Você está na página 1de 11

PANDUAN SKRINING PASIEN

EDISI I 2014

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH


JL.AIP. KS. Tubun No. 2 Tegal
Telp. (0283)356067,Fax(0283)353131 kode Pos 52124

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan
inayahNya sehingga penyusunan Panduan Skrinning pasien ini dapat terselesaikan.
Undang-Undang RI No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 29 menyebutkan
bahwa Rumah Sakit berkewajiban untuk memenuhi hak pasien dan mengedepankan kepuasan
pasien. Oleh sebab itu disusunlah
Panduan Skrining Pasien yang bertujuan untuk
mengidentifikasi mana pasien yang perlu rawat inap dan mana yang perlu rawat jalan sehingga
dapat memberikan pelayanan yang tepat di seluruh rumah sakit.
Panduan Skrinning pasien adalah prosedur mengidentifikasi penyakit atau kelainan
pasien sehingga didapat keterangan tentang kondisi dan kebutuhan pasien di RSUD Kardinah
Tegal dengan standar baku yang telah ditetapkan oleh manajemen rumah sakit, dimana prosedur
ini harus dipatuhi oleh semua instalasi/unit pelayanan lingkungan RSUD Kardinah. Panduan ini
bertujuan meningkatkan mutu pelayanan, meningkatkan keselamatan pasien serta melindungi
pasien dari resiko yang mengancam jiwa.
Panduan ini disusun bersama antara bidang Pelayanan Medik dengan beberapa instalasi
terkait dan perwakilan Pokja APK (Akses Ke Pelayanan & Kontinuitas Pelayanan) yang
merupakan bagian dari panitia Akreditasi RSUD Kardinah.
Akhir kata semoga ini dapat bermanfaat bagi seluruh tenaga medis dalam memberikan
pelayanan yang aman dan bermutu menuju kepuasan pasien. Kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan untuk perbaikan sehingga akan menambah kesempurnaan penyusunan
panduan dimasa mendatang.

Tegal, Agustus 2014


Editor

Panduan Skrining Pasien

KATA SAMBUTAN DIREKTUR

Assalamuallaikum Wr. Wb
RSUD Kardinah merupakan rumah sakit rujukan tipe B, non pendidikan yang akan
selalu menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan. Oleh karenanya kita sambut dengan hangat
penerbitan "Panduan Skrining Pasien" tahun 2014 yang telah disusun oleh Bidang Pelayanan
Medik RSUD Kardinah.
"Panduan Skrining Pasien" ini disusun berdasarkan Undang - Undang yang berlaku
dan telah diterapkan pada proses pelayanan di RSUD Kardinah. Proses penyempurnaan Panduan
ini terus menerus dilakukan, sehingga diharapkan akan lebih dapat memenuhi kebutuhan untuk
pelayanan pasien yang seragam diseluruh rumah sakit serta sesuai dengan perkembangan ilmu
terkini. Panduan ini menjadi pegangan bagi seluruh komponen pelayanan di RSUD Kardinah
yaitu dokter Sub Spesialis, dokter Spesialis, dokter PPDS,dokter umum, Perawat serta seluruh
karyawan di lingkungan RSUD Kardinah.
Semoga ini dapat bermanfaat dan digunakan dengan baik, sehingga tujuan untuk
mencapai keamanan dan mutu tinggi dalam menjalankan pelayanan secara selaras, serasi, dan
seimbang di RSUD Kardinah akan semakin cepat terwujud. ..
Penghargaan yang tinggi saya tujukan kepada Bidang Pelayanan Medik yang telah
menyelesaikan penyusunan in dengan sebaik-baiknya. Wassalamuallaikum Wr. Wb

Direktur
RSUD Kardinah Kota Tegal

dr. Abdal Hakim Tohari, Sp.RM.,MMR.


Pembina Utama Muda
NIP 19580607 198502 1 003

Panduan Skrining Pasien

ii

PENYUSUN
EDITOR KEPALA : dr. Sri Primawati Indraswari, SpKK,MH,MM
Kontributor
1. dr. Rina Siama Rahmawati
2. dr. Marti Astuti,SpA.,Msc
3. Kiswo Utomo Skep, Ns
4. Sri Lestari Skep, Ns
5. Mustopo, Skep.Ns

DAFTAR ISI
Panduan Skrining Pasien

iii

KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN PANDUAN SKRINING PASIEN


KATA PENGANTAR i
KATA SAMBUTAN DIREKTUR

ii

TIM PENYUSUN .

iii

DAFTAR ISI .

iv

BAB I

DEFINISI. 1

BAB II

RUANG LINGKUP. 2

BAB III

TATA LAKSANA..

BAB IV

DOKUMENTASI 6

LAMPIRAN
7

Panduan Skrining Pasien

iv

BAB I
DEFINISI
Skrining merupakan pemeriksaan sekelompok orang untuk memisahkan orang yang sehat
dari orang yang memiliki keadaan patologis yang tidak terdiagnosis atau mempunyai resiko
tinggi (Kamus Dorland ed . 25 : 974 ). Menurut Rochjati P (2008), skrining merupakan
pengenalan diri secara pro aktif pada ibu hamil untuk menemukan adanya masalah atau factor
resiko.Sehingga skrining dapat dikatakan sebagai suatu upaya mengidentifikasi penyakit atau
kelainan pasien sehingga didapat keterangan tentang kondisi dan kebutuhan pasien saat kontak
pertama. Keterangan hasil skrining digunakan untuk mengambil keputusan untuk menerima
pasien rawat inap atau pasien rawat jalan dan merujuk ke pelayanan kesehatan lainnya dengan
menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit .
Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi visual atau

pengamatan,

pemeriksaan fisik atau hasil pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik
imaging sebelumnya. Skrining dilakukan apabila pasien tiba di rumah sakit, pada saat pasien di
transportasi emergensi atau di sumber rujukan.

