Você está na página 1de 6

OSCE THT

1. Seorang anak usia 3 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan utama nyeri
pada telinga kiri sejak 4 hari yang lalu.
a. Anamnesa tambahan yang diperlukan terkait keluhan utama pasien :
1. Faktor meatus :
- korek telinga (+/+)
- nyeri telinga (nyeri tekan tragus, nyeri tarik aurikula)
- bengkak
- keluar cairan (sejak kapan, terus-menerus, kumat-kumatan, cair/lendir/nanah)
- kemasukan air/benda asing (-/-)
2. Faktor tuba :
- grebeg-grebeg (-/-), gangguan pendengaran misal dipanggil tidak merespon
- anak rewel, menangis, memegang telinga yang sakit
- riwayat ISPA (badan panas (+), pilek (+), batuk (+) 4 hari yang lalu)
- riwayat pilek kambuh-kambuhan, curiga rhinitis alergi (rinore, hidung buntu,
-

bersin)
keluar cairan (sejak kapan, terus-menerus, kumat-kumatan, cair/lendir/nanah)

b. Pemeriksaan yang akan dilakukan :


Telinga :
1. Inspeksi :
- aurikula, pre dan retroaurikula (dbn/dbn)
- MAE : hiperemi (-/+), edema (-/-), serumen (-/-), penyempitan, furunkel, fistel, sekret
(-/-), granulasi, polip, kolesteatoma, foetor
2. Palpasi : nyeri tekan tragus, nyeri tarik telinga
3. Otoskopi :
- MT : N/retraksi/bombans (N/+), hiperemi (-/+), perforasi (-/-), pulsasi (-/-)
Hidung :
Inspeksi :
-

deformitas, hematoma, krepitasi (palpasi)


RA : vestibulum, kavum nasi (luas, mukosa, masa, sekret, konka, septum), fen.

palatum molle
RP : septum, kauda konka, meatus nasi, muara tuba, atap nasofaring

Tenggorok :
Inspeksi :
-

uvula, tonsil, faring

c. Diagnosa :
Otitis Media Supurativa Akut stadium supurasi telinga sinsitra
d. Planning terapi :
-

Amoxyciline 50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis atau Amoxiclav 20-40


mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis atau Eritromycin 20-40 mg/kgBB/hari dibagi

dalam 3 dosis. Antibiotik diberikan dalam waktu 7 hari.


Paracetamol 10-15 mg/kgBB/kali, diberikan 3-4 kali

Miringotomi, pada kuadran postero inferior membran timpani, menggunakan bius


lokal Xylocain 8%

R/ Amoxiclav sirup 125mg/5ml fl No. II


S 3 dd cth 2
R/ Paracetamol sirup 120mg/5ml fl No. I
S 3 dd cth 11/2 pc
e. DD :
OME, Miringitis bulosa, OE Difusa/Circumskripta
2. Jelaskan cara pemeriksaan :
a. Tes Rine
b. Tes Weber
c. Apakah kesimpulan dari pemeriksaan berikut (misal telinga D) :
Rine : + N / TSN
Weber : lateralisasi ke arah sehat TSN
Swabach : memanjang TK
Batas atas menurun TSN
Kesimpulan : TSN D/
d. Pilihlah audiogram yang sesuai dengan hasil pemeriksaan garputala diatas :

Jawaban : B TSN, AC > 25 dB, BC > 25 dB, AC dan BC berhimpit (tidak ada gap)
3. Seorang laki-laki usia 40 tahun, datang dibawa keluarganya ke poli THT karena
mengeluh pusing berputar, Keluhan dirasakan sangat berat sehingga pasien tidak
sanggup berdiri. Pasien juga mengeluhkan muntah yang menyembur. Pada telinga D/
keluar cairan warna kuning, bau, tanpa disertai nyeri telinga. Keluar cairan kumatkumatan sejak 1 tahun yang lalu. Nyeri tekan tragus dan nyeri tarik aurikula (-).
a. Diagnosa :

