Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
bumi adalah antara 0,05 sampai 1,5 persen dan menaik dengan naiknya
titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu terlalu
lama berhubungan dengan udara. Senyawa yang terbentuk dapat berupa:
alkohol, keton, eter, dll, sehingga dapat menimbulkan sifat asam pada
minyak bumi. Oksigen dapat meningkatkan titik didih bahan bakar.
3.2.3. Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu
0,1-2%. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen
mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum
(getah) pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi
titik didih tinggi.
3.2.4. Unsur-Unsur Logam
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada
proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat
menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas, dan
pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya
oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat
membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari
pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium
dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan
turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.
N Hidrokarbo
o.
n
RataRata
Rentang
1.
Naptena
49%
30-60%
2.
Parafin
30%
15-60%
3.
Aromatik
15%
3-30%
4.
Aspaltena
6%
sisa-sisa
4.
Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk
hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang
ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi
mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah berat
jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari
air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak
bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi
ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang
menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap
ditambang.
Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan
pendinginan, gas proteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid
Proteleum Gas)
Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan
berbagai sifat fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas
baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan
minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking, reforming,
polimerisasi, treating, dan blending.
Kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya seperti
titik didih dan viskositasnya (kekentalan), dan juga sifat kimianya. Hasil
dari distilasi minyak bumi menghasilkan beberapa fraksi minyak bumi
seperti berikut.
6.1. Residu
Saat pertama kali minyak bumi masuk ke dalam menara distilasi, minyak
bumi akan dipanaskan dalam suhu diatas 500oC. Residu tidak menguap
dan digunakan sebagai bahan baku aspal, bahan pelapis antibocor, dan
bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas). Bagian minyak bumi
yang menguap akan naik ke atas dan kembali diolah menjadi fraksi
minyak bumi lainnya.
Aspal digunakan untuk melapisi permukaan jalan. Kandungan utama aspal
adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik, dan aromatik yang
mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Unsur-unsur selain
hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen,
belerang, dan beberapa unsur lain. Secara kuantitatif, biasanya 80%
massa aspal adalah karbon, 10% hidrogen, 6% belerang, dan sisanya
oksigen dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium.
6.1. Oli
Oli adalah pelumas kendaraan bermotor untuk mencegak karat dan
mengurangi gesekan. Oli dihasilkan dari hasil distilasi minyak bumi pada
suhu antara 350-500oC. Itu dikarenakan oli tidak dapat menguap di antara
suhu tersebut. Kemudian, bagian minyak bumi yang lainnya akan
menguap dan menuju ke atas untuk diolah kembali.
6.3. Solar
Solar adalah bahan bakar mesin diesel. Solar adalah hasil dari pemanasan
minyak bumi antara 250-340oC. Solar tidak dapat menguap pada suhu
tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk
diolah kembali.
Umumnya, solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi.
Kualitas minyak solar dinyatakan dengan bilangan setana. Angka setana
6.5. Nafta
Nafta adalah bahan baku industri petrokimia. Nafta dihasilkan dari
pemanasan minyak bumi pada suhu antara 70-170oC. Nafta tidak dapat
menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan
terbawa ke atas untuk diolah kembali.
dan
6.7. Gas
Hasil olahan minyak bumi yang terakhir adalah gas. Gas merupakan
bahan baku LPG (Liquid Petroleum Gas) yaitu bahan bakar kompor gas.
Supaya gas dapat disimpan dalam tempat yang lebih kecil, gas
didinginkan pada suhu antara -160 sampai -40oC supaya dapat berwujud
cair.
Sebenarnya, senyawa alkana yang terkandung dalam LPG berwujud gas
pada suhu kamar. LPG dibuat dalam bentuk gas untuk berat yang sama.
Wujud gas LPG diubah menjadi cair dengan cara menambah tekanan dan
menurunkan suhunya.
7.1. LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI,
merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang
gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana
(C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12)
yang dicairkan
7.3. Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang
peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis
hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung
komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.
7.5. Solar
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk
akhir yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang
diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F.
Kettering.
7.6. Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara
dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi
sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang
berhubungan
7.7. Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti
oleh bahan bakar padat. Bahan bakar yang digunakan adalah paraffin
7.9. Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive),
berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal
sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran
beraspal yang digunakan sebagai bahan pelapis jalan raya.
7.10. Plastik
Plastik adalah bahan yang elastik, tahan panas, mudah dibentuk, lebih
ringan dari kayu, dan tidak berkarat oleh adanya kelembapan. Plastik
selain harganya murah, juga dapat digunakan sebagai isolator dan mudah
diwarnai. Sedangkan kelemahan plastik adalah tidak dapat dihancurkan
(degredasi). Contoh plastik adalah polietilena, polistirena, (Styron,
Lustrex, Loalin), poliester (Mylar, Celanex, Ekonol), polipropilena (PolyPro, Pro-fax), polivinil asetat.
Polietilena atau PE (Poly Eth, Tygothene, Pentothene) adalah polimer dari
etilena (CH2 = CH2) dan merupakan plastik putih mirip lilin, dapat dibuat
dari resin sintetik dan digolongkan dalam termoplastik (plastik tahan
panas). Polietilena mempunyai sifat daya tekan baik, tahan bahan kimia,
kekuatan mekanik rendah, tahan kelembapan, kelenturan tinggi,
hantaran elektrik rendah. Berdasar kerapatannya PE dibagi dua yaitu PE
dengan kerapatan rendah (digunakan sebagai pembungkus, alat rumah
tangga dan isolator) dan yang berkerapatan tinggi (dimanfaatkan sebagai
drum, pipa air, atau botol).