BAB II
Panduan Skrining Pasien

RUANG LINGKUP
Skrining dilakukan pada area :
1. Resepsionis
2. Poliklinik
3. IGD
Skrining dilakukan melalui :
1.
2.
3.
4.

Kriteria triage
Evaluasi visual atau pengamatan
Pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik
Pemeriksaan Laboratorium atau diagnostic imajing sebelumnya

BAB III
TATA LAKSANA
A. Triage
Panduan Skrining Pasien

Triage adalah seleksi pasien sesuai tingkat kegawat daruratan sehingga pasien terseleksi
dalam mendapatkan pertolongan sesuai dengan tingkat kegawat daruratannya. Triage di
RSUD Kardinah Tegal menggunakan system labeling warna, pasien ditentukan apakah gawat
darurat, gawat tidak darurat, atau darurat tidak gawat atau tidak gawat tidak darurat. Pasien
yang telah di seleksi diberi label warna pada listnya, sesuai dengan tingkat kegawatannya.
Adapun pemberian labeling warna sesuai dengan tingkat kegawatannya, sebagai berikut :
1. Pasien gawat darurat diberi label warna merah
2. Pasien gawat tidak darurat atau darurat tidak gawat diberi label warna kuning
3. Pasien tidak gawat dan tidak darurat diberi warna hijau
4. Pasien yang telah dinyatakan meninggal diberi label warna hitam
Initial Assesment (Penilaian Awal)
Pasien yang masuk melalui IGD (Instalasi Gawat Darurat) maupun poliklinik memerlukan
penilaian dan pengelolaan yang cepat dan tepat. Waktu berperan sangat penting, oleh karena
itu diperlukan cara yang mudah, cepat dan tepat. Proses awal ini dikenal dengan initial
assessment ( Penilaian awal).
Untuk di triage IGD petugas melakukan penilaian kesadaran dengan menggunakan criteria
AVPU :
A : Alert
V : Respon to verbal
P : Respon to pain
U : Unrespon
Penilaian awal ini intinya adalah
1. Primary Survey yaitu penanganan ABCDE dan resusitasi. Disini dicari keadaan yang
mengancam nyawa dan apabila menemukan harus dilakukan resusitasi. Penanganan
ABCDE yang dimaksud adalah :
A : Airway dengan control cervical
B : Reathing dan ventilasi
C : Circulation dengan control perdarahan
D : Disability, status neurologis dan nilai GCS
E : Exposure buka baju penderita tapi cegah hipotermi
Langkah selanjutnya harus dipertimbangkan pemakaian kateter urin ( folly catheter ),
Kateter lambung ( NGT ), pemasangan heart monitor dan pemeriksaan laboratorium atau
rontgen.
2. Secondary survey
Pemeriksaan teliti yang dilakukan dari ujung rambut sampai ujung kaki, dari depan
sampai belakang dan setiap lubang dimasukan jari ( tub finger in every orifice ).
a. Anamnesis melalui pasien, keluarga atau petugas pra hospital yang meliputi :
A : Alergi
Panduan Skrining Pasien

M
P
L
E
b.

: Medikasi / obat-obatan
: Past illness / penyakit sebelumnya yang menyertai
: Last meal / terakhir makan jam berapa bukan makan apa
: Event / hal-hal yang bersangkutan dengan sebab cedera

Pemeriksaan fisik, meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi. Periksa dengan

teliti apakah ada perubahan bentuk, tumor, luka dan sakit ( BTLS ). Pemeriksaan
punggung dilakukan dengan log roll ( memiringkan penderita dengan tetap menjaga
kesegarisan tubuh ). Cek tanda-tanda vital.
B. Evaluasi Visual atau Pengamatan
Pasien yang secara pengamatan visual dalam keadaan gawat dan memerlukan

pertolongan segera langsung diarahkan ke IGD


Pasien yang secara pengamatan visual tidak memerlukan pertolongan segera akan

di arahkan ke poliklinik
Jika RS belum mempunyai pelayanan spesialistik tertentu

maka pasien

disarankan untuk di rujuk


C. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik head to toe

meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi,

termasuk juga pemeriksaan psikologik


D. Laboratorium atau pemeriksaan imaging ( penunjang )
Sebelumnya pasien yang sudah membawa hasil Laboratorium atau pemeriksaan imaging
akan tetap di periksa, kemudian jika memerlukan penanganan lebih lanjut

akan di

konsulkan ke dokter spesialis sesuai penyakit . konsultasi bisa di lakukan melalui IIGD
atau di arahkan ke praktek di poliklinik.

Panduan Skrining Pasien

BAB IV
DOKUMENTASI
Semua hasil skrining dicatat dalam Rekam Medis IGD dan poliklinik.

Panduan Skrining Pasien

LAMPIRAN
1. SPO Skrining

Panduan Skrining Pasien

Você também pode gostar