Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TINJAUAN TEORI
mulai
mengembangkan
metode-metode
semi
empirik
untuk
mengkarakterisasi minyak bumi berdasarkan hasil-hasil pengukuran sifatsifat fisik dan kimia yang mudah ditentukan.
Minyak mentah adalah cairan coklat kehijauan sampai hitam yang
terutama terdiri dari karbon dan hidrogen. Minyak mentah (crude oil) akan
mengalami perubahan bentuk ketika diproduksikan dari dalam sumur ke
permukaan karena perbedaan temperatur. Hal tersebut akan menimbulkan
masalah pada waktu proses transportasi jika minyak mentah (crude oil)
membeku di dalam flow line. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan
heater agar temperatur tetap terjaga.
Teori yang paling umum digunakan untuk menjelaskan asal-usul
minyak bumi adalah organic source materials. Kita memang lebih sering
mendengar bahwa minyak bumi tercipta dari organic compounds dari pada
anorganic compounds. Teori organik sendiri menyatakan bahwa minyak
bumi merupakan produk perubahan secara alami dari zat-zat organik yang
berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengendap selama ribuan
sampai jutaan tahun. Akibat dari pengaruh tekanan, temperatur, kehadiran
senyawa logam dan mineral serta letak geologis selama proses perubahan
tersebut, maka minyak bumi akan mempunyai komposisi yang berbeda di
tempat yang berbeda.
Minyak mentah mengalami penurunan temperatur, apabila hal ini
tidak diperhatikan akan menyebabkan pembekuan minyak mentah didasar
pipa sehingga tidak bisa mengalir dengan sempurna. Dalam hal ini kita harus
bisa mengetahui kapan minyak mentah bisa mengalami pembekuan, agar
dapat mengantisipasi dan berfikir bagaimana cara yang terbaik agar minyak
mentah mengalir dari formasi dengan lancar. Untuk itu, kita sangat perlu
mengetahui berapa jumlah titik kabut, titik beku dan titik tuang dari suatu
minyak mentah yang terproduksi.
Seperti telah diketahui bahwa bumi ditemukan pada berbagai kedalaman
dengan berbagai tekanan dan temperatur.
Semakin dalam reservoir tersebut maka semakin besar tekanan dan
temperaturnya. Perbedaan keadaan tekanan dan temperatur dipermukaan dan
di reservoir serta terjadinya penurunan tekanan reservoir apabila minyak
diproduksikan akan mempengaruhi keadaan fasa dari minyak bumi, apakah
minyak bumi tersebut berupa gas, cair dan padat.
Perubahan keadaan suatu zat biasanya digambarkan dengan diagram
fasa. Diagram fasa adalah grafik tekanan yang diplot dengan temperatur yang
memperlihatkan dalam keadaan bagaimana berbagai fasa itu terjadi. Pada
zat
terlarut
tidak
ikut
membeku. Adanya
zat
terlarut
pompa atau tidak bisa di pompa, bisa di hitung berapa jumlah uap air (steam)
yang di butuhkan sebagai pemanas untuk menjaga agar minyak tetap dapat di
pompa.
Seperti halnya dengan titik kabut, titik tuang dapat juga digunakan
sebagai petunjuk mengenai besarnya kandungan relatif dalam minyak bumi
dan produknya, disamping itu titik tuang juga menunjukkan suhu terendah
dimana minyak bumi dan produknya masih dapat dipompa.
Titik kabut dan titik tuang berfungsi untuk mendeterminasi jumlah relatif
kandungan lilin pada minyak mentah namun tes ini tidak menyatakan jumlah
kandungan lilin secara absolut, begitu juga kandungan materi solid lainnya
didalam minyak.
Titik kabut dan titik tuang dimaksudkan untuk memperkirakan jumlah
lilin yang terdapat didalam minyak. Semua minyak akan membeku jika
didinginkan pada suhu yang cukup rendah, maka pemeriksaaan ini tidak
menunjukkan adanya sejumlah lilin atau padatan lain dalam minyak. Ini
berarti pada pemeriksaan tersebut terlihat bahwa lilin akan meleleh diatas
titik tuangnya sehingga dapat dipisahkan dari minyaknya.
Dari penentuan titik kabut, biasanya didapatkan hasil untuk minyak
ringan bersuhu lebih redah dibandingkan minyak berat. Dari data titik kabut
pun, kita sudah mengetahui untuk titik beku dan titik tuang dari minyak
ringan pasti lebih rendah dari minyak berat. Dari bentuk fisiknya pun kita
dapat mengetahui perbedaan dari minyak berat dan minyak ringan. Minyak
berat cenderung lebih kental dan lebih pekat.
