Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Komposisi:
Kelas Terapi:
ACE Inhibitor
Indikasi:
Kontraindikasi:
Efek samping:
Pusing, sakit kepala, diare, kelelahan, batuk, mual, ruam, efek ortostatik, astenia
(lemah/tidak bertenaga).
Jarang : angioedema, infark miokardial, kemungkinan cedera serebrovaskular
sekunder terhadap hipotensi berlebihan pada pasien beresiko tinggi, jantung berdebar,
takhikardia, nyeri perut dan indigesti, mulut kering, hepatitis, sakit kuning, muntah,
perubahan suasana hati, kekacauan mental, vertigo, urtikaria (biduran), diaforesis,
uremia, oliguria/anuria, disfungsi ginjal, gagal ginjal akut, impotensi, suatu gejala
kompleks termasuk demam, vaskulitis, nyeri otot, nyeri sendi / radang sendi, ANA
(antinuklear antibodi) positif, kecepatan sedimentasi eritrosit meningkat, eosinofilia,
dan leukositosis.
Ruam, fotosensitifitas atau menifestasi dermatologikal lainnya.
Peningkatan (biasanya akan hilang bila obat dihentikan) pada urea darah, kreatinin
serum, enzim hati, dan bilirubin serum.
Sedikit penurunan pada hemoglobin dan hematokrit.
Hiperkalemia, hiponatremia, leukopenia, trombositopenia, depresi sumsum tulang,
manifestasi sebagai anemia, parestesia (gangguan perasaan kulit seperti kesemutan),
pankreatitis.
Jarang : anemia hemolitikum.
Dosis:
Hipertensi esensial : diawali dengan 10 mg.
Pemeliharaan : 20 mg.
Maksimal : 80 mg/hari.
Pasien dalam terapi diuretika : dosis awal 5 mg.
Pasien dengan gangguan ginjal : sehari 2,5-10 mg tergantung bersihan kreatinin.
Hipertensi renovaskular : diawali dengan 2,5-5 mg, selanjutnya dosis disesuaikan
berdasarkan respon tekanan darah.
Gagal jantung kongestif pada pasien yang tidak cukup terkontrol oleh Digitalis
dan/atau diuretika : diawali dengan 2,5 mg.
Kelas Terapi:
Indikasi:
Clopidogrel diindikasikan untuk pencegahan kejadian aterotrombosis pada :
Pasien yang menderita infark miokard (dari beberapa hari sampai kurang dari 35
hari), stroke iskemik (dari 7 hari sampai kurang dari 6 bulan) atau penyakit arteri
perifer.
Pasien yang menderita sindrom koroner akut:
- Sindrom elevasi Non-ST segmen koroner akut (angina tidak stabil atau infark
miokard non-Q-wave). Dalam kombinasi dengan asam asetilsalisilat.
- Elevasi ST segmen infark miokard akut. Dalam kombinasi dengan ASA pada pasien
yang dirawat secara medis memenuhi syarat untuk terapi trombolitik
Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap zat aktif atau salah satu zat tambahan pada produk obat.
Kerusakan hati berat.
Perdarahan patologis aktif seperti ulkus peptikum atau perdarahan intrakranial. Ibu
menyusui
Efek samping:
Dosis:
Dewasa dan orang tua
Clopidogrel harus diberikan sebagai dosis harian tunggal 75 mg dengan atau tanpa
makanan. Pada pasien yang menderita sindrom koroner akut:
- Elevasi Non-ST segmen (angina tidak stabil atau infark miokard non-Q-wave):
pengobatan Clopidogrel harus dimulai dengan dosis 300 mg dan kemudian
dilanjutkan 75 mg sekali sehari (dengan asam asetil salisilat (ASA) 75 mg-325 mg
sehari). Sejak dosis tinggi ASA dikaitkan dengan risiko perdarahan yang lebih tinggi,
direkomendasikan bahwa dosis ASA tidak boleh lebih besar dari 100 mg.
- Elevasi ST segmen infark miokard akut: Clopidogrel harus diberikan sebagai dosis
tunggal harian 75 mg dimulai dengan atau tanpa dosis muatan dalam kombinasi
dengan ASA dan dengan atau tanpa trombolitik. Untuk pasien yang usianya lebih dari
75 tahun Clopidogrel harus dimulai tanpa dosis muatan. Gabungan terapi harus
dimulai sedini mungkin setelah mulai timbul gejala dan dilanjutkan selama setidaknya
empat minggu. Manfaat dari kombinasi Clopidogrel dengan ASA di atas empat
minggu belum diteliti dalam pengaturan ini.
