Você está na página 1de 21

Audit Teknologi Informasi

1. Pengertian Teknologi Informasi Auditing.


Audit teknologi informasi/Information technology audit adalah bentuk pengawasan
dan pengendalian dari insfrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi
informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau
dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal
dengan audit pemprosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara
umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan system informasi
dalam sebuah perusahaan. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit computer
yang banyak dipakai untuk menentukan apakah asset system informasi perusahaan itu telah
bekerja secara efektif, dan integrative dalam mencapai target organisasinya.

1.1 Konsep-konsep auditing PDE


PDE sebagai serangkaian kegiatan engan menggunakan computer untuk mengubah
informasi yang masih mentah (data) menjadi informasi yang berguna yang sesuai dengan
tujuannya. Rangkaian kegiatan pengolahan data tersebut terdiri dari lima bagian yaitu:
inputting, storing, processing, outputting, dan controlling.
Berikut adalah konsep-konsep auditing PDE :
1.
2.
3.
4.
5.

Evidence
Due Auditing care
Fair presentation
Independence, dan
Ethical Conduct

1.2 Teknologi PDE auditing


Auditing PDE sebagai terhadap informasi yang dihasilkan dari lingkungan yang
terkompensasi. Auditor system informasi yang terlatih menerapkan teknik audit dengan
bantuan computer, disebut juga dengan CAAT (Computer Aided Auditing Technique). Teknik
ini digunakan untuk menganalisa data, contoh data transaksi penjualan, pembelian, transaksi
aktivitas persediaan, aktifitas nasabah, dan lain-lain. Sesuai dengan standart auditing ISACA
(Information System Audit and Control Association), selain melakukan pekerjaan lapangan,
auditor juga harus menyusun laporan yang mencakup tujuan pemeriksaan, sifat dan
kedalaman pemeriksan yang dilakukan.

1.3 Jenis-jenis PDE auditing


1. systems and Processing Facilities

Pemprosesan data melalui aplikasi perangkat lunak computer yang dikelola melalui suatu
system. Sehingga proses auditnya sendiri akan meliputi verifikasi terhadap system untuk
memastikan kebenaran, kehandalan, kecepatan maupun keamanan pada saat pengiriman,
pemprosesan serta pengeluaran informasi di setiap tingkatan kegiatan system.
2. Information Processing Facilities
Merupakan komponen yang terkait dengan fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk mengolah
informasi di suatu organisasi. Biasanya ini terkait dengan perangkat keras seperti misalkan
scanner, computer server, formulir, dsb.
3. System Development
Adalah bagian dari proses pembangunan mauoun pengembangan dari system yang sudah ada
dalam suatu organisasi sesuai tujuan-tujuan aktivitasnya.
4. Manajement of IT and Enterprise Architecture
Pengelolaan atas teknologi informasi serta arsitektur seluruh lingkup internal organisasi yang
disesuaikan dengan struktur dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen. Hal tersebut
memerlukan proses audit yang dilaksanakan untuk memastikan apakah segenap lingkungan
/komponen organisasi dalam pemprosesan informasinya dilakukan secara terkendali dan
efisian.
5. Client/server, Telecommunication, Intranets, and Extranets
Komputer,

peralatan

telekomukasi,

system

jaringan

komunikasi

data

elektronik

(Intranet/extranet) serta perangkat-perangkat keras pengolah data elektronik lainnya adalah


komponen dari sebuah teknologi informasi.

Latar

Belakang

Auditing Technologi Informasi muncul seiring dengan pesat nyah teknologi informasi.
Dimana peranan computer dalam proses auditing sangat penting. Bahkan sekarang ini mulai
dari input, proses, dan output telah banyak yang menggunakan computer atau sudah tidak
manual
1.1

lagi.
Konsep

Auditing

System

Informasi

Auditing system informasi digunakan umumnya untuk menjelaskan perbedaan dua jenis
aktivitas yang terkait dengan computer. Seperti untuk menjelaskan proses mengkaji ulang dan
mengevaluasi pengendalian internal dalam sebuah system pemrosesan data elektronik.
1.1.1

Struktur

Audit

Laporan

Keuangan

Tujuan utama dan tanggungjawab auditor eksternal adalah menguji kelayakan dan kebenaran
laporan keuangan sebuah perusahaan. Sementara auditor internal melayani manajemen sebuah
perusahaan.

Dan

Terdapat

dua

auditor

eksternal

komponen

melayani

para

penting

stake

holder

dalam

audit

eksternal.
yaitu:

Pertama, audit interim yang bertujuan menetapkan seberapa besar system pengendalian
internal dapat diandalkan, dan biasanya membutuhkan uji kelayakan. Uji kelayakan tersebut
adalah untuk mengkonfirmasi keberadaan, menilai efektivitas, dan memeriksa kesinambungan
operasi

kelayakan

telah

dinyatakan

oleh

internal

control.

Kedua, audit laporan keuangan yang melibatkan uji substantive. Pengujian bersifat
substantive adalah verifikasi langsung terhadap angka-angka laporan keuangan, menempatkan
keandalan
1.1.2

pengendalian

internal

Ada

sebagai

Tiga

hasil

jaminan

Pendekatan

audit

interim.

Auditing

1. Auditing Around Computer (Audit Sekitar Komputer) yaitu dimana penggunaan komputer
pada

tahap

proses

diabaikan.

2. Auditing Throught Computer (Auditing Melalui Komputer) yaitu dimana pada tahap proses
penggunaan

komputer

telah

aktif.

3. Auditing With Computer (Auditing Dengan Komputer) yaitu dimana input, proses dan
output
1.2

telah

menggunakan

Teknologi

Auditing

komputer.
Sistem

Informasi

Teknologi auditing sistem informasi telah berkembang seiring perkembangan sistem


computer. Beberapa teknologi terkait dengan biaya yang cukup signifikan untuk
mengimplementasikannya, sementara teknologi-teknologi lainnya dapat diimplementasikan
dengan

biaya

1.

relative
Test

rendah.
Data

Data pengujian adalah input yang disiapkan oleh auditor yang berisi baik input yang berisi
data valid dan maupun tidak valid. Data pengujian dapat digunakan untuk memverifikasi
validasi input transaksi rutin, pemrosesan logika, dan penghitungan rutin program-program
komputer dan untuk memverifikasi penggabungan perubahan-perubahan program.
Dengan melakukan data pengujian, program masa ekonomis produksi reguler dapat
digunakan, dan hal ini penting untuk memastikan bahwa data pengujian tidak memengaruhi
file-file

yang

disimpan

oleh

sistem.

