Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ORBITA
Berbentuk piramid, puncak : foramen optikum, basis : ant. margo orbita
Vol. 30 cc, tinggi 35 mm, lebar 40 mm
Konjungtiva
Konjungtiva berupa membran tipis transparan berupa :
Konjungtiva palpebra : meliputi permukaan post palp
Konjungtiva bulbi : pada limbus menyatu dengan kapsul Tenon
Iris
Lanjutan dari korpus siliaris ke ant. mrpk diafragma dg bagian tengah yang berlubang yg
disebut pupil. Iris bersama-sama dengan permukaan ant lensa membagi bilik mata menjadi
bilik mata depan (BMD) atau camera oculi anterior (COA) dan bilik mata belakang camera
oculi posterior (COP) berisi cairan akuos.
Iris tdd stroma dg lekukan di permukaan ant berjalan radier (kripti). Di dalam stroma terdapat
otot sfingter pupil berjalan sirkuler dipersarafi oleh saraf parasimpatis (N. III) dan dilator
pupil berjalan radier dipersarafi saraf simpatis. Di ant ditutup oleh endotel kecuali pada kripti
sedangkan di post dilapisi oleh 2 lapis sel berpigmen.
Perdarahan iris berasal dari sirkulus mayor iris yg merupakan anastomosis A siliaris post
longus & A siliaris ant.
Korpus Siliaris
Berbentuk segitiga berasal dari koroid bag ant. hingga pangkal iris, terdiri dari 2 bagian :
1. Pars plikata : bagian ant yang bergerigi dimana prosesus siliaris berasal
2. Pars plana : berupa bagian yang mendatar di post.
Pars plikata :
Terdiri dari kapiler & vena yang kemudian bermuara ke v. vorteks.
Terdapat 2 lapis epitel siliaris : lap tidak mengandung pigmen di interna & lap berpigmen di
eksterna. Prosesus siliaris & lapisan epitel siliaris bertanggung jawab memproduksi cairan
akuos.
Otot siliar terdiri dari kombinasi serat yg berjalan longitudinal, sirkular, dan radier. Serat
sirkular utk kontraksi & relaksasi zonula Zinn yg merupakan penggantung lensa
mengakibatkan perubahan tegangan kapsul lensa sehingga mjd lebih atau kurang cembung.
Persarafan iris adalah melalui n. siliaris.
Koroid
Merupakan uvea post yg terletak antara retina & sklera yg terdiri dari :
1. Lapisan epitel pigmen
2. Membrana Bruch
3. Koriokapilaris
4. Pemb darah sedang
5. Pemb darah besar
6. Suprakoroid
Dibentuk oleh pertemuan kornea perifer & akar iris yang terdapat di dalam limbus kornea.
Pada sudut BMD terdapat garis Schwalbe yg menandakan batas endotel kornea, anyaman
trabekulum, & scleral spur.
Anyaman trabekulum terletak di depan kanal Schlemm berbentuk segitiga dasarnya mengarah
ke korpus siliaris. Anyaman trabekulum berfungsi sebagai katup searah yg memungkinkan
cairan akuos ke arah luar. Cairan akuos kemudian melewati endotel yang terdapat pada
dinding kanal Schlemm. Scleral spur : penonjolan sklera ke arah dalam di antara korpus
siliaris & kanal Schlemm, tempat menempelnya iris & korpus siliaris.
Cairan akuos dibentuk oleh prosesus siliaris masuk ke bilik mata belakang melalui tepi lensa,
melewati pupil akhirnya menuju BMD. Ada 2 jalur pengeluaran cairan akuos dari sudut BMD
yaitu : jalur trabekulum (konvensional) & jalur uveosklera (nonkonvensional). Pada jalur
konvensional, cairan akuos bergerak melalui anyaman trabekulum menuju kanal Schlemm, ke
saluran kolektor, kemudian diteruskan ke vena episklera & konjungtiva. Jalur uveosklera :
cairan di BMD mengalir ke permukaan otot siliaris menuju daerah suprakoroid dan
suprasiliar, keluar melalui sklera atau penetrasi pada pembuluh darah yang dipengaruhi oleh
usia.
Lensa
Berbentuk bikonveks, avaskular, tak berwarna & biasanya selalu transparan. Berukuran
sekitar 4 mm tebalnya dg diameter 9 mm terdiri dari 65% air dan 35% protein
Ant berhubungan dg cairan bilik mata, post dg vitreus. Lensa tergantung pada prosesus siliaris
oleh zonula Zinnii melekat pada ekuator.Lensa diliputi kapsul lensa berupa membran
semipermeabel dapat dilewati air & elektrolit sbg nutrisi.Bag ant terdpt epitel subkapsuler sp
ekuator. Substansi lensa tdd nukleus & korteks berupa lamel panjang konsentris yg saling
berhubungan di ant.Bertambahnya umur akibatnya nukleus membesar & lensa menjadi lebih
keras Lensa berfungsi utk memfokuskan cahaya di retina mll daya refraksi yang berubah-ubah
sesuai jatuhnya sinar. Perubahan daya refraksi ini disebut akomodasi dg mengubah
kelengkungan lensa terutama kurvatura ant.Org dewasa lensa lbh padat & bag post lebih
konveks.Proses sklerosis sentral lensa mulai masa anak-anak mjd makin tua nukleus lbh besar
& korteks menipis. Lensa mjd lebih besar, lebih gepeng, kekuningan, kurang jernih tampak
sbg gray reflex. Lensa mjd kurang elastis & daya akomodasi berkurang disebut presbiopia.
Aksis mata berpotongan dg retina pada makula lutea. Makula: daerah di posterior retina yg
terletak temporal papil N II dg luas 5-6 mm pada funduskopi tampak lebih merah dari
sekitarnya & tampak seolah-olah ada cahaya yg disebut refleks fovea disebabkan lekukan
fovea sentralis. Fovea sentralis adl cekungan pada bagian tengah makula yg berdiameter 1,5
mm dgN dasar cekungan yg disebut foveola. Daerah ini daya penglihatannya paling tajam
terutama di fovea sentralis.
Struktur makula lutea :
1. Tidak ada serat saraf
2. Sel ganglion sangat banyak di pinggir tetapi di makula tidak ada
3. Lebih banyak sel kerucut daripada sel batang & lebih tipis. Pada fovea sentralis hanya
terdapat kerucut.
Papil N II/ papil nervus optik terletak nasal dari makula lutea berjarak sekitar 2 diameter
papil, tempat N II menembus sklera. Papil hanya tdd serabut saraf tidak ada sel kerucut atau
batang sehingga tidak dpt melihat sama sekali (blind spot).
Bentuk papil bulat/lonjong, batas tegas, pinggir agak lebih tinggi, bag tengah ada lekukan
agak pucat besar sekitar 1/3 diameter papil tmp keluarnya A & V retina sentral. Arteri
diameternya lebih kecil dg perbandingan A:V = 2:3, warna lebih merah, btk lebih lurus, di
tengahnya terdapat refleks cahaya. Vena lebih besar, lebih tua, lebih berkelok-kelok.
A retina sentral memberi nutrisi untuk lapisan retina sampai membran limitans eksterna. Di
daerah makula lutea tidak terdapat cabang A retina sentral & mendapat nutrisi dari kapiler
koroid