Você está na página 1de 5

SPO

AUDIT MATERNAL PERINATAL

PUSKESMAS
BEBER

1.

Pengertian

2.

Tujuan

3.

Kebijakan

SPO

No. Dokumen

SPOKIA.PONED.BAYI/PB/002

No. Revisi

Tanggal Terbit

02 Januari 2015

Halaman

1/4

Ditetapkan Oleh,
Kepala UPT Puskesmas DTP
Beber,

Drs. HAERIA, SKM., MKM


Pembina
NIP. 19641213 198803 1 006

Merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab kesakitan dan kematian


Ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan dan kematian dimasa
akan datang
1. Umum
Meningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh wilayah dalam rangka
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan perinatal
2. Khusus
a. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan
perinatal secara teratur dan berkesinambungan
b. Menentukan intervensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak
yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan
dalam pembahasan kasus
a. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Cirebon No. ........, tgl. .....
tentang ....
b. Keputusan Kepala Puskesmas Beber No. ......., tgl. ..... tentang .....

4.

Referensi

5.

Prosedur

1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentag kesehatan Masyarakat


bahwa tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban
untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien
2. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang
standar pelayanan minimal bidang kesehatan di Kabupaten/Kota
3. Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
4. UU no 22 tahun 2003 tentang perlindungan anak
5. UU no 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah
6. KEPMENKES RI no 284/Menkes/SK/VII/2006 tentang Pedoman Buku
Kesehatan Ibu dan Anak
7. Perda no 5 tahun 2006 tentang perlindungan anak
8. KEPMENKES RI no 564/Menkes/SK/VII/2006 tentang pedoman
pelaksanaan pengembangan desa siaga
9. KEPMENKES RI no 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan
praktik Bidan
a. Persiapan Bahan dan Alat :
Materi kasus kematian maternal perinatal, atk
b. Langkah Langkah Prosedur :
1. Persiapan
a. Penelusuran kasus dan melengkapi data yang telah dilaporkan
puskesmas
b. Menentukan penyebab masalah kematian / kesakitan
Faktor kondisi dan kesehatan bayi
Faktor sosial dan lingkungan
Faktor pelayanan kesehatan

Pengisian format analisa penyebab kematian/ kesakitan


Menentukan rencana tindak lanjut pemecahan masalah
Menentukan lokasi audit perinatal
Menentukan jadual pelaksanaan audit perinatal
Menentukan bentuk dan materi pengkayaan
Menentukan narasumber
Menyiapkan format yang akan dipakai
Menyiapkan dan mengirimkan undangan

Output dari persiapan AMP adalah sebagai berikut:


1) Format otopsi verbal perinatal yng sudah lengkap terisi
2) Materi presentasi kasus
3) Format analisa penyebab kematian atau kesakitan ibu dan perinatal
(formay AMP 1) yang sudah diisi lengkap
4) Format analisa penyebab masalah dan upaya pemecahan masalah
(format AMP 2) yang sudah diisi lenkap
5) Jenis AMP : medis atau sosial
6) Waktu dan tempat pelaksanaan AMP
7) Kerangkaacuan dan jadual pertemuan
8) Materi pengkayaan (sesuai dengan penyebab masalah pada analisis
kasus dengan format AMP 1)
9) Alat bantu pengkayaan
10) Presentan
11) Narasumber
12) Moderator
13) Peserta yang akan diundang
14) Fasilitator
15) Notulis dan buku notulen
16) Format evaluasi pelaksanaan AMP (format AMP3)
17) Daftar hadir
18) RTL dan rekomendasi AMP yang lalu
19) Undangan
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan audit perinatal hendaknya mengikuti hal-hal berikut:
1) Peserta pertemuan sebaiknya untuk kabupaten / kota dan provinsi
paling banyak adalah 40 orang, paling sedikit 30 orang, sedangkan di
puskesmas antara 20 s/d 30 orang.
2) Tempat pertemuan sebaiknya tempat yang nyaman dengan ventilasi
dan penerangan yang sesuai
3) AVA dan alat bantu untuk penyajian dan pengkayaan sudah
dipersiapkan dengan rapih
4) Makalah dan materi sudah diperbanyak sesuai dengan jumlah peserta
yang hadir
5) Presentasi kasus sebaiknya oleh tim pengkakji ( tidak langsung oleh
tenaga kesehatan atau individu yang terkena kasus) menyajikan
kronologis kejadian secara lengkap
6) Pelaksanaan diskusi
7) Pembahasan rencana tindak lanjut
8) Pengkayaan oleh narasumber
9) Pelaksanaan dan pengkayaan evaluasi
10) Lama pertemuan sebaiknya 3 4 jam
Output dari pelaksanaan AMP adalah :
1) Notulen pertemuan
2) Daftar hadir pertemuan
3) Format AMP1 yang terisi lengkap
4) Format AMP2 yang terisi lengkap

5) Format AMP 3 yang terisi lengkap


3. Pemantauan dan evaluasi AMP
1) Pemantauan
Pemantauan dilakukan secara berjenjang dengan tujuan menilai
apakah kegiatan Rencana Tindak Lanjut AMP dilaksanakan atau tidak
dan apakah ditindaklanjuti dengan upaya peningkatan kualitas
pelayanan dan pengelolaan program KIA di wilayah kabupaten.
Kegiatan pemantauan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Kabupaten puskesmas
i. Pelaporan dari puskesmas diolah dan dianalisis untuk
digunakansebagai masukan dalam perencanaan program KIA.
ii. Pertemuan konsultasi rutin di kabupaten
Dapat dipakai untuk saling bertukar informasi mengenai hal- hal yang
berkaitan dengan audit atau upaya peningkatan kualitas pelayanan
dan pengelolaan program KIA, umpan balik tentang hasil audit dan
kasus yang dirujuk ke RS.
iii. Supervisi di puskesmas
Bila ada keterbatasan tenaga, dana dan sarana, maka supervisi
dilakukan secara acak, disesuaikan dengan permasalahan atau
peluang yang ada di puskesmas. Supervisi ini bertujuan memberikan
bimbingan teknis dan menilai :
Pelaksanaan rujukan
Administrasi, misalnya merujuk dengan memakai formulir
Teknis, yaitu persiapan terhadap pasien-pasien untuk dirujuk dan
tatalaksana kasus dilapangan
Pelaksanaan proses, misalnya pelaksanaan otopsi verbal
2) Evaluasi
PENCATATAN DAN PELAPORAN AMP
1. Pencatatan
a. Tingkat puskesmas
b. RS kabupaten
Form MP (formulir Maternal dan Perinatal)
Formulir ini mencatat data dasar ibu bersalin/nifas/perinatal yang
masuk ke RS
Form MA (Formulir Medical Audit)
Dipakai untuk menulis hasil/kesimpulan dari audit
maternal/perinatal. Yang mengisi formulir ini adalah dokter yang
bertugas di bagian kandungan atau bagian anak

6.

Unit Terkait

7.

Dokumen Terkait

8.

Diagram Alir

2. Pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang, yaitu :
a. Laporan dari RS Kabupaten ke Dinkes
b. Laporan dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten
Dinas Kesehatan
RS Pemerintah/swasta
Setda
Puskesmas
Organisasi profesi
Pedoman Audit Maternal Perinatal

Puskesmas Beber

SPO
AUDIT MATERNAL
PERINATAL

No. Dokumen : SPOKIA.PONED.BAYI/PB/002

No. Revisi :
0

Halaman :4/4

Heading Halaman 2 dst.....

8.

Diagram Alir

Você também pode gostar