OMSK D/ tipe maligna fase aktif dengan komplikasi labirinitis


b. Apa kata kunci yang mengarah ke diagnosis tersebut ?
Laki-laki, 40 thn, pusing berputar sampai tidak sanggup berdiri, muntah menyembur. Keluar
cairan warna kuning dan bau, kumat-kumatan sejak 1 thn yll.
c. Intepretasikan gambar otoskop telinga kanan :
MT : retraksi (?), perforasi (+) tipe sentral/attic/marginal/subtotal/total, cholestatoma (+),
pulsasi (-), hiperemi (-)
d. Pemeriksaan tambahan apa yang digunakan untuk menegakkan diagnose vertigo ?
- Tes Kalori
Dengan menyemprotkan air dingin (300C) dan air hangat (440C) ke dalam telinga
dicatat arah dan lama nigtagmus yang muncul. Tabel tes kalori lihat di buku FK UI.
Intepretasi : selisih lama nistagmus L S < 40 detik (N), selisih lama nistagmus L S > 40
detik (Tes kalori +, telinga yang mengalami nistagmus yang lebih cepat itulah yang sakit)
- Tes Fistula
Menekan tragus, kemudian dilepaskan dengan cepat dilihat apakah muncul nigtagmus.
Intepretasi : tidak ada nistagmus (N), ada nistagmus (tes fistula +/ ada fistula/erosi pada
labirin canalis semi sirkularis). Namun, bisa saja fistula yg ada tertutup oleh jaringan
cholesteatoma sehingga hasil nya negatif.
e. Apa planning terapi ?
-

Cuci telinga dengan larutan H2O2 3% 3 kali sehari


Tarivid (Ofloxacin), tetes telinga 3mg/ml
Pro Radikal Mastoidektomi Foto Schuller dulu
Betahistin, dosis dewasa : 24-48 mg/day dibagi dalam 2-3 kali, sediaan tablet 12 mg

R/ Tarivid otic tetes telinga fl No. I


S 2 dd gtt VI auric dextra
R/ Perhidrol 3% fl No. I
S 3 dd cuci telinga
R/ Betahistin 12 mg tab No.
S 2 dd tab I
4. Anak usia 3 tahun, dibawa ke Puskesmas karena belum bisa bicara, hanya keluar
suara tanpa arti. Riwayat lahir kurang bulan, BBL < 2000 gr, riwayat sakit kuning.
Pasien suka asik main sendiri, dan bila bermain tidak menoleh bila dipanggil. Pasien
sering bicara dengan bahasa isyarat.
a. Apa diagnosis anda ?
Speech delay e.c. tuna rungu wicara
b. Apa kata kunci yg mendukung ?

anak 3 tahun, belum bisa bicara, keluar suara tana arti, lahir kurang bulan, BBL < 2000 gr,
riwayat sakit kuning, tidak menoleh bila dipanggil, bicara dengan bahasa isyarat.
c. Pemeriksaan tambahan apa yang dapat dilakukan di Puskesmas ?
BOA (Behavioural Observed Audiometry) : Menggunakan beberapa mainan dengan yang
dapat dibunyikan dengan intensitas tertentu dilihat respon anak (misal : kaget, noleh,
nangis)
d. Tindakan apa yang dapat adnda lakukan sebagai dokter umum di Puskesmas ?
- Rujuk ke pusat pelayanan kesehatan yang memiliki sarana audiometric untuk memastikan
diagnosis dan untuk penanganan lebih lanjut.
- KIE keluarga pasien, mengenai tujuan dirujuk, kemungkinan diagnois, terapi, biaya terapi,
dan prognosa.
- Pemeriksaan audiometri yang diusulkan :

Subjektif (BOA, VRA, Play Audiometri)


Objektif (Timpanometri, OAE, BERA)

5. Pasien datang dengan keluhan hidung kanan buntu sejak 1 bulan yll, keluar ingus
warna kuning kehijauan.
a. Anamnesa tambahan yg terkait keluhan utama pasien ?
-

Hidung buntu : sejak kapan, terus-terusan, kumat-kumatan (+), memberat saat apa
Rinore : sejak kapan, terus-terusan, kumat-kumatan (+), warna (kuning kehijauan)
Bersin2 : 5 kali, kalu kena debu/dingin(+)
Bau (+), mimisan, nyeri, suara sengau
Grebek2 di telinga, nyeri, keluar cairan, tuli
Tenggorokan rasa berlendir (+), sulit/sukar telan, panas badan, rasa kering, ganjal
Suara serak, sesak
Nyeri di pipi, kepala, edema palpebral

b. Pemeriksaan apa yg dilakukan ?


