Você está na página 1de 15

LAPORAN PENDAHULUAN

DAN ASUHAN KEBIDANAN


PADA Ny.D GVP02021 UK 33/34 MINGGU TUNGGAL
HIDUP, LETSU, INTRA UTERI, JALAN LAHIR NORMAL,
K/U IBU DAN JANIN CUKUP
DENGAN KALA SATU FASE LATEN
DI RSUD SIDOARJO

DISUSUN OLEH :
RIA SUSANTI
NIM : 06002138

PROGRAM STUDI D 3 KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT
MOJOKERTO
2008

LAPORAN PENDAHULUAN
LETAK SUNGSANG
I. Definisi
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong seabagai
bagianyang terendah (presentasi bokong). (obtetri patologi, hal : 169).
II. Latak Sungsang Dibagi Sebagai
-

Letak bokong murni : bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan
tungkai lurus keatas

Letak bokong kaki : disamping bokong teraba kaki

Letak lutut

Letak kaki : tergantung pada terabanya kedua kaki atau lutut hanya teraba
satu kaki atau lutut disebut letak kaki atau lutut sempurna

III. Etilogi
1. Fiksasi kepala pada PAP tidak baik atau tidak ada misal : pada panggul
sempit, hidrosepalus, anensefali, plasenta prevra, dll.
2. Janin mudah bergerak seperti pada hisiamnion, multipara, janin kecil
3. Gemeli
4. Kelainan uterus seperti mioma uteri
5. Janin sudah lama mati
6. Sebab yang tidak diketahui
IV. Diagnosis
1. Palpasi
Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong dan punggung dikiri atau
kanan
2. auskultasi
DJJ paling jelas terdengar pada tenpat yang labih tinggi dari pusat
3. pemeriksaan dalam
dapat teraba os sacrum, tuber ischri dan anus kadang-kadang kaki
V. prognosis

Bagi Ibu
Kemungkinan robekan pada perineum labih besar, juga karena
dilakukan tindakan, selain itu ketuban lebih cepat pecah dan partus lebih
lama sehingga terjadi infeksi

Bagi Anak
Prognosa tidak begitu baik karena adanya gangguan peredaran
darah plasenta setelah bokong lahir dan juga setelah perut lahir, tali pusat
terjepit antara kepala dan panggul, anak bisa menderita asfiksia.
Oleh karena itu setelah pusat lahir dan supaya janin hidup, harus
dilahirkan dalam waktu 8 menit

CARA MELAHIRKAN PERVAGINA


Waktu memimpin partus dengan letak sungsang harus diingat ada 2 fase
-

Fase I : fase menunggu


Sebelum bokong lahir seluruhnya, kita hanya melakukan observasi. Bila
tangan tidak menjangkit keatas, persalinan akan mudah. Sebaiknya jangan
dilakukan ekspresi kristeller, karena hal ini akan memudahkan akan terjadinya
nuchea arm (tangan menjangkit keatas).

Fase II : fase untuk bertindak cepat


Bila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan tertekan antara
kepala dan panggul. Maka janin harus lahir dalam waktu 8 menit. Untuk
mempercepat lahirnya janin dapat dilakukan manual oid.

CARA MELAHIRKAN BAHU DAN LENGAN


1. Cara Klasik (Deventar)
Pegang bokong dengan menggunakan ibu jari berdampingan pada os
sacrum dan jari lain dilipat paha. Kemudian janin ditarik kearah bawah
sehingga scapula berada dibawah sympisis. Lalu lahirkan bahu dan lengan
belakang, kemudian lengan depan.