Data pengujian dapat dilakukan dengan membuat bentuk input untuk uji transaksi fiktif atau

dengan cara lainnya, dengan mengkaji ulang data input aktual dan memilih beberapa transaksi
riil untuk pemrosesan sebagai data pengujian. Teknik lainnya yang jarang digunakan adalah
menciptakan data pngujian dengan menggunakan generator data pengujian yang secara
khusus didesain dengan program komputer untuk menciptakan data komprehensif
berdasarkan
2.

data
Integrated

input.
Test

Facility

ITF menggunakan baik data pengujian maupun penciptaan record fiktif (vendor, karyawan)
pada file master sebuah sistem computer. ITF pada umumnya digunakan unuk mengaudit
sistem aplikasi komputer besar yang menggunakan teknologi pemrosesan real time.
3.

Parallel

Simulation

Pemrosesan data riil melalui program audit. Output disimulasikan dan dibandingkan dengan
output regular demi tujuan pengawasan. Simulasi parallel, pemrosesan redundan terhadap
seluruh data input dengan melakukan uji program terpisah, mengizinkan validasi
komprehensif dan sangat tepat dilaksanakan pada transaksi penting yang memerlukan audit
100%. Program audit yang digunakan dalam simulasi paralel biasanya merupakan jenis
program audit umum yang memproses data dan menghasilkan output yang identik dengan
program

yang

4.

sedang

Audit

diaudit.
software

Program computer yang memungkinkan computer digunakan sebagai alat auditing. Perangkat
lunak yang konvensional seperti program penggunaan sistem, program pemunculan kembali
informasi, atau bahasa program tingkat tinggi (COBOL) dapat digunakan untuk kegiatan audit
ini.
5.

Generalized

Audit

Software

GAS adalah perangkat lunak audit yang secara khusus didesain untuk memungkinkan auditor
melakukan fungsi pemrosesan data audit yang terkait. GAS didesain untuk memungkinkan
auditor dengan keahlian komputer yang tidak terlalu canggih untuk menjalankan audit yang
terkait dengan fungsi-fungsi pemrosesan data. Paket-paket tersebut dapat menjalankan
beberapa tugas tertentu seperti menyeleksi data sampel dari file-file, memeriksa perhitungan,
dan

mencari

file-file

untuk

item-item

yang

tidak

biasa.

6.

PC

Software

Perangkat lunak yang memungkinkan auditor menggunakan sebuah PC untuk melakukan


tugas tugas audit. Paket PC software general purpose seperti perangkat lunak pengolah kata
dan

spreadsheet

telah

memiliki

banyak

aplikasi

audit.

ACL, yang dipublikasikan oleh ACL software adalah salah satu contoh perangkat lunak audit.
Perangkat lunak ini memungkinkan auditor untuk menghubungkan sebuah PC dengan
mainframe atau PC klien dan kemudian mengekstrak dan menganalisis data.
7.

Embedded

Audit

Routine

Rutinitas auditing khusus dimasukkan dalam program computer regular sehingga data
transaksi dapat dijadikan subjek analisis audit. Kriteria audit untuk menyeleksi dan mencatat
transaksi dengan modul-modul embedded (dilekatkan) harus disediakan oleh auditor. Dalam
pendekatan yang disebut system control audit review file (SCARF), pengujian-pengujian
terhadap edit-program yang ditentukan auditor untuk membatasi atau menentukan kelayakan,
dimasukkan

dalam

1.2.1

program

saat

Embedded

pertama

kali

program

Audit

dikembangkan.

Routine

Embedded audit routine adalah sebuah teknologi audit yang meliputi modifikasi programprogram komputer demi tujuan audit. Hal ini dicapai dengan membangun rutin auditing
khusus kedalam program produksi reguler sehinggga data transaksi atau beberapa subbagian
darinya dapat dijadikan subjek bagi analisis audit. Salah satu teknik tersebut diberinama
embedded audit data collection. Teknik ini menggunakan satu atau lebih modul-modul yang
diprogram khusus yang dilekatkan (embedded) sebagai in-line code dalam kode program
reguler untuk menyeleksi dan mencatat data untuk analisis dan evaluasi berikutnya.
Penggunaan in-line code berarti bahwa program aplikasi menjalankan fungsi pengumpulan
data audit bersamaan dengan program tersebut memproses data untuk tujuan produksi normal.
Kriteria audit untuk menyeleksi dan mencatat transaksi dengan modul-modul embedded
(dilekatkan) harus disediakan oleh auditor. Hal ini dilakukan dalam banyak cara. Dalam
pendekatan yang disebut system control audit review file (SCARF), pengujian-pengujian
terhadap edit-program yang ditentukan auditor untuk membatasi atau menentukan kelayakan,
dimasukan dalam program saat pertama kali program dikembangkan. Tujuan pendekatan ini
adalah untuk menghasilkan sebuah sampel statistik transaksi untuk audit selanjutnya.
Pendekatan
1.2.2

ini

disebut

Sample

Extended

Audit

Review
Record

File

(SARF).

Extended record adalah modifikasi program komputer untuk menyediakan sebuah rute audit
secara komperhensif untuk transaksi-transaksi tertentu dengan cara mengumpulkannya dalam
satu data tambahan extended record yang berkaitan dengan pemrosesan, yang biasanya tidak
dikumpulkan.
Dengan teknik extended record, transaksi-transaksi khusus akan dipatok pada suatu tempat,
dan langkah-langkah proses yang mengganggu yang biasanya tidak disimpan dan
ditambahkan pada extended record, yang memungkinkan rute audit direkontruksi untuk
transaksi-transaksi tersebut. Extended record berisi data dari seluruh program aplikasi yang
terpisah, namun mampu memproses sebuah transaksi dan menyediakan sebuah rute audit
yang lengkap. Transaksi-transaksi tersebut dapat diidentifikasi dengan kode-kode khusus,
disleksi

secara

acak,

atau

1.2.3

dipilih

sebagai

eksepsi

atas

uji

edit.

Snapshot

Snapshot adalah upaya untuk menyediakan gambaran komprehensif terhadap proses kerja
sebuah program pada suatu titk waktu tertentu. Snapshot merupakan teknik programdebugging yang umum dikenal. Snapshot merupakan penambahan kode program yang
menyebapkan program mampu mencetak isi area memori tertentu pada saat dan selama
proses, ketika kode snapshot tersebut dijalankan. Snapshot dan extended record merupakan
teknologi yang sangat mirip, dengan snapshot mampu menghasilkan sebuah rute audit dan
extended record mampu menggabungkan data snapshot dalam extended record, dan bukan
dalam

bentuk

hard

1.2.4

copy.