Dengan diketahui titik kabut, titik beku dan titik tuang dari minyak
mentah (crude oil) yang diproduksi, akan dapat ditentukan apakah flow line
memerlukan heater atau tidak dan setiap berapa feet sekali perlu dipasang
heater jika dibutuhkan. Titik kabut dan titik tuang dimaksudkan untuk
memperkirakan jumlah lilin yang terdapat dalam minyak. Semua minyak
akan membeku jika didinginkan pada suhu yang cukup rendah.
Dari penentuan titik beku, titik kabut dan titik tuang dapat melihat
skala yang diinginkan dengan ketentuan formulanya:
Skala yang diinginkan
kelvin
Celsius
Fahrenheit
Reaumur
Formula
K = Ra / 1,8
C = Ra / 1,8 + 273,15
F = Ra - 459,67
R = (Ra / 1,8 + 273,15) 0,8
141,5
- 131,5
SG
..................................(Persamaan 2.1)
Sebaliknya, berat jenis minyak bumi cairan dapat diturunkan dari nilai
gravitasi oAPI :
SG =
141,5
API gravity +13 1 ,5
...................................(Persamaan 2.2)
Dalam industri minyak, jumlah minyak mentah yang sering diukur
dalam metrik ton. Satu dapat menghitung perkiraan jumlah barel per metrik
ton untuk minyak mentah diberikan berdasarkan gravitasi API :
Barrels of crude oil per metric ton=
1[
141,5
x 0,135]
APIg ravity + 131,5
.........................(Persamaan 2.3)
API untuk berat jenis minyak mentah (crude oil) antara lain :
- Minyak berat
= 10 20
API
10
- Minyak sedang
= 20 30
- Minyak ringan
= > 30
API
API
API yang tinggi akan memberikan harga SG yang rendah dan sebaliknya
harga SG yang tinggi (minyak berat) akan memberikan oAPI yang rendah.
Sedangkan untuk menentukan specific gravity gas, alat yang digunakan
adalah effusiometer, dengan memasukkan gas kedalam alat tersebut dan
menghitung waktunya saat menekan air keluar dalam alat tersebut setelah
sampai batas yang ditentukan, gas dihentikan sedangkan perhitungan
waktunya juga dilakukan untuk kembalinya air didalam alat tersebut.
Kemudian melihat temperatur yang tertera di thermometer. Untuk waktu
yang tercatat T1 dan T2 dimasukkan rumus T1/T2 = T (true) dan temperatur
API. Kemudian mengkoreksi hingga menemukan SG-nya. Penentuan SG
11
tujuan pemeriksaan oAPI Gravity dan berat jenis adalah untuk indikasi mutu
(kualitas) minyak. Semakin tinggi oAPI atau makin rendah berat jenis, maka
minyak tersebut semakin berharga karena banyak mengandung bensin.
Semakin rendah oAPI, maka mutu minyak makin rendah karena banyak
mengandung lilin. Makin tinggi berat jenis minyak berarti minyak tersebut
mempunyai kandungan panas (heating value) yang rendah.
Penentuan berat jenis minyak
penunjuk Specific Gravity (SG) dapat dibaca langsung pada alat. Untuk
temperatur yang lebih dari 60F, perlu dilakukan koreksi dengan
menggunakan chart yang ada. Kualitas dari minyak (minyak berat maupun
minyak ringan) ditentukan salah satunya oleh Specific Gravity. Temperatur
minyak mentah juga dapat mempengaruhi viskositas atau kekentalan minyak
tersebut. Hal ini yang dijadikan dasar perlunya diadakan koreksi terhadap
temperatur standar 60F. Harga API untuk berat jenis minyak mentah antara
lain: Untuk minyak berat sebesar 10-20API, untuk minyak sedang sebesar
20-30API dan untuk minyak ringan lebih dari 30API. Specific gravity dari
minyak bumi adalah perbandingan antara berat yang diberikan oleh minyak
bumi tersebut pada volume tertentu dengan berat air suling pada volume
tertentu, dengan berat air suling pada volume yang sama dan diukur pada
12
Materials)
dan
IP
(Institute
of
Petroleum).
Kualitas dari minyak (minyak berat maupun minyak ringan) ditentukan salah
satunya oleh specific gravity. Hal ini yang dijadikan dasar perlunya diadakan
koreksi terhadap temperatur standar 60F. Specific gravity (SG) minyak bumi
13
14
15
16
segera
17
18
19
20
jenis scale yang terbentuk juga tergantung dari komposisi komponenkomponen penyusun air formasi.
