Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tugas Mandiri
Stase Praktek Keperawatan Anak
ENI WIDIYAWATI
15/392869/KU/18528
perkembangan
dan
keterlambatan
pada
satu
atau
lebih
area
perkembangan.2 Sekitar 1-3 % anak usia 0-5 tahun di dunia mengalami GDD.
Sementara di Indonesia khususnya di Jakarta, telah dilakukan Stimulasi Deteksi
dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SSDIDTK). Hasilnya, dari 476 anak yang
diberi pelayanan SDIDTK, ditemukan 57 (11,9%) anak dengan kelainan tumbuh
kembang. Adapun lima jenis kelainan tumbuh kembang yang paling banyak dijumpai
adalah, Delayed Development (tumbuh kembang yang terlambat) sebanyak 22 anak,
Global Delayed Development sebanyak 4 anak, gizi kurang sebayak 10 anak,
Mikrochepali sebanyak 7 anak dan anak yang tidak mengalami kenaikan berat badan
dalam beberapa bulan terakhir sebanyak 7 anak.
3. Patogenesis
Terdapat beberapa penyebab yang mungkin menyebabkan Global Delayed
Development dan beberapa penyebab dapat diterapi. Oleh karena itu, pengenalan dini
dan diagnosis dini merupakan hal yang penting. Beberapa etiologi yang lain diturunkan
secara genetik.
Penyebab yang paling sering adalah abnormalitas kromosom dan malformasi
otak. Hal lain yang dapat berhubungan dengan penyebab GDD adalah keadaan ketika
perkembangan janin dalam kandungan. Beberapa penyebab lain adalah infeksi dan
kelahiran prematur.
5. Gejala Klinis
Sebagian besar pemeriksaan pada anak dengan delay development difokuskan pada
keterlambatan perkembangan kemampuan kognitif, motorik, atau bahasa.6 Gejala yang
terdapat biasanya4:
6. Prognosis
Global Developmen Delay memiliki kemungkinan penyebab yang beraneka ragam.
Keterlambatan perkembangan dapat terjadi pada otak anak saat otak terbentuk pada masa
gestasi. Penyebab yang mungkin antara lain: lahir premature, kelainan genetic dan
herediter, infeksi, tetapi seringkali penyebab GDD tidak dapat ditentukan. Secara umum,
perjalanan penyakit GDD tidak memburuk seiring dengan waktu pertumbuhan anak.9
7. Diagnosis
Beberapa pedoman memberikan rekomendasi diagnosis4:
a) Pemeriksaan sitogenik
b) Pemeriksaan fragile X molecular genetic.
c) Pemeriksaan metabolic
d) Pemeriksaan neurologis: EEG, MRI
8. Penatalaksanaan
Tidak ada terapi khusus bagi penderita GDD, tetapi untuk beberapa keadaan dapat
dilakukan penatalaksanaan. Jika ditemukan masalah dalam pendengaran atau penglihatan,
dapat dilakukan koreksi. Perlu mengingat bahwa penyebab GDD dapat saja tidak
diketahui. Kepekaan terhadap keadaan-keadaan yang dapat membuat keterlambatan
perkembangan menolong tenaga medis, orang tua, maupun guru penderita GDD.
DAFTAR PUSTAKA
Tanuwijaya S. Kebutuhan dasar tumbuh kembang anak. Dalam: Narendra M, Sularyo S,
Soetjiningsih, Suyitno H, Ranuh IGN, penyunting. Buku ajar tumbuh kembang
anak dan remaja, edisi ke-1. Jakarta: Sagung Seto.
Soetomenggolo TS. Pemeriksaan neurologis pada anak dan bayi. Dalam: Soetomenggolo
TS, Ismael S, penyunting. Buku ajar neurologi anak. Jakarta: Ikatan Dokter Anak;
1999.h.1-35