Tracing

Tracing adalah teknik audit lainnya yang berasal dari program bantu debugging. Penelusuran
(tracing) sebuah eksekusi program menyediakan rute rinci audit atas intruksi-intruksi yang
dijalankan selama pengoprasian program. Tracing biasanya dijalankan dengan menggunakan
sebuah pilihan dalam bahasa kode sumber program (seperti COBOL). Rute audit yang
disediakan oleh tracing tergantung pada paket tracing tertentu. Bahasa-bahasa program tingkat
tinggi ditelusuri pada tingkat sumber laporan, dan bahasa-bahasa program tingkat yang lebih
rendah

ditelusuri

pada

tingkat

yang

lebih

rinci.

Demi kepentingan audit, tracing dapat digunakan untuk memverifikasi bahwa pengendalian
internal dalam sebuah program aplikasi dapat dieksekusi ketika program tersebut memproses
data pengujian. Tracing juga dapat mengindikasikan bagian-bagian dalam kode program yang
tidak dieksekusi, yaitu situasi yang didalamnya beberapa kejadian telah menghasilkan temuan
ketidak tepatan atau modifikasi yang tidak diotorisasi pada sebuah program.
Seluruh teknik embedded audit routin membutuhkan keahlian teknik yang tinggi ketika

teknik-teknik tersebut untuk pertama kalinya ditetapkan, dan diperlukan pula pengetahuan
yang memadai untuk menggunakan teknik-teknik tersebut dengan efektif. Teknik-teknik
tersebut menjadi jauh lebih mudah diimplementasikan ketika sebuah program dan file-file
untuk sebuah aplikasi desain, dan bukan setelah sistem beroprasi. Tingkat idenpendensi yang
tetap dapat dipertahankan/dijaga oleh auditor sementara pengembangan sistem-sistem tersebut
sangat tergantung pada tingkat keahlian teknis yang mereka miliki. Bahkan ketika auditor
memiliki tingkat keahlian teknis yang tinggi, pengembangan masih tetap membutuhkan
sebuah

kerja

1.2.5

sama

yang

baik

Dokumen

antara

auditor

dan

Tinjauan

personel

sistem.

Sistem

Dokumen tinjauan sistem, seperti deskripsi naratif, flowchart dan daftar program, mungkin
merupakan teknik auditing sistem informasi yang paling tua dan masih tetap digunakan secara
luas. Pendekatan ini akan cocok khususnya pada audit tahap awal sebagai persiapan untuk
seleksi

dan

penggunaan

teknologi

audit

langsung

lainnya.

Jenis kajian ulang lainnya pun memungkinkan. Seorang auditor dapat meminta personal
omputer untuk melakukan dump terhadap sebuah file komputer, yaitu menyediakan bagi
auditor sebuah daftar lengkap isi file. Atau, auditor dapat meminta dump daftar bahasa bahasa
sumber program. Daftar ini dapat di kaji ulang oleh auditor. Program dapat dicek langsung
( desk checked )oleh auditor.dalam pengecekan langsung , auditor secara manual memproses
data uji atau riil melalui logika program. Flowchat program dapat dikaji ulang dalam cara
yang sama. Kaji ulang sebuah program yang lebih canggih dapat dilakukan dengan meminta
sebuah dump atas kode objek, yaitu versi bahasa mesin sebuh program. Jenis lain proses
dokumentasi yang dapat di uji adalah pengoprasian dokumentasi yang dilakukan oleh banyak
sitem komputer sebagai bagian rutin operasi. Rutinitas tersebut meliputi pengumpulan dan
meringkas statistik-statistik yang berkaitan dengan dengan penggunaan sumberdaya program.
Dan tentu saja, statistik itu sangat penting bagi auditor karena ia menunjukan bagaimana
seseorang pengguna sistem, dan menunjukan pula kapan dan dan sumber daya serta program
apa
1.2.6

saja

yang
Flowchart

terlibat

di

dalamnya.

Pengendalian

Dalam banyak kasus, dokumentasi khusus untuk kepentingan auditing dikaji ulang dan
dikembangkan untuk menunjukan sifat dasar pengendalian aplikasi dalam sebuah sistem.
Dokumen ini disebut Flowchart pengendalian. Flowchart analitik, Flowchart sistem, dan
teknik grafis lainnya digunakan untuk menggambarkan berbagai pengendalian dalam sebuah
sistem. Keunggulan utama Flowchart adalah mudah dipahami oeh auditor, pengguna, dan

personal komputer sehingga dapat memfasilitasi komunikasi antar pihak yang berbeda.
1.2.7

Mapping

Bukti audit yang lebih bersifat langsung yang berkaitn dengan program dapat diperoleh
dengan memonitor pengoperasian sebuah program dengan paket pengukuran perangkat lunak
khusus. Perangat lunak khusus ini digunakan untuk memonitor eksekusi sebuah program yang
dilakukan dengan menghitung berapa kali setiap pernyataan dalam tiap program dieksekusi
dan dengan memberikan ringkasan statistik yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya.
Walaupun paket pengukuran perangkat lunak dapat memastikan bahwa langkah-langkah
program tertentu telah dijalankan, tetapi ia tidak dapat memastikan bahwa eksekusi yang
dijalankan

yang

dijalankan

telah

sesuai

urutan

yang

tepat.

Pemetaan dapat digunakan secara efektif bersama-sama dengan teknik data pengujian.
Eksekusi sebuah program dengan data pengujian sebagai input dapat dijadikan sebuah
pemetaan. Evaluasi output pemeantauan perangkat lunak dapat mengindikasikan seberapa
luas
1.3
1.3.1

input

menguji

pernyataan-pernyataan

Berbagai

Jenis

Pendekatan

Umum

Audit
Pada

program
Sistem

Audit

individual.
Informasi

System

Informasi

Hampir semua pendekatan untuk sebuah audit system informasi mengikuti beberapa variasi
dari sebuah struktur tiga tahap. Tahap pertama terdiri atas kajian ulang awal dan evaluasi
wilayah yang akan diaudit dan persiapan rencana audit, yang bertujuan menetukan
serangkaian tindakan yang akan dilakukan audit dan meliputi keputusan-keputusan yang
berkaitann dengan wilayah wilayah tertentu yang akan diinvestigasi, penggunaan tenaga kerja
audit, teknologi audit yang akan digunakan, dan pengembangan anggaran waktu dan atau
biaya

audit

itu

sendiri.

Tahap kedua dalam audit sitem informasi adalah adalah kaji ulang dan evaluasi terperinci.
Dalam tahap audit ini, upaya diarahkan pada penemuan fakta dalam bidang atau wilayah yang
dipilih

untuk

di

audit.