Anak-anak dan remaja
Tidak ada pengalaman pada anak-anak.
Mekanisme Obat:
Setelah pemberian berulang 75 mg per hari, Clopidogrel diabsorbsi dengan cepat.
Namun, konsentrasi plasma sangat sesudah 2 jam pemberian. Absorpsi minimal 50%
berdasarkan pada ekskresi urin dari metabolit Clopidogrel. Clopidogrel secara cepat
dimetabolisme oleh hati dan metabolit utama yang tidak aktif, adalah derivat asam
karboksilat yang mewakili sekitar 85% dari senyawa yang beredar dalam plasma.
Kadar puncak plasma metabolit ini (sekitar 3 mg/l setelah pengulangan dosis oral 75
mg) terjadi sekitar 1 jam setelah pemberian dosis. Metabolit aktifnya, derivat tiol,
dibentuk melalui oksidasi Clopidogrel menjadi 2-oxo-Clopidogrel dan hidrolisis
subsequent
Interaksi Obat:
Warfarin: tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan intensitas perdarahan.
Penghambat Glikoprotein IIb/llla : hati-hati pada pasien yang mungkin berada pada
risiko peningkatan perdarahan karena trauma, operasi atau kondisi patologis lainnya
yang menggunakan penghambat glikoprotein IIb/IIIa secara bersamaan.
Asam Asetilsalisilat (ASA): tidak mengubah penghambatan agregasi platelet yang
diinduksi oleh ADP yang dimediasi oleh Clopidogrel, tetapi Clopidogrel
mempengaruhi efek agregasi platelet pada ASA yang diinduksi kolagen. Namun,
pemberian bersamaan ASA 500 mg dua kali sehari untuk satu hari secara signifikan
tidak meningkatkan perpanjangan waktu perdarahan yang disebabkan oleh
CALSIVAS
Komposisi:
Amlodipine 5 mg tablet
Amlodipine 10 mg tablet
Kelas Terapi:
Indikasi:
Amlodipine digunakan untuk:
Kontraindikasi:
Amlodipine tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap amlodipine
dan golongan dihidropiridin lainnya.
Efek samping:
Efek samping yang sering timbul dalam uji klinik antara lain : edema, sakit kepala.
ibu menyusui.
Efektivitas dan keamanan amlodipine pada pasien anak belum jelas benar.
Dosis:
Dosis awal yang dianjurkan adalah 5 mg satu kali sehari, dengan dosis maksimum 10
titrasi
dosis,
diperlukan
waktu
7-14
hari.
Pada pasien usia lanjut atau dengan kelainan fungsi hati, dosis yang dianjurkan pada
awal terapi 2,5 mg satu kali sehari. Bila amlodipine diberikan dalam kombinasi
dengan antihipertensi lain, dosis awal yang digunakan adalah 2,5 mg.
Dosis yang direkomendasikan untuk angina stabil kronik ataupun angina vasospastik
adalah 5-10 mg, dengan penyesuaian dosis pada pasien usia lanjut dan kelainan fungsi
Ca++ 3 mEq, Na + 130 mEq, CI- 109 mEq, asetat 28 mEq tiap liter larutan infus
Kelas Terapi:
Indikasi:
Nutrien & pengobatan asidosis yang berhubungan dengan dehidrasi & kehilangan ion
Kontraindikasi:
Gagal jantung kongestif, kerusakan ginjal, edema paru yang disebabkan oleh retensi
Natrium & hiperproteinemia, hipernatremia, hiperkloremia, hiperhidrasi.
Efek samping:
Demam, infeksi pada tempat penyuntikan, trombosis vena atau flebitis (radang
pembuluh balik) pada tempat penyuntikan, hipervolemia (bertambahnya volume
plasma darah yang beredar).
Dosis:
Mekanisme Obat:
Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami
gangguan hati
Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik
dibanding RL pada neonatus
Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi
dengan isofluran.
Mempunyai efek vasodilator
Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA,
dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk
edema serebral
Interaksi Obat:
Pada penggunaan Jangka lama sebaiknya dilakukan evaluasi klinik berupa uji
laboratorium secara periodik untuk memonitor serum ionogram, air dan
keseimbangan asam basa.
Hati-hati penggunaan pada anak-anak dan orang tua, pada pasisn
hipertensi dan toksemia kehamilan.
Jangan diberikan bersama-sama dengan transfusi darah karena dapat menyebabkan
presipitasi