Você está na página 1de 2

Ada Dua Pidana dalam Kasus Kematian

Allya
Joko Panji Sasongko, CNN Indonesia
Selasa, 12/01/2016 20:18 WIB
Ilustrasi. (Lisa F.
Young/Thinkstockphotos.com)
Jakarta, CNN Indonesia -Direktorat Reserse Kriminal Umum
Polda Metro Jaya telah menyasarkan
penyidikan kasus meninggalnya Allya
Siska Nadya (33), pada dugaan
malapraktik dan dugaan praktik
pengobatan ilegal yang dilakukan oleh
Klinik Chiropractic First di Indonesia.
"Ini ada dua kasus pararel, yang pertama menyangkut diduga malapraktik, dan kedua klinik
ilegalnya juga kami lakukan penindakan," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa
(12/1).
Krishna mengungkapkan penyidik telah memiliki sejumlah bukti berupa penggeledahan dan
memeriksa sejumlah saksi, serta beberapa ahli terkait dengan praktik kesehatan Chiropractic
First selama ini.
Selain itu, Krishna mengatakan, untuk mendukung penyelidikan terhadap dua kasus tersebut,
kepolisian sudah berkoordinasi dengan berbagai elemen terkait dengan keberadaan dan praktik
Chiropractic First di Indonesia, khususnya di Jakarta.
"Kami sudah melakukan berbagai pertemuan dan kami sudah, bahkan memeriksa mereka dalam
berita acara pemeriksaan (BAP). Kami juga sudah mengkonstruksi pelanggaran yang
disangkakan pada Chiropractic First," ujar Krishna.
Lebih lanjut, Krishna mengaku langkah yang diambil oleh Kepolisian didasari dengan aturan
hukum yang berlaku di Indonesia, yaitu Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan yang menyebutkan bahwa setiap praktik kesehatan dan tenaga kesehatan yang
melakukan praktik harus memiliki izin.
"Pasal 64 berbunyi setiap orang yang bukan tenaga kesehatan dilarang melakukan praktik
seolah-olah sebagai tenaga kesehatan yang memiliki izin. Ancamannya lima tahun penjara," ujar
Krishna.
Selain menyasar dokter dan perizinan, Kepolisian juga akan melakukan penyidikan terhadap
pengelola Chiropractic First di Indonesia. Pengelola dianggap bertanggung jawab pada

kepemilikan izin dan dokter asing maupun lokal yang bekerja di tempat tersebut.
"Konstruksinya kami kembangkan bukan hanya kepada dokter yang menangani. Juga pada
pengelola Chiropractic dan klinik kesehatan ilegal lainnya," ujar Krishna.
Sebelumnya, praktik kesehatan klinik Chiropractic First menjadi heboh karena salah satu
pasiennya yang bernama Allya meninggal dunia diduga setelah melakukan terapi di klinik
tersebut.
Allya merasa sakit yang luar biasa setelah mengikuti terapi sebanyak dua kali dalam sehari yang
dilakukan oleh dr Randall Charfferty, dokter di klinik tersebut.
Allya yang berencana untuk melanjutkan studi masternya di Prerancis meninggal dunia di rumah
sakit sesaat setelah melakukan terapi.
Saat ini, dr Randall selaku terapis diketahui telah berada di Amerika Serikat. Polisi yang
menangani kasus kematian Allya telah berkoordinasi dengan Kepolian Internasional dan Federal
Bureau of Investigation (FBI) untuk membantu menemukan dr Randall.
Selain itu, penyidik juga telah mendapat izin dari keluarga Allya untuk melakukan autopsi
terhadap jenazah Allya yang diketahui sudah dimakamkan sejak lima bulan lalu. Rencananya,
Rabu (13/1) pagi esok, penyidik dan ahli forensik akan melakukan autopsi di makam Allya di
Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta. (meg)

Você também pode gostar