Tahap ketiga dalam audit adalah pengujian. Tahap pengujian sebuah audit menghasilkan bukti
kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan. Uji kepatuhan dilakukan untuk
menyediakan jaminan kepastian bahwa ada pengendalian internal dan ia lakukan sesuai yang
telah
1.3.2

dituliskan
Audit

dalam
Aplikasi

dokumentasi
Sistem

sistem.
Informasi

Pengendalian aplikasi dibagi menjadi tiga wilayah umum, yaitu input, pemrosesan, output.
Audit aplikasi biasanya meliputi pengkajian ulang pengendalian yang ada disetiap wilayah

tersebut. Teknologi khusus yang digunakan akan tergantung pada kecerdasan dan sumber
daya yang dimiliki auditor. Data pengujian, ITF atau simulasi pararel dapat digunakan untuk
pengendalian
1.3.3

uji
Audit

pemrosesan.

Pengembangan

Sistem

Aplikasi

Audit pengembangan sistem diarahkan pada aktivitas analisis sistem dan programmer yang
mengembangkan dan memodifikasi program-program aplikasi, file, prosedur-prosedur yang
terkait. Pengendalian proses pengembangan sistem mempengaruhi keandalan program
program aplikasi yang dikembangkan. Tiga wilayah umum yang menjadi perhatian audit
dalam proses pengembangan sistem adalah standar pengembangan system, manajemen
proyek, dan pengawasan perubahan program. Teknik audit yang sering digunakan untuk
masing masing area tersebut adalah kaji ulang dan pengujian dokumentasi-dokumentasi yang
terkait.
Standar pengembangan system adalah dokumentasi yang berkaitan dengan desain,
pengembangan,

dan

implementasi

system

aplikasi.

Pengembangan manajemen proyek mengukur dan mengendalikan kemajuan selama


pengembangan system aplikasi. Manajemen proyek terdiri atas perencanaan proyek dan
pengawasan proyek. Rencana proyek adalah pernyataan formal rencana kerja rinci dari
proyek
1.3.4

tersebut.
Audit

Pusat

Layanan

Komputer

Pengendalian umum yang mengatur operasi pusat layanan computer melengkapi pengendalian
aplikasi yang dikembangkan dalam sistem aplikasi tertentu. Pengendalian umum yang
mengatur operasi computer juga membantu memastikan ketersediaan yang berkesinambungan
atas

sumber

daya

pusat

pengendalian

lingkungan..

Audit dapat pula dilakukan dalam beberapa bidang. Salah satunya adalah yang berkaitan
dengan pengendalian lingkungan. System mainframe yang yang berkaitan dengan pusat
layanan komputer besar biasanya memiliki persyaratan suhu dan kelembapan khusus. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dan karenanya pengendalian juga harus diperhatikan
untuk mempertahankan kestabilan sumber daya dan juga menyediakan sebuah alternative
sumber

daya

jika

terjadi

kegagalan.

Pengendalian manajemen atas operasi pusat layanan computer juga bidang yang memerlukan
perhatian. Area ini meliputi teknik teknik yang digunakan untuk menganggarkan factor factor
beban perlengkapan, statistic penggunaan proyek, anggaran dan kebutuhan perencanaan staf
dan

rencana

akuisisi

perlengkapan

BAB

II

PENGAMBILAN
2.1

KEPUTUSAN
Manajer

MANAJEMEN

Dan

Keputusan

Seluruh organisai menghadapi masalah alokasi sumberdaya, yang diselesaikan melalui


pengambilan keputusan manajerial. Dalam suatu organisasi, kekuasaan untuk membuat
keputusan

didelegasikan

Perencanaan

kepada

dan

manajer.
Pengendalian

Perencanaan dan pengendalian merupakan aktivitas-aktivitas fundamental (paling utama)


yang biasa dilakukan oleh seluruh manajer. Pengambilan keputusan sehari-hari ini melibatkan
keputusan

yang

berkaitan

dengan

berbagai

aktivitas

berikut

ini:

Mengorganisasikan pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan dan mendelegasikan


wewenang

yang

diperlukan

untuk

melaksanakan

pekerjaan-pekerjaan

tersebut.

Memperoleh sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas


yang

dikehendaki.

Mengalokasikan sumnerdaya yang diperoleh ke masing-masing pekerjaan dan menentukan


penggunaan

yang

tepat

dari

sumberdaya-sumberdaya

tersebut.

Mengkoordinasikan dan menyelia (mengawasi) karyawan bila dibutuhkan dalam rangka


melaksanakan

tujuan-tujuan

perusahaan.

Memonitor aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasil-hasil dari pekerjaan-pekerjaan tertentu


serta

mengambil

Pengambilan

tindakan

perbaikan

jika

terjadi

penyimpangan

dari

rencana.

Keputusan

Seluruh aktivitas perencanaan dan pengendalian melibatkan pengambilan keputusan oleh


manajer. Dalam kenyataanya, kontribusi seorang manajer kepada perusahaan adalah
pengambilan keputusan. Manajer juga memberikan sumbangan penting lainnya seperti

kepemimpinan dan motivasi kepada karyawan. Pengambilan keputusan pada dasarnya


merupakan suatu proses, dan ini dilakukan manajer bukan hanya sepintas saja tetapi
merupakan

sesuatu

yang

sangat

menyita

waktu.

Ada enam tahap sistematis yang biasa dilakukan oleh seorang manajer ketika mengambil
keputusan:
1. Mengidentifikasikan dan mendefinisikan masalah: Tahap ini merupakan bagian tersulit dari
proses pengambilan keputusan. Alasannya karena manajer seringkali sulit membedakan
masalah

itu

sendiri

dengan

gejala-gejala

dari

suatu

masalah.

2. Menentukan alternatif tindakan: Inti dari proses pengambilan keputusan adalah pemilihan
tindakan tertentu oleh manajer. Agar manajer dapat membuat pilihan yang tepat, penting
baginya

untuk

mengetahui

setiap

alternatif

tindakan

yang

tersedia.

3. Mengevaluasi tindakan-tindakan yang mungkin: Suatu kerangka kerja yang bermanfaat


dalam mengevaluasi berbagai alternatif adalah pendekatan manfaat-biaya (cost-benefit
approach). Seringkali manajer menggunakan laporan proforma profitabilitas yang berkaitan
dengan

berbagai

alternatif

tersebut.

