Você está na página 1de 5

Jumat, 12 Oktober 2012

ALKOHOL
Sering kita melihat orang mabuk di bar atau tempat yang menyediakan minuman
keras karena orang tersebut meminum minuman keras yang mengandung alkohol. Didalam
minuman keras terdapat berbeda beda kandungan alkoholnya. Ada yang 5 % ada juga 20 %
sampai sampai ada yang 45 %. Apabila kita minum terlalu banyak mengandung alkohol, hal
ini akan menyebabkan penekanan otak bagian atas, sehingga dapat menyebabkan kehilangan
kesadaran.
Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang terkait pada
atom karbon jenuh. Alkohol mempunyai rumus umum ROH, dimana R merupakan alkil, alkil
tersubstitusi, atau hidrokarbon siklik. Alkohol disini tidak termasuk fenol (gugus hidroksil
berikatan dengan cincin aromatik), enol (gugus hidroksil berikatan dengan karbon vinilik)
karena sifat-sifatnya kadang berbeda. Alkohol dapat dianggap merupakan turunan dari air (HO-H) dimana satu atom hidrogennya diganti dengan gugus alkil. Alkohol diklasifikasikan
menjadi tiga kelompok yaitu alkohol primer, sekunder dan tersier.
Alkohol yang gugus hidroksilnya berikatan dengan karbon tak jenuh (sp2) adalah
fenol dan enol atau vinil alkohol. Etanol merupakan salah satu senyawa alkohol yang banyak
dipakai dalam industri farmasi, aditif bahan bakar, pelarut, industri minuman, dan lainya.

Alkohol mempunyai persamaan geometris dengan air, sudut ikatan R-O-H mendekati
nilai tetrahidral, dan atom oksigen terhibridisasi sp3. Gugus OH merupakan gugus yang
polar, dimana atom hidrogen berikatan dengan atom oksigen yang elektronegatif. Alkohol
dapat membentuk ikatan hidrogen intramolekuler sehingga alkohol mempunyai titik didih
lebih besar dari pada eter yang bersesuaian.
Keasaman dan kebasaan alkohol
Sama dengan air, alkohol juga mempunyai sifat asam dan basa. Alkohol bersifat sebagai basa
dengan proton dari asam kuat dan berada kesetimbangan membentuk ion oksonium.
Gambar ion oksonium
Sebagai asama, alkophol akan terdisosiasi dengan memberikan protonnya pada air
menghasilkan H3O+ dan ion alkoksida.
Gambar ion alkoksida

Pengaruh substituen alkil terhadap keasaman alkohol disebabkan karena ion alkoksida yang
dihasilkan dari disosiasi distabilkan oleh pelarut. Makin mudah ion alkoksida disolvasi oleh
air, maka akan stabil, dan alkohol semakin bersifat asam.
Faktor induksi dapat mempengaruhi keasaman alkohol. Substituen halogen sebagai penarik
elektron akan menstabilkan ion alkoksida dengan memancarkan muatan negatif ke daerah
yang lebih luas, sehingga membuat alkohol lebih bersifat asam.
Pembuatan alkohol
Alkohol merupakan bahan baku yang paling penting dalam kimia hidrokarbon, dan tersedia
dalam jumlah yang melimpah dan berharga murah. Ada tiga metode untuk menghasilkan
alkohol sederhana, yaitu

1. Hidrasi alkena yang diperoleh dari reaksi cracking petroleum,


Pada pembentukan petroleum atau minyak bumi, dibutuhkan karbon. Mekanisme reaksi
utama adalah hancurnya ikatan karbon (cracking), yang membutuhkan energy termal yang
melampaui tingkatan minimum (activation energy). Hasil pertama yang dibentuk oleh batuan
induk selama penimbunan (burial) adalah N, S, dan O yang terikat bersama dengan karbon
dioksida dan air. Pada tingkat temperature yang lebih tinggi, senyawa petroleum dibentuk
dengan cracking oleh ikatan karbon dalam struktur kerogen dengan cara penghilangan bagian
panjang dari rantai aliphatic dan struktur cincin yang jenuh (aromatic). Reaksi tersebut
menghasilkan perubahan gradual dalam komposisi dasar kerogen terutama dalam
peningkatan kandungan hydrogen.

