Você está na página 1de 19

DIKLAT Peningkatan Kompetensi Guru Vokasi

Berbasis ICT - Bidang Kewirausahaan

Modul 7
Analisis Aspek Perencanaan
Usaha
Disusun oleh:
Mujianto

Fasilitator:
Mujianto
Maman Suryaman

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PERTANIAN
Jl. Jangari KM. 14 Sukajadi (Cibogo), Karangtengah, Kotak Pos 138 Cianjur 43202
Telp (0263) 285003 Fax. (0263)285026. Email : info@vedca.net

PENGANTAR
Peraturan menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor
22 tahun
2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah telah
ditetapkan adanya materi Kewirausahaan, yang dimaksudkan untuk membekali
peserta didik agar bisa menjalankan usaha secara mandiri setelah keluar dari
sekolah. Namun pada kenyataan bahwa masih banyak lulusan yang masih
kebingungan untuk memulai usaha. Permasalahan adalah tiga ranah
kompetensi (Pengetahuan, Keterampilah, Sikap) belum dikuasai secara utuh,
terutama masalah sikap yang umumnya belum tertanam dengan baik pada diri
peserta didik. Dalam rangka pembinaan kompetensi guru dalam hal
pembelajaran kewirausahaan, maka disusunlah Naskah materi diklat
kewirausahaan ini yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi guru
dalam hal pembelajaran kewirausahaan agar dapat dihasilkan standar lulusan
siswa yang mampu mandiri mengembangan usaha.
Kami mengucapkan terimakasih kepada tim penyusun materi diklat guru
kewirausahaan ini atas dedikasi dan kerja kerasnya sehingga naskah ini dapat
diselesaikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi upaya-upaya kita dalam
meningkatkan mutu tenaga kependidikan.

Jakarta, April 2009


Kepala PPPPTK Pertanian Cianjur

Drs. Dedy H. Karwan, MM


NIP 130929635

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................
Daftar Isi ..............................................................................................
Peta Kedudukan Bahan ajar................................................................
Glosarium .............................................................................................
I. PENDAHULUAN ........................................................................
A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...................
B. Deskripsi .............................................................................
C. Waktu ...................................................................................
D. Petunjuk Penggunaan Bahan ajar .....................................
E. Tujuan Akhir ........................................................................
II. PEMBELAJARAN ANALISIS ASPEK PERENCANAAN USAHA
A. Analisis Ekonomis Perencanaan Usaha...........................
B. Penilaian Aspek Usaha Calon Nasabah............................
C. Tugas...................................................................................
D. Test.......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

I. PENDAHULUAN
A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Merencanakan usaha kecil/mikro 1. Mempersiapkan pendirian usaha
2. Menganalisis aspek-aspek
perencanaan usaha
3. Menganalisis peluang usaha
4. Menghitung resiko menjalankan
usaha

B. Deskripsi
Salah satu standar kompetensi pada pembelajaran kewirausahaan di
sekolah menengah kejuruan adalah merencanakan usaha kecil/mikro. Untuk
penguasaan standar kompetensi tersebut maka ada empat Kompetensi
dasar yang harus dikuasai oleh petatar. Ke empat kompetensi dasar iru
adalah: bagaimana mempersiapkan pendirian usaha, menganalisis aspekaspek perencanaan usaha, menganalisis peluang usaha,, dan menghitung
resiko menjalankan usaha. Pada modul ini akan mempelajari tentang
menganalisis aspek perencanaan usaha.
Aspek perencanaan usaha akan membahas: analisis perencanaan usaha
dan penilaian aspek usaha calon nasabah.

C. Waktu
Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menguasai kompetensi ini adalah 16
jam terdiri dari 8 jam online dan 8 jam tugas-tugas terstruktur.

D. Petunjuk Penggunaan Bahan ajar


1. Baca dengan cermat bagian pendahuluan modul ini dengan memahami
bagaimana mempelajari modul ini secara tepat dan benar.
2. Pamahami langkah-langkah belajar yang harus dilakukan peserta
dengan benar.
3. Kelengkapan bantu yang harus dipersiapkan bila membaca modul ini.
4. Memahami keterukuran hasil yang dapat dilakukan peserta.
5. Memiliki reward yang dapat ditunjukkan setelah mempelajari modul ini.