4. Memilih alternatif tindakan terbaik: Dalam berbagai kasus, pemilihan alternatif terbaik
merupakan
5.

bagian

paling

mudah

Melaksanakan

alternatif

dalam

proses

pengambilan

tindakan

yang

keputusan.
dipilih

6. Melakukan tindak lanjut untuk meyakinkan dirinya bahwa hasil yang diinginkan dapat
diperoleh: Jika suatu alternatif telah dipilih, manajer kemudian melakukan tindak lanjut dan
mengimplementasikan
Analisis

pilihan

tersebut.

dan

Tahap

ini

sering

kali

menyita

waktu.

Pengendalian

Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis dan mengendalikan keputusan adalah sistem
pelaporan anggaran (budgetary reporting system), dimana laporan periodic digunakan untuk
menyoroti biaya dan penghasilan yang dianggarkan dibandingkan dengan biaya dan

penghasilan sesungguhnya. Pendekatan lain, yaitu manajemen penyimpangan (management


by exception) menyatakan bahwa penyelidikan manajemen hanya dilakukan terhadap
penyimpangan-penyimpangan
Informasi

yang

dari

Berguna

anggaran

untuk

yang

dianggap

Perencanaan

dan

material.

Pengendalian

Informasi berbeda dengan data, yaitu informasi berguna bagi pengambilan keputusan
sedangkan data tidak. Kegunaan informasi dapat ditentukan berdasarkan kemampuannya
memberikan bantuan dalam melakukan prediksi dan penafsiran mengenai risiko perencanaan.
Sifat-Sifat

Informasi

dan

Tingkat

Manfaat

(Karakteristik

Informasi)

Ketepatan waktu (timeliness) suatu laporan merupakan hal penting bagi tujuan-tujuan
pengendalian. Informasi memiliki sifat lainnya selain ketepatan waktu adalah :
Kuantifiabilitas (quantifiability) mengacu pada tingkat kesulitan dalam menyajikan suatu
kejadian

dalam

bentuk

numeric.

Akurasi berkaitan dengan tingkat kemampuan dari sekumpulan informasi untuk mengukur
apa

yang
Kepadatan

seharusnya

berkaitan

dengan

tingkat

diukur.
kerincian

derajat

informasi.

Relevansi berkaitan dengan seberapa baik hubungan antara informasi dengan suatu masalah
keputusan

tertentu.

Nilai

Informasi

Informasi memiliki nilai yang berasal dari pengaruhnya terhadap keputusan. Kualitas
informasi

umumnya

Akurasi
Ketepatan

meningkat

jika

informasi
waktu

benar

terdapat

kondisi-kondisi

berikut:

dalam

merefleksikan

realitas

informasi

bersifat

mutakhir

Waktu

tanggap

Kelengkapan

Relevan

Perangkat

informasi

informasi
informasi

Lunak

berisikan

tersedia
segala

mempengaruhi
untuk

sesuatu

dengan

cepat

yang

dibutuhkan

keputusan

Pengambilan

yang

dibuat

Keputusan

Ada beberapa perangkat lunak (software) untuk pengambilan keputusan, yaitu:


1.

Perangkat

lunak

database

(Database

software)

Perangkat luank database memungkinkan manajer untuk melakukan pencarian (kueri) secara
terstruktur
2.

Sistem

untuk

memperoleh

Pendukung

Keputusan

informasi

dalam

(Decision

database.

Support

System)

DSS ditujukan kearah pemrosesan data dalam konteks keputusan dibandingkan ke arah
perolehan data. Perangkat lunak spreadsheet merupakan contoh umum DSS walaupun
perangkat
3.

lunak
Sistem

itu

sendiri
Ahli

bukan

merupakan

(Expert

DSS

System)

Sistem ahli merupakan DSS yang dikembangkan dengan canggih yang menggunakan
pengetahuan umum yang biasanya dimiliki seorang ahli untuk memecahkan masalah. Sistem
ahli dibagi dua bagian, yaitu: basis pengetahuan (knowledge base) dan alat pengolahan
masukan (inference engine). Basis pengetahuan menyimpan aturan-aturan, data dan hubungan
yang
4.

digunakan
Sistem

Informasi

untuk
Eksekutif

memecahkan
(Excecutive

masalah.

Information

System)

Sistem ini biasanya dipergunakan oleh level atas manajemen. Sebagian besar informasi yang
digunakan manajemen tingkat atas berasal dari sumber-sumber diluar sistem informasi

organisasi.
2.2

Pelaporan

Kepada

Sistem

Manajemen

Pelaporan

Agar sistem pelaporan menjadi efektif,sistem pelaporan harus merupakan komponen terpadu
dari sistem informasi dimana seluruh akun menggunakan skema kode yang seragam.Pada
tingkat yang paling umum,sistem pelaporan dapat di klasifikasikansebagai horizontal atau
vertical.
Sistem pelaporan horizontal menghasilkan informasi untuk perencanaan dan pengendalian
dalam funsi-fungsi operasional yang terikat di perusahaan.sistem pelaporan vertical
membentuk arus ke bawah dan ke atas untuk informasi yang penting bagi perencanaan dan
pengendalian.
Sistem pelaporan vertical membentuk arus informasi yang mengalir antara berbagai tingkatan
manajemen. Anggaran disusun dengan mengumpulkan arus informasi ke atas,seperti ikhitisar
penjualan historis. Sistem pelaporan vertical cenderung member penekanan pada perencanaan
dan pengendalian sedangkan sistem pelaporan horizontal cenderung berfokus pada
pelaksanaan

fungsi-fungsi

Sistem

Pelaporan

operasi.

Keuangan

dan

Biaya

Tujuan utama dari sistem keuangan adalah menghasilkan laporan pertanggungjawaban untuk
pemilik atau kreditor perusahaan.Sistem ini berfokus pada pembuatan/penyajian laporanlaporan tradisional,yaitu laporan laba rugi,laporan posisi keuangan,laporan perubahan posisi
keuangan.
Dalam sistem akuntansi biaya terdapat dua jenis sistem akuntansi biaya ,yaitu sistem biaya
atas order kerja dan sistem biaya atas proses.Sistem job order costing digunakan pada industry
dimana

order

Sistem

pelanggan

Pelaporan

dikerjakan
Akuntansi

berdasarkan

order.

Pertanggungjawaban

Konsep pertanggungjawaban menyatakanbahwa seluruh kejadian dalam lingkungan


perusahaan dapat ditelusuri ke pertanggungjawaban individu tertentu. Konsep akuntansi
pertanggungjawaban menyatakan bahwa individu tertentu harus bertanggungjawab atas
terjadinya peristiwa tersebut. Sistem akuntansi pertanggungjawaban biasanya mampu
mengalokasikan
SistemPelaporan

biaya

ke

pusat-pusat

pertanggungjawaban

yang

relevan.