Mekanisme
terbentuknya
kristal-kristal
pembentuk
scale
berkisar 8.
21
formasi yang ditembus adalah batuan beku tidak seperti pemboran migas
yang biasanya formasi atau batuan yang ditembus adalah batuan sedimen.
Karakteristik air formasi terutama salinitas dan resistivitas sangat erat
kaitannya dengan semua tahapan kegiatan industri perminyakan, diantaranya
dari sisi pemboran perlu diperhatikan karakteristik air formasi dalam
kaitannya dengan penggunaan lumpur pemboran dan fluida komplesi guna
meminimalisasi kerusakan formasi, begitu pula pada saat pemilihan fluida
saat melakukan stimulasi sumur jika terjadi kerusakan formasi. Dari segi
evaluasi formasi atau interpretasi log, harga salinitas dan resistivitas sangat
diperlukan dalam perhitungan saturasi air serta penentuan zona atau lapisan
air. Dari sisi produksi dan proyek EOR, penentuan mobilitas air sangat
dipengaruhi oleh saturasi air, viskositas air dan faktor volume formasi air.
Dalam
perhitungan
fasilitas
produksi
di
permukaan,
juga
perlu
memperhatikan data komposisi air, besarnya air yang terproduksi water cut
ke permukaan.
Air formasi dapat didefinisikan sebagai air yang berakumulasi dengan
hidrokarbon yang terletak pada kedalaman tertentu sesuai dengan zona
produktif. Secara langsung air formasi berfungsi untuk mendorong
hidrokarbon naik ke permukaan pada mekanisme water drive. Selain fungsi
tersebut, air formasi juga digunakan untuk menentukan saturasi air didalam
batuan sehingga dapat diperoleh data secara kualitatif mengenai jumlah
cadangan hidrokarbon di dalam reservoir. Atas dasar masalah tersebut maka
tidak hanya hidrokarbon yang diteliti sifat fisik dan kimianya, tetapi air
22
formasi juga perlu sekali untuk dilakukan analisis baik secara fisik maupun
kimia.
Kalsium adalah sebuah elemen kimia dengan simbol Ca dan nomor
atom 20. Mempunyai massa atom 40,078. Kalsium merupakan salah satu
logam alkali tanah dan merupakan elemen terabaikan kelima terbanyak
dibumi. Kalsium juga merupakan ion terabaikan kelima terbanyak di air laut
dilihat dari segi molaritas dan massanya, setelah natrium, klorida, magnesium
dan sulfat.
Klorida
adalah
ion
yang
terbentuk
sewaktu
unsur
klorida
23
24
25
rutin minimal per bulan dari instansi lingkungan, kecuali untuk re-injeksi
sebagai EOR.
Saat ini re-injeksi merupakan opsi yg paling banyak dipilih karena
praktis, tidak ribet bermaslah secara sosial lingkungan terutama juga
mempertimbangkan aspek teknis, ekonomi teknologi. Sebagai contoh,
beberapa lapangan akan sangat sulit memenuhi kriteria baku mutu TDS <
4.000 dengan teknologi konvensional.
Selain itu ada keuntungan yang didapatkan dari injeksi air terproduksi
kedalam formasi yaitu untuk mendorong kandungan crude oil dari dalam
formasi kesumur-sumur produksi dan menjaga tekanan fluida didalamnya,
namun ada criteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
Air untuk injeksi proses EOR memang perlu memenuhi kriteria
tertentu. Jika tidak, alih-alih mendorong produksi crude oil malah membuat
plug formasi. Fasprod pipa, pompa dan lain-lain juga cepat plugging, korosif
& rusak. Parameter yang biasa dijadikan indikator diantaranya pH, DO, TSS,
MPFT, SRB (Sulfur Reduction Bacteria), oil content, RPI, Fe dan turbidity.
Untuk kualitas air injeksi ke dalam formasi, ada fenomena swelling
atau deflocculating clay mineral dari batuan formasi. Clay merespon terhadap
kekurangan kation divalent yang terkandung di dalam air injeksi. Ada
beberapa tipe clay yang mempunyai korelasi langsung dengan kation divalent
ini, yaitu montmorilonite, illite, koalinite, dan mixed layer mont-illite.
26
Untuk kegiatan water injection, sebagai salah satu strategi EOR, juga
digunakan untuk menjaga tekanan dalam formasi, juga bisa digunakan untuk
mensiasati limbah produced water yang dihasilkan dari produksi oil/gas.