-

Inspeksi hidung : deformitas, hematoma, RA (konka edema, hip, secret mukopurulen


pada meatus media), RP (post nasal drip +), faring
Palpasi : nyeri tekan wajah pada pipi D/ (+)
Trasiluminasi :
SF
terang I terang
SM
suram I terang
Foto waters : air fluid level pasa sinus maxillaries D/

c. Apa diagnosis nya ?


Rhinosinusitis Maxilaris D/ Akuta
d. Apa planning terapi ?
-

Amoxyclave
Pseudoefedrin
Mukolitik
Na diclovenac
Iigasi sinus, bila resorbsi secret sinus tidak adekuat

R/ Amoxyclave tablet 625 mg No. XX


S 3 dd tab I
R/ Pseudoefedrin tablet 30 mg No. X
S 3 dd tab I
R/ Bromexhin tablet 8 mg No. X
S 3 dd tab I
R/ Na diclofenac tab 50 mg. X
S 3 dd tab I
6. Pasien umur 5 tahun, dibawa ibunya ke dokter karena hidung kiri buntu sejak 2
minggu yll. Sudah ke dokter dan diberi obat, naming kambuh lagi sejak 3 hari yll.
Hidung pasien bau (+). Px : masa putih pekat di cavum nasi S/
a. Diagnosis saudara ?
Corpus alienum cavum nasi S/
b. Apa kata kunci yang mendukung ?
Anak2, hidung buntu, bau, massa putih pekat di cavum nasi S/
c. Terapi utama pada pasien ini ?
Ekstraksi corpus alienum cavum nasi S/
d. Terapi tambahan ?
-

Amoxiclave
Paracetamol

R/ Amoxyclave sirup fl No. I


S 3 dd cth 4
R/ Paracetamol sirup fl No. I
S 3 dd cth 1
7. Laki-laki 58 tahun, dibawa ke Puskesmas karena mimisan hidung kanan sebanyak 1
gelas belimbing sejak 4 bulan yll. Hidnung kanan buntu sejak 2 bulan yll. Telinga
kanan berdenging disertai penurunan pendengaran. Pandangan ganda ketika melirik
ke kanan. Benjolan di leher kanan muncul sejak 6 bulan yll, semakin membesar dan
nyeri.
a. Diagnosis anda ?
Karsinoma Nasofaring Stadium IV
b. Kata kunci apa yang mendukung ?
Laki-laki 58 tahun, mimisan hidung sejak 4 bulan yll, hidung buntu sejak 2 bulan yll, telinga
berdenging disertai penurunan pendengaran, pandangan ganda ketika melirik ke kanan,
benjolan di leher sejak 6 bulan yll, semakin membesar dan nyeri.
TRIAS Ca Nasofaring : Epistaksis, Penurunan Pendengaran, Tumor Coli

c. Apakah ada hubungan antara pandangan ganda saat melirik ke kanan dengan diagnosis
anda ?
Ya. Infiltrasi Ca ke N. VI melalui foramen lacrum
d. Pemeriksaan tambahan yang anda usulkan ?
-

FNAB tumor coli


Kirim PA
Biopsi Nasofaring (BNF)
Jika sudah tegak diagnosis KNF CT scan untuk staging
Bila biopsy gagal serologi : IgA anti EA dan IgA anti VCA untuk inf. EBV

e. Apa planning terapi ?


Sebagai dokter umum : RUJUK, untuk biopsy dan penatalaksanaan selanjutnya
Penatalaksanaan tergantung staging :
-

Stadium I : radioterapi
Stadium II dan III: kemoradiasi
Stadium IV, N2 : kemoradiasi
Stadium IV, N3 : kemoterapi dosis penuh dilanjutkan kemoradiasi

Você também pode gostar