Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PILOT PLANT
FRICTION / ALIRAN FLUIDA
DISUSUN OLEH
NAMA / NIM
: Mira Homsatun
Atika Asmudiyati
Siti Fitriya
Charles Tandialla
KELOMPOK
: IV (Empat)
KELAS / JENJANG
: VIB / D3
DOSEN PEMBIMBING
LAPORAN PRAKTIKUM
PILOT PLANT
FRICTION / ALIRAN FLUIDA
DISUSUN OLEH :
NAMA/NIM
: 1. Mira Homsatun
2. Atika Asmudiyati
3. Siti Fitriya
4. Charles Tandialla
JENJANG
: D3
KELAS
: VI-B
KELOMPOK
: IV (EMPAT)
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.2. Pompa
Perpindahan fluida melalui pipa, peralatan, atau udara terbuka dilakukan dengan
pompa,kipas, blower, dan kompresor. Alat-alat tersebut berfungsi meningkatkan energi
mekanik fluida. Tambahan energi itu lalu digunakan untuk meningkatkan kecepatan,
tekanan, atau elevasi fluida.
Pompa digunakan untuk mengalirkan fluida (umumnya cairan) dari suatu unit
operasi ke unit operasi yang lain. Fluida mengalir karena terjadinya perpindahan energi.
Driving force yang umumnya dgunakan untuk mengalirkan fluida adalah gravitasi,
displacement, gaya sentrifugal, gaya elektromagnetik, perpindahan momentum, implus
mekanik, atau kombinasinya. Saat ini yang paling umum digunakan adalah gaya
sentrifugal dan gravitasi.
1
2
2 =
+ + =
Dimana : = energi potensial gravitasi persatuan massa ; Jika gravitasi konstan maka
= ( )
= entalpi fluida persatuan massa (kj/kg)
Catatan : = +
..
3
=
=
.
.
panjangnya L. Rugi gesek kulit dalam bagian yang lurus ialah 4 () (2) ; rugi
2
kontraksi pada waktu masuk ialah (2) ; dan rugi ekspansi pada waktu keluar ialah
2
(2) ; sedang rugi gesek didalam katup bola (globe valve) ialah (2) . Bila
gesek kulit pada pipa masuk dan pipa keluar diabaikan maka gesek total ialah :
= (4 + + + )
2
2
kf = koefisien friksi
f = factor friction
untuk pipa bundar, baik yang licin maupun yang kesat, dalam bentuk grafik log-log daripada
vs dengan memperhatikan nilai roughness () pipa.
2
2
= () = () +
1 +
2
2
= 2 +
22
2
= 4
. 2
.2.
untuk sudut ellbow yang semakin besar. Head loss akibat ellbow dapat dicari dari
persamaan :
2
2
2
=
2
Dimana : = head friction (mmHg)
= koefisien friksi (5,6 untuk gate valve)
= kecepatan rata-rata (m/s)
= gravitasi (9,8 m/s2)
Laju alir alat ukur fluida
Fluida memiliki alat ukur yang digunakan untuk menentukan laju alir yaitu
ventury meter, orifice meter, dan tabung pitot. Sebuah ventury meter selalu diletakan
pada perpipaan. Sebuah manometer atau peralatan lain terhadap 2 kran tekanan dan
mengukur beda tekanan antara titik 1 adalah V1 dan diameter d1 , dan pipa titik 2
kecepatan adalah V2 dan diameter d2. Persamaan yang digunakan untuk menentukan
laju alir yang melewati orifice yaitu :
0
1
(1( 0 )2 )2
(2 )2
