Você está na página 1de 17

OSILATOR

Osilator adalah pembangkit sinyal dengan periode tertentu . Osilator menghasilkan


beberapa bentuk gelombang, yaitu : sinus, kotak, segitiga, gigi gergaji dan pulsa. Osilator
terbentuk dari beberapa model rangkaian sesuai dengan bentuk gelombang yang
dihasilkannya. Secara umum prinsip rangkaian osilator dibagi dua, yaitu Osilator
Harmonisa dan Osilator Relaksasi.
A. Osilator Harmonisa
Osilator harmonisa menghasilkan bentuk gelombang sinusoida. Osilator harmonisa disebut
juga

dengan Osilator

Linear.

Bentuk

dasar

osilator

harmonisa

terdiri

dari

sebuah penguat dan sebuah filter yang membentuk umpan balik positif yang menentukan
frekuensi output.
Prinsip osilator ini dimulai dengan adanya noise/desah saat pertama kali power dinyalakan.
Noise/desah ini kemudian dimasukkan kembali ke input penguat dengan melalui filter
tertentu. Karena hal ini terjadi berulang-ulang, maka sinyal noise akan menjadi semakin besar
dan membentuk periode tertentu sesuai dengan jaringan filter yang dipasang. Periode inilah
yang kemudian menjadi nilai frekuensi sebuah osilator.
Macam-macam osilator harmonisa/ sinus :
1. Osilator Amstrong

Osilator Amstrong

Osilator amstrong dinamai sesuai dengan nama penemunya Edwin Amstrong. Osilator
amstrong terdiri dari sebuah penguat dan sebuat umpan balik rangkaian LC.

2. Osilator Hartley

Osilator Hartley

Osilator Hartley termasuk jenis osilator LC. Osilator Hartley tersusun dari dua buah induktor
yang disusun seri dan sebuah kapasitor tunggal. Kelebihan osilator hartley adalah mudahnya
mengatur nilai frekuensi yaitu dengan menempatkan sebuah kapasitor variabel pada
komponen kapasitornya. Selain itu amplitudo output osilator juga relatif tetap pada range
frekuensi kerja penguat osilator.
3. Osilator Colpits

Osilator Colpits
Osilator Colpits termasuk jenis osilator LC. Osilator colpits tersusun dari dua buah kapasitor
yang disusun seri dan sebuah induktor tunggal. Kelebihan osilator colpits adalah mudahnya
mengatur nilai frekuensi yaitu dengan menempatkan sebuah induktor variabel pada
komponen induktornya seperti halnya penggunaan kapasitor variabel pada osilator hartley.
Amplitudo output osilator juga relatif tetap pada range frekuensi kerja penguat osilator.
4. Osilator Clapp

Osilator Clapp
Osilator Clapp termasuk jenis osilator LC. Osilator Clapp tersusun dari tiga buah kapasitor
dan satu buah induktor. Konfigurasi osilator clapp sama dengan osilator colpits namun ada
penambahan kapasitor yang disusun seri dengan induktor (L). Osilator Clapp diperkenalkan
oleh James K. Clapp pada tahun 1948.
5. Osilator pergeseran Fasa

Osilator Pergeseran Fasa

Osilator pergeseran fasa termasuk jenis osilator RC. Pada osilator pergeseran fasa terdapat
sebuah pembalik fasa total 180 derajat. Pembalik fasa ini di menggeser fasa sinyal output
sebesar 180 derajat dan memasukkan kembali ke input sehingga terjadi umpan balik positif.
Rangkaian pembalik fasa ini biasanya dibentuk oleh tiga buah rangkaian RC.
6. Osilator Kristal

Osilator Kristal
Osilator Kristal adalah osilator yang rangkaian resonansinya tidak menggunakanan LC atau
RC melainkan sebuah kristal kwarsa. Rangkaian dalam kristal mewakili rangkaian R, L dan C
yang disusun seri. Osilator Pierce ditemukan oleh George W. Pierce. Osilator Pierce banyak
dipakai pada rangkaian digital karena bentuknya yang simpel dan frekuensinya yang stabil.
7. Osilator Jembatan Wien

