Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DI MANGGARAI BARAT
2012
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini impor daging dan sapi bakalan sangat besar, sekitar 30 persen dari
kebutuhan daging nasional. Bahkan ada kecenderungan volume impor terus meningkat
yang secara otomatis akan menguras devisa negara sangat besar. Bila kondisi ini tidak
diwaspadai, hal ini dapat menyebabkan kemandirian dan kedaulatan pangan hewani
khususnya daging sapi semakin jauh dari harapan, yang pada gilirannya berpotensi
masuk dalam food trap negara eksportir.
Untuk mewujudkan ketahanan pangan hewani asal ternak yang berbasis
sumberdaya domestik, pemerintah kembali mencanangkan program Percepatan
Pencapaian Swasembada Daging Sapi Tahun 2014 (PPSDS-2014). Keberhasilan
program swasembada daging sapi 2014 akan sangat tergantung kepada partisipasi
penuh stakeholders peternakan, sehingga bagaimanapun baiknya program yang
disusun tidak akan berhasil tanpa partisipasi masyarakat peternak dan para pelaku
peternakan sapi potong lainnya
Usaha pengembangan ternak sapi potong cukup mampu memberi manfaat
ekonomi bagi peternak rakyat. Sapi biasanya diternakkan oleh para petani di desa-desa
secara tradisional, seperti yang dilakukan di Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten
Manggarai Barat. Di desa Siru inilah letak kelompok ternak Harapan Sejahtera-Siru
berada. Seluruh masyarakat hidup dari lahan pertanian dan sebagian penduduk yang
bekerja di bidang pertanian memiliki ternak sapi atau kerbau yang dijadikan sebagai
penghasilan sampingan yang sangat menunjang kebutuhan ekonomi mereka. Setiap
rumah tangga biasanya dapat memelihara 2 (dua) sampai 5 (empat) ekor sapi dengan
baik.
Peluang pasar ternak sapi potong di Manggarai Barat cukup tinggi. Walaupun
demikian, petani ternak sapi potong di Siru perlu memperoleh bantuan dalam meraih
peluang pasar tersebut dengan mengatasi beberapa kendala yang dihadapi. Salah satu
kendala yang saat ini dialami adalah kurangnya modal petani dalam rangka
peningkatan jumlah skala usaha ternak melalui pengadaan bibit atau bakalan.
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
Belakangan ini harga bibit sapi sangat tinggi, sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat
petani yang berpendapatan rendah. Kendala yang lain adalah ketidak pastian berat
ternak yang menjadi dasar penentuan harga, dan kepastian pembayaran ternak yang
dijual.
Kondisi ini tentu membutuhkan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak.
Untuk mengatasi kendala kurangnya modal dari petani. Dengan demikian dapat
membantu peternak dalam rangka peningkatan pendapatan dan kesejahteraan dan
ketahanan pangan secara nasional- pun dapat tercapai.
B. TUJUAN
Tujuan pengembangan usaha peternakan adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menciptakan lapangan kerja baru bagi anggota kelompok ternak dan keluarganya.
7.
8.
Diberikannya bantuan modal usaha untuk pengadaan bibit sapi kepada anggota
kelompok ternak Harapan Sejahtera-Siru.
C. SASARAN
1.
2.
Memanfaatkan limbah tanaman untuk makanan ternak dan penanaman pakan ternak
dengan cara tumpang sari pada lahan-lahan pertanian yang ada.
3.
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
4.
Dapat memproduksi hasil ikutan lainnya, seperti pupuk kompos, daging olahan, dan
lain-lain.
5.
6.
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
POTENSI WILAYAH
DAN FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN USAHA
Desa Siru Kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai Barat merupakan daerah
yang cukup ideal untuk pengembangan Agribisnis Sapi Bali karena didukung oleh
beberapa faktor antara lain:
masyarakat
sepanjang
tahun.
Agro-ekosistem
didominasi
oleh
padang
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
F. Permintaan pasar
Pasar untuk sapi sangat baik, permintaan dari konsumen lokal maupun antar
pulau terus meningkat. Pemotongan ternak yang tercatat selama dua tahun terakhir
menunjukkan peningkatan. Data BPS 2009 menunjukkan total pengeluaran ternak sapi
tahun 2008 meningkat 48% dari tahun 2007 yang mencapai 231 ekor. Sedangkan total
pemotongan resmi ternak sapi tahun 2008 mencapai 118 ekor. Sebagian besar ternak
sapi dan kerbau dijual ke daerah NTB dan Sulawesi.