Gesekan yang cukup besar akan terjadi didalam tabung itu, efek ini digambarkan dalam
gambar 6. Persamaan yang digunakan adalah :
2 2
= (1
)
2
Dimana : = head friction akibat ekspansi (mmHg)
= luas penampang masuk (m2)
= luas penampang keluar (m2)
= kecepatan alir (m/s)
= gravitasi (m/s2)
BAB II
METODOLOGI
Stopwatch
Penggaris
Prosedur Kerja :
10. Mengulangi langkah yang sama untuk ellbow 900, gate valve, orifice, dan ekspansi
BAB III
DATA PENGAMATAN
Bukaan
Volume (L)
Waktu (s)
Q= ()
2
2
2
2
2
2
4
6
8
10
4
8
12
18
22
0,5
0,5
0,5
0,4444
0,4545
Tabel 2. Data Pengamatan pipa lurus, orifice, gate valve, ellbow 900, dan ekspansi
Jenis
Pipa Lurus 1
Pipa Lurus 3
Orifice
Gate Valve
Ellbow 900
Ekspansi
H1 (mmHg)
75
331
378
383
385
364
H2 (mmHg)
708
446
396
396
389
410
(mmHg)
633
115
18
13
4
46
Data Pengamatan Temperatur, Densitas, Viscositas, Panjang Pipa, Diameter Pipa, dan pipa
T sebelum
= 28
T sesudah
= 32,5
(30,25)
= 995,617 kg/m3
(30,25)
= 0,85 cp
pipa
= 0,0015 mm
L ppa lurus
=1m
Diameter pipa 1
= 0,3 cm
Diameter pipa 3
= 1,8 cm
32,5 +28
2
= 30,25
Q(
A ( )
V ( )
NRe
Head Loss
(mmHg)
Pipa Lurus 1
4,545 x 10-4
7,065 x 10-6
64,3312
2,2 x 105
0,0048
99136,582
Pipa Lurus 3
4,545 x 10-4
2,5434 x 10-4
1,787
3,7 x 104
0,0062
16,4679
Orifice
0,00019468
Gate Valve
4,545 x 10-4
2,5434 x 10-4
1,787
66,9342
Ellbow 900
4,545 x 10-4
2,5434 x 10-4
1,787
10,7573
Ekspansi
4,545 x 10-4
2,5434 x 10-4
64,3312
15490,096
0,51
0,5
Q (L/s)
0,49
0,48
0,47
0,46
0,45
0,44
0
10
15
t (s)
20
25
BAB IV
PEMBAHASAN
Fluida atau zat alir adalah bahan yang dapat mengalir dan bentuknya selalu berubah
dengan perubahan volume. Fuida mempunyai kerapatan yang tertentu harganya pada suhu
dan tekanan tertentu. Jika suhu dan tekanan berubah, maka kerapatan fluida juga berubah.
Pada praktikum kali ini yang berjudul Friction/Aliran fluida ini bertujuan untuk
mengetahui prosedur kalibrasi pompa, menentukan head loss pada pipa lurus dengan
diameter 0,3 cm dan 0,8 cm, menentukan head loss karena sambungan ellbow 900 pada
sistem perpipaan, menentukan head loss karena adanya gate valve pada sistem perpipaan,
menentukan kecepatan aliran karena adanya head loss akibat alat ukur orifice, dan
menentukan head loss karena ekspansi dari pipa kecil ke besar.
Percobaan pertama yang dilakukan adalah kalibrasi pompa. Diperoleh data sebesar
0,4545 dm3/s atau 4,545 X 10-4 m3/s dari hasil kalibrasi tersebut. Kalibrasi dilakukan untuk
menstabilkan kecepatan aliran fluida. Pada percobaan ini bukaan valve dibuat tetap yaitu
sebesar 2 dan memvariasikan volumenya dengan variasi volume 2L, 4L, 6L, 8L, dan 10L.
Setelah mendapat nilai maka selanjutnya melakukan percobaan kedua yaitu menentukan
nilai pada pipa lurus 1 dengan diameter 0,3 cm dan pipa lurus 3 dengan diameter 1,8 cm.