2. Cara Louget

Setelah sumbu bahu janin berada dalam ukuran muka belakang,


tubuhnya ditarik kebawah lalu dilahirkan bahu serta lengan belakang. Setelah
itu janin diputar 900 sehingga bahu depan menjadi bahu belakang, lalu
dikeluarkan secara biasa.
3. Cara Mueller
Tarik janin vertikal kebawah lalu dilahirkan bahu dan lengan depan.
Cara melahirkan bahu lengan depan bisa spontan atau ditarik dengan satu jari
menyapu muka. Lahirkan bahu belakang dengan menarik kaki keatas lalu
bahu lengan belakang dikait menyapu kapala.
4. Cara Bracht
Bokong ditangkap, angan diletakkan pada paha dan sakrum, kemudian
janin ditarik keatas. Biasanya hal ini dilakukan pada janin kecil dan multipara.
5. Cara Potter
Dikeluarkan dulu lengan dan bahu depan dengan menarik janin kebawah
dan menekan dengan 2 jari pada scapula. Badan janin diangkat keatas untuk
melahirkan lengan dan bahu belakang dengan menekan scapula belakang.
MELAHIRKAN KEPALA
1. Mauriceau
Masukkan jari-jari dalam mulut (muka mengarah kekiri = jari kiri),
(mengarah kekanan = jari kanan). Letakan anak menunggang pada lengan
sementara tangan lain memegang pada tengkuk, lalu tarik kebawah sampai
rambut dan kepala dilahirkan. Kegunaan jari dalam mulut hanya untuk
menambah fleksi kepala.
2. De Snoo
Tangan kiri menadah perut dan dada serta 2 jari diletakkan dileher
(menunggang kuda) tangan kanan menolong menekan diatas sympisis.
Perbedaannya dengan mauriceau adalah disini tangan tidak masuk dalam
vagina.

3. Wigand Martin-Winckel

Satu tangan (kiri) dalam jalan lahir dengan telunjuk dalam mulut janin
sedang jari tengah dan ibu jari pada rahang bawah. Tangan lain menekan
diatas sympisis atau fundus.
4. Naujoks
Satu tangan memegang leher janin dari depan, tangan lain memegang
leher pada bahu, tarik janin kebawah dengan bantuan dorongan dari atas
sympisis.

DAFTAR PUSTAKA
-

Mansjoer, arf. 2001. Kapita Selekta jilid I. Jakaarta ; FKUI

Prof dr Rustam Mochtar, mph. 1998. Sinopsis Obtetri. Jakarta ; EGC

Prawiraharso, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta ; YBP-SP

Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SpOg. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan Dan Keluarga Berancana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta ; EGC

Prawiraharso, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Palayanan Kesehatan


Maternal Dan Neonatal. Jakarta ;

ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny.D G V Po2-21 UK 33/34 Mgg tunggal, hidup
Letsu, intra uteri, jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan
oligohidramnion

I.

PENGKAJIAN
Tanggal

: 08 04 2008

Jam

: 21.00 WIB

MRS

: 08 04 2008

jam

: 16.00 WIB

Oleh

: fitriyah

Ruang

: vk RSUD sidoarjo

No. Reg

I.1. Data Subyektif


1. Nama Klien
Nama Klien

: Ny D

Nama Suami : Tn Y

Umur

: 23 tahun

Umur

Suku/bangsa

: Jawa/Indonesia

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Swasta

Status

: nikah

: 33 tahun

Alamat
: wedoro-waru
2. Status Perkawaianan
Umur kawin : 17 tahun
Lama Kawin : 6 tahun
Kawin ke

: 1x

3. Keluhan Utama
Klien mengatakan perutnya kencang-kencang, bila batuk mengeluarkan
cairan mulai tgl 19 maret 2008 jam 13.00 wib.

4. Riwayat Menstruasi

Menarche

: 13 tahun

Siklus

: 28 hari, teratur

Lama

: + 7 hari

Warna

: Merah

Bau

: Anyir, khas

Disminore

:-

Flour akbus

: seminggu sebelum haid

HPHT

: 16 08 2007 31 32 mmg

TP
: 23 05 2008 31 32 mmg
5. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan

Persalinan

Jenis
Suami ke UK Penyulit
Penol
persalinan
32 mgg
- Spontan Bidan
12 mgg Kegugura
n
12 mgg Kegugura
n
32 mgg
hamil

Nifas

L/P

BBL

H/M

2200

H
1 hr

SC

Dcter

2100

KB

Penylt Penyulit Mnteki

Metode Penyulit

H
3 th

ini

Riwayat kahamilan ini / ANC / TT


ANC TM I : 1 x dibidan dengan keluhan mual muntah diwaktu pagi hari fe 1
x1
ANC TM II : 1 x dibidan tidak ada keluhan fe 1 x 1
ANC TM III : 2 x dibidan tidak ada keluhan fe 1 x 1
Imunisasi TT

: TT 1 : UK 3 bln
: TT 2 : UK 6 bln
: TM 1 : oleh bidan diberi B6 + vit + Fe

6. Perilaku Kesehatan
Klien mengatakan bahwa tidak pernah merokok, minuman keras dll. Jika
klien dan keluarga sakit minum obat-obat yang dibeli ditko terdekat dan
jika tidak sembuh ke dokter.
7. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat yang pernah diderita


