Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Jumlah air yang harus selalu tersedia di dalam sistem air bersih gedung pada prinsipnya
dapat ditentukan berdasarkan jumlah penghuni gedung dikalikan rata-rata kebutuhan
air per orang per hari.
Ketersediaan air di dalam gedung perlu dilihat dari dua sisi, yaitu:
• Debit
• Volume
Debit adalah aliran air per satuan waktu (dinamik), dan volume adalah jumlah air dalam
satuan kubik (statik). Volume berkaitan dengan kapasitas reservoar atau tangki.
RATA-RATA KEBUTUHAN AIR PER ORANG PER HARI
(SUMBER :Soufyan Moh. Noerbambang & Takeo Morimura, 2005)
No Jenis Gedung Pemakaian air rata-rata Jangka waktu Perbandingan Keterangan
per hari (liter) pemakaian air luas lantai
rata-rata sehari efektif/total (%)
(jam)
1 Perumahan mewah 250 8-10 42-45 Setiap penghuni
Qh = Qd/T
Qh= pemakaian air rata-rata (m3/jam)
Qd= pemakaian air rata-rata sehari (m3)
T= jangka waktu pemakaian (jam)
Qh-max = (c1)(Qh)
c1 konstanta bergantung lokasi, berkisar antara 1,5 sampai 2,0
• Kerugian gesek (friction loss) menimbulkan tekanan terhadap aliran akibat adanya gesekan air
terhadap dinding pipa, dapat dinyatakan dengan rumus DARCY-WEISBACH sebagai berikut:
h = (λ )(l / d )(v / 2 g ) 2
Kerugian gesek untuk setiap satuan panjang pipa (h/l) disebut gradien hidrolik, dinyatakan dengan “i”
; dan jika aliran air dinyatakan dengan “Q”, maka secara experimental diperoleh hubungan yang
disebut rumus HAZEN-WILLIAMS
RUMUS HAZEN-WILLIAMS UNTUK
MENENTUKAN LAJU ALIRAN PIPA
• Rumus HAZEN_WILLIAMS:
C Jenis Pipa
140 Pipa baru : kuningan, tembaga, timah hitam, besi tuang, baja (dilas atau ditarik), baja
atau besi dilapis semen.
Pipa asbes-semen (selalu “licin” dan sangat lurus)
130 Pipa baja baru (lurus tanpa perlengkapan, dilas atau ditarik), pipa besi tuang baru
(biasanya angka ini yang dipakai), pipa tua: kuningan, tembaga, timah hitam.
Pipa PVC keras
110 Pipa dengan lapisan semen yang sudah tua, pipa keramik yang masih baik
100 Pipa besi tuang atau pipa baja yang sudah tua
PENENTUAN UKURAN PIPA
• Ditentukan berdasarkan laju aliran puncak
• Dipertimbangkan batas kerugian gesek atau gradien hidraulik yang diizinkan
• Dipertimbangkan batas kecepatan tertinggi, biasanya 2m/detik atau kurang
1/ 7
⎛ fbQ S ⎞ 3
D = 0.215⎜⎜ ⎟⎟ a
⎝ aiHa ⎠
Dimana:
D = diameter pipa, ft(m)
, f = faktor gesek Darcy-Weisbach
, b = nilai daya, $/hp per tahun ($/kW per tahun)
Qa = debit rata-rata, ft3/detik (m3/detik)
S = unit tekanan izin dalam pipa , lb/in2 (MPa)
,a = harga pipa di lokasi, $/m (Rp/kg)
, i = ongkos tetap tahunan jalur pipa ( dinyatakan sebagai fraksi/bagian dari biaya modal total
Ha = rata-rata head dari pipa, ft (m)
AWWA = American Water Work Association
KERUGIAN GESEK YANG DIIZINKAN
• Kerugian gesek yang diizinkan dapat dihitung dengan rumus (untuk pipa dengan laju
aliran tertinggi, lantai tertinggi):
Menurut “HASS 206-1976, Plumbing Code” :
R = (1000) (H-H1)(K)(L+1)
Dimana :
R = kerugian gesek yang diizinkan (mm/m)
H = Head statik pada alat plambing (m)
H1 = Head standar pada alat plambing (m), lihat tabel
K = Koefisien sistem pipa
L = panjang pipa lurus, pipa utama (m)
l = panjang pipa lurus, pipa cabang (m)