Untuk menentukan nilai pada pipa 1 yaitu dengan diameter 0,3 cm maka menggunakan
manometer raksa pada unit flow fluid demonstration plant. Untuk menentukan pada pipa
1, air dialirkan melalui menuju pipa 1 dengan membuka kran pada pipa 1 sebanyak bukaan
dan menutup kran pada pipa lainya. Sedangkan untuk menentukan nilai pada pipa 3, air
dialirkan menuju pipa 3 dengan membuka penuh kran pada pipa 3 dan menutup kran pada
pipa lainya. Hal ini dilakukan karena apabila pada pipa 1, kran dibuka penuh maka air raksa
akan keluar dari manometer. Air raksa akan keluar dari manometer dikarenakan pada pipa 1
memiliki tekanan yang sangat tinggi. Hal tersebut bisa terjadi karena diameter pipa 1 lebih
kecil dibandingkan dengan diameter pipa 3. Sehingga dapat disimpulkan semakin kecil
diameter suatu pipa maka akan semakin besar tekanan yang terjadi, dan semakin besar
diameter suatu pipa maka akan semakin kecil tekanan yang terjadi. Hal ini dibuktikan dari
tabel 2. Data pengamatan , bahwa untuk pipa 1 sebesar 633 mmHg, sedangkan untuk
pipa 3 sebesar 115 mmHg.
Head loss atau hilangnya energi pada pipa lurus berbanding terbalik dengan nilai
diameter pipanya. Dapat dilihat pada tabel 3. Hasil perhitungan head loss pada pipa lurus 1
sebesar 99136,582 mmHg dan head loss pada pipa lurus 3 sebesar 16,4679 mmHg. Hal ini
menunjukan bahwa semakin kecil diameter pipa maka akan semakin besar nilai head loss dari
aliran fluida. Hal ini dikarenakan mengecilnya diameter pipa maka nilai reynold atau
turbulensi dari aliran semakin besar sehingga gaya gesekan antara air dan pipa juga semakin
besar.
Kemudian percobaan selanjutnya menentukan head loss pada ellbow 900. Besarnya laju
aliran fluida dan head loss yang terjadi dipengaruhi oleh besar kecilnya ellbow yang
diberikan. Ketika terjadinya pembelokan maka secara tiba-tiba terjadi kehilangan energi yang
mempengaruhi terhadap tekanan pada laju alir fluida sehingga terjadi perbedaan antara laju
alir sebelum dan sesudah melewati ellbow. Dari hasil perhitungan diperoleh head loss pada
ellbow 900 sebesar 10,7573 mmHg.
Head loss pada gate valve memiliki nilai lebih besar dibandingkan pipa 3, dimana head
loss pada gate valve sebesar 66,9342 mmHg dan head loss untuk pipa 3 sebesar 16,4679
mmHg. Hal ini menunjukan bahwa dengan adanya katup (valve) dapat memperbesar head
loss. Hal ini dikarenakan katup/valve bersifat menghambat aliran normal dan menyebabkan
gesekan tambahan. Sehingga dengan adanya valve akan memperbesar nilai head loss.
Selanjutnya yaitu menentukan kecepatan aliran karena adanya head loss akibat alat
ukur orifice. Dari hasil perhitungan diperoleh kecepatan aliran sebesar 0,00019468 m3/s.
Yang terakhir yaitu head loss pada ekspansi. Head loss pada ekspansi sebesar
15490,096 mmHg. Pada ekspansi, head loss yang terjadi cukup besar karena jika penampang
saluran tiba-tiba membesar, arus fluida akan memisah dari dinding dan keluar menjadi jet
(semprotan) kebagian yang membesar, sehingga mengisi seluruh penampang yang lebih besar
itu, dan gesekan akan terjadi cukup besar didalam ruang itu akibat dipenuhi oleh fluida yang
bergerak diruang tersebut.
BAB V
PENUTUP
Dari praktikum dan dari perhitungan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Diperoleh kalibrasi pompa sebesar 4,545X10-4 m3/s
2. Head loss pada pipa lurus dengan diameter 0,3 cm sebesar 99136,582 mmHg dan
head loss pada pipa lurus dengan diameter 1,8 cm sebesar 16,4679 mmHg
3. Head loss karena sambungan ellbow 900 pada sistem perpipaan sebesar 10,7573
mmHg
4. Head loss karena adanya gate valve pada sistem perpipaan sebesar 66,9342 mmHg
5. Kecepatan aliran karena adanya head loss akibat alat ukur orifice sebesar 0,00019468
m3/s
6. Head loss karena ekspansi dari pipa kecil ke besar sebesar 15490,096 mmHg
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
= 0,3 cm = 3 x 10-3 m
Diameter pipa 3
= 1,8 cm = 0,018 m
T sebelum
= 28
T sesudah
= 32,5
(30,25)
= 995,617 kg/m3
(30,25)
V kalibrasi pompa
= 10 L
T kalibrasi pompa
= 22 s
Cd
= 0,62
A0
= 3,14 x 10-4 m2
A1
= 9,8 m/s2
pipa
L ppa lurus
=1m
Kf (Gate Valve)
= 5,8
Kf (Ellbow 900)
= 0,9
32,5 +28
2
= 30,25
10
22
pipa 1
pipa 3
ellbow 900
gate valve
orifice
ekspansi
NRe =
4,545 104 3 /
7,065 106 2
= 64,3312 m/s
1
0,85 103
Dimana,
106
1,5
3 103
= 0,0005
Diperoleh f = 0,0048
Mencari hf
hf = 4f
2
2.
