Você está na página 1de 2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA


LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE-1
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Mata klien tidak melotot, kontak mata kurang, tangan tidak mengepal.
2. Diagnosa keperawatan:
Riwayat Perilaku Kekerasan
3. Tujuan khusus:
Klien dapat membina hubungan saling percaya dan dapat mempraktekkan cara mengontrol saat
perilaku kekerasan datang
4. Tindakan keperawatan:
1. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
2. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
3. Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya
4. Pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukannya
5. Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya
6. Pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik, spiritual, sosial, dan dengan
terapi psikofarmaka.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:

Perkenalkan saya Vieocta, bisa dipanggil Okta mahasiswa UB Malang, saya Okta disini
selama 3 minggu, mulai hari senin kemarin, saya disini ingin membantu Ibu memecahkan
Ibualah yang Ibu hadapi
Nama Ibu siapa ?
2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana perasaan Ibu saat ini?, Ibuih ada perasaan kesal atau marah?
Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan marah Ibu
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
Topic : Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan Ibu ?
Tempat : Mau dimana kita berbincang-bincang? Waktu : Bagaimana kalau 15 menit?
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan
Apa yang menyebabkan Ibu marah?, Apakah sebelumnya Ibu pernah marah? Terus, penyebabnya
apa? Samakah dengan yang sekarang?.
Pada saat penyebab marah itu ada, apa yang Ibu rasakan?
Apakah mbak merasakan kesal kemudian dada mbak berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup
rapat, dan tangan mengepal?
Setelah itu apa yang Ibu lakukan?. Apa kerugian cara yang Ibu lakukan? Maukah Ibu belajar cara
mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?

Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, Ibu. Salah satunya adalah dengan cara fisik. Jadi
melalui kegiatan fisik disalurkanrasa marah.
Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu?
Begini Ibu, kalau tanda-tanda marah tadi sudah Ibu rasakan maka Ibu berdiri, lalu tarik napas dari
hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiupu perlahan lahan melalui mulut seperti mengeluarkan
kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali.
Bagus sekali, Ibu sudah bisa melakukannya. Bagaimana perasaannya?
Nah, sebaiknya latihan ini mbak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu
muncul mbak sudah terbiasa melakukannya
TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
Oya Ibu, karena sudah 10 menit, apakah perbincangan ini mau diakhiri atau

dilanjutkan?

Bagaimana perasaan mbak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan mbak?


Obyektif:
Iya jadi ada 2 penyebabmbak marah ........ (sebutkan) dan yang Ibu rasakan ........

(sebutkan)

dan yang mbak lakukan ....... (sebutkan) serta akibatnya ......... (sebutkan)
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah dilakukan):
Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah Ibu yang lalu, apa yang Ibu lakukan
kalau marah yang belum kita bahas dan jangan lupa latihan napas dalamnya ya Ibu. Sekarang kita
buat jadual latihannya ya Ibu berapa kali sehari Ibu mau latihan napas dalam?, jam berapa saja Ibu?
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Nanti kita lanjutkan dengan cara lain mengendalikan
emosi . Menurut Ibu mau berbincang-bincang jam berapa? Bagaimana kalau lusa jam 16.00.

Você também pode gostar