Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh
Rika Ayu Sukmawati
NIM 151810101024
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
2016
Metode mengatasi Kejenuhan Belajar Matematika Bagi Pelajar SMA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kejenuhan yang
dialami para pelajar SMA dalalm mempelajari Matematika dan mengetahui cara
mengatasi kejenuhan yang dialami para pelajar SMA dalam mempelajari mata
pelajaran Matematika. Subyek dalam penelitian ini menggunakan siswa SMA
Negeri 4 Jember kelas XII IPA 1 yang rata - rata memiliki tingkat kejenuhan
belajar Matetika diatas rata rata. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara terhadap siswa kelas XII IPA 1 dan guru yang mengajar mata
pelajaran Matematika SMA Negeri 4 Jember. Setelah dilakukan pengambilan data,
selanjutnya dilakukan perancangan metode. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pemberian motivasi, menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan (menyisipkan humor saat kegiatan belajar mengajar), dan
mengadakan refresing (memberikan permainan simulasi saat kegiatan belajar
mengajar). Selanjutnya dilakukan penerapan metode yang telah dirancang
tersebut. Setelah metode diterapkan, dilakukan uji coba dan evaluasi dari hasil uji
coba metode yang dilakukan setelah pelaksanaan uji coba.
Kata Kunci : Kejenuhan belajar Matematika, Motivasi, Suasana Belajar yang
Menyenangkan, Refresing, Siswa SMA.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan
sesuatu hal yang sangat penting karena pendidikan merupakan suatu hal
penentu kemajuan suatu bangsa, dan suatu penentu kemampuan sumber daya
manusia di suatu Negara. Dimana pada masa saat ini kemajuan suatu bangsa
tidak dilihat dari kekayaan sumber daya alamnya saja, tetapi juga dilihat dari
kemampuan sumber daya manusianya sendiri bagaimana memanfaatkan suatu
sumber daya alam yang ada di Negaranya. Namun, permasalahannya saat ini
ialah banyak para pelajar yang kurang menyukai pendidikan, terutama yang
paling disorot ialah mata pelajaran Matematika, karena belum ada sesuatu hal
yang mampu membangkitkan minat para para pelajar untuk menyukai mata
pelajaran tersebut, bahkan untuk sekedar membaca dan membolak balik buku
yang bersangkutan dengan Matematika. Kejenuhan belajar Matematika banyak
terjadi pada pelajar Sekolah Mengah Atas (SMA). Hal tersebut dapat terjadi
mungkin dikarenakan tingkatan materi yang dipelajari lebih sulit dibandingkan
Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Belajar Matematika sebenarnya tidaklah terlalu sulit, karena sebenarnya
setiap mata pelajaran yang memang benar benar mau kita pelajari pasti
semuanya akan mudah diterima dan dimengerti, tetapi kebanyakan dari pelajar
khususnya pelajar SMA menganggap Matematika adalah mata pelajaran yang
sangat menakutkan. Terkait dengan rasa apriori berlebihan terhadap
Matematika, ditemukan beberapa penyebab para pelajar SMA jenuh terhadap
Matematika. Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal ini, peran guru sangat
penting. Karena begitu pentingnya peran guru dalam mengatasi para pelajar
SMA yang jenuh belajar Matematika, maka pengajaran pun harus dirubah. Jika
sebelumnya pelajaran Matematika terfokus pada hitungan aritmatika saja,
maka saat ini harus meningkatkan kemampuan para pelajar untuk bernalar
dengan menggunakan logika matematis. Karena itu, materi Matematika bukan
lagi sekedar aritmatika tetapi beragam jenis topik dan persoalan yang akrab
dengan kehidupan sehari hari.
1.2. Manfaat
1.2.1. Bagi pelajar SMA
Bisa mengatasi kejenuhan yang dialami para pelajar SMA dalam
mempelajari mata pelajaran Matematika.
1.2.2. Bagi pembaca
Mengetahui faktor faktor apa saja yang menjadi penyebab
kejenuhan dalam mempelajari mata pelajaran Matematika dan
mengetahui cara mengatasi kejenuhan tersebut.
1.3.Rumusan masalah
1.3.1. Apa saja faktor pemyebab kejenuhan yang dialami para pelajar SMA
dalam mempelajari mata pelajaran Matematika?
