Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari praktikum ini adalah memeriksa fungsi sebagian besar
yang
adalah sebagai
serta
tersebut berkaitan dengan difusi oksigen dari pembuluh darah ke sel otak
(Santoso, 2007).
Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh
sistem saraf, yaitu reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada
tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera. Penghantar
impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang
memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron. Kemudian terakhir efektor
adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh
penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan
kelenjar. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron
bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson. Otak mengendalikan
semua fungsi tubuh kita. Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh. Jika otak
tersebut sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh serta menunjang kesehatan
mental kita. Sebaliknya, apabila otak terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental
kita bisa ikut terganggu. Seandainya jantung atau paru-paru kita berhenti bekerja
selama beberapa menit, kita masih bisa bertahan hidup. Namun jika otak tersebut
berhenti bekerja selama satu detik saja, maka tubuh kita akan mati. Otak sebagai
organ yang paling penting dari seluruh organ di tubuh manusia (Cambell, 2004).
Otak terbentuk dari dua jenis sel, yaitu glia dan neuron. Glia berfungsi
untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi
dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensial aksi. Mereka
berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan
mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmitter.
Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagai sinapsis (Faizah,
2011).
Otak dewasa beratnya rata-rata sekitar 3 lb (1,5 kg) dengan ukuran sekitar
1.130 cm 3 pada wanita dan 1260 cm
yang besar. Otak manusia berada pada berat 100 g rata-rata dari seorang wanita.
Otak adalah pusat sistem saraf. Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan
yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta selsaraf atau
neuron. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan
fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan
cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap
pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu, terdapat kaitan
erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat
memenpengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak memengaruhi
perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti
pengenalan,
emosi,
ingatan,
pembelajaran
motorik
dan
segala
bentuk
Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian
a.
teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Otak
tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan mata,
pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.
Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah
b.
kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla
mengontrol fungsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah,
pernafasan, dan pencernaan.
Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak
c.
bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga
atau tertidur
(Corwin, 2008).
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 13 Maret 2015, pukul
14.00-17.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi Dasar Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarbaru.
B. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah Stopwatch, buku
bacaan, Cotton Bud dan pensil.
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Bawang Putih,
Pala, Merica, Bubuk Kopi, Terasi, Bawang Putih, Kunyit dan Lengkuas.
III.
PROSEDUR KERJA
1. Nervus Olfakforius
Serbuk Kopi
HASIL
2. Nervus Opticus
Buku Bacaan
Dibuka
Ditandai awal suatu kalimat
Diuji coba subyek membaca kalimatkalimat itu mulai dari awal tanda selama
1 menit
Dihitung dan cataatlah banyaknya kata
yang dapat dibaca selama satu menit
HASIL
3. Nerfus Aculamotor
Pensil
4. Nervus Facialis
Hasil
Subjek
V.
Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Uji Saraf Kranial
1). Nervus Olfaktorius
No.
Nama
Bawang
Kopi
Serei
Lengkuas
Terasi
Putih
1.
One Safitri
2.
Lia Aprilyana
3.
4.
5.
6.
Rayi Heristyara
7.
Silo Yosua
8.
Siti Aisyah
9.
Nur Halisah
10.
Nur Hidayah
11.
12.
Novika Mantaya
13.
Siti Aminah
14.
Syarifah Fahrunnisa
15.
Zis Sholeha
16.
17.
18.
19.
Abdul Hafiz
20.
21.
22.
Nurul Husna
23.
Dinda Novianita
24.
Noor Risawati
25.
Rahmadawati
26.
27.
28.
29.
M. Fazrul Rahman
30.
Nama
1.
66
60
2.
Alifa Karunia R.
90
60
3.
82
60
4.
Rayi Heristyara
61
60
5.
Silo Yosua
106
60
6.
Siti Aisyah
90
60
7.
Nur Halisah
113
60
8.
Nur Hidayah
80
60
9.
61
60
10.
Novika Mantaya
55
60
11.
Siti Aminah
78
60
12.
Lia Aprilyana
63
60
13.
