Você está na página 1de 15

LAPORAN PRAKTIKUM

HEMATOLOGI II
PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)

Di Susun Oleh :
Nama praktikan : Ainutajriani
Nim

: 14 3145 453 048

Kelas

: IIB

Kelompok

: II

Dosen Pembimbing : Nirmala Angria, S.Si., M.Kes

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN


STIKes MEGA REZKY MAKASSAR
20152016

LEMBAR PENGESAHAN

Judul percobaan

: Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)

Nama praktikan

: Ainutajriani

Nim

: 14 3145 453 048

Hari, tanggal percobaan

: Jumat, 11 September 2015

Kelompok

: II

Kelas

: IIB

Rekan kerja

:
1
2
3
4
5
6

Penilaian

Agus Kaama
Egin Regina
Hairunnisa
Irmawati
Rosdah S. Wahab
Erwin Kamarudin

Makassar, 11 September 2015


Mengesahkan,
Dosen pembimbing

Praktikan

( Nirmala Angria, S.Si., M.Kes )

( Ainutajriani )
BAB I

PENDAHULUAN

A. LANDASAN TEORI
Laju endap darah (LED) disebut juga Erythrocyte Sedimentation Rate
(ESR) atau Sedimentation Rate (sed rate) atau bezinking-snelheid der
erythrocyten (BSE) adalah kecepatan pengendapan sel-sel eritrosit di dalam
tabung berisi darah yang telah diberi antikoagulan dalam waktu satu jam
(Bridgen, 1999; Desai & Isa-Pratt, 2000; Norderson, 2004).
Hasil pemeriksaan LED digunakan sebagai penanda non spesifik
perjalanan penyakit, khususnya memantau proses inflamasi dan aktivitas
penyakit akut (Seldon, 1998; Herdiman T. Pohan, 2004).
Peningkatan nilai LED menunjukkan suatu proses inflamasi dalam tubuh
seseorang, baik inflamasi akut maupun kronis, atau adanya kerusakan jaringan
(Estridge et al, 2000; Norderson, 2004).
Hasil pemeriksaan LED walaupun tidak dapat digunakan sebagai
penunjang diagnosis etiologik, tetapi secara praktis masih rutin digunakan di
klinik, karena selain prosedurnya sederhana dan mudah, juga ekonomis,
praktis, dan dapat sebagai pemeriksaan point-of-care (dekat pasien), dan tetap
mempunyai arti klinis yang penting (Bridgen, 1999; Estridge et al, 2000;
Lewis, 2001).
Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) adalah pemeriksaan sederhana
yang telah dilakukan semenjak zaman Yunani kuno (Norderson, 2004).
Pemeriksaan LED pertama kali ditemukan oleh seorang dokter Polandia

bernama Edmund Biernacki pada tahun 1897. Metode pemeriksaan LED


pertama kali dikemukakan oleh Fahraeus dan Westergren pada tahun 1921,
yang secara cepat telah menyebar ke seluruh penjuru dunia sebagai
pemeriksaan skrining umum penyakit-penyakit akut dan kronis. Metode
Westergren adalah metode pengukuran LED paling memuaskan yang hingga
saat ini masih digunakan di klinik (Bridgen, 2004; Herdiman T. Pohan, 2004).
Proses pengendapan darah terjadi dalam 3 tahap yaitu tahap awal adalah
fase pembentukan rouleaux dimana sel-sel eritrosit tersusun bertumpuktumpuk yang berlangsung dalam waktu 10 menit, tahap kedua adalah fase
pengendapan rouleaux eritrosit dengan kecepatan konstan yang berlangsung
selama 40 menit, dan tahap ketiga adalah fase pengendapan eritrosit dengan
kecepatan melambat disertai proses pemadatan eritrosit. Maka pembacaan
hasil pemeriksaan darah adalah 1 jam setelah tabung Westergren yang telah
berisi sampel darah diletakkan tegak lurus pada raknya. Nilai rujukan normal
LED wanita dewasa 0-20 mm/jam (wanita usia > 50 tahun 0-30 mm/jam), pria
dewasa 0-15 mm/jam (pria usia > 50 tahun 0-20 mm/jam), anak-anak 0-10
mm/jam, dan neonatus 0-2 mm/jam (Fischbach & Dunning III, 2009).

