek KABELINDO, SUPREME,
TRANKA, dll. Merek dapat dikenali pada pembungkus (isolasi) sepanjang kabel beserta
Metode Peleksanaan :
1
Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan
tidak tampak dari luar (tertanam)
Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
- tidak boleh ada sambungan
- dihubungkan dengan elektroda pentanahan
- ditanam sampai minimal mencapai air tanah
Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok
atau pada balok kayu rangka langit-langit.
Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus
diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
10
11
Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
- Watermeter
Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi -sisinya
Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
5.
6.
Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum
10
3.
Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan kita ikuti sesuai Spesifikasi Teknis yang ada.
Sekelompok pekerja menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan ,kemudian dipadatkan dengan
4.
5
6.
menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan
yang akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan
sebelum waktu pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
10
Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan
khusus jika diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar
b.
daerah pekerjaan.
Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama
dan homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum
c.
dipasang batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar
d.
yang baik.
Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus
lebih dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap.
Kontraktor harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi
e.
dan harus memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir
adalah proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan
selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.
Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan
khusus jika diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar
b.
daerah pekerjaan.
Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama
dan homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum
dipasang batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama
dan homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum
c.
dipasang batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar
d.
yang baik.
Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus
lebih dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap.
Kontraktor harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi
e.
dan harus memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir
adalah proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan
selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.
untuk pekerjaan pemasangan PVC ini di gumakan sebagai lobang pembuang drainase dengan diameter seperti dalam gambar rencana demikian juga letak
pemasangannya disesuaikan seperti dalam gambar rencana atau menurut petunjuk direksi.
Metode Pelaksanaan
1 Pipa PVC dimasukkan ke dalam lobang - lobang pada pasangan talud yang telah di sediakan
2 setelah semua pipa telah nasuk dengan kedalaman tertentu maka untuk pasangan yang rusak akibat pemasangan pipa kita perbaiki kembali
seperti semula
5.
6.
Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum
10
Methode Pelaksanaan :
1.
2.
3.
Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan kita ikuti sesuai Spesifikasi Teknis yang ada.
Sekelompok pekerja menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan ,kemudian dipadatkan dengan
4.
menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
6.
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan
yang akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan
sebelum waktu pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
7
untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
10
Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan
khusus jika diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar
b.
daerah pekerjaan.
Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama
dan homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum
c.
dipasang batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar
d.
yang baik.
Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus
lebih dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap.
Kontraktor harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi
e.
dan harus memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir
adalah proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan
selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.
7
Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Peninggi air (bendungan) dan saluran
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu
beton K.225. termasuk Pembesian, Pasang dan bongkar Bekisting, untuk :
Konsep Metode Pekerjaan Beton
a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas design,
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
*
Metode siteworks
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
Kemudahan pekerjaan
Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Beton Bendungan
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton Saluran
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi
ground
floor,akan
jikadicor
volume
pengecoran
digunakan
caraposisi
pengecoran
langsung
daridari
trukpojok
mixer.bekisting.
Pada volume pengecoran yang besar akan
Beton yang
harus
langsungkecil
ke tempat
yang jadi
akhirnya.
Mulailah
efektif menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a
Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan
kepada Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang
akan digunakan adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang
yang ditentukan.
Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
tercantum dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI
71 atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain
yang dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu beton
K.225. termasuk pembesian, Pasang dan bongkar Bekisting, untuk :
Konsep Metode Pekerjaan Beton
a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas design,
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
Metode siteworks
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
Kemudahan pekerjaan
Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a
Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan
kepada Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang
akan digunakan adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang
yang ditentukan.
Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
tercantum dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI
71 atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain
yang dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Metode siteworks
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
#
Kemudahan pekerjaan
Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a
Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan
kepada Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang
akan digunakan adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang
yang ditentukan.
Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
tercantum dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI
71 atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain
yang dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan Pengumpul
~ Pekerjaan keramik pada bak
Pekerjaan keramik pada bak
Pekerjaan pemasangan keramik pada bak diperkenankan untuk dipasang setelah semua Pekerjaan-pekerjaan dinding/plesteran telah selesai dikerjakan.
Sebelum pemasangan keramik dinding,keramik harus direndam dalam air sampai penuh.
Metode Pelaksanaanya
Pemasangan keramik di lakukan dan di kerjakan oleh tukang yang benar-benar ahli dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad yang
1
lurus.