Keamanan Ternak
Pemeliharaan ternak selama di desa dilakukan oleh peternak dengan membuat
kandang secara kelompok yang berdekatan dengan pemukiman penduduk. Selama
dalam kurun waktu lebih dari 5 (lima) tahun di desa Siru tidak pernah ada masyarakat
yang kehilangan ternak sapi.
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
N
o
1
2
3
Uraian
Jml
Rehab Kandang
Timbangan Sapi
Instalasi air :
1
1
Mesin Air
Pipa
35
3
Selang
Bangunan
4
1
pengolahan pupuk
5
Peralatan Kantor
1
Jumlah Investasi/Biaya Tetap
6
7
9
10
11
Satua
n
Unit
Paket
Batan
g
roll
Harga
Satuan
Biaya
Pertahun
Total Rp
20.000.000,21.000.000,-
1.000.000,
-
1.000.000,-
20.000,-
700.000,-
100.000,-
300.000,-
Unit
5.000.000,-
Paket
2.000.000,50.000.000;-
100
Ekor
5.050.000,
-
505.000.000,-
100
Ekor
4.767,-
85.806.000,-
Paket
Kg
Manager
1 org
Bulan
Administrasi
keuangan
1 org
Bulan
Bakalan Sapi
Konsentrat dan
hijauan/6 bulan
Kesehatan
Pengolahan pupuk
kandang 162 ton
Tenaga Kerja :
9.000.000,394,-
63.828.000,-
1.800.000, 21.600.000,
700.000,-
8.400.000,-
21.600.000,8.400.000,-
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
2 org
- Penjaga malam
Jumlah Biaya Variabel
JUMLAH TOTAL BIAYA
Bulan
400.000,-
9.600.000,-
9.600.000,703.234.000,753.234.000,-
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
Dapat ditampilkan bahwa dengan teknik dan dukungan yang ada, perkiraan
biaya produksi dapat diketengahkan pada tabel berikut :
200 kg
2% X 200 kg
4 kg
200 kg - 4 kg
196 kg
126 kg
322 kg
Berat rata-rata
(200+322)/2
Rp. 50.000,--
261
Rp. 5,000,000
Rp. 50,000
5,050,000.00
26,030.93
18
105
18 kg + 120kg.
223
6.53
70% X 6.53 kg
4.57
No.
1
BK 6,53 kg
TDN
Bahan %
TDN 4.57
kg.
BK
Bahan %
Jumlah
Bahan Kg.
5=3X4
7=3/6
a.
2.61
51%
1.33
22.40%
11.65
b.
Singkong 10% BK
0.65
79%
0.51
32.30%
2.01
c.
Konsentrat 50% BK
3.27
84%
2.73
90.00%
2.94
Jumlah
6.53
4.57
16.6
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
Jenis Bahan
Jumlah
Harga
Satuan( Rp)
(kg)
Harga
Rata-rata
(Rp)
a.
Konsentrat
b.
2.94
1000
2,940
2,675
11.65
100
1,165
c.
Singkong 10%
1,060
2.01
400
804
732
d.
0.03 m3
1,200.00
36
33
e.
Starbio
0.05
9,000.00
450
410
f.
Premix/Mineral
0.02
6,000.00
Jumlah Harga
(Rp)
120
108
5,504
5018
105,378
752,700
858,078
4,767
a.
b.
1,000
1,500
500
ANALISA BIAYA PENUNJANG UNTUK 100 EKOR SAPI POTONG PER TAHUN
a.
BANGUNAN KANDANG
Rehabilitasi kandang anggota (Rp)
25,000,000
21,000,000
50 unit X Rp.40.000,-
2,000,000
2,000,000
50,000,000
b.
10% X Rp.25.000.000,-
2,500,000
Peralatan timbangan
2,100,000
Peralatan bantu
50% X Rp.2,000,000,-
1,000,000
10% X Rp.2.000,000,-
200,000
10
5,800,000
Rp. 5,800,000,-/90
Rp. 64,444,--/365
64,444
176
a.
Biaya ransum
858,060
b.
Biaya pemeliharaan
378,000
c.
Biaya penyusutan
31,680
100 hari
1,267,740
d.
1 ekorXRp.5,050,000,-
5,050,000
Rp. 1,267,740,-+Rp.5,050,000,-
6,317,740
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
e.