Syarifah Fahrunnisa
103
60
14.
Zis Sholeha
71
60
15.
77
60
16.
50
60
17.
Dinda Novianita
64
60
18.
Abdul Hafiz
88
60
19.
74
60
20.
72
60
21.
88
60
22.
87
60
23.
Nurul Husna
65
60
24.
One Safitri
101
60
25.
Rahmadawati
56
60
26.
65
60
27.
Noor Risawati
90
60
28.
M. Fazrul Rahman
72
60
29.
77
60
Nama
Kiri
Kanan
1.
2.
Ummy Shaliha
A.R.
3.
4.
Rayi Heristyara
5.
Silo Yosua
6.
Siti Aisyah
7.
Nur Halisah
8.
Nur Hidayah
9.
10.
Alifa Karunia R.
11.
Siti Aminah
12.
Lia Aprilyana
13.
Syarifah
Fahrunnisa
14.
Zis Sholeha
15.
Helda Dwi
Magitasari
16.
17.
Dinda Novianita
18.
Abdul Hafiz
19.
20.
21.
22.
23.
Nurul Husna
24.
One Safitri
25.
Rahmadawati
26.
Nellah Nur
Shabrina
27.
Noor Risawati
28.
M. Fazrul Rahman
29.
Nama
Gigi
Pipi
Dahi
Alis
Kanan
Alis
Kiri
1.
2.
3.
4.
Rayi Heristyara
5.
Silo Yosua
6.
Siti Aisyah
7.
Nur Halisah
8.
Nur Hidayah
9.
10.
Novika Mantaya
11.
Siti Aminah
12.
Lia Aprilyana
13.
Syarifah Fahrunnisa
14.
Zis Sholeha
15.
16.
17.
Dinda Novianita
18.
Abdul Hafiz
19.
20.
21.
22.
23.
Nurul Husna
24.
One Safitri
25.
Rahmadawati
26.
27.
Noor Risawati
28.
M. Fazrul Rahman
29.
Nama
Kerja
1
Syarifah Fahrunnisa
One Safitri
Nurul Husna
M. Fazrul R.
10
Zis Sholeha
11
April Aprilia
12
Siti Aminah
13
Siti Aisyah
14
15
Nur Halisah
16
17
18
Rahmadawati
19
Dinda Novianita
20
21
Rayi Heristyara
22
Noor Risawati
23
Silo Yosua
24
25
Abdul Hafiz
26
B. PEMBAHASAAN
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental,
yaitu yang berkaitan dengan kepandaian, ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar
atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak.
Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima
rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang
berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Otak kecil
mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya, maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
Otak besar tersusun atas dua hemister serebral. Serebrum juga terdiri atas
korteks serebral, ventrikel I dan II, korpus kalosum, fisura, sulkus, dan girus.
Kortek terdiri dari enam lapisan sel dan serbut sel. Vantrikel I dan II terletak di
dalam hemister serebral. Korpus kolasum terdiri dari serabut termielinisasi, dan
menyatukan kedua hemister. Setiap hemister terbagi oleh fisura dan kulkus
menjadi empat lobus. Fungsi girus yaitu bertanggung jawab untuk aktivitas
motorik volunteer yaitu girus prasentral, dan girus postural yang terlibat dalam
aktivitas sensorik. Pada uji saraf cranial atau uji otak besar ini dilakukan dengan
uji nervus olfaktorius, nervus opticus, nervus aculomotor, dan nervus facialis.
1. Nervus Olfaktorius
Sifatnya sensorik menyerupai hidung membawa rangsangan aroma dari
rongga hidung keotak. Fungsinya saraf pembau yang keluar dari otak di bawah
dahi yang disebut lobus olfaktorius, kemudian saraf ini melalui lubang hidung
yang ada didalam tulang tapis akan menuju rongga hidung selanjutnya menuju
sel-sel indera.
2. Nervus Opticus
Nervus optikus merupakan kumpulan akson yang berasal dari sel-sel
ganglioner pada seluruh retina. Satu mata mengandung kira-kira 1,25 juta akson.
