Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH:
DWI HANDAYANI
(10/308834/PTK/07016)
BUDI WIBOWO
(09/292458/PTK/------)
ALINA HASNA R
(08/268754/TK/34041)
THEOFILUS B.D
(11/323236/PTK/7574)
BAB I
PENDAHULUAN
ERP
mulai
berkembang
menjadi
ERM
(Enterprise
Resource
BAB II
PENGERTIAN ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING)
Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah
bahasa Inggris-nya Enterprise Resource Planning, adalah sistem informasi yang
diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan
mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan
aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan
(Wikipedia, 2010).
Enterprise Resource Planning merupakan sebuah teknologi sistem informasi
yang terintegrasi dan digunakan oleh manufaktur kelas dunia dalam meningkatkan
kinerja perusahaan.ERP adalah suatu sistem, baik sebagai suatu sistem
perencanaan ,maupun sebagai sistem informasi (Indrajit dan Permono, 2005).
Menurut OLeary, ERP systems are computer based systems designed to
process an organizations transactions and facilitate integrated and real-time
planning ,production, and customer response. In particular ERP systems will be
assumed to have certain characteristic (Indrajit dan Permono, 2005).
ERP
MRP II
CLOSEDLOOP MRP
MRP
Berdasarkan
gambar.1,
ERP
(Enterprise
resource
Planning)
adalah
perkembangan lebih lanjut dari MRP, closed-loop MRP dan MRP. Dari namanya
dapat disimpulkan bahwa ERP cakupannya lebih luas dari MRP II. Kedua-duanya
menyangkut perencanaan. MRP II adalah perencanaan yang sudah lebih luas dari
pendahulunya, yaitu MRP, karena mengintegrasikan perencanaan material dengan
perencanaan lain seperti perencanaan bisnis, perencanaan penjualan, perencanaan
produksi dan perencanaan keuangan.Namun MRP II sebagaimana namanya yaitu
Manufacture Resouce Planning, masih terfokus dengan perencanaan yang
langsung berkaitan dengan manufaktur, sedangkan ERP (EnterpriseRresoruce
Planning) juga masih mengenai perencanaan, tetapi mencakup hal yang lebih luas
lagi tidak hanya bersangkutan langsung dengan manufaktur, tetapi mencakup
seluruh perusahaan.
BAB III
PENGARUH ERP TERHADAP PERBAIKAN PROSES BISNIS
penerapan ERP membutuhkan biaya yang sangat mahal. Namun semuanya dapat
terbayar dengan hasil yang sangat memuaskan. Keberhasilan ERP dapat dicapai
dengan komitmen untuk berubah, dalam hal ini manajemen yang harus
menyesuaikan ERP, bukan ERP yang menyesuaikan manajemen.
Dengan diaplikasikannya ERP tentunya dapat membawa perubahan
perbaikan proses bisnis, karena perkembangan teknologi informasi bertujuan
untuk memperbaiki sistem. Dari waktu ke waktu perkembangan teknologi tumbuh
sesuai dengan kebutuhan manusia. MIS (Management Information System)
berkembang dari yang sifatnya sistem informasi tiap unit kerja misalnya
accounting information system, marketing information system, HRD information
system dan production information system dimana di dalamnya belum adanya
hubungan antar fungsi kerja sampai pada akhirnya diperkenalkan ERP (Enterprise
Resource Planning). Contohnya ada pada perbaikan proses bisnis yang dialami
para pengguna software SAP, dengan adanya SAP yang merupakan salah satu
contoh perangkat lunak sistem ERP, sistem informasi menjadi terintegrasi, tiaptiap bagian dalam suatu perusahaan dapat saling bertukar informasi, tidak hanya
itu, dengan SAP memungkinkan antar perusahaan yang tergabung dalam
pengguna SAP dapat bertukar informasi. Dengan adanya modul (SCM) Supply
Chain Management, memungkinkan perusahaan untuk menghemat biaya
penyimpanan, seorang pelanggan SAP yang sedang memerlukan pasokan material
tertentu maka, melalui modul SAP dapat melakukan pencarian di database melalui
internet daftar perusahaan penyedianya.Dari daftar tersebut dapat diperoleh
informasi lengkap dan rinci mengenai harga, spesifikasi dan waktu pengiriman
jika Anda memesannya langsung dari pabrik/perusahaan penyedianya.Pelanggan
tinggal memilih pemasok yang paling sesuai dengan kebutuhan secara real-time
dan on-line.