4 (0,0048)(1 )
3 103
2
)
9,8 / 2
(64,3312
= 1351,348 m
maka : hf aktual = hf x x g
hf aktual = 1351,348 m x 995,617 kg/m3 x 9,8 m/s2 = 13185165,41 kg/m.s2
hf aktual = 13185165,41 Pa
hf aktual = 99136,582 mmHg
NRe =
4,545 104 3 /
2,5434 104 2
= 1,787 m/s
1
0,85 103
1,5 106
0,018
= 0,000083
Diperoleh f = 0,0062
Mencari hf
hf = 4f
2
2.
4 (0,0062)(1 )
0,018
2
)
9,8 / 2
(1,787
= 0,2245 m
maka : hf aktual = hf x x g
hf aktual = 0,2245 m x 995,617 kg/m3 x 9,8 m/s2 = 2190,2344 kg/m.s2
hf aktual = 2190,2344 Pa
hf aktual = 16,4679 mmHg
iv. Menentukan Head Loss pada ellbow 900
Nilai V pada ellbow 900 = V pada pipa 3 yaitu 1,787 m/s
hf = kf
2
2.
2
)
2
9,8 /
(0,9)(1,787
= 0,1466 m
maka : hf aktual = hf x x g
hf aktual = 0,1146 m x 995,617 kg/m3 x 9,8 m/s2 = 1430,7176 kg/m.s2
hf aktual = 1430,7176 Pa
hf aktual = 10,7573 mmHg
2
2.
2
)
9,8 / 2
(5,6)(1,787
= 0,9124 m
maka : hf aktual = hf x x g
hf aktual = 0,9124 m x 995,617 kg/m3 x 9,8 m/s2 = 8902,2429 kg/m.s2
hf aktual = 8902,2429 Pa
hf aktual = 66,9342 mmHg
1
0
(2 )2
1
0 2 2
(1 (1
) )
1
0,62 3,14 104 2
(2 9,8 2 18 103 )2
1
4
2
3,14 10 2 2
(1 (
) )
4
2
4,522 10
= 0,00019468
=
hfe =
hfe =
2
2.
2
2.
4,545 104 3 /
7,065 106 2
(1 -
2
)
= 64,3312 m/s
2
)
2 9,8 / 2
dianggap = 0
(64,3312
= 211,1482 m
maka : hf aktual = hf x x g
hf aktual = 211,1482 m x 995,617 kg/m3 x 9,8 m/s2 = 2060182,769 kg/m.s2
hf aktual = 2060182,769 Pa
hf aktual = 15490,096 mmHg
DAFTAR PUSTAKA
Deslia, Prima, 2011. Laporan Dasar-Dasar Proses Kimia. www.scribd.com. Diakses pada : 2
Mei 2015, 18:00 WITA
Hardinata, dkk,. 2014. Aliran Fluida dalam Sistem Perpipaan. Academi edu. Diakses pada :
2 Mei 2015. 17:46 WITA
McCabe, dkk,. 1985. Operasi Teknik Kimia Jilid 1. Edisi keempat, Jakarta : Erlangga.
Thamrin, dkk., 2013. Aliran Fluida. www.scribd.com. Diakses pada : 2 Mei 2015, 18:19
WITA
Tim Laboratorium Operasi Teknik Kimia, 2015. Penuntun Praktikum Perpindahan Massa
dan Mekanika Fluida. Samarinda : Politeknik Negeri Samarinda.