TABEL HEAD STANDAR ALAT PLAMBING
Dimana:
Rn = Kerugian gesek diizinkan pada lantai ke-n
Rn-1 = kerugian gesek pada lantai ke (n-1)
Rn-2 = kerugian gesek pada lantai ke (n-2)
Hn = head statik pada alat plambing pada lantai ke (n)
H1n = head statik standar alat plambing pada lantai ke (n)
K = koefisien sistim pipa
Ln = panjang lurus pipa utama pada lantai ke (n)
Ln-1 = panjang lurus pipa utama dari lantai ke (n-2) sampai lantai ke (n-1)
Ln-2 = panjang lurus pipa utama dari lantai ke (n-2) sampai lantai ke (n-2)
ln = panjang lurus pipa-pipa cabang pada lantai ke n
KAPASITAS TANGKI AIR BAWAH
• Volume air yang terlalu besar dibandingkan dengan pemakaian air akan menyebabkan
“pergantian” air dalam tangki terlalu lambat. Untuk mencegah hal itu biasanya tangki air dibuat
untuk melayani kebutuhan air sehari saja.
• Rumus-rumus di bawah ini memberikan hubungan antara kapasitas tangki air bawah dengan
kapasitas dinas:
Qd =QsT
• Untuk tangki air yang hanya digunakan menampung air minum, ukuran tangkinya adalah :
VR = Qd – QsT
• Sedang kalau tangki tersebut juga berfungsi menyimpan air untuk pemadam kebakaran, ukuran
tangkinya adalah:
VR = Qd –QsT + VF
Keterangan:
Qd = jumlah kebutuhan air per hari (m3/hari)
Qs = kapasitas pipa dinas (m3/jam)
T = Rata-rata pemakaian per hari (jam/hari)
VR = volume tangki air minum (m3)
VF = cadangan air untuk pemadam kebakaran (m3)
CONTOH PERHITUNGAN
KAPASITAS TANGKI AIR BAWAH
• Sebagai contoh misalnya pada gedung yang sama (luas 15000 m2) terdapat menara
pendingin yang melayani mesin refrijerasi dengan kapasitas 200 ton-refrijerasi, di
mana air yang di sirkulasikan sekitar 12 liter/menit. Mesin bekerja rata-rata 8 jam per
hari, kehilangan air dalam menara 2% dari air yang disirkulasikan, maka air yang
diperlukan menara pendingin:
dalam contoh perhitungan terdahulu telah didapat kebutuhan air gedung adalah 72
m3/hari , sehingga seluruh kebutuhan air menjadi:
Qd = 216 + 23,04 = 239.04 m3/hari
diasumsikan kapasitas pipa dinas (Qs) dianggap 2/3 dari rata-rata per jam, yaitu 27
m3/jam,, durasi/lama pemakaian air (T) per hari rata-rata 8 jam, volume tangki air
bawah adalah :
VR = 239,04-(27x 2/3 x 8) = 239,04- 144 = 95,05 m3
Jadi tangki air bawah dengan volume kira-kira 96 m3 cukup untuk contoh gedung ini.
KAPASITAS TANGKI AIR ATAS (TANGKI ATAP)
• Tangki atas dimaksudkan untuk menampung kebutuhan puncak, disediakan dengan kapasitas
cukup untuk jangka waktu puncak selama 30 menit. Untuk mengantisipasi kejadian kebutuhan
puncak pada saat muka air terendah dalam tangki atas, perlu diperhitungkan jumlah air yang
dapat dimasukan dalam waktu 10 sampai 15 menit oleh pompa-angkat (dari tangki bawah ke
tangki atap)
• Melanjutkan contoh terdahulu diatas (untuk gedung 15.00 m2), telah dihitung Qp
=1,35 m3/menit = 1350 liter/menit, Qmax =(2/3)(1350)= 900 iter/menit; Qpu= Qmax
kalau Tp = 30 menit dan Tpu = 10 menit, volume tangki atas adalah:
pipa keluar tangki atas harus dapat mengalirkan air dengan laju 1350 liter/menit
berdasarkan angka laju aliran ini dapat ditentukan diameter pipa berdasarkan
kerugian gesek menurut masing-masing jenis bahan pipa yang akan dipakai, dan
telah ada nomogram/grafik yang dapat dipakai.
