Você está na página 1de 6

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa

: Istafiyana Rahayu

Nim

: I31109020

Tanggal

: Senin, 2 September 2013

Ruang

: Enggang

Waktu

: 13.00 13.20

Inisial Klien

: Tn. H

Usia

: 32 Tahun

Interaksi ke

: Ke - 12

Lingkungan

: Dilorong ruangan, duduk di kursi berhadapan, suasana tenang.

Deskripsi pasien

: Penampilan kurang rapi, kerah pakaian tidak rapi, celana kendor , celana koyak, dan klien kooperatif menjawab semua
pertanyaan perawat.

Tujuan komunikasi

: Mengingatkan klien 4 teknik mengontrol halusinasi.

Komunikasi Verbal

Komunikasi Non Verbal

Analisa Berpusat Pada

Perawat
P : Selamat siang bang? P : Memandang K dan P : Ingin
Boleh

saya

ngobrol tersenyum.

sebentar dengan abang?

K : Senyum-senyum.

K : Boleh, ngobrol lah Bu? P : Tersenyum.

Analisa Berpusat Pada

Klien
membuka K dapat menerima P

Rasional
Salam merupakan kalimat

percakapan dengan klien dengan baik

pembuka untuk memulai

dan

dengan

suatu percakapan sehingga

sapaan sederhana P bisa

dapat terjalin rasa percaya.

berharap

K : Tertawa.

diterima oleh K.
P

merasa

tanggapan

senang
atas

walaupun
P : Abang dah makan ka P : Tersenyum.
tadi?

ada
salam
belum

diekpresikan secara tulus


P melakukan obrolan K : masih memberikan Topik

K : Duduk dengan malas- ringan.

tanggapan secara malas- memudahkan

K : Udah tadi. ( Dengan malasan, bersandar pada


nada tinggi).
P
:
Kenyang

sandaran kursi.
gak P : Tersenyum.

ringan

malasan.

akan
interaksi

lebih lanjut

P masih ingin melakukan

K : masih memberikan Topik

ringan

makannya tadi? Dihabisin

obrolan ringan sebelum

tanggapan secara malas- memudahkan

ga Bang?

memulai ke arah yang

malasan.

akan
interaksi

lebih lanjut

K : Habis lah bu, kenyang K : Duduk dengan malas- lebih serius.


juga bu.

malasan, bersandar pada


sandaran kursi.

P merasa pasien masih


malas-malasan

ngobrol

dengan P
P : Bang, kita ngobrol- P : Memandang K dan P ingin melakukan kontrak

ngobrol bentar ya? Mau tersenyum.

tanggapan secara malas- memudahkan

waktu.

berapa lama lah Abang K : Klien menatap P.

masih

malasan.

mau nya?

senang

K : Ngobrol ape Bu, serah

jawaban singkat

walaupun

memberikan Topik

ringan

lebih lanjut.

akan
interaksi

lah?
P : Ngobrol tentang cara P

tersenyum

yang kite belajar kemaren memandang K.


tu

bang

kalo

dan P mencoba mengakrabkan


suasana

K mulai merubah posisi

Kontrak

tubu lebih lurus.

dalam, membina hubungan

Abang

waktu

penting

saling percaya.

denger-denger suara. Kalo


20 menit gemna bang?

K : boleh lah.
K : mentapa P.
P : Masih ingat gak Abang P : tersenyum
berapa cara yang dah kite memandang K.

merasa

pertanyaan

mendapatkan respon
dan P mencoba mengakrabkan
suasana

K mengingat cara

Daya ingat pasien dapat

mengontrol halusinasi.

dikaji dengan menanyakan

pelajari untuk mengontrol


halusinasi?

kegiatan yang dilakukan


K : menetap P.

pasien.

K : em... ada 4 ka ya Bu?

P : Ya bener bang, coba P : Memandang K.

mendapatkan respon
P mencoba mengingatkan K

abang

klien

sebutin

satu

persatu?

merasa

pertanyaan

tentang

dapat

menyebutkan Daya ingat pasien dapat

teknik dengan benar walau tidak dikaji dengan menanyakan

kontrol halusinasi.

yakin.

kegiatan yang dilakukan

K : Menghardik, beres
tempat

tidur,

pasien.

bercakap-

cakap, minum obat ka?

