Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
Ayu Rahayu
(31112119)
Farida Sonya
(31112132)
A. Dasar Teori
Antibiotika adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme
(khususnya dihasilkan oleh fungi) atau dihasilkan secara sintetik yang dapat
membunuh atau menghambat perkembangan bakteri dan organisme lain
sedangkan Antimikroba adalah obat yang digunakan untuk memberantas infeksi
mikroba pada manusia. Antibiotika merupakan segolongan senyawa, baik alami
maupun sintetik, yamg mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses
suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh
bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit
infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan
sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transporman. Antibiotika bekerja seperti
pestisida dengan menekan atau memutuskan satu mata rantai metabolisme, hanya
saja targetnya adalah bakteri. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara
kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang
tidak wajar bagi kuman untuk hidup.
Antibiotika tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau
nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotika sangat beragam keefektifannya dalam
melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram
negative atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya
juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi
tersebut .
Ada banyak cara untuk menggolongkan antibiotik, salah satunya
berdasarkan struktur kimianya. Berdasarkan struktur kimianya, antibitik
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Golongan Aminoglikosida
Diantaranya adalah amikasin, gentamisin, kanakmisin, neomisin, paromisin,
sisomisin, streptomisin, dan tobramisin.
2. Golongan Beta-Laktam
Diantaranya golongan karbapenem(ertapenem, imipenem, meropenem),
golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil,
seftazidim), golongan beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin
(penisilin, amoksisilin).
yang bersifat
Sampel amoxicillin.
b.
Pelarut etanol
c.
HCl
d.
H2SO4
C. Cara kerja
Isolasi
Analsisi kuantitatif
D. Perhitunga.
a. Larutan baku standar amoksilin 500 ppm dalam 100 mL
Konsentrtasi
(ppm)
5
10
15
20
25
30
Absorban
0.305
0.482
0.535
0.601
0.668
0.765
Y = ax + b
0,212 = 0.0835x + 0.2669
X =
X =
= 0,657 x 4000 kali pengenceran
= 2628 ppm/10ml
%=
E. Pembahasan
Analisis suatu kadar dari sediaan obat dapat dilakukan secara kualitatif
ataupun kuantitatif, hal tersebut dapat ditentukan berdasarkan struktur kimia yang
dimiliki oleh suatu senyawa. Dalam praktikum kali ini dilakukan penetapan kadar
dari
amoksisilin
pada
sediaan
suspensi
dengan
menggunakan
metode
F. KESIMPULAN
Pada penetapan kadar sampel amoksisilin dari sediaan suspensi, digunakan
metode analisis kuantitatif spektrofotometri UV-Vis yang diperoleh persamaan y
= 0.0835x + 0.2669 dari kurva kalibrasi. Dengan absorbansi sampel 0,212 dan
panjang gelombang 221,0 nm maka diperoleh kadar sampel amoksisilin sebesar
131,4%.
DAFTAR PUSTAKA
DepKes RI. Farmakope Indonesia Edisi IV. DEPKES RI: Jakarta. 1995.