Osilator Jembatan Wien


Osilator ini termasuk jenis osilator RC. Osilator jembatan Wien disebut juga osilator TwinT karena menggunakan dua T sirkuit RC beroperasi secara paralel. Satu rangkaian adalah
sebuah RCR T yang bertindak sebagai filter low-pass. Rangkaian kedua adalah CRC T
yang beroperasi sebagai penyaring bernilai tinggi. Bersama-sama, sirkuit ini membentuk
sebuah jembatan yang disetel pada frekuensi osilasi yang diinginkan. Sinyal di cabang CRC
dari filter Twin-T yang maju, di RCR itu tertunda, sehingga mereka dapat melemahkan satu
sama lain pada frekuensi tertentu.
B. Osilator Relaksasi
Osilator Relaksasi adalah osilator yang memanfaatkan prinsip saklar secara terus menerus
dengan periode tertentu yang menentukan frekuensi output. Osilator relaksasi menghasilkan
beberapa bentuk gelombang non sinus, yaitu : Gelombang kotak, segitiga, pulsa dan gigi
gergaji.
Osilator relaksasi sederhana adalah sebuah multivibrator / flip-flop. Prinsipnya adalah
mensaklar tagangan suply oleh sebuah komponen transistor atau FET.

Multivibrator
Osilator relaksasi juga ada yang menggunakan IC yaitu yang terkenal adalah dengan IC 555.

Osilator IC 555

OSCILLATOR COLPITTS
MODUL OSILATOR COLPITTS
ABSTRAK
Osilator merupakan rangkaian untuk mengubah daya DC menjadi daya
AC atau dengan perkataan lain sinyal output akan dihasilkan tanpa adanya
sebuah sinyal input yang diberikan. Osilator dirancang untuk menghasilkan
GGL (Gaya Gerak Listrik) bolak-balik dengan frekuensi dan bentuk
gelombang yang diketahui, seperti gelombang sinus, gelombang kotak dan
gelombang gergaji. Pada dasarnya untuk menghasilkan getaran frekuensi
agar dapat berosilasi digunakan rangkaian tangki dari
LC yang
disambungkan dengan rangkaian umpan balik.
Osilator Colpits ditemukan oleh Edwin Colpitts yang merupakan
topologi osilator yang efektif digunakan untuk pembangkit gelombang sinus
pada rentang frekuensi antara 10kHz hingga 10 MHz. Pada rangkaian osilator
colpitts menggunakan dua buah kapasitor pada rangkaian tangkinya. Fungsi
dari kedua kapasitor ini adalah sebagai pembagi tegangan keluaran dan
masukan penguat. Pada osilator colpitts, Pengaturan kumparan dan
perubahan harga kapasitor menentukan frekuensi yang dihasilkan.
Kata kunci: Osilator, Osilator Colpitts, Rangkaian, Sinyal Output, Sinyal
Input

DASAR TEORI
Dasar dari sebuah osilator yaitu sebuah rangkaian penguat dengan
feedback. Adapun beberapa bagian yang menjadi syarat untuk sebuah
osilator agar terjadi osilasi adalah rangkaian penguat, rangkaian feedback,
dan rangkaian tank circuit.
Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian
sinyal keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem
agar terjadinya tegangan dan phase yang sama antara input dan output.
Pada umumnya rangkaian feedback menggunakan komponen pasif yaitu R
dan C. (Malvini, 1993)
Tank circuit adalah rangkaian yang menentukan frekuensi kerja dari
osilator frekuensi pembawa (carrier), dengan menggunakan komponen L dan
C semakin tinggi frekuensi maka semakin kecil harga komponen yang
digunakan. Menggunakan R dan C frekuensi yang dihasilkan tidak akan bisa
mencapai harga yang paling tinggi karena terbatasnya harga resistor.

Fenomena osilasi tercipta karena ada ketidak-stabilan pada sistem penguat dengan
umpanbalik. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut, yaitu sistem penguat A
dengan umpan balik B. Biasanya sistem umpanbalik dibuat untuk mencapai suatu keadaan
stabil pada keluarannya dengan mengatur porsi penguatan umpanbalik dengan nilai tertentu.
Namun ada suatu keadaan dimana sistem menjadi tidak stabil. Secara matematis sistem ini
dimodelkan dengan rumus 1.