6,317,740/322
322
19,620
25,505
Dibulatkan
11
25,500
1 ton X Rp.50.000,-
Serbuk gergaji
Abu sekam/kayu
18,000
Kapur
18,000
Stardec
150,000
3,000
50,000
3,750
25,000
90,000
357,750
35,775
393,525
Rp. 393.525,-/1,000 kg.
394
600
206
secepatnya
setelah
mendapatkan
dana
dari
pihak
pendana.
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
Kelompok Ternak
b.
c.
d.
Pemerintah
e.
Perbankan
f.
a.
b.
Antar pedamping kelompok tani dan peternak memiliki kesamaan visi dan misi tujuan
dalam mengembangkan usaha peternakan ini dan saling menguntungkan semua pihak.
c.
Dibuat perjanjian kerja sama antara kelompok ternak dan peternak yang akan
memperoleh bantuan yang berorientasi bisnis yang dijadikan pedoman bersama.
d.
Koordinasi yang intensif dengan semua pihak yang berkaitan dengan proyek
pengembangan usaha ternak sapi potong pada kelompok ternah Harapan SehajteraSiru.
Untuk pola kemitraan ini dapat berhasil dengan baik diperlukan beberapa
persyaratan sebagai berikut:
Masing-masing pihak pelaku usaha, bertindak sesuai kewajiban dan hak masing-masing
dan diatur dalam perjanjian kerjasama yang saling mengikat kedua belah pihak.
Pengelolaan usaha dilakukan secara profesional yang berorientasi pada effisiensi biaya
dan optimalisasi usaha.
D. ASPEK PRODUKSI
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
Teknik penggemukan.
2.
Manajemen pakan.
3.
4.
Umur penggemukan.
5.
Pemeliharaan kesehatan
6.
1. Teknik penggemukan
Sistem Penggemukan
Penggemukan dengan sistem dry lot fattening merupakan salah satu cara yang
mengutamakan pemberian pakan biji-bijian seperti konsentrat, bekatul, singkong,
ampas bio dan sebagainya, sedangkan pakan hijauan diberikan dalam jumlah terbatas.
Penggemukan dilaksanakan sapi berada di kandang terus menerus tidak digembalakan
atau dipekerjakan diberi pakan sesuai ketentuan dan mudah dikontrol kondisi
kesehatannya. Cara ini akan menghasilkan mutu daging yang berkualitas, biaya
perawatan murah, karena 1 orang mampu merawat sapi + 20 ekor, dan selain effsisien
juga ramah lingkungan.
Perkandangan
Dengan sistem dry lot fattening kandang dibuat untuk sapi secara kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari jumlah sapi + 4 6 ekor. Luasan kandang per ekor sapi
memerlukan kandangan + 1,5 2 m2.
Konstruksi kandang dibuat permanen dengan lantai kandang diplester dengan posisi
miring supaya kotoran, air kencing tidak bercampur dengan tanah dan mudah untuk
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
dibersihkan. Agar kandang tidak becek maka alas kandang diberikan serbuk gergaji
kayu, sehingga kotoran tidak menempel di badan sapi.
Kandang dibuat dengan ventilasi cukup, kandang di lengkapi tempat pakan kering,
hijauan dan tempat air minum.
Kotoran sapi dibersihkan setiap 4 - 5 hari sekali, dan kotoran dikeluarkan ke tempat
yang sudah disiapkan untuk langsung diproses menjadi pupuk kompos.
2. Manajemen pakan
o Penyediaan
Pakan dapat diambil dari alam (ngarit). Selain itu dengan melakukan penanaman
dengan menggunakan teknologi Sistem Tiga Strata (3S) yaitu :
Strata I: dengan menanam rumput-rumputan ( Rumput Setaria, Rumput Raja, Rumput
Gajah dan lain-lain, dan legume merambat/legume herba (Arachis, Centro, Clitoria dan
lain lain). Digunakan untuk penyediaan pakan musim hujan (Desember Mei).
Strata II : dengan menanam hijauan semak atau pohon kecil seperti Gamal, Lamtoro,
Turi, Banten, Kelor dan lain-lain. Digunakan untuk pakan di musim pertengahan (Juni
September).
Strata III: dengan menanam hijauan pohon seperti Nangka, Waru, Beringin dan lainlain. Digunakan pada puncak musim kemarau (Oktober-November).