B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menetapkan nilai koagulan dan untuk mengetahui kecepatan laju
endap darah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Laju Endap Darah adalah kecepatan mengendapnya eritrosit dari suatu


sampel darah yang diperiksa dalam suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam
mm/jam. LED sering juga diistilahkan dalam bahasa asing BBS (Blood
Bezenking Snelheid), BSR (Blood Sedimentation Rate), ESR (Erytrocyte
Sedimentation Rate) dan dalam bahasa indonesianya adalah KPD (Kecepatan
Pengendapan Darah). (Depkes, 1992)
Fase - fase LED
1. Fase pertama (fase pembentukan rouleaux)
Pada fase ini terjadi rouleaux formasi yaitu eritrosit mulai saling
menyatukan diri. Waktu yang dibutuhkan adalah dari beberapa menit
hingga 30 menit. Adanya makromolekul dengan konsentrasi tinggi di
dalam plasma, dapat mengurangi sifat saling menolak di antara sel
eritrosit, dan mengakibatkan eritrosit lebih mudah melekat satu dengan
yang lain, sehingga memudahkan terbentuknya rouleaux. Rouleaux adalah
gumpalan eritrosit yang terjadi bukan karena antibodi atau ikatan
konvalen, tetapi karena saling tarik-menarik di antara permukaan sel. Bila
perbandingan globulin terhadap albumin meningkat atau kadar fibrinogen
sangat tinggi, pembentukan rouleaux dipermudah hingga LED meningkat.

Gambar 1 Fase Terjadi Rouleaux


2. Fase kedua (fase pengendapan cepat)
Fase ini disebut juga fase pengendapan maksimal, karena telah
terjadi agregasi atau pembentukan rouleaux atau dengan kata lain
partikelpartikel eritrosit menjadi lebih besar dengan permukaan yang lebih
kecil sehingga menjadi lebih cepat pula pengendapannya. Kecepatan
pengendapan pada fase ini adalah konstan. Waktunya 30 menit sampai 120
menit.
3. Faktor tehnik dan mekanik
Faktor terpenting pemeriksaan LED adalah tabung harus betulbetul
tegak lurus, perubahan dan menyebabkan kesalahan sebesar 30%. Selain
itu selama pemeriksaan rak tabung tidak boleh bergetar atau bergerak.
Panjang diameter bagian dalam tabung LED juga mempengaruhi hasil
pemeriksaan. (Herdiman T. Pohan,2004)
Pemeriksaan LED dengan Metode Westergren
1. Antikoagulan

Dalam penetapan LED, diperlukan darah yang tidak membeku, sehingga


biasanya digunakan antikoagulan. antikoagulan yang digunakan yaitu
dengan menggunakan Na sitrat 3,8%.
2. Prinsip Pemeriksaan LED
Darah yang dicampur dengan antikoagulan dimasukkan ke dalam tabung
westergren dan diamkan dalam suhu kamar dan posisi tegak lurus selama
satu menit, maka eritrosit akan mengendap di dasar tabung dan bagian atas
tertinggal plasma
3. Pengukuran LED
Metode yang dipakai dalam pengukuran LED ada dua cara yaitu
secara makro dan mikro. Secara makro yaitu metode crista (Hellige
volmer) dan metode landau. Kedua metode ini sangat kurang popular di
Indonesia.

Metode westergren didapat nilai yang lebih tinggi, hal itu disebabkan
karena pipet westergren yang hampir dua kali panjang pipet wintrobe.
Pembacaan metode westergren dilihat dengan panjangnya kolom plasma di
atas tiang eritrosit dengan memperhatikan beberapa hal yaitu warna plasma di
atas eritrosit, kejernihan plasma misalnya menjadi keruh oleh karena
hiperlipemia, lapisan leukosit pada kolom eritrosit akan meningkat oleh
leukositosa dan leukimia, tajamnya batas antara darah dan plasma yang

menjadi tidak tajam oleh anisositosa (Wagener, 2002). Penting sekali untuk
menaruh pipet atau tabung LED dalam sikap tegak lurus, selisih kecil dari
garis vertikal sudah dapat berpengaruh banyak terhadap hasil LED. (R.
Gandasoebrata, 2007)

BAB III
METODE KERJA

A. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Rak LED Westergreen
b. Tabung Westergreen
c. Pipet Westergreen
d. Tabung kecil
e. Rak tabung reaksi
f. Balp
g. Spoit

h. Tourniquet
i. Kapas

2. Bahan
a. NaCl 0.9%
b. Natrium sitrat 3,8%
c. EDTA 20 ml
d. Darah 2 ml
e. Darah 1,6 ml
f. Alkohol 70%

B. PRINSIP PERCOBAAN
Darah vena + 1 bagian natrium sitrat 3,8% . Homogenisasi sampel
sebelum diperiksa.

Sampel darah yang telah diencerkan tersebut

kemudian dimasukkan ke dalam tabung Westergreen sampai tanda/skala 0.