E. Tujuan Akhir
Setelah
mempelajari
modul
ini
diharapkan
peserta
dapat
mengimplementasikan bagaimana merencanakan usaaha kecil/mikro.

II. PEMBELAJARAN 8
ANALISIS ASPEK PERENCANAAN USAHA

A. Tujuan
Setelah
mempelajari
modul
ini
diharapkan
peserta
dapat
mengimplementasikan bagaimana menganalisis aspek perencanaan usaha.
B. Uraian Materi
1. ANALISIS EKONOMIS PERENCANAAN USAHA
Tujuan utama dari suatu usaha adalah memperoleh keuntungan atau
laba finansial. Karena itu, penentuan layak tidaknya suatu rencana
usaha akan ditentukan oleh perhitungan-perhitungan dalam analisis
ekonomis. Apabila analisis kelayakan dilakukan dengan benar dan
hasilnya menunjukkan layak untuk dilaksanakan, maka pelaksanaannya
jarang mengalami kegagalan. Kecuali analisis kelayakan usaha
dilakukan dengan data yang tidak benar dan atau karena adanya faktoryang tidak terkontrol misalnya terjadi bencana alam.
Sebelum menguraikan berbagai hal tentang analisis ekonomis
perencanaan usaha, perlu terlebih dahulu memahami masalah
pembiayaan, pendapatan, dan penyusutan.
a. Pembiayaan
Untuk mampu menghitung pembiayaan, terlebih dahulu Anda
memahami pengelompokan dalam pembiayaan.
Biaya dikelompokan menjadi 2, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan
biaya tidak tetap (variabel cost).
1). Fixed Cost (biaya tetap), yaitu biaya yang besarnya tidak berubah
walaupun terjadi penambahan pada volume produksi. Termasuk
dalam kelompok ini adalah: gaji dan tunjangan, biaya penyusutan
(depreciation), biaya perawatan mesin dan gedung, bunga kredit,
asuransi, pajak perusahaan, dan biaya tak terduga, dan lain-lain.
2). Variabel Cost (biaya tidak tetap), yaitu: biaya yang besarnya
berubah sesuai dengan penambahan dari volume produksi.
Termasuk dalam kelompok ini adalah: bahan baku, bahan
penolong, packing, dan bahan untuk laboratorium, bahan bakar
dan pelumas, pajak penjualan, sales promotion, biaya lembur, dan
lain-lain.
Selain kedua kelompok pembiayaan diatas, dalam penerapannya
masih terdapat pengeluaran pembiayaan lain seperti halnya untuk
pengadaan tanah, bangunan, peralatan, maupun pembiayaan lainnya.

Sehingga apabila dikelompokan, maka kelompok pembiayaan ini


masuk kedalam kelompok Modal Investasi dan Modal Kerja.
1). Modal investasi, yaitu modal yang dipergunakan untuk keperluan
pengadaan atau pembelian fasilitas yang tidak langsung habis
pakai, namun apablia akan digantipun dalam waktu relatif lama.
Termasuk kedalam kelompok modal investasi adalah: tanah,
bangunan, mesin, peralatan pabrik, pembelian lisensi/hak patent,
perijinan, pengadaan alat-alat transportasi, peralatan kantor,
perabot kantor, instalasi air dan listrik. Ataupun merupakan modal
ketrampilan berupa palatihan pegawai, pembiayaan produksi
percobaan, biaya perencanaan, dan lain-lain.
2). Modal kerja, yaitu: modal yang dipergunakan untuk membiayai
keseluruhan kegiatan agar usaha berjalan lancar sesuai dengan
rencana setelah investasi dianggap memadai. Termasuk kedalam
kelompok modal kerja antara lain: bahan baku, bahan penolong,
bahan bakar dan bahan pelumas, bahan pembungkus (packing),
bahan untuk pembersih air (zat kimia), gaji, lembur, biaya
administrasi, dan lain-lain.
b). Pendapatan
Pendapatan suatu usaha meliputi semua produk atau unsur yang
dapat dijual dari kegiatan usaha tersebut. Produk atau unsur yang
dapat dijual tidak hanya produk utama, namun dapat juga produk
afkiir atau produk ikutan yang dapat berupa limbah. Untuk dapat
menghitung pendapatan haruslah mampu menghitung harga pokok
per unit dan harga jual.
Perkiraan Laba Perusahaan
-

