Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
22010113210155
Tarasandi Dian R.
22010113210156
22010113210157
Pratiwi Assandi
22010113210158
22010113210163
Dosen Pembimbing :
dr. Farah, MSi.Med., Sp.Rad
Residen Pembimbing :
dr. Wigia
LEMBAR PENGESAHAN
Bagian
: Radiologi
Pembimbing
Dosen pembimbing,
dr. Wigia
DAFTAR ISI
ii
iii
I.
Pendahuluan ...........................................................................................
II.
Tinjauan Pustaka.....................................................................................
2.2 Fraktur.....
2.3 Fraktur Humerus Proximal,,,,,,,.
2.4 Fraktur Corpus Humerus...
2.5 Fraktur Humerus Distal ..
2.6 Fraktur Capitulum......................................
2.7 Cedera pada Lengan Bawah dan Pergelangan Tangan....
2.8 Fraktur Metacarpal ..........................................................
2.9 Fraktur Phalang...........................................................
2.10 Proses penyembuhan fraktur.....................................
5
10
18
19
20
21
43
45
46
III.
Laporan kasus..........................................................................................
47
IV.
Pembahasan.............................................................................................
53
V.
Kesimpulan.............................................................................................
54
Daftar Pustaka.....................................................................................................
55
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Tn. N
Umur
: 52 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Blora
Agama
: Islam
No. CM
: C529524
: Tekanan Darah
: 130/80 mm Hg
Nadi
: 82x/menit
Frekuensi Napas
: 16x/menit
Suhu
: 36,5oC
BB sekarang
: 72 kg
TB
: 168 cm
Kepala
Mata
Mulut
Leher
Thoraks
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Inspeksi
Palpasi
Status Lokalis :
Regio Lumbal Dextra
Inspeksi
Palpasi
: hangat (-), nyeri tekan (-), nyeri ketok CVA (+), ballotement (-)
Laboratorium
a. Darah rutin (9 April 2015)
Hb
: 14,2 gr/dl
Lekosit
: 13.800/mm
Trombosit
: 369.200/mm
16 mg/dl
Creatinin
0,97 mg/dl
Na+
138 mmol/L
K+
3,9 mmol/L
Cl-
105 mmol/L
cm) pada cavum pelvis sisi kanan setinggi corpus vertebra sacrum 5
Tak tampak free air
X-Foto IVP:
Ginjal kanan
Ginjal kiri
Ureter kanan
Ureter kiri
Vesika urinaria
Post miksi
: Masih tampak sisa kontras pada PCS kanan kiri, ureter kanan kiri,
dan vesika urinaria.
10
x 1,5 cm)
Kinking ureter kanan setinggi vertebra sacral 2-3
Tak tampak batu maupun tanda bendungan pada ginjal dan ureter kiri
Fungsi ekskresi ginjal kanan kiri baik
V. DIAGNOSIS SEMENTARA
Hidronefrosis grade 2 dan hidroureter dextra et causa ureterolithiasis dextra
VI. TERAPI
-
Pro ESWL
BAB IV
11
PEMBAHASAN
Pada kasus ini seorang laki-laki 52 tahun dengan hidronefrosis grade 2 dan hidroureter
dextra et causa ureterlithiasis dextra. Dari anamnesis didapatkan pasien mengeluh kemeng pada
pinggang kanan, yang semakin lama dirasakan semakin berat, hilang timbul, menjalar ke ulu hati
dan perut kanan, BAK berpasir dan berdarah. Hal ini sesuai dengan tanda nyeri kolik yang dapat
terjadi akibat adanya batu pada saluran kemih, yaitu nyeri di deaerah pinggang yang menjalar ke
perut, lipat paha atau kemaluan, nyerinya hebat, bersifat tajam, hilang timbul, dan tidak hilang
dengan perubahan posisi. Nyeri terjadi karena aktivitas peristaltik otot polos ureter yang
meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih. Kecurigaan mengenai
adanya batu pada saluran kemih diperkuat dengan riwayat pasien jarang minum air putih dan
sering menahan kencing.
Pada pemeriksaan fisik pasien, seluruhnya ditemukan masih dalam batas normal kecuali
pada pemeriksaan status lokalis regio lumbal dextra dimana didapatkan nyeri ketok pada CVA.
Dari hasil pemeriksaan penunjang BNO IVP, pada menit ke-5 didapatkan gambaran
pelebaran PCS dan flattening kaliks minor pada ginjal kanan. Pada menit ke-15 didapatkan
gambaran pelebaran ureter kanan dari proksimal sampai sampai setinggi corpus vertebra sacral
5, serta bendungan setinggi corpus vertebra sacral 5. Namun masih tampak sedikit aliran kontras
pada distalnya. Selain itu, tampak pula opasitas bentuk relatif bulat, batas tegas, tepi regular
(ukuran 1 x 1,5 cm) pada bagian distal ureter dextra setinggi corpus vertebra sacral 5.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, maka pasien ini
didiagnosis hidronefrosis grade 2 dan hidroureter dextra et causa ureterolithiasis dextra.
