Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS DIRI
1. Klien
Nama
: Nn. P
Umur
: 16 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pelajar
Status Perkawinan
: Belum Kawin
Alamat
: 173691
Diagnosa Medis
: Asma Bronchiale
2. Penanggung Jawab
Nama
: Ny. S
Umur
: 38 Tahun
Alamat
B. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan sesak napas.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Surakarta
karena sesak napas dan batuk berdahak sejak 3 hari. Klien mengeluh
dahak susah dikeluarkan. Sebelumnya sudah pernah diperiksakan ke
puskesmas kurang lebih 3 hari yang lalu, kemudian sembuh tetapi
sekarang kambuh lagi. Klien tampak gelisah. Keluarga mengatakan
cemas karena ini pertama kalinya klien sesak napas dan ibu klien tampak
bertanya-tanya tentang penyakit anaknya. Klien tidak memiliki alergi
dengan debu dan udara dingin.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga mengatakan dalam keluarga ada yang mempunyai penyakit
seperti klien (asma) yaitu kakeknya. Keluarga klien juga mengatakan
dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti
DM, hipertensi, maupun penyakit jantung.
4. Primary Survay
a.
Airway
Terdengar ada suara napas tambahan (wheezing dan ronchi), ada
sumbatan/sekret, terlihat adanya retraksi dinding dada, batuk
berdahak dan sulit dikeluarkan.
b.
Breathing
RR : 30x / menit, gerakan napas cepat, terdengar wheezing, terdapat
retraksi dinding dada, napas pendek, tidak ada sianosis.
c.
Circulasi
Klien tampak berkeringat dingin, capillary refil < 2 detik, TD:
120/80 mmHg, N: 88x / menit, S: 36 C, RR :30 x/mnt.
2
d.
Disability
Status mental baik. Kesadaran composmentis, GCS : 15 (E4 M6 V5).
e.
Exposure
Klien lemah, turgor kulit baik, mukosa bibir kering.
5. Secondary Survay
a
AMPLE
Alergi :
tidak
mengkonsumsi
obat-obatan
Tanda vital
: T= 120/80 mmHg
N= 88 x / Menit
RR= 30 x / Menit
S= 36 0C
Kepala
Kepala bersih tidak berketombe, bentuk mesochepal. Mata dapat
digerakkan ke segala arah, pupil isokor, sklera tidak ikterik,
konjungtiva tidak anemis. Mukosa bibir kering, lidah bersih, tidak
ada stomatitis.
Leher
Inspeksi : Tidak terlihat pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : Kelenjar getah bening tidak membesar
Thorax
Paru
Jantung
Perkusi : redup
-
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
: Peristaltik 6x/menit
Perkusi
: Timpani
Palpasi
Inguinal
Inspeksi : Tidak tampak adanya benjolan pada daerah inguinal
Palpasi : Kelenjar getah bening tidak membesar
Genital dan perianal
Tidak terpasang kateter, klien dapat BAB dan BAK dengan
spontan.
Ekstremitas
Inspeksi
Terapi :
Ventolin 2,5 mg + Pulmicort 0,5 mg
C. ANALISA DATA
DATA FOKUS
1. Data Subjektif
Klien mengatakan sesak napas
Klien mengatakan batuk dan dahak susah dikeluarkan.
Keluarga klien mengatakan cemas karena ini pertama kalinya klien
sesak napas
2. Data Objektif
Dyspnea
Batuk
Ada sputum/secret
Terdengar ada suara napas tambahan (wheezing dan ronchi)
Terlihat adanya retraksi dinding dada
Gerakan napas cepat, napas pendek
T= 120/80 mmHg, RR= 30 x / Menit, N= 88 x / Menit, S= 36 0C
5
Data Fokus
Etiologi
Problem
jalan Bersihan
jalan
jalan
DO: - dyspnea
napas,
peningkatan
batuk
produksi secret
ada sputum/secret
-
tampak
lemah
dan
gelisah
2.
efektif
Dyspnea
Napas pendek
RR : 30x/mnt
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/mnt
S : 36C
6
kesehatan
Diagnosa Keperawatan :
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d obstruksi jalan napas : spasme jalan
napas, peningkatan produksi secret.
2. Pola napas tidak efektif b.d hiperventilasi.
3. Cemas b.d perubahan status kesehatan.
PLANING
No.
Tujuan/KH
Dx
1.
(NOC)
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x1
jam Jalan nafas kembali
efektif.
Kriteria hasil :
Menunjukkan jalan nafas
yang paten (frekuensi
pernafasan dalam rentang
normal, tidak ada suara
nafas abnormal)
- Mendemonstrasikan batuk
efektif dan suara nafas
yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum, mampu bernafas
dengan mudah)
- Mampu
mengidentifikasikan dan
mencegah penyebab yang
dapat menghambat jalan
nafas.
-
2.
Intervensi
(NIC)
1. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi dengan semifowler/fowler
3. Ajarkan teknik napas dalam, batuk efektif
serta lakukan fisioterapi dada
4. Keluarkan sekret dengan batuk atau
suction
5. Berikan terapi nebulizer sesuai advis
dokter
6. Berikan bronkodilator sesuai advis dokter
optimal, mempunyai
kecepatan dan irama
respirasi dalam batas normal
6.
N: 60-100 x/mnt
8. Monitor TTV
RR: 12-24 x/mnt
3.
S: 36,5C-37,5C
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x1
jam diharapakan cemas
berkurang/hilang,
dengan
KH :
-
Klien
mampu
mengidentifikasi
dan
mengungkapkan gejala
cemas serta tehnik untuk
mengontrol cemas
N: 60-100 x/mnt
klien
6. Mengajarkan klien relaksasi napas dalam
untuk mengurangi kecemasan
IMPLEMENTASI
No.
Hari/Tgl/
DX
jam
Tindakan
Respon
TTD/
nama
10
Minggu,
17 Juli 2011
II
mengukur
Dewi
vital
N : 88 x/mnt
S : 36C
RR : 30x/mnt.
III
klien
melibatkan
keluarga
mendampingi
untuk
disamping anaknya
memberikan
keamanan
disamping ibunya.
dan
bunyi S: -
Dewi
dalam
- terdapat suara napas
tambahan
(whezing,ronchi)
- terlihat adanya retraksi
dinding dada
II
frekuensi, S: -
Dewi
II
posisi
semifowler
- Memberikan O2
nyaman,
11
gelisah
Dewi
3 liter/mnt
berkurang
mg
dan lega.
O : klien tampak kooperatif,
klien tamapak lebih rileks.
I,III
mengeluarkan dahak
O : - klien tampak melakukan
napas dalam
-
klien
dahak,
mengeluarkan
warna
kuning
kental.
III
16.58 WIB
-Memberikan
informasi S
klien
dan
keluarga Dewi
tentang
penyakit
klien
pada
keluarga
dan
menyampaikan
klien
mondok/dirawat di rumah
mengenai
penyakit
anaknya.
sakit
EVALUASI
No.
Hari/Tgl/jam
Evaluasi
DX
12
TTD
Minggu,
17 Juli 2011
I
17.15 WIB
17.20 WIB
Dewi
Masih
terdengar
suara
napas
tambahan
(whezing)
-
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/mnt
RR : 24x/mnt
S : 36C
17.25 WIB
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/mnt
RR : 24x/mnt
S : 36C
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
14