Harga pokok/unit = Fixed Cost + Variabel Cost


Kapasitas Normal

Harga jual = Harga pokok + Biaya Overhead


Biaya Overhead, meliputi:
- Bahan penolong/pembantu
- Biaya pemeliharaan
- Biaya tenaga kerja tak langsung
- Biaya penyusutan (Depresiasi)

Kapasitas Normal, diperkirakan 10% lebih kecil dari hasil yang


diramalkan.
Pada tahun pertama sejak beroperasi komersial misalkan mulamula perusahaan bekerja dengan kapasitas 50% untuk triwulan

pertama, 75% untuk triwulan kedua dan 100% untuk keempat


dan seterusnya.
Laba untuk pertama, pajak pendapatan = X%
= (75% ramalan) (% pajak) (Harga jual - Harga pokok)
Laba untuk tahun kedua dan seterusnya.
= (kapasitas normal) (% pajak) (Harga jual - Harga pokok).
c). Penyusutan (Depresiasi)
Untuk berjalannya suatu kegiatan usaha diperlukan pengadaan
fasilitas kantor, peralatan, gedung ataupun lainnya yang sejenis.
Fasilitas-fasilitas tersebut pada waktu tertentu habis masa pakainya
karena usang/rusak, sehingga harus diganti. Untuk itu sebelum
saatnya diganti, perlu menyisihkan dana setiap bulan untuk
pengadaan fasilitas. Sehingga apabila pada saatnya harus diganti,
maka telah tersedia fasilitas baru sebagai pengganti yang telah
rusak/usang. Bagaimana cara menghitung penyusutan dari fasilitasfasilitas yang diperlukan, berikut ini beberapa metode menghitung
penyusutan fasilitas.
1). Penyusutan secara garis lurus
Rumus penyusutan tiap tahun:
Garga Mesin
---------------- x Rp 1
Umur Mesin
2). Penyusutan secara prosentase tetap
Cara ini tidak berbeda dengan cara (a) hanya dinyatakan dalam %.
3). Penyusutan secara Digit Sum of Years
Contoh, Umur mesin ditaksir 5 tahun.
Penyusutan tahun I =
5
----------------- x (Harga beli Harga akhir)
(1+2+3+4+5)
Penyusutan tahun II=
4
----------------x(Harga
(Hargabeli
beliHarga
Hargaakhir)
akhir)
4
(1+2+3+4+5)
(1+2+3+4+5)

Penyusutan tahun III =


3
----------------- x (Harga beli Harga akhir)
(1+2+3+4+5)
Penyusutan tahun IV =
2
----------------- x (Harga beli Harga akhir)
(1+2+3+4+5)
Penyusutan tahun V =
1
----------------- x (Harga beli Harga akhir)
(1+2+3+4+5)

4). Penyusutan dengan cara memperhitungkan taksiran hasil pela


yanan mesin selama taksiran jangka waktu umurnya.
Contoh
Umur ekonomi mesin ditaksir
Harga pembelian
Harga jual setelah N tahun

:N
:P
:L

Penyusutan setiap tahun

1
----- x (P-L)
N

5). Penyusutan secara dana terpendam (Sinking fund Method)


Rumus:
(Harga beli + Harga akhir) x
i
n

i_____
(i+i) 1
N

= Bunga yang berlaku di Bank


= Umur mesin

Contoh
Harga beli mesin : Rp.5.000.000,Umur taksir
: 5 tahun
Harga akhir setelah 5 tahun RP. 800.000,-

Penyusutan tahun I
(Rp. 5.000.000,- - Rp. 800.000,-) x
Penyusutan tahun II
(Rp. 5.000.000,- - Rp. 800.000,-) x
Penyusutan tahun III
(Rp. 5.000.000,- - Rp. 800.000,-) x

i -1
(i+i)

i -1
(i+i)2
i -1
(i+i)3

d). Bagaimana kita menilai kelayakan usaha yang direncanakan?