Profitabilitas

Sistem ini mencakup suatu sistem anggaran dan pelaporan pengendalian yang meliputi
berbagai tingkat dalam bagan organisasi. Konsep utama yang mendasari pelaporan

profitabilitas adalah perencanaan laba.organisasi dapat di pabdang sebagai kelompok pusatpusat laba.Rencana laba perusahaan secara keseluruhan diperoleh dengan menetapkan target
laba rugi masing-masing pusat laba. Sistem pelaporan profitabilitas tidaj hanya bermanfaat
sebagai alat perencanaan tetapi juga berguna sebagai alat bantu dalam melakukan evaluasi.
BAB

III

KESIMPULAN
3.1

Kesimpulan

Auditing

Teknologi

Informasi

Istilah audit sistem informasi digunakan secara umum untuk menggambarkan dua jenis
aktivitas yang berbeda yang terkait dengan komputer. Salah satu penggunaan istilah ini adalah
untuk menggambarkan proses pengkajian ulang dan pengevaluasian pengendalian internal
dalam sistem pemrosesan data eektronik. Jenis kegiatan ini digambarkan sebagai auditing
melalui komputer. Penggunaan umum lainnya adalah untuk menggambarkan penggunaan
komputer oleh seorang auditor untuk melakukan beberapa pekerjaan audit yang biasanya akan
dikerjakan secara manual. Jenis aktivitas ini digambarkan sebagai auditing dengan komputer.
Teknologi audit sistem informasi telah berkembang seiring perkembangan sistem komputer.
Namun demikian, tidak terdapat teknologi auditing secar keseluruhan. Sebaliknya, terdapat
beberapa teknologi yang dapat digunakan dengan cukup baik untuk mencapai tujuan audit.
Tekologi yang didiskusikan dalam bab ini antara lain adalah data pengujian, fasilitas uji
terintegrasi (ITF), simulasi paralel, dan perangkat lunak audit secara umum. Teknologiteknologi audit sistem informasi berbada satu sama lain, demikian juga keahlian teknis yang
diperlukan untuk menggunakan teknologi-teknologi tersebut. Beberapa teknologi terkait erat
dengan

biaya

yang

cukup

signifikan

untuk

diimplementasikan.

Pendekatan-pendekatan untuk sebuah audit sistem informasi mengikuti babarapa variasi


sebuah struktur tiga-tahap. Tahap-tahap tersebut adalah kaji ulang dan evaluasi awal bidang
yang akan diaudit, kaji ulang dan evaluasi terperinci, dan pengujian. Terdapat tiga jenis audit
sistem informasi, yaitu audit sistem informasi, audit pengembangan sistem aplikasi, dan audit
pusat
3.2

layanan
Kesimpulan

Pengambilan

komputer.
Keputusan

Manajemen

Seluruh aktivitas perencanaan dan pengendalian melibatkan pengambilan keputusan oleh


manajer. Dalam kenyataanya, kontribusi seorang manajer kepada perusahaan adalah
pengambilan keputusan. Manajer juga memberikan sumbangan penting lainnya seperti
kepemimpinan dan motivasi kepada karyawan. Pengambilan keputusan pada dasarnya
merupakan suatu proses, dan ini dilakukan manajer bukan hanya sepintas saja tetapi

merupakan

sesuatu

yang

sangat

Pertanyaan
1.

Apakah

menyita

waktu.

Pemahaman
yang

dimaksud

dengan

istilah

auditing

sekitar

computer?

Auditing sekitar komputer adalah pendekatan auditing sistem informasi yang di dalamnya
porsi pemprosesan sebuah sistem komputer diabaikan. Pendekatan ini tidak menguji operasi
pemprosesan dan program komputer secara langsung melainkan berfokus pada masukan dan
keluaran

dari

sistem

berdasarkan

komputer.

2. Sebutkan dua arti yang terdapat dalam istilah auditing system informasi!
- menjelaskan proses pengkajian ulang dan mengevaluasi pengendalian internal dalam sebuah
sistem pemprosesan data elektronik. Jenis aktivitas ini umumnya dilakukan oleh para auditor
selama

pengujian

kelayakan

dan

dapat

disebut

auditing

melalui

komputer.

- Menjelaskan penggunaan komputer oleh auditor untuk menjalankan beberapa kerja audit
yang biasanya akan secara manual. Jenis aktivitas ini normalnya dilakukan selama proses
pengujian subtantif terhadap rekening-rekening neraca dan dapat disebut audit dengan
komputer.
3. Buatlah sebuah daftar dan jelaskan secara singkat tiga tahap dalam audit system informasi.
Ada

tiga

tahap

umum

dalam

pendekatan

ini,

yaitu:

1. Telaahan dan evaluasi awal terhadap area yang akan diaudit serta penyiapan rencana audit
2.

Telahaan

dan

evaluasi

rinci

atas

pengendalian

3. Pengujian ketaatan yang diikuti dengan analisis dan pelaporan hasil-hasil


Pada tahap pertama menentukan tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam audit dan
mencakup keputusan-keputusan yang berkaitan dengan area-area tertentu yang akan
diinvestigasi, penugasan bagi staf audit, teknologi audit yang akan digunakan, dan pembuatan
anggaran

waktu

dan/atau

biaya

untuk

audit.

Tahap kedua, sasaran difokuskan pada temuan-temuan dalam area yang dipilih dalam audit.
Dokumentasi area aplikasi ditelaah dan data yang berkaitan dengan operasi sistem
dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner pengendalian intern, dan obsevasi langsung.
Tahap ketiga adalah pengujian. Tahap ini dalam audit menghasilkan bukti ketaatan terhadap
prosedur-prosedur. Pengujian ketaatan dilakukan untuk memberikan jaminan yang memadai
bahwa pengendalian intern ada dan bekerja dengan yang dinyatakan dalam dokumentasi
sistem.
4. Bedakan antara auditing melalui computer dan auditing dengan computer.
Auditing

melalui

computer

(auditing

through

the

computer)

Auditing memalui computer dapat didefinisikan sebagai verivikasi pengendalianpengendalian

dalam

Pengendalian

dalam

system

lingkungan

EDP

EDP.

dibagi

menjadi

dua,yaitu

a. Pengendalian umum yang berkaitan dengan fasilitas-fasilitas EDP dan aspek


pengembangan
b.

system

Pengendalian

Auditing

aplikasi

dengan

berkaitan

EDP

dengan

computer

sitem

(auditing

aplikasi
with

computer
the

tertentu.

computer)

Auditing dengan computer merupakan proses penggunaan tekhnologi informasi dalam


auditing. Tekhnologi informasi digunakan untuk melakukan sejumlah pekerjaan audit yang
dapat dilakukan juga secara manual. Sebagian besar data yang harus dievaluasi oleh auditor
dibuat

dalam

5.