Gambar 1. Sistem penguat dengan umpanbalik

Rumus 1 model sistem penguat

Pada rumus 1, sistem menjadi tidak stabil jika 1+AB = 0 atau AB= -1. Sehingga
Vout/Vin pada rumus tersebut nilainya menjadi infinite. Keadaan ini dikenal dengan sebutan
kriteria Barkhausen. AB = -1 dapat juga ditulis dengan :
AB = 1 (F - 180o)
Inilah syarat terjadinya osilasi, jika dan hanya jika penguatan sistem keseluruhan = 1
dan phasa sinyal tergeser (phase shift) sebesar 180 o. Seperti yang sudah diketahui pada

rangkain filter pasif, satu tingkat (single pole) rangkaian RL atau RC dapat menggeser phasa
sinyal sebesar 90o. Setidak-tidaknya diperlukan rangkaian penggeser phase 2 tingkat agar
phasa sinyal tergeser 180o. Sebenarnya rangkaian LC adalah pengeser phase 2 tingkat, namun
untuk aplikasi frekuensi rendah (< 1 MHz) akan diperlukan nilai induktansi L yang relatif
besar dengan ukuran fisik yang besar juga. Sehingga pada kali dihindari pemakaian induktor
L tetapi menggunakan rangkaian penggeser phasa RC 2 tingkat.

Gambar 2 Rangkaian penggeser phasa RC 2 tingkat


Inilah rangkaian RC yang akan digunakan sebagai rangkaian umpanbalik pada sistem
pembangkit gelombang sinus yang hendak dibuat.
Osilator Colpitts adalah satu topologi osilator yang efektif digunakan
untuk pembangkit gelombang sinus pada rentang frekuensi antara 10 kHz
hingga 10 MHz. Osilator Colpitts sangat mirip dengan osilator Shunt-fed
Hartley. Perbedaan yang pokok adalah pada bagian rangkaian tangkinya.
Pada osilator Colpitts, digunakan dua kapasitor sebagai pengganti kumparan
yang terbagi. Balikan dikembangkan dengan menggunakan medan
elektrostatik melalui jaringan pembagi kapasitor. Frekuensi ditentukan oleh
dua kapasitor terhubung seri dan induktor. Osilator Colpitts menggunakan
panggung bipolar transistor penguat tunggal sebagai elemen gain yang
menghasilkan output sinusoidal. Berikut gambar Dasar Colpitts Oscillator
Circuit:

Gambar3. Dasar Colpitts Oscillator Circuit


Frekuensi osilasi rangkaian Osilator Colpitts dapat ditentukan dengan:
Rumus2. Frekuensi Oscillator Colpitts

Berikut gambar rangkaian dari Osilator Colpitts menggunakan Op-Amp:

Gambar4. Rangkaian Oscillator Oscillator menggunakan Op-Amp


Berikut gambar rangkaian dari Osilator Colpitts menggunakan Transistor:

Gambar 5. Rangkaian Osilator Colpitts menggunakan Transisitor


Gambar diatas memperlihatkan rangkaian osilator Colpitts. Tegangan
panjar untuk basis diberikan oleh R 1 dan R 2 sedangkan untuk emiitor
diberikan oleh R 4 . Kolektor diberi panjar mundur dengan menghubungkan
ke bagian positif dari V CC melalui R 3 . Resistor ini juga berfungsi sebagai
beban kolektor. Transistor dihubungkan dengan konfigurasi emitor-bersama.

Ketika daya DC diberikan pada rangkaian, arus mengalir dari bagian


negatif V CC melalui R 4 ,Q 1 dan R 3 . Arus I C yang mengalir melalui R 3
menyebabkan penurunan tegangan V C dengan harga positif. Tegangan yang
berubah ke arah negatif ini dikenakan ke bagian atas C 1 melalui C 3 . Bagian
bawah C 2 bermuatan positif dan tertambahkan ke tegangan basis dan
menaikkan harga

IB. Transistor Q 1 akan semakin berkonduksi sampai pada

titik jenuh.
Saat Q 1 sampai pada titik jenuh maka tidak ada lagi kenaikan I C dan
perubahan V C juga akan terhenti. Tidak terdapat balikan ke bagian
atas C 2 . C 1 dan C 2 akan dilucuti lewat L 1 dan