Plastik disamping mempunyai kelebihan dalam berbagai hal, ternyata
limbahnya dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Penyebabnya
yaitu sifat plastik yang tidak dapat diuraikan dalam tanah. Untuk
mengatasi masalah ini para pakar lingkungan dan ilmuwan dari berbagai
disiplin ilmu telah melakukan berbagai penelitian dan tindakan,
diantaranya yaitu dengan cara mendaur ulang limbah plastik, Namun cara
ini tidak terlalu efektif karena hanya sekitar 4% yang dapat didaur ulang.
sisanya menggunung di tempat penampungan sampah. Sebagian besar
plastik yang digunakan masyarakat merupakan jenis plastik polietilena.
Ada dua jenis polietilena, yaitu high density polyethylene (HDPE) dan low
density polyethylene (LDPE). HDPE banyak digunakan sebagai botol
plastik minuman, sedangkan LDPE untuk kantong plastik.
Pemanasan polietilena menggunakan metode pirolisis akan terbentuk
suatu senyawa hidrokarbon cair. Senyawa ini mempunyai bentuk mirip
lilin (wax). Banyaknya plastik yang terurai adalah sekitar 60%, suatu
jumlah yang cukup banyak. Struktur kimia yang dimiliki senyawa
hidrokarbon cair mirip lilin ini memungkinkannya untuk diolah menjadi
minyak pelumas berkualitas tinggi. Pada pembahasan sebelumnya telah
dijelaskan bahwa minyak pelumas yang saat ini beredar di pasaran
berasal dari pengolahan minyak bumi. Sifat kimia senyawa hidrokarbon
cair dari hasil pemanasan limbah plastik mirip dengan senyawa
hidrokarbon yang terkandung dalam minyak mentah sehingga dapat
diolah menjadi minyak pelumas. Pengubahan hidrokarbon cair hasil
pirolisis limbah plastik menjadi minyak pelumas menggunakan metode
hidroisomerisasi. Minyak pelumas buatan ini diharapkan dapat digunakan
untuk kendaraan bermotor dengan kualitas yang sama dengan minyak
bumi hasil penyulingan minyak mentah, ramah lingkungan, sekaligus
ekonomis.
8.2. Ekstraksi
Ekstraksi minyak adalah proses pemindahan minyak dari sumur minyak.
Minyak Bumi biasanya diangkat ke Bumi dalam bentuk emulsi minyak-air,
dan digunakan senyawa kimia khusus yang namanya demulsifier untuk
memisahkan air dan minyaknya. Ekstraksi minyak ongkosnya mahal dan
terkadang merusak lingkungan. Eksplorasi dan ekstraksi minyak lepas
pantai akan mengganggu keseimbangan lingkungan di lautan.
Karena kapal tangker itu bocor, maka minyak mentah yang ada di
dalamnya akan keluar dan jatuh keair sehingga mengakibatkan
pencemaran air.
9.1. Ethanol
Merupakan bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tanaman,
seperti jagung dan gandum. Bahan bakar ini dapat dicampur dengan
bensin untuk meningkatkan kadar oktan dan kualitas emisi. Namun,
ethanol memiliki dampak negatif terhadap harga pangan dan
ketersediannya.
9.3. Listrik
Listrik dapat digunakan sebagai bahan bakar transportasi, seperti baterai.
Tenaga listrik dapat diisi ulang dan disimpan dalam baterai. Bahan bakar
ini menghasilkan tenaga tanpa ada pembakaran ataupun polusi, namun
sebagian dari sumber tenaga ini masih tercipta dari batu bara dan
meninggalkan gas karbon.
9.4. Hidrogen
Hidrogen dapat dicampur dengan gas alam dan menciptakan bahan bakar
untuk kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang
menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Walaupun begitu, harga
untuk penggunaan hidrogen masih relatif mahal.
9.5. Propana
Propana atau yang biasa dikenal dengan LPG merupakan produk dari
pengolahan gas alam dan minyak mentah. Sumber tenaga ini sudah
banyak digunakan sebagai bahan bakar. Propana menghasilkan emisi
9.6. Biodiesel
Biodiesel merupakan energi yang berasal dari tumbuhan atau lemak
binatang. Mesin kendaraan dapat menggunakan biodiesel yang masih
murni, maupun biodiesel yang telah dicampur dengan minyak. Biodiesel
mengurangi polusi yang ada, akan tetapi terbatasnya produk dan
infrastruktur menjadi masalah pada sumber energi ini.
9.7. Methanol
Methanol yang juga dikenal sebagai alkohol kayu dapat menjadi energi
alternatif pada kendaraan. Methanol dapat menjadi energi alternatif yang
penting di masa depan karena hidrogen yang dihasilkan dapat menjadi
energi juga. Namun, sekarang ini produsen kendaraan tidak lagi
menggunakan methanol sebagai bahan bakar.
9.8. P-Series
P-series merupakan gabungan dari ethanol, gas alam, dan
metyhltetrahydrofuran (MeTHF). P-series sangat efektif dan efisien karena
oktan yang terkandung cukup tinggi. Penggunaannya pun sangat mudah
jika ingin dicampurkan tanpa ada proses dengan teknologi lain. Akan
tetapi, hingga sekarang belum ada produsen kendaraan yang
menciptakan kendaraan dengan bahan bakar fleksibel.
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/06/minyak-bumi-artikel-lengkap.html