Selain itu penyediaan pakan dapat memanfaatkan limbah pertanian (Jerami,
berangkasan kulit kacang-kacangan dll), limbah industri (dedak padi, ampas tahu,
bungkil kelapa dan lain-lain), serta melalui teknologi pengawetan dalam bentuk kering
(Hay) dan bentuk segar (Silase).
Pakan penguat seperti dedak padi, ampas tahu dan jagung dapat diperoleh melalui
penggilingan padi dan pabrik-pabrik tahu yang ada, atau dapat dibeli di pasar.
o Kebutuhan
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
Kandungan Protein Kasar (PK) pada pakan untuk sapi yang digemukkan sekitar 10 %
dari komposisi pakan, dan Energi sekitar 50% dari Bahan Kering pakan. Pakan sapi
yang intensif adalah pemberian pakan penguat secara penuh. Setiap 45 kg berat sapi
hidup diberikan pakan penguat 1 kg per hari. Kebutuhan pakan/ransum terdiri dari
bahan kering (BK) dan energi yang dapat dicerna (TDN) dengan perhitungan sbb.:
Bahan kering (BK) sebanyak 2,50% X berat badan
TDN dibutuhkan 66% - 70% X bahan kering (BK).
Pakan tambahan berupa premix, mineral, vitamin, starch, masing-masing dengan dosis
0,5% - 1% dari berat pakan penguat sehingga dengan komposisi pakan tersebut diatas
diharapkan mempu menaikkan berat badan sapi 100 kg 150 kg dalam waktu 180 hari
masa penggemukan atau sampai 6 bulan.
o Pemberian
Macamnya (rumput- rumputan, daunan, kacang-kacangan, konsentrat, pakan
tambahan/suplemen,probiotik )
Kandungan Protein pakan sekitar 10%, diperoleh dari Hijauan (Gamal,Rumput
Gajah,dll), makanan Penguat seperti dedak,ampas tahu,dan lain-lain.
Jumlahnya (Hijauan minimal 10 15 % dari Berat Badan (BB) + Pakan penguat 1-2%
BB + Pakan Tambahan/probiotik/UMB).
Pemberian pakan penguat/konsentrat (seperti Dedak padi, Ampas tahu, bungkil kelapa
dan lain-lain) sekitar 1 2 % dari BB kg/ekor/hari
Pemberian pakan pelengkap 0,5-1% dari BB (probiotik, sumber mineral/Urea Molases
Blok/Urea Mineral Molases Blok).
Frequensi pemberian, makin sering makin baik (2 3 kali sehari semalam). Hindari
pemberian sekaligus karena akan banyak tersisa/terbuang.
Untuk pilihan jenis sapi lokal seperti Sapi Bali mudah di peroleh di peternak rakyat di
daerah Manggarai Barat.
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
Keseragaman sapi: sapi yang dipelihara sebaiknya seragam untuk memudahkan tata
laksana, faktor keseragaman harus menjadi pertimbangan dalam mempersiapkan
bakalan sapi yang akan digemukkan.
4. Umur Penggemukan
Sapi umur < 1 tahun waktu penggemukan 8 12 bulan.
Sapi umur > 1 th 2 th. Waktu penggemukan 6 7 bulan.
Sapi umur > 2 th. 2,5 th waktu penggemukan 3 4 bulan.
5. Pemeliharaan Kesehatan
o Diduga bahwa hampir semua bibit/bakalan yang diperoleh dari peternak tradisional
sudah terserang penyakit cacingan. Oleh karenanya pada awal penggemukan agar sapi
bakalan diberikan obat cacing, kemudian diulang kembali setiap 3 4 bulan.
o Pemberian vitamin setiap tiga bulan atau sesuai keperluan misalnya pada saat
pergantian musim.
o Kandang dibersihkan setiap hari, tidak becek, tidak ada genangan air.
o Ternak dimandikan sambil badannya digosok-gosok.
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
E. ASPEK PEMASARAN
Usaha tani ternak sapi mempunyai peluang untuk memasarkan dua jenis produk:
1.
Ternak sapi gemuk yang berat badannya sudah mencapai 322 kg.
2.
berbintang
di
Labuan
Bajo-Komodo
sebagai
daerah
pariwisata
juga
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
mengisyaratkan akan tingginya kebutuhan daging asal sapi untuk kebutuhan tamutamunya.