Klien mengatakan pernah dirawat dirumah sakit ketika keguguran.
Klien tidak mempunyai penyakit menular seperti, hepatitis dan
tidak mempunyai penyakit menahun seperti asma tidak
mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi, DM.
b. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti TBC dan penyakit menurun seoerti
hipertensi, DM.
8. Riwayat Psikologis
Klien merasa cemas dengan dirinya dan bayi yang dikandungnya. Klien
berharap agar dirinya dan bayinya selamat.
9. Riwayat Latar Belakang Sosial Budaya
Selama hamil klien tidak ada pantangan makanan tertentu dalam
keluarga klien mengadakan acara 3 bulanan, 7 bulanan. Klien dan
keluarga sangat mengaharapkan kehamilan ini.
10. Pola Kehidupan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Sebelum sakit

: Makan 3x/hari porsi sedang dengan nasi, lauk,


sayur.
Minum 6 7 gelas/hari air putih

Selama sakit

: Makan 3x /hari porsi sedang dengan menu nasi


lauk, sayur.
Minum 7 8 gelas/hari air putih, susu
Makan dan minum terakhir jam 16.00 wib

b. Pola Eliminasi
Sebelum sakit

: BAB 1x/hari, lunak, bau khas, warna kuning


BAK 5 x/hari, warna kuning jernih, bau khas

Selama sakit

: BAB 1x/hari, lunak, bau khas, warna kuning


BAK 5 6 x/hari, warna kuning jernih, bau khas

c. Pola Aktivitas

Sebelum sakit : Klien mengerjakan pekerjaan rumah sendiri :


memasak, mencuci, dll
Selama sakit

: Klien mengatakan mengerjakan pekerjaan runah


sendiri seperti memasak, menyapu, mencuci.

d. Pola Istirahat
Sebelum sakit : Siang tidur 1 2 jam (12.00 - 14.00 WIB)
Malam tidur 6 jam (23.00 - 04.00 WIB)
Selama sakit

: Siang tidur 2 jam (11.00 - 13.00 WIB)


Malam tidur 8 jam (22.00 - 06.00 WIB)

e. Pola Perawatan Diri


Sebelum sakit : Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x sehari, ganti baju 2x
sehari, keramas 2x/mgg
Selama sakit

: Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x sehari, ganti baju 2x


sehari, keramas 3x/mgg

I.2. Data Objektif


1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Kesadaran Umum
Kesadaran

: Composmentis

Keadaan umum

: baik

Postur tubuh

: lordosis

b. BB/ TB

: 70 kg/158 cm

b. TTV
T : 110/70 mmHg

S : 365 0C

N : 90 x/menit

R : 20x/menit

2. Pemeriksaan Fisik
A. Inspeksi
Rambut

: hitam, bersih, tidak rontok

Muka

: tidak anemis, tidak ada cloasma gravidarum, tidak


odema

Mata

: simetris, sclera tidak ikterus, palpebra tidak odema,


konjungtiva merah muda, fungsi pengelihatan baik

Hidung

: simetris, tidak terdapat polip, tidak ada pernapasan


cuping hidung, tidak ada sekret

Gigi dan Mulut : tidak ada stomatitis, gigi tidak kaires, mukosa bibir
lembab, tidak ada epulis
Telinga

: simetris, tidak ada serumen, fungsi telinga baik

Leher

: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada


bendungan vena jugularis

Dada

: bentuk mamae simetris, hiperpigmentasi pada areola


mamae tidak ada pembesaran kelenjar limpa pada
ketiak, puting susu menonjol

Perut

: ada luka bekas SC, horisontal, strie gravidarum alga

Vulva

: bersih tidak ada varises, keluar lendir pervaginam

Anus

: tidak ada hemoroid

Ekstremitas atas dan bawah : simetris, tidak ada varises, tidak ada
oedem, terpasang infus sebelah tangan kiri RL 20
tts/mnt
B. Palpasi

Payudara: tidak ada benjolan, ASI belum keluar

Abdmen : TFU : 23 cm TBJ : 1.705 gr

leopold I

: teraba bulat, keras, melenting

leopold II

: teraba tahanan keras seperti papan sebelah kanan

leopold III

: teraba lunak, kurang melenting belum masuk PAP

C. Auskultasi
Dada

: tidak ada ronchi dan tidak ada weezhing

DJJ

140 x/mnt, kuadran kanan bawah

D. Pemeriksaan Penunjang
USG tgl 07 04 2008
Hasil :
K / T/ DJJ
BPO

: 79,2

30/31 mgg

FL

: 60,5

31/32 mgg

AC

: 240

29/30 mgg

VT pembukaan 2 cm,eff 25%,teraba bokong,ket -,H1


II.

IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH


DS : Klien mengatakan cemas dengan keadaanya dan bayinya
DO : K/U cukup
Kesadaran : Composmentis
Muka tampak cemas
TTV

T : 110/70 mmHg

S : 36,5C

N : 94x/menit

R : 20x/menit

TFU 23cm

DJJ:140 x/mnt

VT pembukaan 2cm,eff 25%,presentasi bokong,ket- H1


Terpasang infus RL 20tts/mnt
Pengeluaran lendir pervaginam

Dx

: GVP02-21 UK 33/34mnggu H/T letsu,intra uterin,jalan lahir normal,K/U


ibu dan janin cukup dengan kala 1 fase laten

Masalah

: Cemas karena akan menjalani operasi

Kebutuhan : Konseling
III.

ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Partus lama

IV.

IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA


Kolaborasi dengan Dokter SpOG

V.

INTERVENSI
Tanggal : 08 April 2008

Jam : 21.00 WIB

Dx

: GVP02-21 UK 33/34 mnggu, H/T, Letsu, intra Uterin,jalan lahir normal,


K/U ibu dan janin cukup dengan Kala 1fase Laten

Tujuan jangka panjang :Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x24 jam
diharapkan bayi dan ibu dapat selamat
Tujuan jangka pendek

: Setelah di lakukan asuhan kebidanan selama 1x30 mnt

diharapkan cemas berkurang


Kriteria hasil : klien tampak lebih tenang
_ kondisi ibu dan janin baik
Ibu dan bayinya dapat selamat
TTV dalam batas normal
TD

: 120/80 mmHg

: 365oC 375oC

: 60 90 x/menit

: 16 18 x/menit

Rencana Asuhan
1). Lakukan pendekatan pada klien dan suami.
R/ menjalin hubungan kekeluargaan antara klien dan petugas kesehatan
2). Jelaskan pada klien tentang kondisi kehamilannya dan tindakan yang akan di
lakukan
R/ pemahaman klien tentang kondisi kehamilannya
3). Beri dukungan psikologis pada klien
R/ agar klien tenang dan tidak cemas
4). Pantau kesejahteraan ibu dan janin
R/ mengetahui keadaan ibu dan janinnya
5).Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
R/ agar ibu tahu keadaan janinnya
6) Kolaborasi dengan tim medis
R/ penanganan lebih lanjut
VI.

IMPLEMENTASI
Tanggal : 08 april 2008

Jam : 21.30WIB

1). Melakukan pendekatan terapeutik dengan memperkenalmkan diri memberi


salam, bersikap ramah dan menjawab semua pertanyaan klien.
2). Menjelaskan kepada ibu bahwa bayinya letak sungsang dan harus dilakukan
operasi untuk nelahirkan bayinya jika tidak bisa bersalin secara vagina
3). Memberikan dukungan pada ibu dengan mengatakan bahwa ibu dan janin
dalam keadaan baik dan ibu tidak perlu takut untuk menghadapi operasi
4). Memantau kesejahteraan ibu dan janin
TD

: 110/70 mmHg

: 368oC

: 94 x/menit

: 20 x/menit

DJJ

140x/mnt

5). Menjelaskan pada ibu bahwa hasil pemeriksaan ibu dan janin tidak ada
kegawatdaruratan
6). Kolaborasi dengan tim medis dalam melakukan tindakan selanjutnya
Infus RL 20 tts/mnt
Inj Dexamethason 2x16mg
Persiapan operasi
Pasang DC
Puasa
skeren
VII. EVALUASI
Tanggal : 09 april 2008
S : Klien mengatakan siap melaksanakan operasi
O : K/U cukup
Kesadaran composmentis
TTV
TD : 110/70 mmHg
S

: 368oC

Jam : 07.00 WIB

: 88 x/menit

: 20 x/menit

Inf RL 20 tts/mnt
TFU 23cm
DC 100cc
VT 5cm ,EFF 50%,presentasi bokong,ket -,H 1
A

: GVP02-21 Uk 33/34mnggu H/T letsu,intra uteri jalan lahir nrmal,K/U ibu


dan janin cukup dengan kala 1 fase aktif pro SC

P : Intervensi dilanjutkan

Kolaborasi dengan tim medis

Persiapan SC 07.30 |WIB

Motivasi pasien

Pasien di pindah ke OK

Você também pode gostar