selanjutnya medan

magnet di sekitarnya akan menghilang. Arus pengosongan tetap berlangsung


untuk sesaat. Keping C 2bagian bawah menjadi bermuatan negatif dan
keping C 1bagian atas bermuatan positif. Ini akan mengurangi tegangan
maju Q 1 dan I C akan menurun. Harga V C akan mulai naik. Kenaikan ini
akan diupankan kembali ke bagian atas keping C 1melalui C 3 . C 1 akan
bermuatan lebih positif dan bagian bawah 2 C menjadi lebih negatif. Proses
ini terus berlanjut sampai Q 1 sampai pada titik cutof.
Saat Q 1 sampai pada titik cutof, tidak ada arus I C. Tidak ada
tegangan

balikan

ke C 1

Gabungan

muatan

yang

terkumpul

pada C 1dan C 2 dilucuti melalui L 1 . Arus pelucutan mengalir dari bagian


bawah C 2 ke bagian atas C 1 . Muatan negatif pada C 2 secepatnya akan
habis dan medan magnet di sekitar L 1akan menghilang. Arus yang mengalir
masih terus berlanjut. Keping C 2 bagian bawah menjadi bermuatan positif
dan keping C 1bagian atas bermuatan negatif. Tegangan positif pada C2
menarik Q 1 dari daerah daerah cutof . Selanjutnya I C akan mulai mengalir
lagi dan proses dimulai lagi dari titik ini. Energi balikan ditambahkan ke
rangkaian tangki sesaat pada setiap adanya perubahan.
Pada percobaan ini menggunakan Oscillator Colpitts dengan Op-Amp
LM324. Berikut penjelasannya:
Komponen Osilator Colpitts:
1.

Resistor
Resistor adalah komponen elektronika dua pin/kaki yang didesain untuk
menahan arus listrik dengan menurunkan tegangan diantara kedua
salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya. Resistor dapat
diumpamakan dengan sebuah papan yang digunakan untuk menahan
aliran air yang deras di parit kecil.
Dengan adanya tahanan papan ini, maka arus air menjadi terhambat
alirannya. Makin besar papan yang dipergunakan untuk menahan air
parit, makin kecil air yang mengalir. Begitu pula peran resistor dalam

elektronika, makin besar resistansi (nilai tahanan), makin kecil arus dan
tegangan listrik yang melaluinya. Satuan resistor adalah Ohm.
2.

IC LM741
LM741 adalah salah satu IC (Integrated Circuit) Op-Amp (Operational
Amplifier) yang memiliki 8 pin. IC Op-Amp init erdapat 2 jenis bentuk,
yaitu tabung (lingkaran) dan kotak (persegi), tetapi yang umum adalah
yang berbentuk persegi.Op-Amp banyak digunakan dalam sistem analog
komputer, penguat video/gambar, penguat audio, osilator, detector dan
lainnya. LM741 biasanya bekerja pada tegangan positif/negatif 12 volt, di
bawah itu IC tidak akan bekerja. Setiap pin/kaki-kaki pada IC LM741
mempunya fungsi yang berbeda-beda, keterangan pin/kaki-kaki LM741
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

3.

Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
listrik. Untuk leveltegangan tertentu. Selain kapasitansi juga tak kalah
pentingnya yaitu tegangan kerja dan temperature kerja. Tegangan kerja
adalah tegangan maksimum yang diijinkan sehingga kapasitor masih
dapat bekerja dengan baik. Sedangkan temperatr kerjaya itu batasan
temperature dimana kapasitor masih bisa bekerja dengan optimal. Selain
itu capasitor juga dapat digunakan sebagai filter atau memperbaiki noise
pada suatu sinyal.

Pinsip kerja alat

Redamannya adalah:
Sebagai persyaratan osilasi, jika penguatan rangkaian penguat adalah Av,
maka:

Untuk self start, biasanya dibuat Av.B dibuat sedikit lebih besar dari 1. Dan,
rangkaian Oscillator Colpitts akan berosilasi dengan frekuensi resonansi,
yaitu:
Dimana,
Keselamatan dan kesehatan kerja
1.

Periksa meja kerja pada saat praktikum terkondisi

2.

Periksa kondisi alat dan bahan sebelum digunakan

3.

Kondisi tangan sebelum praktikum harus dalam kondisi kering

4.

Power supply yang digunakan adalah simetri, yaitu terdapat VCC (+),
VEE (-), dan ground, jangan sampai antara VCC (+) dan VEE (-)
tersambung tanpa adanya komponen lain sebagai beban.

5.

Pin 7 IC LM 741 hanya boleh tersambung dengan VCC (+), sedangkan


pin 4 pada IC LM741 hanya boleh tersambung pada VEE (-)

6.