Untuk menilai apakah suatu usaha yang direncanakan layak
(feasible) atau tidak dilaksanakan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, diantaranya melalui analisis ekonomis/finansial. Ada beberapa
kriteria yang umumnya digunakan, kriteria tersebut diantaranya
adalah net present value (NPV), internal rate of return (IRR), dan net
benefit cost ratio (Net B/C). Berikut penjelasannya secara singkat.
1). Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang. Adalah alat
analisis untuk melihat nilai uang sekarang apabila dinilai
dikemudian hari. Metode ini yang dihitung adalah nilai sekarang
(present value) dari proceeds/hasil yang diharapkan atas dasar
discount rate tertentu. Selesih antara present value dari
keseluruhan proceeds/hasil dengan present value dari
pengeluaran modal dinamakan nilai sekarang netto (net present
value).
Apabila jumlah present value dari keseluruhan proceeds yang
diharapkan lebih besar dari pada present value dan investasinya,
berarti nilai present valuenya positif. Ini artinya investasi tersebut
dapat diterima. Namun sebaliknya, usulan investasinya dapat
ditolak apabila nilai present valuenya negatif. Dengan kata lain,
jika NPV > 0 maka usaha yang direncanakan layak untuk
dilaksanakan, dan jika NPV < 0 maka jenis usaha yang
direncanakan tidak layak untuk dilaksanakan.
2). Internal Rate of Return (IRR)
Ukuran kedua yang sering digunakan dalam analisis manfaat
finansial adalah internal rate of return (IRR) atau tingkat
pengembalian dari investasi. IRR menunjukan tingkat discount

rate atau tingkat keuntungan dari investasi yang menghasilkan


NPV sama dengan nol.
Besarnya harga IRR dapat dihitung dengan interpolasi dari harga
Present Value (PV) dari bunga yang berbeda Misalnya i : 20%
dan i = 25%.
Rumus : Present Value (PV) = F (F/P, i, n)
di mana

F = investasi
i = bunga uang
n = umur proyek

Harga : (F/P, i, n) dapat diperoleh/dilihat pada tabel bunga.


Rumus yang digunakan adalah :
P2 P1
IRR = P1 + C1 ---------C2 C1

Keterangan
P1
= tingkat bunga ke 1
P2
= Tingkat bunga ke 2
C1
= NPV (+)
C2
= NPV (-)
Kriteria penilain melihat hasil tingkat bunga bank. Jadi, jika nilai
perhitungan IRR > dari tingkat bunga bank, maka usaha yang
direncanakan atau yang diusulan layak untuk dilaksanakan, dan
jika sebaliknya usaha yang direncanakan tidak layak untuk
dilaksanakan.
3). Net B/C
Analisis net B/C merupakan perbandingan antara presen value
dari arus kas bersih dengan present value investasi yang
dikeluarkan. Net B/C sering juga disebut sebagai profitability
indeks. Kriteria penilaian dilakukan sebagai berikut: jika net B/C .>
1, maka usaha yang direncanakan layak untuk dilaksanakan, dan
jika net B/C < 1 maka usaha yang direncanakan tidak layak untuk
dilaksanakan.
Untuk memperjelas perhitungan IRR, NPV, dan B/C dapat
diilustrasikan sebagai berikut:

Analisa NPV, B/C dan IRR Usaha Kambing


Tahun
1
2
3
4
Jumlah

Penerimaan

Pengeluaran

Pendapatan

56.500
105.100
2.024.800
3.322.500
-

999.625
548.250
1.977.042
1.352.262
-

(943.125)
(443.150)
47.758
1.997.238
-

NPV DR
12%
(842.211)
(353.191)
34.004
1.270.243
108.845

NPV DR
15%
(820.519)
(335.021)
31.425
1.142.420
18.305

NPV DR
20%
(785.623)
(307.546)
27.652
962.669
(102.848)