Apakah

format
program

elektronik.

audit

computer

itu.

Auditing dengan komputer adalah proses penggunaan TI (teknologi informasi) dalam sebuah
auditing. TI digunakan untuk melakukan beberapa kerja audit yang biasanya dikerjakan
secara manual. Penggunakan TI oleh auditor saat ini bukan lagi bersifat pilihan, namun hal
tersebut menjadi penting karena hampir semua data yang akan dievaluasi oleh auditor adalah
dalam

bentuk

elektronik

6. Jenis dokumen-dokumen seperti apa saja yang diperiksa dalam audit system informasi?
Hampir semua pendekatan untuk sebuah audit sistem informasi mengikuti beberapa variasi
dari sebuah struktur tiga tahap. Tahap pertama terdiri atas kaji ulang awal dan evaluasi
wilayah yang akan diaudit dan persiapan rencana audit. Tahap dua adalah kaji ulang dan
evaluasi pengendalian yang terperinci. Tahap ketiga meliputi pengujian kelayakan dan diikuti
dengan analisis dan pelaporan hasil. Tiap tahap umum dalam sebuah audit, sebagaimana juga
terjadi dalam langkah-langkah khusus dalam tiap tahap, harus memiliki dokumen persiapan.
Dokumen itu memberikan output yang berwujud dan tujuan untuk tiap langkah audit.
7.

Sebutkan

lima

teknik

embedded

audit

routine.

Embedded audit routines adalah teknologi audit yang mencakup modifikasi program
komputer

untuk

tujuan-tujuan

audit,

tekniknya

meliputi:

Embedded audit data collection, menggunakan satu atau lebih modul terprogram secara
khusus yang ditandai sebagai in-line code dalam kode program reguler untuk memilih dan
mencatat

data

untuk

tujuan

analisis.

System control audit review file (SCARF), uji edit terprogram untuk batasan dan kelayakan
tercakup dalam program sejak pengembangan dimulai. Selama operasi normal program,
unsur-unsur data yang dikecualikan dari edit ini ditulis dalam file. File pengecualian ini dapat

ditelaah

oleh

auditor

dan

dapat

dilakukan

tindakan

yang

tepat.

Sample audit review file (SARF), transaksi-transaksi dipilih secara acak dan bukan sebagai
pengecualian dari uji edit program, untuk menghasilkan sampel statistik transaksi-transaksi
untuk

audit

8.

Apa

yang

selanjutnya.

diuji

pada

pengujian

kepatuhan?

Tujuan pengujian ketaatan adalah untuk melihat eksistensi, efektivitas, dan pengecekan
kontinuitas kegiatan yang mengandalkan sistem pengendalian intern tersebut. Pengujian
ketaatan akan meliputi telaahan atas dokumentasi prosedur-prosedur pemeliharaan, telaahan
atas informasi akuntansi kegiatan-kegiatan sistem, dan bahasa sumber dan teknik-teknik
pembandingan
9.

Bagaimana

kode
PC

telah

obyek.

memengaruhi

auditing

system

informasi?

Pada awalnya suatu teknologi auditing system informasi telah berkembang seiring
perkembangan system computer, walaupun tidak seluruhnya merupakan teknologi yang
digunakan untuk mengaudit. Namun, tersedia sejumlah alat dan teknologi untuk yang dapat
digunakan untuk mencapai dengan tepat tujuan sebuah audit PC mempengaruhi auditing
system informasi karena biaya murah PC ditambah dengan penggunaan yang makin luas.
Berbagai paket perangkat lunak yang tersedia telah membuat PC menjadi alat penting untuk
mengadministrasi

sebuah

audit.

Paket software general purpose seperti perangkat lunak untuk tujuan tertentu yang
berorientasi audit telah berkembang secara khusus untuk digunakan dalam administrasi audit.
10. Identifikasikan karakteristik-karakteristik yang umum pada sebuah audit system
informasi.
Informasi

dikatakan

berguna

jika

memiliki

karakteristik

sebagai

berikut

Relevan : Jika mampu mengurangi ketidakpastian,memperbaiki kemampuan pengambil


keputusan untuk membuat prediksi. Mengkonfirmasikan,atau memperbaiki ekspektasi mereka
sebelumnya
Andal : Jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan,dan secara akurat mewakili kejadian
atau

aktivitas

di

organisasi

Lengkap :Jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian yang merupakan dasar
masalah

atau

aktivitas-aktivitas

yang

diukurnya.

Tepat waktu :Jika diberikan pada saat yang tepat untuk memungkinkan poengambil keputusan
menggunakannya
Dapat

dipahami:Jika

dalam
disajikan

membuat
dalam

bentuk

yang

keputusan
dapat

dipakai

dan

jelas.

11. Bagaimana anda akan memilih area yang harus diausit dalam audit system informasi?

Seorang auditor perlu menentukan sasaran mana yang akan diaudit, contohnya fokuskan pada
temuan-temuan dalam area yang dipilih dalam audit, dokumentasi area aplikasi ditelaah dan
data yang berkaitan dengan operasi sistem dikumpulkan melalui tahap wawancara, kuisioner
pengendalian intern, dan observasi langsung ke perusahaan yang akan diaudit sistem
informasinya.
12. Mengapa audit pusat layanan computer memerlukan auditor system informasi yang
memiliki

keahlian

tinggi?

Mengingat sering terjadi fraud dan keahlian seseorang yang minim maka akan sangat
dibutuhkan

kemampuan

seseorang

Kasus

yang

sudah

expert.

Anda memutuskan untuk menggunakan sebuah paket perangkat lunak audit yang baru saja
dimiliki dalam auditing piutang dagang. Siste, hutang dagang telah terkomputerisasi selama
beberapa
a.

tahun

Jelaskan

dan

record

dengan

transaksi

dicatat

lima

fungsi

singkat

dalam

disket

utama

magnetic.

paket

GAS.

1. Membuat perhitungan dan melakukan verifikasi atas perkalian dan penjumlahan.


2. Memeriksa catatan untuk mengetahui kualitas, kelengkapan, konsistensi, dan ketepatan.
3. Mengurutkan data dan melakukan analisis data berikut mengurut urutan yang hilang.
4.

Memilih

5.

sampel

audit

Mencetak

secara

permintaan

valid.

konfirmasi.

b. Sebutkan tiga langkah utama dalam auditing hutang dagang yang dapat menggunakan
GAS.
Dalam gas dikenal ada langkah-langkah: membaca, menyeleksi, mengetrak, dan memproses
data

contoh

dari

file

computer.