2. Proses oxo dari alkena, karbon monoksida dan hidrogen,


Proses Oxo Olefin direksikan dengan karbon monoksida dan hidrogen pada suhu 160C
sampai 175C dengan tekanan 100-250 atm, menghasilkan aldehida. Aldehida kemudian
dihidrogenasi dengan bantuan nikel sebagai katalis sehingga menghasilkan suatu senyawa
alkohol. Aldehida berkurang pada saat terbentuknya alkohol. Alkohol yang dihasilkan dari
proses oxo sebagian besar memiliki berat molekul kecil dibandingkan berat molekul alkohol
alami. Oxo-alkohol yang memiliki berat molekul tinggi mengalami sulfonasi. Alkohol ini
banyak digunakan untuk kosmetik dan produk cairan rumah tangga (tidak digunakan untuk
bahan dasar pembuatan detergen).
3. Fermentasi karbohidrat.
Fermentasi adalah
proses
produksi
energi
dalam sel dalam
keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk

respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron
eksternal.
Kemampuan memfermantasikan karbohidrat dan produk fermentasi yang dihasilkan
merupakan ciri yang sangat berguan dalam identifikasi mikroorganisme
Hasil akhir fermentasi karbohidrat ditentukan oleh sifat mikroba, media biakan yang
digunakan, serta faktor lingkungan, antara lain suhu dan pH. Media fermentasi harus
mengandung senyawa yang dapat dioksidasikan dan difermentasikan oleh mikroorganisme.
Glukosa termasuk senyawa yang paling sering digunakan oleh mikroorganisme dalam proses
fermentasi karbohidrat. Karbohidrat yang sering dipakai adalah glukosa, laktosa, maltosa,
sukrosa, dan manitol.
Ketiga metode pembuatan alkohol dapat digambarkan sebagai berikut:

Selain Itu, alkohol juga dapat direaksikan menjadi senyawa senyawa lain seperti yang
terlihat dalam gambat berikut ini :

Pembuatan alkohol yang digambarkan di atas merupakan pembuatan alkohol secara


sederhana.
pertanyaan :
1. Bagaimana cara atau metode pembuatan obat - obatan yang mengandung alkohol?
2. Apakah alkohol yang terkandung dalam obat - obatan dapat menyebabkan efek samping
seperti minuman keras?
http://bagusberbagiilmu.blogspot.co.id/2012/10/alkohol.html

Okso alkohol adalah alkohol yang dibuat dengan menambahkan karbon monoksida
( CO ) dan hidrogen ( biasanya dikombinasikan bersama-sama sebagai gas
sintesis ) untuk olefin untuk mendapatkan aldehida menggunakan reaksi
hidroformilasi dan kemudian hidrogenasi aldehida untuk mendapatkan
alkohol . Langkah menengah dari menambahkan dua aldehida bersama-sama untuk
memperoleh aldehida yang lebih besar ( reaksi kondensasi aldol ) dapat
mendahului hidrogenasi .
Alkohol okso kunci yang dijual dalam perdagangan meliputi berikut ini :
2 - Methyl - 2 - butanol ( 2M2B )
n - Butanol
2 - etilheksanol
Isononyl alkohol
isodesil alkohol
Produsen utama dari alkohol okso termasuk perusahaan berikut :

BASF
Dow Chemical Company
Eastman Chemical Company
ExxonMobil Chemical Company
Alkohol okso digunakan sebagai pelarut dan direaksikan dengan anhidrida
ftalat untuk membentuk phthalates , yang menemukan digunakan dalam
perdagangan sebagai plasticizer vinyl .

Okso adalah tatanama IUPAC resmi untuk gugus fungsi keton. Namun
prefiks lainnya juga digunakan dalam berbeagai buku dan jurnal. Untuk senyawasenyawa yang umum (terutama pada biokimia), keto atau okso adalah istilah
yang digunakan untuk menjelaskan gugus fungsi keton (juga dikenal dengan
nama alkanon).

Okso juga merujuk pada atom okesigen tunggal yang

berkoordinasi dengan logam transisi (okso logam).


Penamaan senyawa-senyawa alkanon atau keton juga ada dua cara yaitu :
1) Menurut IUPAC mengikuti nama alkanannya dengan mengganti akhiran ana
dalam alkana menjadi anom dalam alkanon.
2) Dengan cara Trivial yaitu dengan menyebutkan nama kedua gugus
kemudian diikuti akhiran Keton.
http://akkususisuryani.blogspot.co.id/2012/12/keton-gugus-fungsi.html

alkilnya,

Você também pode gostar