NPV pada Discount Rate 12% = Rp. 108.845,1.304.247


B/C pada Discount Rate 12% =

= 1,09
1.195.402

18.305
IRR = 15% + (
) 5% = 15.768.
18.305+102.848
Karena IRR diatas 15 % maka proyek dinyatakan layak.
Dari Tabel :

(DR, 20 %, 1) = 0,8333
(DR, 20 %, 2) = 0,6945

Contoh lain
Sebuah proyek mempunyai cash flow sbb:
Rp. Juta
Tahun
0
1 s/d 5
6 s/d 10
11 s/d 15

In cash
flow
350/thn
450/thn
500/thn

Out cash
flow
-600
200/thn
250/thn
250/thn

Benefit
70/thn
70/thn
70/thn

Total
benefit
-600
420/thn
520/thn
570/thn

Suku bunga 20%


Tentukan apakah proyek tersebut feasible di tinjau dari aspek
ekonomisnya.
Present Benefit = - 600 + 420 (P/A, 20 %, 5) + 520 [(P/A, 20 %,
10) (P/A , 20 %, 5)] + 570 [(P/A, 20 %, 15)
(P/A, 20 %, 10)]
= - 600 + 420 (2,991) + 520 (4,192 2,991) +
570 (4,675 4,192)
= Rp. 1.556 juta

Present Cost

= - 600 + 200 (P/A, 20 %, 5) + 250 [(P/A, 20 %,


10) (P/A, 20 %, 5 )] + 250 [(P/A, 20 %, 15) (P/A, 20 %, 10)]
= 600 + 200 (2,991) + 250 (4,192 2,991) + 250
(4,675 4,192)
= Rp. 1.619 juta

BCR = PV Benefit
PV Cost
BCR < 1,2

= 1556 = 0,96
1619

Maka proyek tidak feasible

4). Break Even Point (titik pulang pokok)


BEP, yaitu suatu keseimbangan di mana pada titik tersebut jumlah
hasil penjualan sama dengan jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan
sehingga perusahaan yang bersangkutan pada tingkat omzet dan
biaya-biaya tersebut di atas tidak memperoleh laba maupun rugi.
Rumus

B E P dalam Rp =

Fixed Cost___
1- Variable Cost
Sales

Fixed Cost
B E P dalam unit = --------------------------------------------------Harga jual persatuan harga persatuan

