Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
palpebra secara tetap menghanyutkan air mata; air mata mengandung substansi
antimikroba, termasuk lisozim dan antibody (Ig G dan Ig A).1,2
Berdasarkan agen penyebabnya maka konjungtivitis dapat dibedakan
konjungtivitis
bakterial,
konjungtivitis
virus,
konjungtivitis
rickettsia,
konjungtivitis
fungal,
konjungtivitis
klamidia,
konjungtivitis
parasit,
konjungtivitis
membran/pseudomembran,
konjungtivitis
vernal,
umum
yang
dapat
menyebabkan
konjungtivitis
adalah
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama
: An. HS
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 15 tahun
Alamat
Pekerjaan
: Pelajar
ANAMNESIS
Hari/tanggal
Keluhan Utama
Sejak 4 hari yang lalu pasien mengeluh mata kirinya merah. Pasien juga
mengeluh matanya terasa gatal, sehingga pasien sering menggosok-gosok kedua
matanya dan keluar air mata berwarna bening tapi tidak banyak. Pasien mengaku
saat bangun tidur terdapat kotoran mata yang cukup banyak. Tidak ada keluhan
nyeri, panas, pandangan mata kabur dan keluhan lain yang mengganggu
aktivitasnya. Sebelum berobat ke poliklinik Mata RSUD Ulin, pasien ada
memberikan tetes mata tapi keluhan tidak berkurang. Pasien tidak pernah
menderita penyakit ini sebelumnya. Tidak ada orang sekitar yang menderita
penyakit serupa. Pasien juga tidak ada riwayat trauma pada matanya.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Komposmentis
Status Generalis
Tanda Vital
Status Lokalis
TD
120/80 mmHg
Nadi :
80 x/menit
RR
20 x/menit
Suhu :
36,9
OD
5/5
Sentral
Ke segala arah
Bentuk normal, Odem (-)
Bentuk normal, Odem (-)
Hiperemi (-), Odem (-)
Hiperemi (-), Odem (-)
Hiperemi (-), Odem (-)
Jernih
Putih
Dalam
Iris shadow (-)
Sentral, regular, 3 mm,
reflek cahaya (+)
Jernih
(-)
Visus
Kedudukan
Pergerakan
Palpebra superior
Palpebra inferior
Konjungtiva Palpebra
Konjungtiva Forniks
Konjungtiva Bulbi
Kornea
Sklera
COA
Iris
Pupil
Lensa
Sekret
OS
5/5
Sentral
Ke segala arah
Bentuk normal, Odem (-)
Bentuk normal, Odem (-)
Hiperemi (+), Odem (-)
Hiperemi (+), Odem (-)
Hiperemi (+), Odem (-)
Jernih
Putih
Dalam
Iris shadow (-)
Sentral, regular, 3 mm,
reflek cahaya (+)
Jernih
(-)
DIAGNOSA KERJA
Konjungtivitis bakterial OS
DIAGNOSIS BANDING
1. Konjungtivitis oleh karena Virus
2. Keratitis
3. Galukoma Kongestif Akut
4. Uveitis anterior
PENATALAKSANAAN
1. Gentamisin eye drop 4 x 2 gtt OS
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
BAB III
DISKUSI
Gambar 1. Konjungtivitis
Tanda penting pada konjungtivitis adalah :1,4,5
1. Hiperemia, disebabkan dilatasi pembuluh-pembuluh konjungtiva posterior.
Warna merah terang mengesankan konjungtivitis bakterial dan keputihan
mirip susu mengesankan konjungtivitis alergika.
2. Berair mata, disebabkan oleh adanya sensasi benda asing, sensasi terbakar
atau gatal, atau karena gatal.
gonokok
atau
meningokok
akut
dan
terutama
pada
konjungtivitis adenovirus.
7. Folikel, tampak pada kebanyakan kasus konjungtivitis virus, pada semua
kasus konjungtivitis klamidia kecuali konjungtivitis inklusi neonatal, pada
beberapa kasus konjungtivitis parasitik dan pada beberapa kasus konjungtivitis
toksik yang diinduksi pengobatan topikal.
8. Pseudomembran dan membran, adalah hasil proses eksudatif dan hanya
berbeda derajatnya. Pseudomembran adalah pengentalan diatas permukaan
epitel, bila diangkat epitel tetap utuh. Membran adalah pengentalan yang
meliputi seluruh epitel dan jika diangkat akan meninggalkan permukaan yang
kasar dan berdarah.
9. Konjungtivitis ligneosa, adalah bentuk istimewa konjungtivitis membranosa
rekuren.
10. Granuloma, selalu mengenai stroma dan paling sering berupa kalazion.
11. Limfadenopati preaurikuler, terdapat pada konjungtivitis herpes simplek
primer, keratokonjungtivitis epidemika, konjungtivitis inklusi dan trachoma.
bakterial
akut
dapat
sembuh
sendiri
bila
disebabkan
eksudat
mukopurulen
sedang.
Penyebab
paling
umum
adalah
Temuan Klinik
dan sitologi
- Gatal
- Hiperemia
kojungtiva
bulbi
- Berair mata
- Eksudasi
- Adenopati
preaurikuler
Virus
Bakteri
Klamidia
Alergi
Minimal
Umum
Minimal
Umum
Minimal
Umum
Hebat
Umum
Banyak
Minimal
Sering
Sedang
Banyak
Jarang
Sedang
Banyak
Sering pada
Konjungtivitis
Inklusi
pmn, sel
plasma.
Sedang
Minimal
Tak ada
Tak pernah
Tak pernah
Bakteri, pmn
- Disertai sakit
tenggorokan
dan demam
Kadangkadang
Kadangkadang
Eosinofil
Keratitis
Visus
Normal
Hiperemia Injeksi
konjungtiva
Sekret
Banyak saat
bangun tidur
Kornea
Jernih
Glaukoma
Kongestif Akut
(m) mendadak
Mix injeksi
Bercak infiltrat
Edem
H.aqueos
Normal
Normal
Iris
Normal
Normal
Pupil
Lensa
Normal
Normal
Sentral : silau
Normal
Gumpalan sel
radang
Sel radang, flire
(+), tidal efek
(+)
Kripta
menghilang
karena edem
Miosis
Normal
10
Uveitis anterior
Kental
Kadang-kadang
edem
Midriasis
Keruh
11
BAB IV
PENUTUP
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Schwab IR, Dawson CR. 2000. Konjungtiva dalam: Oftalmologi Umum. Edisi
14. Jakarta: Widya Medika.
2. Soewono W, Budiono S, Aminoe. 1994. Konjungtivitis Vernal dalam:
Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab/UPF Ilmu Penyakit Mata. Surabaya:
RSUD Dokter Soetomo.
3. Ilyas, Sidarta. 1999. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
4. James Bruce, Chris Chew, Anthony Bron. 2006. Oftalmologi. Edisi
kesembilan. Jakarta: Erlangga
5. Wijana, Nana. 1983. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta.
6. Almatsier M, Djuanda A, Sani A et al. 2006. MIMS. Edisi Bahasa Indonesia
Volume 7. Jakarta: CMP Medica
7. Vaughan D, Asbury T. 1992. Oftalmologi Umum. Jilid 2. Edisi II.
Yogyakarta: Widya Medika.
13