Você está na página 1de 3

INJECTION MOLDING

Injection molding yang biasa dikenal sebagai teknik pembentukan thermoplastic, tapi pada
tingkatan yang lebih rendah juga digunakan pada thermoset. Pembentukan komponen pada
proses ini lebih sering tidak menggunakan penguat sama sekali, tapi penguat seperti short-fiber
mungkin bisa digunakan jika menginginkan kekakuan. Meskipun injection molding tidak dapat
memproduksi komposit dengan berbagai fiber yang cukup panjang.

Pada alat injection molding ada beberapa bagian penting untuk berjalanya proses seperti gambar
diatas yaitu:
1. Penampung Short fiber- reinforced resin. Tempat dimana berfungi untuk menampung
material yang ingin diproses sebelum masuk kedalam barrel.
2. Barrel, sebuah tabung/selongsong dimana proses pencampuran materi, kompresi,
pemanasan dan sebagainya terjadi.
3. Rotating screw, ulir yang bergerak sebagai pengaduk dan pengkompresi materi
4. Pompa hidrolik, sebagai sumber tenaga penggerak untuk ulir yang berputar.

5. Injection chamber, ruang injeksi sebelum ke sprue dimana kondisi material sudah
bercampur, panas, dan lunak.
6. Sprue, ruang atau saluran penghubung barrel dengan runner sebelu ke cetakan.
7. Runner, tempat dimana campuran leleh didistribusikan ke cetakan.
8. Cooled manifold. Lapisan lapisan/ dinding yang didinginkan agar material tidak terlalu
panas ke cetakan.
9. Heated mold, cetakan yang dipanaskan untuk menjaga temperature matrial saat proses
tidak cepat membeku.
10. Insulation, penyekat agar menjaga volume material yang ada dalam cetakan tetap terjaga
saat proses.
11. Molded part, bagian yang tercetak atau yang akan diproduksi.

Pada gambar
diatas ada 4 langkah penting dalam injection molding, yaitu:
1. Pada gambar pertama dimana ulir bergerak maju dan me-injeksi material
kedalam cetakan tertutup.
2. Pada gambar kedua ulir diam dan material mengalami proses pengerasaan.
didalam cetakan tertutup.
3. Pada gambar ketiga, ulir mundur dan pemisahan antara barrel dan cetakan,
proses pengerasan masih terjadi dalam cetakan terutup.

4. Pada gamabr keempat, pada posisi ulir masih dibelakang material diiisikan
didalam barrel untuk proses selanjutnya, dan komponen yang sudah keras
dibuka dan dikeluarkan dari cetakan.
Injection diawali dari resin cair dalam plasticizing unit, diinjeksikan ke nozzle
(sambungan antara molding unit dengan tabung plasticizing unit). Melalui
sprue material mengalir ke molding, tekanan dan kecepatannya aliran
ditentukan oleh perputaran screw. Bagian dwelling akan bekerja untuk
menentukan molding telah terisi penuh dengan memberikan tekanan. Colling
dilakukan dengan menentukan laju pendinginan untuk proses solidifikasi
plastik, hal ini sangat penting untuk menghasilkan plastik sesuai disain.
Molding dapat dibuka dengan memisahkan satu bagian dengan bagian lain
molding. Selanjutnya plastik hasil injeksi dikeluarkan melalui ejector.
Pada prosesnya biasnaya membutuhkan 10 hingga diatas 100 mpa pada
proses injeksi tergantung dari material yang digunakan.
Metode Injection Molding dengan type screw banyak dipergunakan dalam industri
manufaktur, keunggulan metode ini :
Campuran resin, temperatur dan tekanan dalam mesin dapat merata
Resin lebih mudah diinjeksikan ke molding
Menghasilkan plastik dengan bentuk yang sama dan cepat
Kekurangan metode ini :
Disain molding rumit dan biaya investasi tinggi
Permasalahan sink mark, weld line, dan inconsistent dimension

Você também pode gostar