Prosentase B E P:
Nilai pada BEP x 100 %
Jumlah penghasilan

Kapasitas B E P = % B E P x kapasitas/th

Grafik
Sales
Laba
BEP
Biaya

Rugi

T.C
V.C
F.C

100 %

2. PENILAIAN ASPEK USAHA CALON NASABAH


a). Prinsip dasar penilaian
Prinsip dasar dan umum didalam penilaian atau analisa calon
nasabah Usaha Mikro Kecil (UMK) adalah merupakan prinsip
pemberian kredit yang sudah klasik yang dikenal dengan PRINSIP 5
C yaitu menyangkut Character, Capacity, Capital, Condition dan
Collateral dari calon nasabah yang akan diberi fasilitas pinjaman.
1) Character, adalah keadaan watak dan sifat dari calon nasabah
baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha.
Penilaian character merupakan penilaian terhadap: kejujuran,
ketulusan, ketajaman berfikir, logika berfikir, kebutuhan akan janji,
kesehatan, kebiasaan, berani dengan/tanpa perhitungan,
suka/tidak suka berjudi, kecakapan dalam mengelola usaha dan
kemauan untuk membayar kembali hutang-hutangnya. Untuk
memperoleh gambaran tentang character calon nasabah, dapat
diketahui sebagian dari riwayat hidupnya, reputasinya didalam
lingkungan dunia usaha, pengalaman-pengalaman usahanya,
perangkat desa atau pihak lain yang biasanya berhubungan
dengan calon nasabah.
Intinya didalam menilai character calon nasabah ini, kita harus
senantiasa menilai: Bila terpaksa memilih, yang manakah lebih
pedih bagi calon nasabah: berpisah dengan harta miliknya, atau
kehilangan reputasinya? Apakah reputasinya yang lebih dijunjung
tinggi/dipertahankan ataukah hal ini dianggap sepele dan tidak
menjadi soal? Adakah motivasi lain bagi si nasabah untuk
memenuhi komitmennya disamping sekedar memenuhi ketentuan
hukum?
Calon nasabah yang bercharacter baik akan senantiasa menjaga
reputasinya lebih dari segalanya dan nasabah yang demikianlah
yang perlu diberi fasilitas Kupedes.
2). Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah untuk
membuat rencana dan mewujudkan rencana itu menjadi
kenyataan, termasuk dalam menjalankan usahanya guna
memperoleh laba yang diharapkan. Oleh karena itu penelitian
berkisar antara lain pada kemampuan dala bidang:
Management
Keuangan
Pemasaran
Teknis.
3). Capital (modal) adalah dana yang dimiliki calon nasabah untuk
menjalankan dan memelihara kelangsungan usahanya. Adapun
penilaian terhadap capital adalah untuk mengetahui keadaan
pemodalan, sumber-sumber dana/modal dan penggunaannya.

Gambaran permodalan usaha calon nasabah dapat diketahui dari


Neraca usaha serta dari data keuangan lainnya yang ada pada
perusahaan tersebut.
4). Condition atau kondisi adalah keadaan sosial-ekonomi suatu saat
yang dapat mempengaruhi maju mundurnya usaha calon nasabah.
Penilaian terhadap kondisi dimaksudkan untuk mengetahui sampai
sejauh mana kondisi ekonomi itu berpengaruh terhadap kegiatan
usaha calon nasabah dan bagaimana calon nasabah tersebut
mengatasinya atau mengantisipasinya sehingga usahanya tetap
hidup dan berkembang. Kondisi sosial ekonomi (termasuk faktor
politik dan kemanan) masyarakat yang dapat mempengaruhi
jalannya usaha calon nasabah itu dapat bersifat nasional, regional
dan internasional.
5). Collateral adalah barang-barang yang diserahkan calon nasabah
sebagai jaminan terhadap UMK yang akan diterimanya. Tujuan
penilaian adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana resiko
tidak dipenuhinya kewajiban finasiil kepada pihak bank dapat
tertutup oleh nilai barang jaminan yang diserahkan calon nasabah.
Penilaian terhadap barang jaminan itu meliputi jenis atau macam
barang, nilai barang, lokasinya, bukti pemilikannya atau status
hukumnya dsb nya. Fungsi jaminan adalah untuk kompensasi
resiko apabila pihak bank mengahadapi kenyataan bahwa
nasabah nantinya tidak dapat lagi melunasi pinjamannya. Jadi
pinjaman yang akan diberikan kepada calon nasabah harus
terjamin pengembaliannya baik dari hasil usahanya maupun dari
barang jaminan yang dicairkan bila nasabah tidak mampu
membayar/melunasi hutangnya.
Dalam mengadakan pemeriksaan dilapangan (on the spot)
terhadap calon nasabah, kelima prinsip penilaian tadi tidak
dimunculkan secara sendiri-sendiri didalam formulir-formulir
pemeriksaan, tetapi diterjemahkan dalam setiap aspek yang ada
dalam formulir pemeriksaan.
b). Pemeriksaan aspek usaha calon nasabah Usaha Mikro Kecil
Pada umumnya ruang lingkup penilaian terhadap
nasabah diarahkan pada: aspek pemasaran, aspek
management, aspek keuangan, aspek hukum dan
ekonomi. Secara garis besar penjelasan tentang
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

usaha calon
teknis, aspek
aspek sosial
aspek-aspek

1). Aspek pemasaran


Pemasaran merupakan salah satu kunci keberhasilan dari suatu
usaha sehingga dapat memperoleh laba yang menjamin