Untuk mengatasi nyeri kolik yang dirasakan oleh pasien, diberikan obat anti nyeri, yaitu
tramadol dengan dosis 50 mg/6 jam per oral apabila pasien merasa nyeri. Selain itu untuk terapi
kausatif, direncanakan untuk dilakukan ESWL.
12
BAB V
KESIMPULAN
Hidronefrosis dan hidroureter merupakan komplikasi yang sering terjadi pada pasien
dengan batu saluran kemih. Hidronefrosis merupakan tanda adanya obstruksi pada sistem saluran
kemih. Salah satu penyebab obstruksi tersebut adalah batu saluran kemih. Untuk itu pada pasien
dengan gejala dan tanda kegagalan ginjal perlu dicurigai adanya batu saluran kemih meskipun
tidak ada tanda-tanda obstruksi.
Pada pasien dalam kasus ini tampak jelas tanda adanya obstruksi sluran kemih,
diantaranya nyeri kolik, dan nyeri ketok CVA yang mengindikasikan adanya batu dalam ureter.
Sumbatan yang diakibatkan, baik sebagian ataupun total, menyebabkan terjadinya proses
hidronefrosis.
Dalam mendiagnosis hidronefrosis dan batu saluran kemih perlu anamnesis yang baik
untuk mengetahui keluhan-keluhan serta progresivitas penyakit, pemeriksaan fisik untuk mencari
tanda-tanda adanya gangguan pada saluran kemih, serta pemeriksaan penunjang yang sesuai
seperti X-foto BNO IVP untuk mendiagnosis hidronefrosis dan hidroureter serta batu saluran
kemih.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Maharta A R Gede, Maliawan Sri, Kawiyana S Ketut. Manajemen fraktur pada trauma
musculoskeletal. [serial online] [cited 2013 Des 15] Available from:
URL: http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/download/4939/3729
2. Sumpengan Rony. Humeral shaft fracture. [serial online] [cited 2013 Des 15] Available
from:
URL: http://www.artikelkedokteran.com/1336/referat-fraktur-humerus.html
3. Sjamsuhidajat R, de Jong Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta: EGC; 2008. hal
356, 987-8
4. Moore L Keith, Agur Anne. Essensial clinical anatomy. 3 rd Edition. New York: Lippincott
Willian & Wilkins; 2007. p. 408-9
5. Fowler T, Taylor Benjamin, William Bryan. Open fracture and timing for closure: a review.
[serial online] 2010 May 20 [cited 2013 Des 15] Available from:
URL: http://www.upoj.org/site/files/v20/v20_08.pdf
6. Sachdeva R K. Catatan ilmu bedah. Edisi 5. Jakarta: Hipokrates; 1974. hal 97-8
7. Townsend M Courtney, Beauchamp R D, Evers B M, Mattox L K. Buku Saku Ilmu Bedah.
Edisi 17. Jakarta: EGC; 2010. hal 472
8. Heinz Feneis, Wolfgang Dauher. Pocket atlas of human anatomi. 4 th Edition. New York:
Thieme; 2000. p. 152-3
9. Fildes J, Meredith JW. Advanced trauma life support for doctors. 7 th ed. Chicago: American
college of surgeons committee on trauma; 2004. hal. 237
10. Cross William, Swiontkowski Mark. Treatment principles in the management of open
fractures. [serial online] 2008 Des [cited 2013 Des 15] Available from:
URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2740354/
11. Snell RS. Anatomi klinik. Ed 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC : 2000.
12. Apley AG, Solomon L. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem Apley. Ed 7. Jakarta : Penerbit
Widya Medika; 1995.
13. Miller MD. Review of orthopaedics. 4th ed. Philadelphia : Saunders : 2004.
14
14. Elstrom JA, Virkus WW, Pankovich AM. Handbook of fractures. 3rd ed. New York :
McGraw-Hill; 2006.
15. Author. Smiths fracture. Available at : www.wikipedia.com. Accessed on : December 11th,
2013.
16. Salter RB. Textbook of disorders and injuries of the musculoskeletal system. 3rd ed.
Baltimore : Williams & Wilkins; 1999.
17. Rasjad C. Pengantar ilmu bedah ortopedi. Ed 3. Jakarta : Penerbit PT Yarsif Watampone;
2012.
15