Periksa terlebih dahulu modul trainer yang akan digunakan

7.

Periksalah terlebih dahulu semua komponen aktif maupun pasif sebelum


digunakan

8.

Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada lembar kegiatan belajar

9.

Pastikan tegangan keluaran catu daya sesuai yang dibutuhkan

10. Dalam Menyusun rangkaian, perhatikan letak kaki kaki komponen


11. Sebelum catu daya dihidupkan , hubungi dosen pendamping untuk
mengecek kebenaran pemasangan rangkaian.
12. Kalibrasi terlebih dahulu alat ukur yang akan digunakan
13. Hati-hati dalam penggunaan peralatan praktikum
Langkah Percobaan
1.

Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2.

Hidupkan dan kalibrasi osciloskop yang akan digunakan

3.

Hidupkan power supply dan atur tegangan positif 12 V dan tegangan

negatif -12 V
4.

Pastikan saklar untuk memilih kapasitor dalam keadaan OFF

5.

Sambungkan jack banana VCC, VEE, dan GND pada sumber tegangan

6.

Sambungkan output pada chanel 1 osciloskop

7.

Pilihlah C1 dan C2 sesuai tabel percobaan

8.

Catat dan gambar sinyal output pada tabel percobaan

9.

Buat kesimpulan dari hasil praktikum

Rangkaian Percobaan Osilator Colpitts

Gambar6 Rangkaian Osilator Colpitts


Modul trainer Osilator Colpitts

Gambar7 Modul Trainer Osilator Colpitts


D. HASIL PERCOBAAN

E. Analisa
Dari hasil praktikum yang telahdilakukan dapat diketahui bahwa untuk
mengetahui frekuensi osilasi dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Berikut analisa data Osilator Colpitts
1.

C1 = 15nF, C2 = 100nF, L=0.00068 H


Hasil Teori
Ceq =

F0 =
F0 = 53467.41535 Hz

Hasil Praktikum
V/DIV = 2 V/DIV, TIME/DIV = 10 s = 10 x 10-6 s,
kotak horizontal = 2.98 kotak
F0 = 10 x 10-6 x 2.98
F0 = 33557.04698 Hz

Distorsi Praktikum = Hasil Teori Hasil Praktikum


= 53467.41535 - 33557.04698
= 19910.38637 Hz

Hasil Pengukuran Frekuensi Counter = 38072.6 Hz


Distorsi Frekuensi Counter = Hasil Teori Hasil Pengukuran
Frejuensi Counter
= 53467.41535 - 38072.6 Hz

Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel analisa data, sebagai berikut:

Tabel Analisa Data:

Dari hasil perhitungan secara teori dan hasil praktikum terjadi


perbedaan, hal ini terjadi kemungkinan pada saat praktikum terjadi
kesalahan, misalnya: komponen dan alat yang digunakan sudah tidak layak
dipakai sehingga terjadi perbedaan. Untuk Rangkaian yang menentukan
frekuensi kerja dari osilator frekuensi pembawa (carrier) adalah tank circuit,
dengan menggunakan komponen L dan C semakin tinggi frekuensi maka
makin kecil harga komponen yang digunakan.
F. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat di tarik kesimpulan
bahwa:

Osilator colpitts mempunyai ciri utama yaitu umpan baliknya tersusun


atas 2 kapasitor serial (L1 dan L2) dan terhubung parallel dengan sebuah
inductor (C1). Nilai C1 pada rangkaian ini jauh lebih kecil dibandingkan
dengan C2. Tegangan C1 lebih besar dibandingkan pada C2. Dengan

membuat C2 lebih kecil akan diperoleh tegangan balikan yang lebih


besar.

Semakin tinggi nilai feedback maka semakin tinggi akan distorsi yang
terjadi.

Percobaan kali ini termasuk berhasil karena frekuensi yang diukur


menggunakan frekuensi counter hampir mendekati dengan frekuensi
praktikum.

Hasil praktikum menunjukkan frekuensi dalam range 10 kHz hingga 10


MHz.
Sumber

: www.um.ac.id
http://rahmatwebs.blogspot.com/2012/04/osilator-pembangkit-

sinyal.html
http://www.scribd.com/doc/58240109/Oscillator-Colpittsc
http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian/oscilator-colpitts/

Você também pode gostar