Ternak sapi dari desa Siru biasanya dibeli oleh para blantik yang datang ke
rumah-rumah warga untuk menawar ternak mereka. Dari hal tersebut kita bisa
melakukan kerjasama dengan para pedagang lama untuk memasarkan ternak sapi
kelompok ternak dengan perjanjian yang saling menguntungkan. Biasanya para blantik
tersebut menjual sapi kepada pembali yang lebih besar yang berasal dari Sulawesi
Selatan dan Bima (NTB), pembeli tersebut mengambil ternak-ternak dari para blantik.
Selain itu peternak juga bisa menjual sapinya ke pengusaha pemotongan sapi di
Labuan Bajo, Ruteng, Borong serta daerah daratan flores lainnya. Dari penjelasan
tersebut tampak bahwa peluang pasar ternak sapi dari para petani ternak cukup tinggi.
Dilihat dari segi harga pasar, peluang pasar ternak sapi potong juga tinggi. Harga
per ekor ternak sapi potong bakalan (sapi yang berumur sekitar 1 2 tahun) rata-rata
Rp. 5.000.000,- dengan berat rata-rata 200 kg. per ekor. Sedangkan harga per kg
daging segar sapi potong, yaitu sapi dipotong setelah 180 hari masa penggemukan
dengan berat sekitar 322 kg dan berat karkas 170 kg., adalah rata-rata Rp. 60.000,- per
kg. Setelah dikurangi biaya penggemukan, maka setiap masa penggemukan peternak
sapi potong dapat meraih laba sekitar 30 % lebih.
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
F. PERKIRAAN LABA-RUGI
Dana bantuan yang diberikan oleh Pemerintah berupa 100 ekor ternak sapi
potong akan di distribusikan kepada 20 anggota Kelompok ternak Harapan SejahteraSiru. Jadi setiap anggota diserahi 5 ekor ternak sapi potong untuk dipelihara. Atas
dasar analisa yang dikemukakan dalam aspek Pemasaran dan Produksi, dapatlah
dibuat perkiraan aliran kas dan rugi/laba usaha ternak sapi potong bantuan pemerintah
kepada Kelompok ternak Harapan Sejahtera-Siru.
Dari data-data yang diperoleh dan diolah, diperkirakan bahwa dengan
memelihara 5 ekor sapi potong, seorang peternak rata-rata akan memperoleh laba
sebesar Rp. 1.145.493,- per bulan. Laba ini diperoleh dari penjualan 5 ekor sapi yang
beratnya 322 kg. hidup, dengan harga berat hidup Rp. 25.000,- per kg. Disamping itu
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
peternak juga berkesempatan menjual pupuk kompos 8 ton setiap 6 bulan, atau satu
kali masa penggemukan. Rata-rata keuntungan yang diperoleh dari penjualan pupuk
kompos adalah Rp. 278.100/,- per bulan.
Perkiraan laba/rugi dari usaha ternak sapi dapat ditampilkan dalam tabel berikut :
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
Dalam Pertelaan Rugi/Laba di atas Saldo Awal Laba dinyatakan = 0 (nol), karena
laba tersebut langsung dikonsumsi oleh anggota. Asumsi-asumsi pembuatan Pertelaan
Rugi/Laba di sampaikan pada bab-bab Pemasaran dan Produksi.
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
Dari analisis tabel diatas dapat disimpulkan bahwa usaha penggemukan sapi di
kelompok ternak Harapan Sejahtera-Siru, layak secara financial dengan R/C = 1,27 (>
1), B/C = 1,27 (> 1).
B. ALIRAN KAS
Arus kas akan menyediakan informasi selama periode penggemukan. Seperti
satu bulan, satu musim tanam, satu tahun Aliran Kas ini disebut sebagai bayangan,
karena dana kas yang sebenarnya dipegang oleh 20 anggota, bukan ada di kelompok
ternak Harapan Sejahtera-Siru. Perbedaan antara aliran kas dengan rugi/laba adalah
bahwa dalam pertelaan aliran kas, hanya penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan
secara tunai saja yang direkam. Biaya penyusutan dan Biaya Resiko Kematian 1%
tidak pasti keluar dari kantong (kasir). Oleh karena itu tidak terekam dalam pertelaan
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info
aliran kas. Pertelaan Aliran Kas Bayangan dimaksud dapat disampaikan pada tabel
berikut :
DikumpulkanOleh:BisnisUsaha.info