Perkembangan penduduk dan teknologi yang semakin besar juga mempengaruhi
kerbutuhan akan surfaktan karena pentingnya surfaktan dalam berbagai industri seperti industri kosmetik, industri pertanian, detergen dan industri pangan. Perkembangan zaman juga menyebabkan masyarakat menyadari pentingnya produk ramah lingkungan seperti Alkil Poliglikosida (APG). APG merupakan salah satu surfaktan nonionik yang bersifat biodegradable dengan menggunakan bahan baku yang dapat diperbaharui. APG juga tidak beracun atau berbahaya bagi manusia, memiliki sifat iritasi yang rendah pada kulit jika dibandingkan dengan surfaktan lainnya APG digunakan untuk personal care product, herbisida, kosmetik dan industri tekstil. Selain itu APG telah mendapatkan beberapa green label seperti Ecocert, EU Eco-flower, Green Seal dan sebagainya sebagai surfaktan yang ramah lingkungan. APG disintesis dengan bahan baku yang berbasis pati (kentang, sagu, tapioka dan lain-lain) dengan alkohol lemak berbasis minyak nabati (kelapa, sawit, biji kapok dan biji karet). Proses produksi APG dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu pertama berbasis bahan baku pati dan alkohol lemak sedang kedua berbasis dekstrone dan alkohol lemak. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Alkil Poliglikosida (APG) adalah pati, butanol, dodecanol, p-toluene sulfonic acid (PTSA), air, natrium hidroksida (NaOH) dan hidrogen peroksida (H2O2). Pabrik APG ini akan di dirikan di Propinsi Riau tepatnya di Kabupaten Indragiri Hilir. Kawasan ini merupakan kawasan yang potensial dan prospektif dan harus dikembangkan secara optimal sehingga dapat menjadi beranda depan penunjang ekonomi Negara. Perkembangan industri surfaktan memiliki prospek ekonomi yang sangat prospektif, terlebih lagi kebuthan akan surfaktan ramah lingkungan seperti APG. Hal ini dikarenakan kebutuhan APG di Indonesia relatif mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini diketahui dari data kebutuhan surfaktan non ionik dan impor APG serta permintaan APG di dunia. Kemudian ketersediaan bahan baku juga mendukung pendirian pabrik APG. Dari perhitungan diperoleh Gross Profit Margin (GPM) Rp 4.584,79116/kg. Jadi pabrik ini layak untuk didirikan. Kata Kunci : Alkil Poliglikosida, Gross Profit Margin, Pati, Surfaktan