Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Osteoartrisis dapat dianggap sebagai hasil akhir dari proses aus karena pemakaian yang berhubungan dengan
penuaan. Faktor risiko bagi osteoarthritis mencakup usia, jenis kelamin, predisposisi genetic, obesitas, stress
mekanik sendi, trauma sendi, kelainan sendi atau tulang sebelumnya, riwayat penyakit inflamasi, endokrin
serta metabolik. Secara mekanis, obesitas dianggap meningkatkan gaya yang melintas sendi dan menyebabkan
degenerasi kartilago. Obesitas akan disertai peningkatan massa tulang subkondrium yang dapat menimbulkan
kekakuan tulang sehingga tulang subkondrium menjadi kurang lentur terhadap dampak beban muatan yang
akan mentransmisikan lebih besar gaya pada kartilago artikuler yang melapisi diatasnya dan dengan demikian
membuat tulang tersebut lebih rentan terhadap cidera.
http://mhs.blog.ui.ac.id/rani.setiani/2010/02/
Osteoartrisis can be considered as the final outcome of the process of 'wear due
to use of' associated with aging. Risk factors for osteoarthritis include age,
gender, genetic predisposition, obesity, mechanical stress joints, joint trauma,
joint or bone abnormalities before, a history of inflammatory diseases, endocrine
and metabolic. Mechanically, obesity is thought to increase the force across the
joint and cause the degeneration of cartilage. Obesity will be accompanied by an
increase in bone mass that can cause stiffness subkondrium bones so that bones
become less flexible subkondrium impact payload that will transmit greater
forces on the articular cartilage that lines the top and thus making the bone
more susceptible to injury.
http://www.orthovetsupersite.org/1444-pathophysiology-of-osteoarthritis
Pathophysiology of Osteoarthritis
bersifat inflamasi dan sitokin termasuk katabolik dan enzim yang mendegradasi
matriks tulang rawan dan tulang subkondral. Meskipun kuda dengan OA dapat
diakui dan diobati sesuai gejala klinis, juga penting bagi dokter untuk memahami
mekanisme seluler dan molekuler yang terlibat dalam proses patologis.
Pemahaman yang mendalam tentang patofisiologi penyakit ini dapat membantu
dokter dalam mengelola pasien osteoarthritic.