kelangsungan hidup usaha itu. Umumnya penilaian/analisis


pemasaran mencakup hal-hal berikut:
 Keadaan pemasaran saat ini
Analisis pemasaran sampai saat ini harus dapat
menggambarkan jumlah penawaran yang sudah ada dipasar
untuk jenis produk yang direncanakan akan diproduksi oleh
calon nasabah serta kemampuan pasar untuk menyerap
produk yang bersangkutan.
 Prospek pemasaran dimasa yang akan datang
Prospek pemasaran dimasa yang akan datang perlu
diperhatikan perkembangannya yaitu menyangkut permintaan,
tingkat konsumsi dan produksi dari produk ybs. Apabila
ternyata
perkembangan
permintaan
masih
melebihi
perkembangan produksi, maka diartikan bahwa produksi yang
direncanakan masih mempunyai harapan akan memberikan
keuntungan.
 Faktor-faktor yang menunjang pemasaran
Berbagai faktor yang dapat menunjang kelancaran pemasaran
antara lain: lokasi yang baik/strategis, harga penjualan yang
dapat bersaing, pelayanan yang baik, mutu produk yang tinggi
dan sistem pemasaran yang tepat.
2). Aspek teknis
Penilaian secara teknis mencakup masalah proses produksi,
kebutuhan teknis dari usaha, sifat dari alat-alat produksi, lokasi
proyek dan sebagainya. Tujuan penilaian aspek teknis adalah
untuk mengetahui sampai dimana kemampuan teknis suatu usaha
dalam merealisir rencana kerja atau proyeknya.
Pada aspek pemasaran ini, maka aspek teknis juga merupakan
penerapan dari prinsip Capacity dari Five C of Credict sebagai
alat/instrument pemeriksaan oleh petugas bank.
3). Aspek management
Penilaian mengenai segi management adalah untuk mengetahui
kemampuan, pengalaman, kejujuran dan cara mengelola usaha
dengan segenap karyawan/pembantunya. Untuk membuat
penilaian tentang aspek management datanya dapat diperoleh
dari sumber-sumber perorangan baik dari hasil wawancara
dengan pegawainya maupun dari calon nasabah itu sendiri atau
pihak lain yang dinilai dapat memberikan informasi yang
diperlukan.
Dalam mengadakan penilaian aspek management, perlu
diperhatikan siapa sebenarnya pemilik atau manager dari usaha
itu, bagaimana kemampuan terutama kemampuan dimasa lalu
baik yang sukses maupun yang gagal. Jadi penilaian aspek

management atau kepemimpinan dalam menjalankan usaha


adalah penting karena kemungkinan kelancaran pengembalian
atau macetnya kredit yang akan diberikan sangat tergantung pada
itikad baik dan kemampuan memimpin usaha itu sendiri.
Jadi dalam aspek management ini unsur character dan capacity
sebagai prinsip pertama dan kedua dari Five C of Credit hal yang
sangat dominan sebagai bagian dari pemeriksaan lapangan.
4). Aspek keuangan
Penilaian aspek keuangan usaha, dapat diketahui dari hasil
operasi masa lalu, keadaan keuangan masa kini dan prospek
usaha dimana mendatang. Gambaran dari operasi masa lalu
dapat diperoleh dari Neraca dan Laba/Rugi usaha dimasa lalu.
Data ini digunakan sebagai dasar untuk mengetahui sampai
sejauh mana keberhasilan usaha tsb. seperti tercermin dalam
bentuk Neraca dan Laba/Rugi usaha itu yang kemudian
diproyeksikan untuk usaha dimasa yang akan datang.
Tujuan dari pada pemeriksaan dan penilaian terhadap aspek
keuangan usaha nasabah adalah untuk mengukur sejauh mana
kesehatan usaha dan seberapa besar fasilitas pinjaman yang
dapat diberikan dengan aman kepada calon nasabah ybs.
Penjelasan lebih detail mengenai aspek keuangan calon nasabah
akan dalam modul mengevaluasi hasil usaha.
5). Aspek hukum
Penilaian mengenai aspek hukum perusahaan/usaha dapat
diperoleh dari akta pendiririan usaha, atau surat ijin usaha dari
instansi yang berwenang atau surat keterangan usaha lainnya dari
Kepala Desa. Begitu pula mengenai jaminan, harus diteliti keaslian
dan atau penguasaannya.
6). Aspek sosial ekonomi
Penilaian aspek sosial ekonomi adalah yang berkenaan dengan
dampak usaha/proyek terhadap keadaan sosial ekonomi
masyarakat Indonesia pada umumnya. Jadi yang perlu dinilai adalah
sampai seberapa jauh usaha/proyek yang dibiayai dengan pinjaman
itu akan memberikan pengaruh yang positif/negatif pada masyarakat.