Nervus optikus membentang dari bagian polus posterios mata sampai khiasma
optikum. Setelah bersilangan, serabut saraf berjalan melalui traktus optikus
menuju badan genikulatum lateral dengan total panjang nervus optikus 35-55 mm.
3. Nervus Aculomotor
Nervus aculomotor sebagai penggerak bola mata dan mengangkat kelopak
mata. saraf penggerak bola mata keluar dari sebelah tangkai otak dan menuju ke
lekuk mata dan mengusahakan persarafan otot yang mengangkat kelopak mata
atas, selain dari otot miring atas mata dan otot lurus sisi mata.
4. Nervus Facialis
Serabut-serabut motorisnya pensarafan otot-otot lidah dan selaput lendir
rongga mulut. Didalam saraf ini terdapat serabut-serabut saraf otonom
(parasimpatis) untuk wajah dan kulit kepala. Fungsinya sebagai mimik wajah dan
menghantarkan rasa pengecap, yang mana saraf ini keluar disebelah belakang dan
beriringan dengan saraf pendengar.
Uji nervus olfaktorius dilakukan dengan menutup mata probandus dengan
penutup kepala, agar probandus tidak mengetahui bahan apa yang akan diciumnya
sehingga akan mengetahui kepekaan dari nervus olfaktorius. Selanjutnya kopi
dalam memahami dan melakukan gerakan yang telah diperintahkan dalam kertas
tersebut dan dituliskan dalam tabel pengujian oleh asisten probandus. Kemudian
asisten praktikum akan mengkoreksi setiap gerakan yang dilakukan oleh
probandus dari pemahaman perintah baik salah ataupun benar. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui kesalahan yang dilakukan oleh probandus dalam melakukan
perintah dalm kertas tersebut.Selanjutnya dicatat oleh asisten probandus dalam
tabel pengujian dengan ketentuan jika benar adalah tanda benar (), dan jika
salah diberi tanda salah (x). Penggunaan simbol-simbol plus ini akan
mempermudah asisten probandus dalam pencatatan kesalahan oleh probandus.
Setiap probandus melakukan perintah uji saraf otak kecil ini sebanyak tiga kali
dengan perintah dari kertas yang berbeda. Dan uji ini dilakukan oleh setiap
probandus dengan perlakuan sama, sehingga akan mempermudah dalam analisis
perbandingan dalam kondisi berbeda oleh probandus.
VI.
KESIMPULAN
Dari percobaan fungsi saraf otak besar dan otak kecil (uji saraf cranial
dan uji saraf otak kecil) yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan,
yaitu:
1. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh
tubuh.
2. Uji nervus olfaktorius hanya ada tujuh praktikan yang mampu membedakan
kesemua sampel dari serbuk kopi, bawa, bawang putih, pala, kunyit, lengkuas
dan merica yaitu Syarifah Fahrunnisa, Putri Tiyara J.B, Abdul Hafiz, Dinda
Novianita, Noor Risawati, Rahmadawati, dan Bayu Tejo Mukti.
3. Uji nervus opticus praktikan harus mampu berkonsentrasi untuk membaca
buku bacaan yang penuh dengan tulisan dengan cepat dan baik. Pembaca
terbaik ditemukan pada praktikan adalah Nur halisah yaitu 113 kata per 30
detik dan pembaca terlambat adalah Harry Nur Iswandi yaitu 50 kata per 30
detik.
4. Uji nervus acolomotor hasilnya dua belas probondus mampu mengerakan otot
mata mengikuti benda yang digerakan asisten.
B.
C.
D.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece Mitchell. 2004. Biologi Edisi Ke-5 Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Corwin, E. J. 2008. Handbook of Pathopophysiology third edition. Lippicott
Williams and Wilkins: United States of American.
Faizah N, 2011. Fungsi Khusus Syaraf Otak Kecil dan Besar pada Manusia usia
Lanjut. Biologi FMIPA Brawijaya; Jakarta.
Santoso, B .2007. Biologi. Interplus: Jakarta.