Tabung diletakkan pada rak dengan posisi tegak lurus, jauhkan dari
getaran maupun sinar matahari langsung. Biarkan tepat 1 jam dan catatlah
berapa mm penurunan eritrosit. Nilai Rujukan Metode Westergreen : Pria :
0 - 15 mm/jam Wanita : 0 - 20 mm/jam.

C. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ambil darah vena sebanyak 1,6 ml dan 2 ml
3. Darah 1,6 ml dimasukkan kedalam tabung kecil yang berisi natrium sitrat
0,9% sebanyak 0,4 dan homogenkan
4. Darah 2 ml ditambah EDTA 200 ml.
5. Pipet darah EDTA sebanyak 1,6 ml kedalam tabung kecil yang berisi NaCl
0,9% sebanyak 0,4 ml
6. Homogenkan
7. Sampel darah yang telah diencerkan tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam tabung Westergreen sampai tanda/skala 0
8. Simpan di rak tabung westergren
9. Diamkan selama satu jam
10. Amati
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Gambar pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) metode Westergreen

am

No
1
2

Nama
Wahyuni Iya
Erwin K.

Waktu
1 jam
1 jam

hasil
12 mm/jam
9 mm/jam

Tabel hasil pengamatan

BAB V
PEMBAHASAN

Di laboratorium cara untuk memeriksa Laju Endap Darah (LED) yang


sering dipakai adalah cara Wintrobe dan cara Weetergren. Pada cara Wintrobe

nilai rujukan untuk wanita 0 20 mm/jam dan untuk pria 0 10 mm/jam,


sedang pada cara Westergren nilai rujukan untuk wanita 0 15 mm/jam dan
untuk pria 0 10 mm/jam. Hasil pemeriksaan LED digunakan sebagai penanda
non spesifik perjalanan penyakit, khususnya memantau proses inflamasi dan
aktivitas penyakit akut. Peningkatan nilai LED menunjukkan suatu proses
inflamasi dalam tubuh seseorang, baik inflamasi akut maupun kronis, atau adanya
kerusakan jaringan. Hasil pemeriksaan LED walaupun tidak dapat digunakan
sebagai penunjang diagnosis etiologik, tetapi secara praktis masih rutin digunakan
di klinik, karena selain prosedurnya sederhana dan mudah, juga ekonomis, praktis,
dan dapat sebagai pemeriksaan point-of-care (dekat pasien), dan tetap mempunyai
arti klinis yang penting
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Laju Endap Darah (LED) adalah
faktor eritrosit, faktor plasma dan faktor teknik. Jumlah eritrosit/l darah yang
kurang dari normal, ukuran eritrosit yang lebih besar dari normal dan eritrosit
yang mudah beraglutinasi akan menyebabkan Laju Endap Darah (LED) cepat.
Walaupun demikian, tidak semua anemia disertai Laju Endap Darah (LED) yang
cepat. Pada anemia sel sabit, akantositosis, sferositosis serta poikilositosis berat,
laju endap darah tidak cepat, karena pada keadaan-keadaan ini pembentukan
rouleaux sukar terjadi. Pada polisitemia dimana jumlah eritrosit/l darah
meningkat, Laju Endap Darah (LED) normal.

BAB VI
KESIMPULAN

Dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa dari dua
sampel darah menunjukan laju endap darah normal.

DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/139/jtptunimus-gdl-febriaribr-6915-3babii.pdf
http://repository.maranatha.edu/2685/3/0910148_Chapter1.pdf

http://jhenatalicha.blogspot.co.id/2012/04/pemeriksaan-led-hitung-jenisleukosit.html
https://stikesmrm.wordpress.com/
http://putrakietha.blogspot.co.id/2013/11/pemeriksaan-led-laju-endapdarah_1744.html
Diakses pada tanggal 04 September 2015

Você também pode gostar