jika akan digunakan pipa baja dengan kecepatan antara 1,5 sampai 2 m/detik, maka
dari nomogram didapat diameter pipa antara 225 sampai 250 mm
KERUGIAN GESEK PADA PIPA BAJA KARBON
(NOMOGRAM INI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN DIAMETER PIPA JIKA
KEBUTUHAN DEBIT/ LAJU ALIRAN DAPAT DIKETAHUI)
• SUMBER : SOUFYAN MOH. NOURBAMBANG dan TAKEO MORIMURA (2005)
KERUGIAN GESEK PADA PIPA PVC KAKU
(NOMOGRAM INI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN DIAMETER PIPA
JIKA KEBUTUHAN DEBIT/ LAJU ALIRAN DAPAT DIKETAHUI)
• SUMBER : SOUFYAN MOH. NOURBAMBANG dan TAKEO MORIMURA (2005)
KERUGIAN GESEK PADA PIPA BAJA DILAPISI PVC KAKU (DI DALAM)
(NOMOGRAM INI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN DIAMETER PIPA
JIKA KEBUTUHAN DEBIT/ LAJU ALIRAN DAPAT DIKETAHUI)
• SUMBER : SOUFYAN MOH. NOURBAMBANG dan TAKEO MORIMURA (2005)
KERUGIAN GESEK PADA PIPA TEMBAGA
(NOMOGRAM INI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN DIAMETER PIPA
JIKA KEBUTUHAN DEBIT/ LAJU ALIRAN DAPAT DIKETAHUI)
• SUMBER : SOUFYAN MOH. NOURBAMBANG dan TAKEO MORIMURA (2005)
KAPASITAS POMPA PENGISI TANGKI
• Tinggi angkat pompa
tinggi angkat pompa dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
H = H S + H d = H fsd + v 2 / 2 g
H = H a + H fsd + v 2 / 2 g
dimana:
H = tinggi angkat total (m)
HS = tinggi hisap (m)
Hd = Tinggi tekan (m)
Ha = Tinggi potensial (m)
Hfsd = kerugian gesek dalam pipa hisap dan pipa tekan (m)
V2/2g= tekanan kecepatan pada lubang keluar pipa (m)
DAYA YANG DIBUTUHKAN POMPA
• Daya hidraulik (dalam kilowatt) dinyatakan dengan
N h = (0,163)(Q )( H )(γ )
dim ana :
H = tinggi angkat total ( m)
Q = kapasitas pompa m 3 / menit
γ = berat spesifik kg / liter
• Daya poros pompa (disebut juga brake horsepower atau shaft horsepower) adalah
daya hidraulik dibagi dengan efisiensi pompa :
N p = ( N h /η p )
dim ana
ηp = efisiensi pompa
DAYA MOTOR PENGGERAK POMPA
Daya motor penggerak pompa Nm harus lebih besar dari daya
poros pompa; kelebihannya bergantung pada jenis motor dan
hubungan poros pompa dengan poros motor
N m = N p (1 + A)(η p ⋅ η k )
Dimana
A = faktor yang bergantung jenis motor
0,1 sampai 0,2 untuk motor listrik
0,2 untuk motor bakar besar
0,25 untuk motor bakar kecil
,k = efisiensi hubungan poros, dengan nilai:
1 untuk poros yang dikopel langsung
CONTOH PERHITUNGAN KAPASITAS POMPA
• Melanjutkan contoh-contoh perhitungan sebelumnya diatas, diambil anggapan kebutuhan air
puncak dilayani oleh tangki atas., dan kapasitas pompa pengisi tangki atas sama dengan
kebutuhan jam puncak, Qmax = 900 liter/menit