Sedangkan dalam audit dikenal tahap-tahap yang dilaksanakan dalam audit progress :
perencanaan

audit,

survei

pendahuluan,

audit

terinci

dan

pelaporan:

1. Tahap Perencanaan Audit. Setiap audit menghendaki cakupan audit disesuaikan dengan
tujuan audit. Pentingnya cakupan audit adalah untuk memahami organisasi dan departemen
pemrosesan

data

yang

akan

diaudit.

2. Survei Pendahuluan. Survei pendahuluan ini membantu auditor untuk mengidentifikasikan


problem area dan operasi ini penting untuk kesuksesan pengauditan departemen pemrosesan
data. Setelah survei pendahuluan, auditor dapat menentukan tingkat kompleksitas audit
operasional. Tahap pendahuluan dalam audit operasional merupakan dasar untuk tahap
pengujian

audit

terinci.

3. Tahap audit Terinci. Kunci kegiatan untuk menguji dan mengevaluasi selama tahap audit
terinci meliputi: (1) Fungsi pengorganisasian pemrosesan informasi;(2) Praktek dan kebijakan
sumber daya manusia;(3) Pengoperasian komputer; (4) Pertimbangan pengembangan dan
implementasi sistem; (5) Penerapan sistem pengoperasian. Kelima faktor ini penting dan perlu
dipertimbangkan.
4. Pelaporan. Laporan audit didistribusikan kepada manajemen dan dewan audit. Isi laporan
ini

bervariasi

sesuai

dengan

tujuan

manajemen.

c. Jelaskan dengan singkat bagaimana GAS harus digunakan untuk menjalankan langkahlangkah

auditing

tersebut.

GAS adalah software yang sudah didesain secara khusus dan telah berbentuk paket yang
digunakan untuk membaca, menyeleksi, mengetrak, dan memproses data yang dapat
memudahkan

auditor

dalam

Kasus
KASUS

proses

auditing.

II
PT

NISSAN

Perusahaan skala besar sekelas Nissan juga dapat mengalami masalah sulit berkaitan dengan
skala ekonominya dalam bersaing dengan kompetitor. Sejak tahun 1998, Nissan
mengidentifikasi banyak kerugian yang dialami dalam operasi perusahaan. Penyebabanya
adalah inefisiensi, terlalu banyak sumberdaya yang dialokasikan untuk produksi dan
pemasaran. Nissan kemudian meminta Ghosn untuk melakukan restrukturisasi pada pabrik
Nissan dalam rangka efisiensi. Ghosn setuju, dan dalam menjalankan tugasnya banyak
keputusan-keputusan tidak populer yang dibuatnya. Tentu ini menuntut penyesuaian dari
seluruh komponen perusahaan yang terlibat. Perubahan yang dilakukan Ghosn antara lain:
pengurangan jumlah tenaga kerja, meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab
karyawan, mengaktifkan team work, menumbuhkan kesadaran bahwa burning platform dan
reengenering merupakan suatu kewajaran, penghematan, standarisasi keuangan internasional.
Tantangan terbesar bagi Gohsn adalah mengubah mindset dari anggota perusahannya.
Hasilnya sangat menakjubkan bagi Nissan. Nissan berhasil mengatasi krisis, tetapi bagaimana
kelanjutannya?
ANALISIS

KASUS

Keputusan yang dibuat para manajer boleh saja tidak populer, tetapi dapat juga mengikui
pola-pola umum. Untuk mendapatkan kompetensi utama dari perusahaan, kadang kala
manajer membuat keputusan-keputusan yang tidak populer. Keputusan tersebut bisa saja
berseberangan dengan budaya kerja perusahaan. Tidak menjadi masalah, di sinilah letak
tantangan terbesar manajer untuk dapat menghasilkan budaya organisasi yang baru. Dalam

manajemen proses ini dikenal dengan banyak istilah, seperti business process reenginering
atau

setting

mindset,

atau

burning

platfrom

and

renew

one.

Hasil dari keputusan baru dapat ditentukan setelah dijalankan. Manajer yang baik tentunya
memiliki komitemen untuk menjalankan keputusan sampai pada saat hasil dari keputusan
dievaluasi. Bisa saja keputusan tersebut gagal. Kegagalan dapat menjadi sebuah pengalaman
yang berati untuk memikirkan langkah dan strategi baru. Pada hampir semua kasus, ide-ide
cemerlang justru timbul ketika perusahaan mengalami kesulitan dan masalah. Di sinilah letak
pentingnya sensitifitas bisnis, komunikasi, knowledge management, dan teamwork.
Komponen-komponen tersebut terbukti dapat menjawab pelaksanaan keputusan yang telah
dibuat

oleh

manajer.

Manajer dalam menjalankan perusahaan harus siap menghadapi risiko. Oleh sebab itu, selain
membuat keputusan manajerial dalam bidang operasional perlu juga dilakukan manajemen
risiko terhadap operasional dan keputusan yang telah dibuat. Perkembangan dan operasi
perusahaan pada dasarnya harus menjalani siklus bisnis. Sampai pada saatnya, perusahaan
mungkin akan berada di bawah, tetapi dengan keputusan yang tepat perusahaan harus mampu
bangkit kembali mungkin dengan perubahan pada platform ataupun kebijakan yang
diterapkan. Masa depan tidak dapat diprediksi dengan tepat oleh proses pengambilan
keputusan dengan teknik secanggih apapun juga. Yang mungkin dilakukan oleh para manajer
profesional adalah mengantisipasi dengan penerapan manajemen yang tepat. Berbagai teknik
dan metode manajemen modern tetap menekankan bahwa perusahaan harus berani
mengambil risiko dan menanggung risiko, tetapi dengan memperhatikan usaha untuk
memperkecil risiko dan impac dari beragam risiko tersebut. Seberapa hebatnya manajer yang
menjalankan tugas tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan dari para pekerja di dalam
perusahaan. Manajer berfungsi mengarahkan, mengendalikan, mengawasi, dan melakukan
evaluasi terhadap rencana-rencana yang telah ditetapkan. Operasi tetap kembali kepada para
karyawan dan unit kerja. Rasa memiliki perusahaan, karisma, dan kepemimpinan sangat
penting bagi para manajer untuk dapat membuat programnya dapat berjalan dan dilaksanakan
dengan baik oleh para karyawan. Hasil akhirnya tentu saja perusahaan mendapatkan
tujuannya: profit dan satisfaction bagi karyawan serta customer satsfaction and customer
loyality.

Você também pode gostar