Você está na página 1de 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI PREMATUR

1.

PENGKAJIAN DASAR DATA NEONATUS


a. SIRKULASI
Nadi apikal mungkin cepat dam atau tidak teratur dalam batas normal(120
-160dpm) murmur jantung yang dapat didengar dapat menanadakan
duktus arterious paten (PDA).
b. MAKANAN/CAIRAN
Berat badan < 2500 g (5 1b 8oz)
c. NEOROSENSORI
Tubuh panjang, kurus , lemas dengan perut agak gendut. Ukuran kepala
besar dalam hubungarnya dengan tubuh, sutura mungkin mudah di
gerakkan

,fontenetal

mungkin

atau

tidak

terbuka

lebar.dapat

mendemonstrasikan kedutan atau mata berputar . edema kelopak mata


umum terjadi, mata mungkin merapat( tergantung pada usia gestasi).
Refleks tergantung pada usia gestasi: roting terjadi dengan baik pada
gestasi minggu 32; koordinasi refleks untuk menghisap ,menelan
,bernapas, biasanya terbentuk pada gestasi minggu ke-32; komponen
pertama dari refleks moro ( ekstasi lateral dari ektremitas atas dengan
mebuka tangan ) tampak pada gestasi minggu ke 28; komponen kedua
( refleksi anterior dan menangis yang dapat di dengar) tampak pada gestasi
minggu ke 32.pemeriksaan dubowits menandakan usia gestasi antra
minggu 24 dan 37.
d. PERNAPASAN
Skor agar mungkin rendah .
Pernapasan mungkin dakal, tidak terutur; retraksi diafragmatik intermirten
atau periodik (40-60x/mnit)
Mengorok, pernafan cuping hidung, retraksi superasternal atau substernal,
atau berb agai drajat sianosis mu ngkin ada.
Adanya bunyi ampelas pada auskultasi , menandakan sindro distres
pernafasan(RDS)
e. KEAMANAN

Suhu berfluktuasi dengan mudah .


Menagis mungkin lemah.
Wajah mungkin memar; mungkin ada suksedaneum.
Kulit kemerahan atau tembus pandang; warna mungkin merah muda/
kebiruan, akrosianosis, atau sianosis/pucat.
Lanugo terdistribusi secara luas di seluruh tubuh.
Ekstremitas mungkin tamapak edema.
Garis telapak kaki mungkin atau mungkin tidak ada pada semua atau
sebagian tepak.
Kukumungkin pendek.
f. PENYULUHAN/PEMBELAJARAN
Riwayat ibu dapat menunjukan faktor-faktor yang memperberat persalinan
praterm, seperti usia muda; latar belakang sosial ekonomi rendah; rentang
ke hamilan dekat;gestasi meliputi multipel; nutrisi buruk; kelahiran pratrem
sebbelimnya;komlikasi obstetrik seperti absropsio plasentae, ketuban pecah
dini, dilatasi serviks prematur, adanya infeksi; inkompatibilits darah
berhubungan dengan eritroblastosis fetalis; penggunaan obat yang di

2.

resapkan, di jual bebas atau obat jalanan.


PRIORITAS KEPERAWATAN
a. Meningkatkan fungsi pernapasan optimal.
b. Mempertahankan linkungan termal yang netral.
c. Mencegah atau menurunkan resiko terhadap potensial komplikasi.
d. Mempertahankan hemostasis melalui regulasi nutrisi dan hidrasi.
e. Membantu mengembankan unit keluarga sehat .
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi
ventilasi
b. Ketidak efektifan pola napas berhubungan dengan imaturitas pusat
pernafasan perkembangan otot, penurunan energi / kelelahan
c. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
imaturitas produksi enzim.
d. Resiko terjadi penurunan hipotermia berhubungan dengan perkembangan
SSP imatur, ketidak mampuan merasakan dingin berkeringat
e. Resiko infeksi berhubungan dengan respon imun imatur, prosedur invasif

3.

INTERVENSI KEPERAWATAN

a. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi


ventilasi
Intervensi :

Ukur berat badan bayi dan perhatikan jenis kelamin


Observasi pernafasan ; cuping hidung, dispnea dan ronki
Observasi dengan pemantauan O2 catat setiap jam ubah sisi alat
setiap 3-4 jam
b. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imaturitas pusat
pernafasan, keterbatasan perkembangan otot, penurunan energi / kelelahan
Intervensi :

Observasi frekuensi pernapasan dan pola nafas (pernafasan, tonus


otot dan warna kulit)
Atur / posisikan bayi telentang dengan gulungan popok di bawah
bahu
Pertahankan suhu tubuh
Berikan rangsang taktil yang segera

Kolaborasi :
a. Berikan O2 liter
b. Berikan obat aminofilin 2 x 0,15 cc
c. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
imaturitas produksi enzim.
Intervensi :

Observasi maturitas refleks menelan dan menghisap


Auskultasi bising usus sehari 1 kali
Beri minum susu pasi LLM 10 x 10 cc/mnt setiap 3 jam
Timbang berat badan setiap hari.
Berikan terapi mikasin 2 x 25 mg
Resiko terjadi penurunan hipotermia berhubungan dengan
perkembangan SSP imatur, ketidak mampian merasakan dingin dan
berkeringat

Intervensi :

Gunakan lampu pemanas selama prosedur


Kurangi pemajanan pada aliran udara
Ganti pakaian bila basah
Observasi sistem pengaturan suhu inkubater setiap 15 menit (33,4 oC)
Observasi adanya sesak, sianosis, kulit belang dan menangis buruk
Observasi haluaran dan berat jenis urin

Kolaborasi :

Berikan O2
Therapy Blue Light

e. Resiko infeksi berhubungan dengan respon imun imatur, prosedur invasif


Intervensi :

Pertahankan cuci tangan yang benar


Pertahankan kesterilan alat
Observasi hasil pemeriksaan laboratorium
Obervasi TTV S, N, P tiap 8 jam
Observasi tanda-tanda infeksi

Kolaborasi :

Berikan aminofilin 2 x 0,15 cc encerkan melalui IV tiap 7 jam


Berikan garamicyn (salep) 3 x sehari

4. Evaluasi :
- Jalan nafas tetap paten
- Bayi tidak menunjukan tanda-tanda TIK
- Bayi menunjukan bukti homeostatis
- Bayi dapat menunjukan penambahan berat badan (2x20-30 gr/hr)
- Suhu aksila bayi tetap dalam rentang normal untuk usia pasca konsepsi

Você também pode gostar