1.3.2. Bagaimana cara mengatasi kejenuhan yang dialami para pelajar
SMA dalam mempelajari mata pelajaran Matematika?
2.
Metode Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah 33 siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 4
Jember yang rata - rata memiliki tingkat kejenuhan belajar Matetika diatas rata
rata. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap siswa
kelas XII IPA 1 dan guru Matematika SMA Negeri 4 Jember. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah hasil terhadap uji coba yang telah dilakukan
dari metode penelitian yang telah dilakukan. Data input dalam metode penelitian
kali ini adalah :
1. Penyebab kejenuhan yang dialami pelajar
2. Banyaknya kejenuhan yang teratasi dari pelajar dengan metode yang akan
diberikan
Setelah dilakukan pengambilan data, selanjutnya dilakukan perancangan
metode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pemberian motivasi
Peranan guru yang sangat mendasar adalah membangkitkan motivasi dalam
diri peserta didiknya agar semakin aktif belajar. Ada dua jenis motivasi,
yaitu motivasi intrinsik ialah motivasi atau dorongan serta gairah yang
timbul dari dalam peserta didik itu sendiri, dan motivasi ekstrinsik yang
mengacu pada faktor faktor luar yang turut mendorong munculnya gairah
belajar. Dalam pembelajaran Matematika, motivasi itu sangat penting.
Untuk membangkitkan motivasi intrinsik, pelajar diingatkan akan
pentingnya belajar Matematika untuk memecahkan persoalan hidup sehari
hari. Apabila pelajar berkeinginan untuk melanjutkan belajar kejenjang yang
lebih tinggi lagi, maka pelajaran Matematika akan terus diperoleh, sehingga
pemahaman dan penguasaan materi pada tahap tahap awal akan membantu
unutk tahap tahap selajutnya. Motivasi ekstrim dapat dikondisikan oleh
guru, seperti dengan memberi pujian, hadiah dan sebagainnya (Sumartana,
2005).
2. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Suasana belajar yang menyenangkan dapat diciptakan oleh guur,
diantaranya menghindarkan suasana kaku, tegang apalagi menakutkan
dalam belajar, menyisipkan humor humor yang segra dan mendidik, tidak
memberikan soal soal yang terlalu sukar (Haryanto, 2004).
3. Mengadakan refresing
Untuk menghilangkan rasa jenuh, bosan dan penat dalam belajar, pelajar
diberikan suasana refresing, caranya bisa dengan menyertakan musik dalam
ruangan belajar, memberikan permainan permainan simulasi yang terkait
dengan materi belajar. Pada saat saat tertentu, ajak pelajar belajar di luar
kelas, seperti di taman, lapangan dan lain sebagainya (Mulyono, 2003).
Setelah dilakukan perancangan metode, dilanjutkan dengan penerapan
metode dan dilakukan uji coba. Evaluasi dari hasil uji coba metode dilakukan
setelah pelaksanaan uji coba.
3.
Nama Siswa
1.
Abdullah
2.
Ahmad Syabani
3.
Alfika Rizki
4.
Atsar Yaisy M
5.
Aulia Rahma
6.
Bella Desiana
7.
Dimas Aditya
8.
Dynda Putri
9.
Faizah Yusky
10.
Faradesil Yuliani
11.
12.
Kharina Pratiwi
13.
Linda Putri M
14.
Maulia Indi
15.
Michel Toni C
16.
M Yafi Arighi
17.
Niluh Shindi A
18.
Olza Wahyu
19.
Ony Nurmayasari
20.
21.
Respati Maulana
22.
23.
Rio Hermawan
24.
Rizaldy Febrian
25.
Rulita Irma R
26.
Setiawan
27.
28.
Shearly Maretha
29.
Tantri Cahya
30.
Tommy Andreas
31.
Ulfi Mawadatur
32.
Wilda Alfi
33.