Contoh lainnya dapat dilihat dalam pengaplikasian e-commerce. ECommerce telah tumbuh sebagai aspek yang sangat penting dalam aktivitas bisnis
dewasa ini. Untuk banyak perusahaan tidak ada pemisahan lagi antara ecommerce dan perdagangan reguler dapat dirasakan bahwa perkembangan ecommerce hampir bersamaan dengan perkembangan ERP, keduanya saling
bergantung dan mendukung. ERP mendapatkan perannya dalam kegiatan utama ecommerce seperti pelacakan pesanan, penempatan pesanan, pengendalian
persediaan, hubungan dengan anggota, supply chain, angkutan bersama dan
sebagainya. Pengimplementasian ERP dan e-commerce dapat dilihat dimana satu
perusahaan satu dengan beberapa perusahaan lainnya dapat bertukar informasi
tentang barang yang akan dipesan baik ketersediaan barang tiap perusahaan
maupun spesifikasi dari barang yang akan dibeli, hal ini tentunya dapat membantu
perbaikan proses bisnis perusahaan.
Dengan mengimplemantasikan ERP sangat besar penghematan waktu,
biaya dan sumber daya lainnya, dengan dukungan SCM tersebut, Perusahaan
tidak perlu repot mengelola gudang yang besar, penghematan arus uang yang
mengendap, karena tersimpan dalam bentuk cadangan pasokan material, dan
sebagainya.
BAB IV
PENGARUH ERP TERHADAP PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN
BAB V
STUDI KASUS
Dan selama penerapan ERP, ada beberapa perbaikan yang diperoleh, diantaranya :
1. Mempercepat proses order dari distributor sehingga membantu
meningkatkan penjualan semen.
2. Mempercepat waktu pembuatan laporan keuangan, dari sebelumnya per
tanggal lima belas menjadi tanggal lima sudah tercetak semua laporan.
3. Meningkatkan keakuratan informasi
BAB VI
KESIMPULAN
ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk
kelangsungan hidup perusahaan. Semua orang dan bagian yang akan terpengaruh
oleh adanya ERP harus terlibat dan memberikan dukungan. ERP ada untuk
mendukung fungsi bisnis dan meningkatkan produktivitas, bukan sebaliknya.
Tujuan implementasi ERP adalah untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
Tidak semua perusahaan berhasil dalam menerapkan ERP hal ini perlu
dimengerti bahwasanya penerapan aplikasi sistem baru yang didukung perangkat
lunak, selalu menghadapi kesulitan dalam implementasi, khususnya dalam bentuk
kelambatan, melampaui anggaran, dan masalah kinerja. Namun pada umumnya
kegagalan penerapan ERP pada umumnya disebabkan karena faktor manusia
misalnya kebiasaan para key user (manajer) yang tidak terbiasa menggunakan
perangkat lunak, mereka yang kurang komit dan kurang menyisihkan waktu
dalam melakukan analisis dan para manajer yang kurang memperhatikan
pendidikan dan pelatihan karyawan dapat menyebabkan gagalnya ERP.
Selain berdampak pada proses bisnis, implementasi juga berpengaruh
secara signifikan pada perubahan budaya perusahaan. Perubahan budaya
perusahaan lebih terfokus pada berubahnya perilaku, komunikasi dan penambahan
beban kerja karyawan. Siap tidaknya karyawan menerima sistem baru
memberikan beban kerja yang lebih kepada karyawan terutama berhubungan
dengan job description dan kesadaran untuk lebih terkomputerisasi.
10
DAFTAR PUSTAKA
11