Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Sistem Hematologi Dan
Imunologi Malaria
Kami menyadari tugas ini masih kurang sempurna karena keterbatasan sumber buku
dan pengetahuan kami baik segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membantu demi kesempurnaan tugas ini.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan tugas ini. Akhirnya, kami mengharapkan semoga tugas ini dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya.
Jambi,
Desember,2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...............................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian .....................................................................................
2.8 Komplikasi......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Malaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit ini sangat
dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk untuk
berkembangbiak dan berpotensi melakukan kontak dengan manusia dan menularkan parasit
malaria. Contoh faktor-faktor lingkungan itu antara lain hujan, suhu, kelembaban, arah dan
kecepatan angin, ketinggian. Salah satu faktor lingkungan yang juga mempengaruhi
peningkatan kasus malaria adalah penggundulan hutan, terutama hutan-hutan bakau di
pinggir pantai. Akibat rusaknya lingkungan ini, nyamuk yang umumnya hanya tinggal di
hutan, dapat berpindah di pemukiman manusia, kerusakan hutan bakau dapat menghilangkan
musuh-musuh alami nyamuk sehingga kepadatan nyamuk menjadi tidak terkontrol.
1.3
Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas Sistem Hematologi
dan Imunologi yang berjudul Malaria. Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah
menjawab pertanyaan yang telah dijabarkan pada rumusan masalah agar penulis ataupun
pembaca tentang konsep Anemia Hemolytic serta proses keperawatan dan pengkajiannya.
BAB II
KONSEP DASAR TEORI
2.1 Pengertian
Malaria adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik yang disebabkan oleh protozoa
(genus plasmodium) yang hidup intra sel (Iskandar Zulkarnain, 1999).
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut dan kronik disebabkan oleh protozoa
ganas plasmodium ditandai dengan demam, anemia, dan spelomegali (Mansjoer Arif, dkk,
Kapita Selekta Kedokteran Edisi III, 2001).
Malaria adalah penyakit demam menular yang disebabkan oleh protozoa ganas
plasmodium yang merupakan parasit pada sel darah merah. Malaria ditularkan oleh nyamuk
anopheles dan ditandai oleh serangan menggigil dan demam berkeringat yang terjadi pada
interval yang bergantung pada waktu yang diperlukan untuk perkembangan generasi bara
parasit dalam tubuh (Ghipson. JM., Mikrobiologi dan Parasiologi Modern Untuk Perawat,
1996).
Malaria adalah penyakit infeksi yang dapat bersifat akut maupun kronik, disebabkan oleh
protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali
2.2
Penyebab (etiologi)
Disebabakan oleh gigitan nyamuk anopheles yang mengandung plasmodium yang
terdapat dalam kelenjar ludah nyamuk anopheles
Disebabakan oleh parasit (protozoa)
Protozoa genus plasmodium merupakan penyebab dari malaria yang terdiri dari empat
spesies, yaitu :
2.3
Patofisiologi
Dibagi 2 :
Fase aseksual, dalam tubuh manusia.
Siklus dimulai ketika anopheles betina nenggigit manusia dan memasukkan sporozoid
yang terdapat pada air liurnya, kedalam darah manusia. Jasat yang langsing dan lincah ini
dalam waktu 30 menit sampai satu jam memasuki sel parenkim hati dak berkembang biak
membentuk skizon hati yang mengandung ribuan merozoid. Proses ini disebut skitogani
eksoeritrosit karena parasit belum masul kedalam sel darah merah. Lama fase ini berbeda,
untuk tiap spesies plasmodium. Pada akhir fase skizon hati pecah, merozoid keluar, lalu
masuk dalam aliran darah (disebut sporulasi).
Fase eritrosit dimulai saat merozoid dalam darah menyerang sel darah merah dan
membentuk trofozoid. Proses berlanjut menjadi trofozoid skizon merozoid. Setelah dua
sampai 3 generasi merozoid berubah menjadi bentuk seksual
Fase seksual, dalam tubuh nyamuk.
Jika nyamuk anopheles betina menghisab darah manusia yang mengandung parasit
malaria, parasit bentuk seksual masuk kedalam perut nyamuk. Bentuk ini mengalami
pematangan menjadi mikrogametosit dan makrogametosit dan terjadilah pembuahan
yangdisebut zygot. Selanjutnya ookinet menembus dinding lambung nyamuk dan menjadi
ooksida. Jika ooksida pecah, ribuan sporozoid dilepaskan dan mencapai kelenjar air liur
nyamuk dan siap ditularkan jika nyamuk menggigit tubuh manusia.
2.4
Manifestasi klinis
Pada anamnesa adanya riwayat bepergian ke daeah yang endemis malaria tanda dan
jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap seangan ditandai dengan bebeapa serangan
demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit 1
jam), puncak demam (2 6 jam), dan tingkat berkeringat (2 4 jam). Demam akan mereda
secara bertahan karena tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respon
imun.
2. Splenomegali
Merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongeori menghitam dan menjadi
keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang bertambah.
3. Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling kerap adalah anemia karena P.
Falciparum. Anemia disebabkan oleh :
a.
Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritrosit dalam sum-sum tulang belakang.
d. Ikterus
Disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar.
2.5
WOC
2.6
Penatalaksanaan
2.7
Pemeriksaan Penunjang
Malaria serebal adalah kejang-kejang penurunan keadaan sampai koma. Terjadi karena
edema pada otak akibat tersumbatnya pembuluh darah otak akibat dipenuhi oleh kuman
malaria.
2.
