Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Mengingat :
Menetapkan
M E M U T U S K AN
PERTAMA
KEDUA
KETIGA
KEEMPA
DITETAPKAN DI BOYOLALI
Pada tanggal : .............., 20..
Direktur RSUD SIMO
dr.FX Kristyandoko,MPH
Tentang
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
RSUD Simo
Nama Dokter
Sebagai DPJP
DPJP Bedah
Tujuan khusus :
1. Adanya pedoman bagi seluruh staf
rumah sakit (baik medis,
keperawatan maupun penunjang) dalam menerapkan pola operasional
DPJP, sehingga terjadi persamaan pengertian, keseragaman dalam
pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan.
2. Pengelolaan asuhan medis pasien oleh DPJP terlaksana dengan baik
sesuai kebijakan dan SPM, SOP dan standar keselamatan pasien yang
ditetapkan oleh Kemenkes dan Komisi Nasional keselamatan pasien.
Ruang lingkup
Pedoman ini berlaku pada semua lini pelayanan rumah sakit yang meliputi
: IGD, Rawat Jalan, Ruang perawatan, Ruang tindakan (OK dan VK) dan
sarana penunjang medis.
Definisi ;
1. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) : adalah dokter yang
bertanggung jawab sepenuhnya atas pengelolaan asuhan medis seorang
pasien di RS Simo (apabila pasien hanya perlu asuhan medis dari 1 orang
dokter).
2. DPJP Utama : adalah dokter koordinator yang memimpin proses
pengelolaan asuhan medis bagi pasien yang harus dirawat bersama oleh
lebih dari 1 orang dokter.
3. DPJP Tambahan : adalah dokter yang ikut memberikan asuhan medis
pada seorang pasien, yang oleh karena kompleksitas penyakitnya
memerlukan perawatan bersama oleh lebih dari 1 orang dokter.
Hak dan Kewajiban DPJP :
Hak DPJP :
1. Mengelola asuhan medis seorang pasien secara mandiri dan
otonom, yang mengacu pada standar pelayanan medis rumah sakit,
secara komprehensif mulai dari diagnosa, terapi, tindak lanjut
sampai rehabilitasi.
2. Melakukan konsultasi dengan disiplin lain yang dianggap perlu
untuk meminta pendapat atau perawatan bersama ,demi
kesembuhan pasien.
Kewajiban DPJP :
1. Membuat rencana pelayanan pasien dalam berkas rekam medis
yang memuat segala aspek asuhan medis yang akan dilakukan,
termasuk konsultasi, rehabilitasi dll.
2. Memberikan penjelasan secara rinci kepada pasien dan keluarga
tentang rencana dan hasil pelayanan baik tentang pengobatan,
prosedur maupun kemungkinan hasil yang tidak diharapkan.
3. Memberikan
pendidikan/edukasi
kepada
pasien
tentang
kewajibannya terhadap dokter dan rumah sakit, yang dicatat dalam
berkas rekam medis.
Penentuan DPJP ;
1. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama pasien masuk rumah
sakit (baik rawat jalan, IGD maupun rawat inap) dengan
mempergunakan cap stempel pada berkas rekam medis pasien.
2. Cap stempel DPJP Dr ...... untuk pasien yang dirawat oleh
seorang dokter.
3. Cap stempel DPJP UTAMA Dr ...... untuk pasien yang dirawat
bersama beberapa dokter.
Rawat Bersama :
1. Seorang DPJP hanya memberikan pelayanan sesuai bidang /disiplin
dan kompetensinya saja. Bila ditemukan penyakit yang memerlukan
penanganan multi disiplin, maka perlu dilakukan rawat bersama.
2. DPJP awal akan melakukan konsultasi kepada dokter pada disiplin
lain sesuai kebutuhan.
3. Segera ditentukan siapa
beberapa cara antara lain;
yang
menjadi
DPJP
Utama
dengan
Pada pelayanan di IGD, dalam memenuhi respons time yang adekwat dan
demi keselamatan pasien , maka apabila konsulen jaga tidak dapat
dihubungi dapat dilakukan pengalihan DPJP kepada konsulen lain yang
dapat segera dihubungi.
Koordinasi dan Transfer Informasi antar DPJP
1. Koordinasi antar DPJP tentang rencana dan pengelolaan pasien
harus dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan efektif serta
selalu berpedoman pada SPM dan Standar Keselamatan pasien
2. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP harus dilaksanakan
secara tertulis.
3. Apabila secara tertulis dirasa belum optimal maka harus dilakukan
koordinasi
langsung,
dengan
komunikasi
pribadi
atau
pertemuan/rapat formal
4. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP dalam Departemen/
kelompok SMF yang sama dapat ditulis dalam berkas rekam medis,
tetapi antar departemen/kelompok SMF harus menggunakan
formulir khusus /lembar Konsultasi
5. Konsultasi bisa biasa, atau segera/cito
6. Dalam keadaan tertentu seperti konsul diatas meja operasi, lembar
konsul bisa menyusul , sebelumnya melalui telepon
7. Konsultasi dari dokter jaga IGD kepada konsulen jaga bisa lisan
pertelepon yang kemudian ditulis dalam berkas rekam medis oleh
dokter jaga.