K : Klien menatap P

senang

dengan

klien

ingat

teknik

cara

P : Bener banget bang, P : tersenyum

kontrol halusinasi.
P mencoba mengingatkan K

wah ingatan abang kuat

klien

tentang

mulai

teknik mempraktekkan

malas Mempraktekkan kembali


cara penting untuk memastikan

ya?

Coba

abang

kontrol halusinasi.

kontrol halusinasi.

apakah k benar benar


sudah paham .

praktekkan gemna caranya


bang?
K : Sebut jak lah ya Bu, K : Duduk dengan malas- P merasa K malas mau K
malas mau praktekkannya.
P :

Ya sudah

praktekkan

malasan, bersandar pada mempraktekkan

sandaran kursi.
Abang P : Memandang K.
cara

mempraktekkan

kontrrol halusinasi.
P mencoba mengingatkan K
berpikir
klien

menghardiknya

tidak

tentang

teknik melakukannya.

kontrol halusinasi.

Bagaimana?

mau
cara
dan Mempraktekkan kembali
penting untuk memastikan
apakah k benar benar
sudah paham .
yang sederhana.

K : tutup telinga bilang K : tatapan tajam, nada P khawatir kalau K tidak


Pergi-pergi

kamu

tidak suara tinggi.

mau mempraktekkannya.

nyata, saya tidak mau


dengar kamu?
P : wah bagus ya bang, P : Memandang K. Dan P merasa senang karena K

K berpikir dan mengingat- Dengan

masih ingat.

ingat

tepuk tangan.

mau mempraktekkan dan


K ingat.
berharap

kembali

mempraktekkan
cara

halusinasi

K : hehehe... Udah jak ya

bu, mau rokok dulu.

mempraktekkan

K : tampak Berdiri.
P : Kan tadi kita bilangnya P : memperhatiakan K.

lainnya.
P berusaha menahan klien

K memaksa ingin cepat Kontrak

20 menit, ni kan belum

agar dapat ngobrol

mengakhiri pembicaraan.

sampai 20 menit bang?

kembali.

kontrol
diharapkan

dapat K ingin cepat mengakhiri klien dapat mengingat dan


3

cara pembicaraan.

mempraktekkannya.
waktu

penting

dalam, membina hubungan


saling percaya.

K : Mau istirahat lok Bu,


rokok dulu.

K : tatapan tajam, nada P merasa klien tidak dapat

suara tinggi dan berdiri.


dicegah lagi.
P : Oke deh kalau gitu, P : Tersenyum dan P berusaha membuat

K mulai berjalan.

Kontrak

waktu

penting

bener ya besok lagi? Mau memperhatikan.

kontak waktu pertemuan

dalam

menentukan

jam berapa?

selanjutnya.

pertemuan selanjutnya.

K : Kaya sekarang aja lah K : mencoba jalan.


bu,

P merasa senang karena


pasien

P: Besok kita ketemu lagi P

Tersenyum

ya Bang jam 13.00 di menyakinkan K.

bisa

melakukan

kontrak waktu lagi.


dan P berusaha mengingatkan
kontrak waktu selanjutnya.

menjawab

malas-malasan

dengan Mwengingatkan

kontrak

waktu

penting

sangat

tempat tadi ya kita duduk.

untuk

K : Iya Bu.

pertemuan selanjutnya.
K : mengangguk.

melakukan

P merasa senang karena

klien kooperatif.
P : met siang bang,sampai P : Memandang K dan P mengucapkan salam

K menjawab walu dengan Salam penutup merupakan

ketemu besok ya bang?

malas-malasan

tersenyum

sebagai penutu
pembicaraan.

akhir

fase

yang

harus

dilakukan untuk mencegah


tidak percaya pada klien

K: Ya bu,

K : mengangguk

P senang karena klien


masih merespon.
KESAN PERAWAT :
Pada awal pembicaraan klien tampak kooperatif, tetapi setelah pembicaraan berlanjut klien mulai tampak tidak kooperatif dan malas-malasan.
Klien ingin mengakhiri pembicaraan walau sebelum waktu pembicaraan habis. Klien dapat mengingat dnegan baik teknik cara mengontrol
halusinasi hanya saja ketika disuruh mempraktekkan klien tidak mau. Klien dapat menentukan kontrak waktu pertemuan selanjutnya.

Você também pode gostar