Você está na página 1de 4

Definisi

Angular cheilitis atau perleche ialah reaksi inflamasi pada sudut bibir mulut yang
sering dimulai dengan penyimpangan mukokutaneus dan berlanjut hingga ke kulit.
Angular cheilitis ini dikarakteristik oleh kemerahan yang menyebar, bentuknya seperti
fisur- fisur, kulit yang nampak terkikis, ulser yang permukaannya berlapis dan disertai
dengan gejala yang subjektif seperti rasa sakit, rasa terbakar, dan nyeri.7

Gambar 1.1 Angular Cheilitis


III.2

Etiologi
Ada beberapa faktor yang menyebabkan angular cheilitis, yaitu:

A. Kandidiasis
Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan menelan dan mengubah indera perasa.
Kandidiasis lebih sering terjadi pada anak yang masih muda dan orangtua dan juga pada
orang yang sistem imunnya sangat rendah. Hal ini bisa dipicu oleh perawatan antibiotik,
yang dapat mengganggu aktivitas normal bakteri mulut. Jika antibiotik adalah etiologinya,
dokter gigi harus segera mengurangi dosis atau mengubah pengobatan. Anti jamur dapat
digunakan untuk mengobati kondisi gangguan kesehatan ini.8
Infeksi bakteri dan faktor mekanikal sebagai etiologi angular cheilitis sering terjadi
pada anak yang mempunyai kebiasaan buruk seperti menjilat sudut bibir dan menghisap jari.
Hal tersebut menyebabkan saliva berkumpul pada sudut mulut dan tanpa disadari turut
menyediakan lingkungan yang sempurna untuk agen infeksi dalam menyebabkan angular
cheilitis.8

B. Trauma
Ada banyak penyebab

trauma pada rongga mulut, seperti mekanik, kimia, dan

termal. Trauma mekanis bisa disebabkan oleh:


1. Trauma cups yang tajam
2. Peralatan ortodonti
3. Menggigit bibir atau pipi
Diagnosa jenis ini biasanya tidak sulit tergantung pada posisi, bentuk dan ukuran
ulserasi yang harus sesuai dengan penyebab yang dicurigai. Ulserasi biasanya mulai
sembuh dalam 10 hari. Jika penyembuhan tidak terjadi maka penyebab lain dari ulserasi
harus dicurigai.9
C. Gigi Tiruan
Gigi tiruan termasuk etiologi yang sering terjadi, dimana ketidaknormalan
anatomi dari pemasangan gigi tiruan penuh atau sebagian dengan stabilitas yang tidak
baik, kehilangan vertikal dimensi atau lingual yang terletak pada gigi anterior,
kehilangan gigi posterior, atrisi, dan kehilangan gigi tanpa memakai gigi tiruan. Pada
kasus ini, pasien sering mengalami bilateral angular cheilitis dan dengan periode yang
lama. Selain itu, gigi tiruan yang tidak terpasang dengan baik dapat menyebabkan
penutupan

mulut

yang

sudutmulut dan terjadi

kurang

tepat

sehingga

menyebabkan

saliva

memenuhi

infeksi. Bagian- bagian yang tajam dan celah yang dihasilkan

oleh gigi tiruan yang tidak pas dapat menyebabkan angular cheilitis. Selain itu, gigi
tiruan yang tidak pas dapat menyebabkan saliva menumpuk pada sudut mulut dan infeksi. 8
III.3

Gambaran Klinis
Lesi ditandai dengan adanya fisur-fisur dan eritema pada sudut mulut yang menyebar

sampai ke bawah bibir dan kemungkinan meluas ke mukosa pipi. Angular cheilitis memiliki
nama lain perleche, angular cheilosis dan angular stomatitis.
Gejala awal Angular cheilitis ialah rasa gatal pada sudut mulut dan terlihat
tampilan kulit yang meradang dan bintik merah. Pada awalnya, hal ini tidak berbahaya,
tetapi akan terasa nyeri di sudut mulut dan mudah berdarah yang dikarenakan oleh
gerakan mulut seperti tertawa ataupun berbicara. Tingkat keparahan inflamasi ini
ditandai dengan retakan sudut mulut dan beberapa pendarahan saat mulut dibuka.8
Secara umum angular cheilitis mempunyai simtom utama bibir kering, rasa tidak
nyaman, adanya sisik-sisik dan pembentukan fisur (celah) yang diikuti dengan rasa terbakar
pada sudut mulut. Yang paling sering sebagai daerah eritema dan udema yang berbentuk
segitiga pada kedua komisura atau dapat berupa atropi, eritema, ulser, krusta dan pelepasan