ZhafirZarfani Putri
Penyebab Kejenuhan
Materi yang diajarkan sulit
dipahami
Cara guru mengajar terlalu
kaku
Sulit menghafal rumus
Kurangnya refresing
Banyak Siswa
12
10
7
4
Metode
Pemberian motivasi
Menciptakan
suasana
belajar
yang
2.
menyenangkan (menyisipkan humor saat
pembelajaran)
Mengadakan
refresing
(memberikan
3.
permainan simulasi)
Total
Banyak Siswa yang Tidak Teratasi Kejenuhannya
kaku, sulit menghafal rumus, dan kurangnya refresing. Dari keempat penyebab
tersebut banyaknya siswa yang mengalami kejenuhan belajar Matematika
terbanyak adalah penyebab nomer 1 yaitu sebanyak 12 siswa. Untuk mengatasi
hal tersebut telah dilakukan metode-metode seperti yang telah dijelaskan pada bab
dua yaitu metode penelitian. Pada tabel 3, banyaknya siswa yang kejenuhannya
teratasi dengan metode yang telah dilakukan sebanyak 27 siswa. Metode yang
mengatasi kejenuhan paling banyak adalah metode nomer tiga yaitu metode
mengadakan refresing (memberikan permainan simulasi).
Kejenuhan ialah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat
apapun. Jadi kejenuhan belajar ialah rentang waktu yang digunakan untuk belajar
tetapi tidak mendatangkan hasil (Herman, 2003).
Sebelumnya, Matematika sendiri merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan tekhnologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai
disipli dan dan memajukan daya pikir manusia paling dalam. Matematika adalah
bahasa simbolis yang tinngi, praktisnya untuk mengekspresikan hubungna
hubungna kuantatif dan keruangan, sedang fungsi teoritisnya adalah untuk
memudahkan berfikir. Dalam proses belajar mengajar Matematika, juga terjadi
proses berfikir, sebab seseorang dikatakan berfikir apabila orang itu melakukan
kegiatan mental dan orang orang yang belajar Matematika harus melakukan
kegiatan normal. Dalam berfikir, orang menyusun hubungna hubungan antara
bagian bagian informasi yang telah direkam dalam fikirannya sebagai
pengertian pengertian (Herman, 2003)
Pembelajarn Matematika secara formal umumnya diawali di bnagku
sekolah. Sementara itu, Matematika di Sekolah masih menjadi pelajaran yang
menakutkan bagi para pelajar. Diantara berbagai faktor yang memicu hal ini
adalah proses pembelajaran yang kurang asyik dan menarik. Model pembelajaran
yang sering ditemui pada pembelejaran Matematika adalah proses pembelajaran
corak Teacher Centered, yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru. Sehingga
guru menjadi pemeran utama dan kehadirannya sangat menentukan. Pembelajran
menjadi tidak dapat dilakukan tanpa kehadiran guru. Pelajar cenderung pasif dan
tidak berperan selama proses pembelajaran. Sehingga proses yang muncul adalah
Take and Give. Dalam merangkai pembelajaran, guru pada umumnya terbiasa
dengan model standar, yakni oembelajaran yang bermula dari rumus,
menghafalkan, kemudian diterapkan dalam contoh soal. Model pembelajaran yang
demikian tidak memberi ruang bagi pelajar untuk melakukan observasi
{mengamati), eksplorasi (menggali), inkursi ( menyelidiki) dan aktivitas
aktivitas lain yang memungkinkan mereka terlibat dan memahami permasalahan
yang sesungguhnya. Model seperti ini yang mengakibatkan Matematika bak
4.
Kesimpulan
Hasil penelitian yang didapat setelah dianalisis dengan metode metode
yang telah dilakukan menunjukkan dapat mengurangi kejenuhan belajar
Matematika pada siswa. Ada perbedaan tingkat yang signifikan antara sebelum
dan sesudah dilakukan metode metode yang telah dirancang untuk mengatasi
kejenuhan tersebut. Perlakuan metode yang telah dirancang terhadap siswa
mengalami penurunan kejenuhan dalam belajar Matematika.
Daftar Pustaka
Haryanto . 2004 . Psikologi Maatematika . Bandung : Graha Media
Herman . 2003 . Cepat mengatasi Matematika . Bandung : Mizan Pustaka
Mulyono . 2003 . Matematika Ampuh . Jakarta : Java Media
Sumartana . 2005 . Psikolog i. Solo : Aksara