4. Tugas
a. Perintah
1). Lakukan identifikasi pada fasilitas yang ada di sekolah Anda, kemu
dian lakukan perhitungan penyusutan dengan berbagai metode
yang ada sesuai dengan spesifikasi fasilitas yang telah Anda
identifikasi.
3). Buatlah perencanaan usaha khususnya aspek financial untuk suatu
produk yang memungkinkan dikembangkan ditempat Anda,
kemudian lakukan analisis IRR, NPV, B/C, dan BEP nya.
Data aspek finansial dari produk yang akan anda analisis, dapat
anda peroleh melalui wawancara kepada produsen produk didaerah
anda.
Kirimkan hasil tugas ini kepada fasilitator mata diklat ini dengan meng
upload sesuai petunjuk.
5.

Test/ Latihan
a. Perintah
Cermati dengan baik uraian materi diatas, kemudian kerjakan soal
berikut ini secara perorangan, apabila anda mengalami kesulitan
diskusikan dengan teman lain atau anda dapat berkonsultasiu lewat
email (mujianto_moeda@yahoo.com),
b. Soal pertanyaan
1. Persyaratan apa yang harus dipenuhi untuk mampu
menggunakan alat penilaian NPV, IRR, dan B/C.
2. Berkaitan dengan soal diatas, bagaimana untuk kasus
pengusahaan:
a. Usaha budidaya ayam pedaging (skala 100.000 ekor tiap kali
panen).
b. Usaha penanaman Jati Emas (skala 1000 ha)
c. Usaha toko elektronik.

DAFTAR PUSTAKA
Annonimous, 1994, Analisa Kredit, BRI Urdiklat Surabaya
Annonimous, 2003, Mulai Bisnis Anda, ILO, Jakarta
Annonimous, 2005, Mari Belajar Bisnis (Modul 1 sampai 8), ILO, Jakarta
David A Aaker, 1983, Strategi Market Manajemen, John Willy $ Sons
Dauglas A. Gray,1996, Anda Siap Sebagai Wiraswasta, Arcan. Jakarta
Hisrich, R.D. dkk. 2005. Entrepreneurship.sixth edition. New York: McGraw-Hill.
Husen Umar, 1999, Study Kelayakan Bisnis, Gramedia Jakarta
Husen Umar, 2000, Business an Introduction, Gramedia Jakarta
Mujianto,2003, Menjual Hasil, PPPG Pertanian, Cianjur
Inpres Republik Indonsia No 4 tahun 1995, tentang GNK
Philip Kotler, 1990, Manajemen Pemasaran Jilid I, Gelora Aksara Pratama
Jakarta
Supriyono, 1986, Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis, BPFE Yogyakarta
Soekartawi, 1989, Manajemen Pemasaran Hasil Pertanian, Rajawali Pers
Jakarta
Suwarsono, 1999, Manajemen Strategi, UPP YKPN Yogyakarta
Timothy RV Foskr, 1999, Customer Care, Elek Media Komputinda Gramedia
Jakarta
Wastiy Soemanto, 1992, Pendidikan Wiraswasta, Bumi Aksara Jakarta
Winardi, 1992, Promosi dan Periklanan, Mandar Maju Bandung
Winardi, 1992, Harga dan Penetapan Harga, Citra Aditya Bakti Bandung

Você também pode gostar