kulit sampai terjadi eksudasi yang berulang. Reaksi jangka panjang, terjadi supurasi dan
jaringan granulasi.8
Penanggulangan dan Perawatan
Untuk mencegah adanya pertumbuhan Candida albicans yang salah satunya akan
menyebabkan Angular Cheilitis pada sudut mulut adalah dengan pengembalian
keseimbangan lingkungan rongga mulut. Hal yang paling penting adalah menjaga kesehatan
tubuh agar sistem pertahanan tubuh

tetap terjaga dan tidak mudah terserang penyakit.

Makan-makanan yang bergizi seimbang dan yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain hal itu kita
juga melakukan pemeliharaan kebersihan mulut dengan menggosok gigi. Dengan menggosok
gigi, kebersihan gigi dan mulut pun akan terjaga selain menghindari terbentuknya lubanglubang gigi, penyakit gigi dan gusi.12
Perawatan ini tergantung kepada etiologinya. Apabila etiologi spesifik yang tetap
tidak juga ditemukan, lesi ini bisa sulit untuk disembuhkan dan dapat bertahan sampai
beberapa tahun. Harus diingat adanya infeksi merupakan etiologi sekunder, jika penyebab
utama tidak dirawat, pengobatan terhadap infeksi tidak akan menghasilkan kesembuhan
permanen. Misalnya kebiasaan bernafas melalui mulut pada anak harus dihilangkan
penyebabnya, begitu juga kebiasaan-kebiasaan lain. Bila disebabkan oleh penyakit sistemik
maka perawatan secara lokal tidak akan berhasil bila tidak disertai perawatan secara
sistemik.13

Daftar Pustaka
1. Suyoso S.Jurnal Kandidiasis Mukosa.2011
2. Barid Izzata dkk.Biologi Mulut.2007.Jember:Jember University Press
3. Gayford JJ,Haskel R.PENYAKIT MULUT (Clinical Oral
Medicine).1990.Jakarta:EGC
4. Boedihardjo. Pemeliharaan Kesehatan Gigi Keluarga. , 1985.Surabaya:Airlangga
University Press
5. Tydesley WR. A colour atlas of Orofacial Disease (Atlas Berwarna Penyakit
Orofasial) Alih Bahasa Lilian Yuwono, Edisi 3.1991. Jakarta : Widya Medika
6. Faiz R. Angular cheilitis-overview and symptoms of angular
cheilitis.[Internet]Available at:http://www.articlesbase.com/skin-carearticles/angular-cheilitis-overview-and-sypmtoms-of-angular-cheilitis285629.html>.Accessed 28 December 2010
7. Dowl W.Effect of angular cheilitis on children and teenagers.[internet]. Available at
URL:http://www.EzineArticles/childandac.html. Accesses 25 December 2010
8. Muray J.J, Nunn J. H.Steele J. The prevention of oral disease 4th
ed. Newyork:oxford University Press; 2008,p.177
9. Hari S. Angular cheilitis:Review of etiology and clinical management.
K.D.J.[Internet] Available at:http://www.trivandrum.co.uk. Accessed 27
December 2010.
10. Deritana N, Kombong A. Gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan. J.WATCH
Jayawijaya. 2007;p.5-18
11. Lubis S. Hubungan status gizi dengan keilitis angularis pada anak umur 6-12
tahun di enam panti asuhan di Kota Madya Medan. Dentika J Dent; 2006;
11:117;180-1
12. Rippon JW. Medical Mycology, Edisi ke-3. Philadelphia : WB Saunders
Co, 1988
13. Morison, MJ.Manajemen Luka.Jakarta:EGC ,2003:1-4,10,19-21
14. LanglaisRP dan Craig SM.Atlas Berwarna : Kelainan Rongga Mulut yang Lazim.1 st
ed.Jakarta:HIPOKRATES,2003;34

Você também pode gostar