Naad harus
didisi
dengan
/ pasta naad
semen
/ okker
disesuiakan
warnayang
ubin tidak
yang baik
dipakai.
naad
Pemasangan
keramik
yang
tidakbahan
rapih, grouting
bergelombang,
tidak
lurusyang
danwarnanya
sebagainya
akibat daridengan
pemasangan
kitaPengisian
akan
2
bongkar/diganti sehingga memuaskan Direksi.
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak
terlalu besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak
mudah lepas) dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa
mortar. Pengisian mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu
harus mempunyai sifat kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan
pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a.
Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan
khusus jika diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar
b.
daerah pekerjaan.
Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama
dan homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum
dipasang batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama
dan homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum
c.
dipasang batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar
d.
yang baik.
Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus
lebih dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap.
Kontraktor harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi
e.
dan harus memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir
adalah proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan
selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.
Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
Pekerjaan acian
Terdapat beberapa metode konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan acian pada pasangan dinding batu bata, salah satunya adalah metode acian kalsium, yaitu
suatu metode pekerjaan acian dengan menggunakan kalsium.
Metode Pelaksanaan
1
Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
Haluskan permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
Buat tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
tangga kita pasang di dalam bak dengan menggunakan baut yang telah kita siapkan
setelah tangga terpasang kita lanjutkan pengetesan secara bersama sam dengan pengawas/direksi.
Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benar-benar sudah kering (jangan tergesa-gesa).
Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, pengecatan dilaksanakan dengan 3 5 tahap lapisan cat.
5.
6.
Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum
10
Metode siteworks
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode top-down, dan metode semi top-down.
Berikut dijelaskan mengenai metode-metode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
#
Kemudahan pekerjaan
Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a
Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan
kepada Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang
akan digunakan adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang
yang ditentukan.
Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
tercantum dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI
71 atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain
yang dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
1 Sekelompok pekerja mengisi pasir sebagai penyaring air agar supaya air yang keluar lebih jernih
2 sebelum pasir di masukkan dalam sebuah wadah kita harus cuci terlebih dahulu pasir yang akan di gunakan
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PADA BANGUNAN BAK PENGUMPUL PEKERJAAN PIPA DAN ACCESSORIES
Untuk pekerjaan ini kita akan laksanakan bersamaan pada saat pekerjaan pengecatan di lakukan,akar supaya goresan maupun kerusakan pada tembok dapat
diperbaiki secara sempurna
adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
PIPA INLET
- Wall pipe all flange 600 mm panjang 65 cm
Pekerjaan Bar Screen untuk sampah Kasar dengan krangka Dari Besi L.60.60.6, Ukuran
Gambar Kerja
Pekerjaan Pintu Air dengan krangka Dari Besi L.100.100.10, Ukuran / dimensi material ditentukan pada Gambar Kerja
PIPA PENGURAS
- Wall pipe all flange 150 mm panjang 130 cm
- Wall pipe al flange 150 mm panjang 300 cm
- Wall pipe all flange 150 mm panjang 540 cm
- Wall pipe all flange 150 mm panjang 20 cm
- Wall pipe all flange 150 mm panjang 600 cm
- Bend 45 All flange 150 mm
- Tee GI All flange 150 x 150 mm
PIPA OUTLET
Wall pipe all flange 500 mm panjang 100 cm
- Screner 500 mm
- Wall pipe all flange 500 mm panjang 500 cm
Alat ukur cipoletti terbuat dari plat besi t = 6 mm digalvanis dan Mistar Pembaca
Metode Pelaksanaan
1
untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
Sebelum memulai pekerjaan ini, Kita harus membersihkan lokasi yang akan kita bangun dari sampahsampah atau benda lainnya,
termasuk pembongkaran-pembongkaran dari lokasi pekerjaan.
Semua Pohon - Pohon, akar akar pohon dan semak semak belukar harus kita bersihkan dari lokasi pekerjaan
Bagian tanah di atas bekas tanaman akan kita gali sekitar 20 cm dan tanah bekas galian akan kita tempatkan yang layak agar
supaya dapat kita gunakan kembali
Seluruh Kerusakan yang di timbulkan dari pekerjaan pemebersihan ini akan kita ganti sesuai dengan kerusakan yang di timbulkan
Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi -sisinya
Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
5.
6.
Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum
10
Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan
khusus jika diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar
b.
daerah pekerjaan.
Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama
dan homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum
c.
dipasang batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar
d.
yang baik.
Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus
lebih dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap.
Kontraktor harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi
e.
dan harus memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
dimaksud adalah perbandingan 1 : 3, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 3 berat semen adalah sekitar 260 kg (4,2 zak) dan jumlah pasir
adalah proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan
selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.
Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
Campuran spesi memakai minimal 1PC : 2 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
Sekelompok pekerja menyusun batu kali dengan dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci dengan batu yang ukuranya lebih kecil
3
4
Batu kali yang terpasang adalah batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu belah lebih luas
Permintaan
untuk melakukan
pekerjaan
kepadadan
Direksi.
Sekelompokpersetujuan
pekerja membuat
mortar dengan
mutu K.125
untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja
sambil di ratakan dengan ketebalan 10 cm
Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
Metode siteworks
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
#
Kemudahan pekerjaan
Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a
Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan
kepada Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang
akan digunakan adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang
yang ditentukan.
Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
tercantum dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI
71 atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain
yang dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
PEKERJAAN PENYELESAIAN
Administrasi proyek
Dokumentasi proyek
Asbuilt Drawing
Dokumentasi Proyek
Dokumentasi Proyek sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan pengambilan dokumentasi
dilakukan pada waktu mulai pekerjaan yaitu 0 %, di pertengahan pelaksanaan pekerjaan yaitu 50
% dan terakhir pada akhir Pekerjaan 100 % sebanyak 4 rangkap .
Administrasi dan Gambar
Pekerjaan Administrasi ialah pekerjaan Laporan - laporan Misal
1 Buku ukur
2 Perhitungan Pengukuran
3 Gambar Shop Drawing
4 Perhitungan MC. 0
5 Back Up Data untuk perhitungan MC. 0
6 Buku Harian
7 Buku Ditreksi berisi buku perintah dan teguran direksi
8 Buku Tamu
9 Laporan Harian ( Melaporkan a. Keadaan Cuaca b. jumlah Tenaga, c jumlah Bahan yang
dipakai dan jumlah Peralatan yang digunakan pada hari itu )
10 Laporan Mingguan ( Melaporkan kemajuan Fisik Pekerjaan )
11 Laporan Bulanan ( melaporkan Kemajuan fisik dan jumlah uang yang akan di serap )
12 Asbuilt Drawing
hubungan dengan
pi Struktur Tim
da lainnya,
lu lambat. Curing
egahan dilakukan
lu lambat. Curing
egahan dilakukan
disi baik.
n atau lumpur pada sloof harus
tikan tersedia angkur untuk
muncul dengan panjang antara
da lainnya,
lu lambat. Curing
egahan dilakukan
lu lambat. Curing
egahan dilakukan
disi baik.
n atau lumpur pada sloof harus
tikan tersedia
angkur
asangkan.
Untuk
garisuntuk
lurus
engan
penarikan
benang dari
an dinding
yang akan
gecekan
leveling
emukul ujung
batadiatas
denganbatu
n/ mortar
kering
maka
ngga
keluarsudah
dari sisi
pinggir
nngtetap
rata
,
jangan
biarkan
bagian didnding ayng
endapatkan ketegakan
kan sebelumnya
da lainnya,
lu lambat. Curing
egahan dilakukan
lu lambat. Curing
egahan dilakukan
disi baik.
n atau lumpur pada sloof harus
tikan tersedia angkur untuk
muncul dengan panjang antara
lu lambat. Curing
egahan dilakukan
disi baik.
n atau lumpur pada sloof harus
tikan tersedia
angkur
asangkan.
Untuk
garisuntuk
lurus
engan
penarikan
benang dari
an dinding
yang akan
gecekan
leveling
emukul ujung
batadiatas
denganbatu
n/ mortar
kering
maka
ngga
keluarsudah
dari sisi
pinggir
nngtetap
rata
,
jangan
biarkan
bagian didnding ayng
endapatkan ketegakan
a perbaiki kembali
ja Dengan mutu
bentang balok.
g bermutu baik.
lu lambat. Curing
egahan dilakukan
bentang balok.
g bermutu baik.
lu lambat. Curing
egahan dilakukan
bentang balok.
g bermutu baik.
lu lambat. Curing
egahan dilakukan
bentang balok.
g bermutu baik.
lu lambat. Curing
egahan dilakukan
da lainnya,
bentang balok.
g bermutu baik.
lu lambat. Curing
egahan dilakukan