Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
nyeri, oleh karena itu kebanyakan pasien tidak berobat pada tahap awal. (24-1_712).
Angka kejadian ameloblastoma sekitar 0,5 per juta populasi per tahun, meskipun
pada beberapa wilayah di dunia seperti di Afrika Selatan dilaporkan terdapat
insidensi yang lebih tinggi. Kejadian ameloblastoma antara wanita dengan pria
memiliki kecenderungan yang sama, hampir tidak berbeda, dimana onset
terjadinya paling sering pada dekade ke 3 atau 4. Sumber lain mengatakan bahwa
kebanyakan kasus didiagnosis pada rentang usia 30-60 tahun. Ameloblastoma
unikistik lebih umum terjadi pada usia di bawah 20 tahun. Ameloblastoma
mandibula empat kali lebih sering terjadi dibandingkan maksilla.
ameloblastoma mandibula terlokasi di ramus mandibula, gigi molar dan premolar.
(en_29) (Article_WMC002904) (24-1_7-12) (en_29). (ameloblastoma-clinical
review) (medoralv17)
Rata-rata tumor ini terjadi pada usia 36 tahun. Wanita biasanya memiliki usia 4
tahun lebih muda dibandingkan pria ketika gejala pertamakali muncul. Pasien
yang berasal dari negara berkembang terkena penyakit ini pada usia 10-15 tahun
lebih muda dibandingkan pasien dari negara maju/industri. Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian Hertog et al (2012) yang dalam penelitiannya menemukan bahwa
penderita ameloblastoma yang berasal dari negara berkembang maupun penderita
dari ras kulit hitam memiliki usia yang lebih muda. (98_v1_1) (medoralv17) (4192-196)
Sisa sel dari enamel organ atau sisa-sisa dental lamina. Struktur
mikroskopis dari beberapa spesimen dijumpai pada area epitelial sel yang
terlihat pada perifer berbentuk kolumnar dan berhubungan dengan
ameloblast yang pada bagian tengah mengalami degenerasi serta
Basal sel dari epitelium permukaan dari tulang rahang. Siegmund dan
Weber (1926) pada beberapa kasus ameloblastoma menemukan adanya
hubungan dengan epiteluim oral.
saling menyambung satu sama lain dengan retikulum stellata yang tidak terlalu
mencolok. Stroma biasanya lembut dan mengalami degenerasi kistik.
(medoralv17)
Ameloblastoma unikistik memiliki dua varian bentuk histologis, yaitu varian
luminal dan mural. Ameloblastoma ekstraoseus memiliki gambaran histologis
sama dengan ameloblastoma solid/multikistik. Pada tipe desmoplastik, komponen
stroma mendominasi dan mendesak komponen epitel odontogenik. (medoralv17)
Berikut akan dibahas beberapa gambaran histologis dari ameloblastoma: (inet)
(v51i)
A. Tipe Folikular
28,2% Ameloblastoma merupakan tipe ini. Ameloblastoma folikular terdiri dari
pulau-pulau epitel dengan dua komponen berbeda. Bagian sentral dari pulau epitel
mengandung suatu jalinan sel-sel yang rumit dan longgar yang menyerupai stelate
retikulum dari organ enamel. Disekeliling sel-sel ini adalah lapisan sel-sel
kolumnar tinggi dan tunggal dengan nukleusnya berpolarisai jauh dari membran
dasar. Degenerasi kistik umumnya terjadi dibagian sentral pulau-pulau epitel,
meninggalkan ruang yang jelas dan dibatasi oleh sel-sel stelate padat. Kelompok
sel-sel epitel dipisahkan oleh sejumlah steoma jaringan fibrosa. (inet) (v51i)
B. Tipe Pleksiform
Merupakan 32,5 % dari keseluruhan tipe ameloblastoma, terbanyak di antara tipe
lainnya. Pada ameloblastoma pleksiform, sel-sel tumor yang menyerupai
ameloblas tersusun dalam massa yang tidak teratur atau lebih sering sebagai suatu
jaringan dari untaian sel-sel yang berhubungan. Masing-masing massa atau
untaian ini dibatasi oleh lapisan sel-sel kolumnar dan diantara lapisan ini
kemungkinan dijumpai sel-sel yang menyerupai stalate retikulum. Namun
demikian, jaringan yang menyerupai stalate retikulum terlihat kurang menonjol
bagian sentral dari pualu-pulau tumor. Terkadang, epitel pearls atau keratin pearls
dapat dijumpai.(inet) (v51i)
Ameloblastik tipe granular: terdapat area sentral berisi sel granular (v51I)
E. Ameloblastoma Tipe Desmoplastik
4-13% ameloblastoma memiliki tipe desmoplastik. Terdiri dari dua karakteristik
utama yang sangat berbeda, pertama, muncul sebagai desmoplastic fibrous
connective tissue (jaringan ikat desmoplastik) yang mengandung sarang-sarang
epitel odontogenik yang tipis. Subtipe kedua hampir tidak terdapat gambaran ini
akibat desakan dari stroma, adakalanya terdapat sedikit gambaran sel-sel
ameloblastoma yang menandakan bahwa jaringan ini merupakan turunan dari
jarinagn odontogen. Faktanya, sangat sulit untuk membedakan kedua subtipe ini.
Ameloblastoma tipe sel basal: terdapat sel kuboid pada bagian perifer tanpa
retikulum stelata pada bagian sentralnya.
Kiri: Gambaran intraoral pada pasien yang sama, terlihat massa tumor disertai
area dengan ulserasi. Kanan: Gambaran orthopantomogram memperlihatkan
gambaran radiolusen yang multilokuler. (98_v1_1)
Kiri: Ameloblastoma mandibula yang sudah diangkat pada pasien yang sama.
Kanan: rekonstruksi menggunakan plat titanium.
2.9. Prognosis
Tingkat rekurensi ameloblastoma berkisar antara 55-90% bila tidak ditangani
secara adekuat. (11-case rep)
Dalam penelitiannya juga diketahui bahwa tidak ada perbedaan kejadian rekurensi
antara pasien usia muda dengan dewasa yang menjalani terapi enukleasi, hal ini
tampaknya tidak sesuai dengan keyakinan selama ini yang menyatakan bahwa
ameloblatoma pada anak-anak lebih tidak agresif dibandingkan pada orang
dewasa. (medoralv17)
2.10. Follow Up
Secara umum, diperlukan follow up secara berkala tiap 1 tahun sekali selama 10
tahun. Rekomendasi lain menyarankan agar dilakukan follow tiap 1 tahun sekali
selama 5 tahun, kemudian dilanjutkan tiap 2 tahun sekali untuk setidaknya selama
25 tahun. Foto panoramik cukup adekuat dalam mendeteksi adanya kekambuhan,
walaupun CT scan tentunya lebih superior, akan tetapi bila ingin meminimalkan
paparan terhadap radiasi, maka MRI bisa menjadi pilihan. (ameloblastomaclinical-review)