BIOTEKNOLOGI

Bioreaktor

Pokok Bahasan

Pendahuluan
Tipe-tipe bioreaktor
Sistem operasi bioreaktor
Sistem instrumentasi
Sistem pengendalian proses

Referensi

Bailey, J. E. and Ollis, D. F., 1986, Biochemical Engineering

Fundamentals, 2nd ed., McGraw-Hill Book Company, New York.
Blanch, H. W. and Clark, D. S., 1997, Biochemical Engineering, Marcel
Dekker, Inc., New York.
Shuler, M. and Kargi, F., 2002, Bioprocess Engineering Basic Concepts,
2nd ed.,Prentice-Hall, Inc., The USA.

Tujuan pembelajaran
1. Mahasiswa dapat membedakan jenis-jenis
bioreaktor.
2. Mahasiswa dapat memilih bioreaktor yang
sesuai untuk proses-proses pembentukan
produk dengan memanfaatkan
mikroorganisme.
3. Mahasiswa dapat memilih instrumentasi
yang tepat untuk mengukur dan
mengendalikan bioreaktor

Produk Teknologi Bioproses ?

Proses Kimia VS Bioproses

Bahan baku:
Mineral alam, logam,
minyak bumi, gas
alam

Produk kimia

Katalis: Logam, Mineral alam, Asam, Basa

Bahan baku:
Biomassa,
lignoselulosa,
karbohidrat

Bioproduk

Katalis: Biokatalis (enzim)

Tipe-tipe Bioreaktor
1. Reaktor dengan pengadukan mekanik
internal.
2. Bubble columns
3. Loop reactors

1. Reaktor dengan pengadukan

mekanik internal

Sangat fleksibel

Menyediakan koefisien transfer
massa volumetrik (KLa) yang
tinggi untuk gas transfer

2. Bubble columns reactor

(+)
 menggunakan sparging gas untuk
pengadukan.
 Menyediakan shear environmenrt
yang rendah pada kultur
mikoorganisme
 Cocok digunakan untuk cairan
dengan viskositas rendah
 Energi lebih effisien dibandingkan
agitated reactor.
(-)
 Less flexible
 limited by foaming and bubble
coalescence

Solved by designing multistage
arrangement (separated by
structural packing

3. Loop reactor

Mixing dan sirkulasi cairan
disebabkan oleh gas yang
diinjeksikan, dengan pompa
mekanik, atau kombinasi keduanya
(+)
 intermediate characteristics between
bubble columns and stirred-tank
bioreactors
 can handle more viscous fluids than
bubble columns
 applied to situation where bubble
coalescence is generally not a
problem.

The key of design limitations

1. Oxygen supply
2. Viscous liquids
3. Heat removal

Cooling jacket
Cooling coils

Typical Respiration rate of

Microbes and cells in
culture

Decrease fluid mixing  lower

rate of heat transfer

Aeration,
Agitation
Heat
Transfer

Bioreactor Instrumentation and control

Monitoring and control of the physical Environment

Parameter

Measuring device(s)

Temperature

Resistance thermometer or thermistor

Pressure

Diaphragm gages

Agitator shaft power

Wattmater or strain gages

Foam

Rubber-sheathed electrode

Flow rate (gas)

Rotameters or thermal mass flow meter

Flow rate (liquid)

Magnetic-inductive flow meters

Liquid level

Liquid height, capacitance probe, ultrasound

Viscosity

Rotational viscometers

Turbidity (to indicate

cell mass)

Photometer

Approaches to Monitoring and control of the

chemical Environment
Approach

Possible Measuring device(s) and compounds

monitored

Insertable probes

pH electrode; H+
O2 probes; polarographic
CO2 probes; activity of dissolved CO2
Ion-sensitive electrodes: NH3, NH4, Br, Cd, Ca, Cl, F, Pb

Exit gas analyzers

Mass spectrometer; O2, CO2, volatile substances

Measurements from
liquid slip stream

HPLC; dissolved organics, particularly useful for proteins

Mass spectrometers: dissolved compounds that can be
volatilized

Untuk merancang bioreaktor yang sesuai untuk

proses-proses pembuatan produk kimia dengan
memanfaatkan mikroorganisme, perlu
diperhatikan :
1. Tipe reaktor yang sesuai
2. Kondisi operasi yang optimal
3. Sistem pengendalian proses dengan
menggunakan instrumentasi yang tepat.