Malaria imperpirealia; penderita tidak mampu berkeringan sehingga suhu tubuh terus naik
sampai 42-430 C.
3. Gangguan Hepar ; urine menjadi merah tua atau hitam kerena hemoglobin akibat hemolisis
berlebihan.
4.
Gangguan tearktus gastro intesitinalis, sehiingga timbul diare hebat, kadang mengandung
lender dan darah.
5. Black Water Fever ; urine menjadi merah tua atau hitam kerena hemoglobin akibat hemolisis
berlebihan.
6. Kambuh kembali
a.
Rekrudensi (shor team relapses) yaitu timbul karena parasit malaria dalam eritrosit menjadi
banyak, timbul beberapa minggu setelah penyakit sembuh.
b. Rekuren (log team relapses) yaitu karena parasit siklus eksoeristoris masuk dalam darah dan
menjadi banyak. Biasanya timbul kira-kira 6 bulan setelah penyakit sembuh.
BAB III
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
3.1. Tinjauan Kasus
Tn.G umr 40 thn datang kepoly rumah sakit umum raden mataher jambi dengan keluhan
badan terasa dingin mengigil, setelah dingin mengigil hilang timbul suhu badan makin lama
makin panas dan pada saat badan panas banyak mengeluarkan keringan seperti orang mandi,
dan gejala udah 3 kali berulang, perut muat bersertai muntah, kepala terasa sakit, timbulnya
setiap 2 hari sekali, mukosa bibir tampak kering TD 110/70 mmHg, RR 26 x/i, HR 90x/i,
suhu 400 C.
Pengkajian
DS :
Pada saat badan dingin mengigil hilang, timbul suhu badan makin lama makin panas 400 C.
TD
: 110/60 mmhg
RR
: 26x/i
HR
: 90X/i
SUHU
: 40 C
DATA
PENYEBAB
DS : - Tn g mengeluhkan - virus
badan
terasa
dingin
menggigil
TN G mengatakan padan
saata dingin dan menggigil
MASALAH
- hipotermi
panas
Tn
mengeluarkan
Kekurangan
volume
cairan dalam tubuh
bnayak
keringat
seperti mandi
Tn G mengeluhkan, perut
terrasa
mual dan
disertai
muntah
DO : - mukosa bibir tampak
kering
DS : - Tn G mengatakan - mual dan muntah
Nutrisi kurang
kebutuhan tubuh
dari
muntah
DO : - mukosa bibir tampak
kering
DS : - Tn G mengatakan Kelemahan fisik
demam
menggiigil,
Intoleransi aktifitas
badan
3.3
NO
1
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Ras
Kriteria hasil
suhu tubuh klien kembali normal
Den
protozoa
KH :
selimut klien
hang
selim
diha
men
kedi
me
bany
nyam
den
TTV
kead
ant
men
- ganti pakaian yang
pire
basah
men
Gangguan keseimbangan
seimbang
dan
KH :
men
dengan program
hila
pengobatan
den
obsevasi TTV
dan
penc
cair
ber
den
dok
3
jelaskan pentingnya
dibe
den
KH :
tent
hidangkan makanan
mak
anoreksia
dan
pors
secara variasi
den
mak
hang
makanan ringan
tapi
klie
wala
makanan /diet
den
lema
men
bers
den
mak
men
den
ahli
mak
dan
4
den
kelemhan fisik
menyeluruh terhadap
kem
KH :
mem
memenuhi kebutuhan
kita
yang
dila
send
me
membantu dalam
mem
eliminasi
dan
elim
mengosok gigi
mer
seha
men
kuku
fisik
me
tindakan keperawatan
men
ram
kuk
nyam
infe
me
mer
akan
pada
den
kelu
mem
kepe
BAB 1V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Malaria adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik yang disebabkan oleh
protozoa (genus plasmodium) yang hidup intra sel (Iskandar Zulkarnain, 1999).
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut dan kronik disebabkan oleh protozoa
ganas plasmodium ditandai dengan demam, anemia, dan spelomegali (Mansjoer Arif, dkk,
Kapita Selekta Kedokteran Edisi III, 2001).
Malaria disebabkan karena infeksi oleh parasit :
vivax
: Menyebabkan malaria tertiana benigna
ovale
: Menyebabkan malaria tertiana benigna
ciparum
: Menyebabkan malaria kuartana
alciparum
: Menyebabkan malaria tertiana maligna yang berat, progrefsif dan biasanya fatal.
Usaha yang paling mungkin dilakukan adalah usaha-usaha pencegahan dan
pemberantasan terhadap penularan parasit.
1. Menghindari gigian nyamuk malaria
Disarankan untuk memakai baju lengan baju panjang dan celana panjang saat keluar rumah,
terutama pada malam hari. Biasanya nyamuk malaria menggigit pada malam hari. Serta
menggunakan kelambu saat tidur, masyarakat juga bisa memakai minyak anti nyamuk
(mosquito repellent) saat tidur dimalam hari untuk mencegah gigitan nyamuk malaria.
2. Membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa
Untuk membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa, dapat dilakukan beberapa tindakan
berikut ini :
- Penyemprotan Rumah
Sebaiknya, penyemprotan rumah-rumah didaerah endemis malaria dengan insektisida
dilaksanakan dua kali alam setahun dengan interval waktu enam bulan.
4.2. Saran
Dalam penulisan makalah yang berjudul Asuhan keperawatan pada malaria S nantinya
makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Namun
penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih bnyak terdapat kekurangan baik dalam
penulisan maupun penyusunannya. Oleh karena itu kritik dan saran yng bersifat membangun
sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA